“Dan menurutmu kau itu sangat tangguh dan pemberani?” tanya Josh masih dengan sinar mata yang berapi-api.“Oh, Pangeran Emas… Dari dulu sampai sekarang, kau tidak pernah berubah – selalu saja menganggapku enteng dan meremehkanku!” Tampak sebersit senyuman mengerikan Kendrick Husein.Kendrick Husein membunyikan gong naga kecil berulang-ulang sekarang. Pancaran energinya melesat dengan sangat cepat ke arah Josh. Kontan Junaidy dan kelima saudara yang lain terlihat menghadang radiasi gelombang energi tersebut sehingga tidak mengenai tubuh Josh.“Masih sama seperti dulu ya… Tidak ada perubahan apa pun yang kutengok. Apabila ada adik yang mendapat masalah, otomatis ada abang-abangnya yang datang melindungi.”“Tentu saja masih sama seperti dulu. Kau yang sendirian selama ini takkan pernah bisa memahami rasa kekerabatan dan persaudaraan di antara kami.”Josh melesat ke atas dan memancarkan energi emasnya secara menyeluruh. Kendrick Husein yang tengah mengarahkan energi gong naga kecil ke ara
Dengan sekali tendangan, Kendrick Husein mencampakkan tubuh Novia Qaydee beberapa meter ke belakang.“Kau begitu mengerikan, Kendrick! Bagaimana mungkin… Bagaimana mungkin Kevinku yang pemalu dan yang berhati lemah lembut bisa menciptakan sesosok monster sepertimu? Bagaimana mungkin…?”“Memang pada dasarnya anakmu itu adalah monster. Dia bisa menciptakan sesosok monster yang bengis sepertiku ini karena dia sendiri juga menyimpan pikiran monster dalam benaknya. Kau mengerti kan? Anakmu memang adalah sesosok monster. Dia lahir akibat kau diperkosa oleh raja siluman kalajengking itu! Iya kan! Ayo jawab aku! Ayo jawab!”Sukma Pak Reynold dan ketujuh pangeran sungguh terhempas ke dasar neraka yang paling dalam begitu mereka mendengar kenyataan tersebut.“Tidak…! Tidak…! Tidak…!” Novia Qaydee hanya bisa menangis meraung-raung sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan.“Kau sangat mencintai Howard Alex. Namun, sungguh tidak kausangka-sangka sebelumnya… Dia ternyata malah jatuh cinta pada
Bola bulat putih terang masuk ke dalam tubuh Vritz melalui punggung dan keluar lagi melalui bagian dadanya. Pak Reynold, keenam pangeran, Rafael Sahah, si gadis kelinci, dan bahkan Kendrick Husein sendiri terperanjat kaget bukan main menyaksikan fenomena tersebut terjadi pada Vritz di depan mata mereka.Keluarlah penampakan simbal yang sama seperti simbal naga kecil, dengan lekuk dan bentuk yang serupa, tapi tentu saja simbal besar naga ini memiliki ukuran yang jauh lebih besar dengan rumbai-rumbai pita penghias yang jauh lebih panjang dan indah.“Vritz! Vritz! Vritz!” Terdengar teriakan Jimmy yang juga entah memperoleh kekuatan dari mana, menerjang ke arah Vritz yang mulai roboh ke tanah. Jimmy sampai di samping saudaranya dalam waktu yang hanya hitungan detik. Vritz jatuh ke dalam pelukan hangat saudaranya.“Vritz… Vritz… Vritz…” Kini air mata Jimmy bergulir turun tanpa henti. Sebagian air matanya menetes dan jatuh ke atas wajah Vritz. Tangan Vritz yang mulai gemetaran, naik ke atas
Kendrick Husein juga mendadak mengerti kenapa simbal naga besar itu tidak bergeming sama sekali.“Oh ya… Simbal naga besar adalah salah satu barang pusaka yang ada pasangannya. Dia hanya mendengarkan pasangannya. Pasangannya adalah gong naga besar. Iya kan? Sama halnya dengan kedua lonceng duplikat itu. Kedua lonceng duplikat itu juga berpasang-pasangan. Ada lonceng cermin dan lonceng simbal. Meski keduanya jarang berbunyi pada saat yang bersamaan, keduanya berbunyi secara bersahut-sahutan, saling mengiringi dan saling melengkapi… Sempurna sekali…” Tampak sebersit senyuman sinis merecup kejengkelan di sudut bibir Kendrick Husein.Pak Reynold juga memanjangkan tangannya. Tangan yang memanjang terlebih dahulu mengamankan simbal naga besar itu dari cengkeraman tangan Kendrick Husein.“Kenapa kau bisa tahu soal kedua pusaka yang berpasang-pasangan ini? Kenapa kau juga bisa sampai tahu mengenai lonceng cermin dan lonceng simbal yang berpasang-pasangan itu? Kau pintar menguping rupanya…” Ta
Mulai muncul riak-riak kristal kuning emas pada kedua kaki Vritz, Ray Wish, Robert Martin dan Yongki. Otomatis Junaidy, Josh dan Jimmy memancarkan sisa-sisa energi masing-masing untuk memperlambat riak-riak tersebut naik dan semakin naik.“Tambur naga itu akan menjadi milikku!” teriak Kendrick Husein sambil mengarahkan sepasang tangannya ke tambur naga.Namun, Junaidy dengan sigap membalikkan tambur naga sehingga bagian bawahnya menghadap ke Kendrick Husein. Josh dengan sigap membunyikan tambur naga tersebut. Energi super dahsyat dari tambur naga mulai memancar dan mengenai tubuh Kendrick Husein. Sedikit demi sedikit energi jurus tujuh elemen Kendrick Husein mulai tersedot masuk ke dalam tambur naga. Terdengar jeritan melengking tinggi dari Kendrick Husein.“Kau takkan bisa mengambil tambur naga dan gong naga besar ini! Kau takkan bisa mewujudkan ambisi dan keinginan jahatmu itu!” teriak Junaidy dengan tatapan mata tajam.“Kau telah melakukan satu dosa besar membunuh ibu kandungmu! Ka
Terbentuklah sebuah gong naga besar di hadapan Jimmy lengkap dengan sebuah tongkat pemukulnya. Jimmy langsung mengambil gong naga besar tersebut sembari tersenyum puas.“Gong Naga Besar… Bawa aku kembali ke sisi tubuh saudaraku. Aku ingin terlelap dalam kristal warna kuning emas itu bersama-sama dengannya…” bisik Jimmy lirih kepada gong naga besar yang ada dalam genggaman tangan.Gong naga besar memancarkan seberkas sinar putih terang-benderang. Jimmy menghilang dari tempatnya berdiri dan muncul kembali di sisi Vritz yang tergeletak lemas di lantai keramik.“Jim! Jim!” Junaidy dan Josh berteriak memanggil nama Jimmy seraya berlari tertatih-tatih ke arahnya. Tampak Jimmy masih tersenyum puas dan lemah pada saat yang bersamaan kepada saudara sulung dan saudara bungsu.“Aku senang sekali… Ayahanda memasukkan kedua barang pusaka yang pairing ini ke dalam tubuhku dan tubuh Vritz. Kini aku bisa mengatakan kepada seluruh negeri ini aku dan Vritz adalah saudara soulmates sejati.”“Jim… Jim…”
“Akan sedikit sakit sepertinya, Josh… Tadi mereka berlima juga ada sedikit memekik ketika barang-barang pusaka itu keluar dari tubuh mereka. Apalagi kedua lonceng duplikat kita ini memiliki tingkat kekuatan yang jauh lebih tinggi daripada kelima pusaka itu bukan?” Junaidy terlihat merentangkan kedua tangannya.“Oke… Aku sudah paham apa yang kauinginkan, Bang Jun…” Josh memberikan sebuah pelukan hangat kepada saudara tertua.Dua bola bulat putih terang melesat dengan sangat cepat masuk ke dalam tubuh Junaidy dan Josh. Keduanya tampak sedikit terperanjat kaget. Pelukan pada satu sama lain menjadi semakin erat. Kali ini, tampak dua bola bulat putih terang lebih lama berada dalam tubuh keduanya. Detik demi detik berlalu.“Apa kau merasa kesakitan?” tanya Junaidy.Josh menggeleng cepat. “Tubuhku hanya merasa sedikit tergelitik. Bagaimana denganmu, Bang Jun? Apakah kau merasa kesakitan?”Junaidy juga menggeleng cepat. “Tidak juga… Sama denganmu… Tubuhku juga hanya merasa sedikit tergelitik-
Aku tidak mengerti kenapa perasaanku mendadak menjadi damai dan tenang seperti ini sekarang. Apakah gadis buta ini telah memengaruhiku dan menghapus segala kebencian yang mengendap dalam pikiranku selama ini? Apakah… Apakah… cinta gadis ini telah melenyapkan segala kebencian yang kurasakan selama ini? Kendrick Husein tersenyum getir. Semuanya sudah terlambat… Semuanya sudah terlanjur terjadi. Aku hanya bisa maju menuju ke kematianku… Aku sungguh tidak bisa mundur lagi…“Josefina… Jika memang ada kehidupan mendatang, aku ingin bertemu dan berkenalan denganmu lagi,” tukas Kendrick Husein.“Aku tidak pernah diajarkan ada kehidupan mendatang, Bang Kevin…”“Kau harus percaya… Kau harus yakin… Percaya padaku… Akan ada kehidupan mendatang… Di sana, kau takkan terlahir buta. Kau akan menjadi seorang anak yang cerdas dan tumbuh menjadi seorang penulis yang brilian, terkenal dan memiliki banyak penggemar di mana-mana. Di kehidupan mendatang itu, aku akan menunggumu. Maukah… Maukah… Maukah kau b
Pak Reynold berdiri di depan bola kristal peramal dan mulai mengajukan pertanyaannya, “Apa yang akan terjadi pada ketujuh pangeran Negeri Elemen di masa depan?” Begitu pertanyaan tersebut dilontarkan, mendadak saja bola kristal peramal mengeluarkan semacam kabut asap ke seisi ruangan kerja Pak Reynold. Kabut asap kian lama kian tebal dan akhirnya menghalangi jarak pandang Pak Reynold dan Rafael Sahah. Antara tersadarkan dan tidak, keduanya seakan-akan terlempar ke sebuah dunia yang benar-benar asing bagi mereka. Di dunia itu, mereka hanya bisa menyaksikan apa-apa saja yang terjadi, namun mereka tidak bisa menyentuh apa pun yang ada dalam dunia itu ataupun berinteraksi dengan orang-orang yang ada dalam dunia itu. Tampak seorang pemuda pertengahan dua puluhan sedang duduk sendirian di sebuah coffee shop. Coffee shop tersebut berada di tengah-tengah pusat kota yang ramai dan sibuk. Tampak sedikit antrean pembeli di bagian depan. Tampak ada beberapa pengunjung yang memilih menghabiskan
“Aku mengalami hari-hari yang buruk akhir-akhir ini karena sang dewa yang aku cintai sama sekali tidak mengetahui perasaanku dan sama sekali tidak menghiraukan cinta dan perhatianku. Namun, melalui perjuangan-perjuangan Tujuh Pangeran selama ini, aku bisa belajar bagaimana mencintai diri sendiri dan menunjukkan cintaku yang tidak terbatas kepada dewa-dewi yang ada di sampingku. Sang dewa yang aku cintai akhirnya menyadari keberadaanku dan cintaku terhadapnya selama ini. Kemarin aku memberanikan diri menyatakan perasaan padanya dan dia menerimanya. Kami telah jadian sekarang. Terima kasih kepada Tujuh Pangeran atas segala motivasi dan semangat yang dipancarkan selama ini… Kami akan selalu menunggu kalian kembali…” kata salah seorang dewi junior yang lain, yang diiringi sorak-sorai dan tepuk tangan riuh seisi auditorium.“Aku berkali-kali gagal ujian saringan masuk ke perguruan tinggi di Negeri Elemen sini. Setelah itu, pacarku juga memutuskan hubungan kami dengan alasan dia telah menc
Panglima Christian Aquila mendesah napas panjang dalam diam. Howard… Novi… Kini kalian sudah bisa tenang di sana. Ketujuh pangeran sudah tumbuh dewasa sekarang dan kelak pasti akan bisa menjadi tujuh raja yang arif dan bijaksana.“Kita akan berpindah ke ruangan auditorium di lantai bawah dulu, Tujuh Pangeran. Rakyat Negeri Elemen ingin mengucapkan salam perpisahan secara langsung kepada Tujuh Pangeran,” celetuk Pak Reynold.Tujuh Pangeran saling berpandangan untuk sesaat. Mereka tersenyum penuh arti dan kemudian mengangguk mengiyakan.“Oke… Kita akan berpindah ke ruangan auditorium di lantai bawah…” tukas Josh santai.Satu per satu menteri dan staff kenegaraan tampak meninggalkan ruang rapat.***“Tujuh Pangeran akan berangkat ke alam brahma hari ini. Ketujuh putri yang menemani dan mencintai mereka pasti akan sangat sedih…”“Iya ya… Kasihan ya ketujuh putri itu… Apakah mereka bisa bertahan sampai dengan Tujuh Pangeran kembali ke alam dewa naga dan alam manusia nanti?”“Yang namanya c
“Apa itu?” tanya Yongki dan Ray Wish berbarengan.“Persahabatan, persaudaraan, dan kekerabatan kita tetaplah sama. Mungkin pada waktu 20 tahun mendatang, kita akan datang ke sini membongkar kotak kenangan ini bersama-sama dengan istri dan anak-anak kita. Iya nggak?” Junaidy menyeringai lebar.Keenam saudara yang lain juga tampak meringis lebar.“Dan aku akan bilang pada anak-anakku bahwa mereka memiliki enam paman yang sangat aku sayangi…” kata Vritz.“Dan aku akan bilang pada anak-anakmu dulu aku pernah beradu mulut dengan ayah mereka,” sahut Josh dan meledak dalam tawa ringannya.“Terserah apa yang mau kaubicarakan dengan mereka, Josh…” Vritz tampak meringis lebar. “Kurasa itu akan sangat menyenangkan… Kita datang ke sini membongkar kapsul waktu ini, mengenang masa-masa silam. Dan pada saat itu kita akan cerita lagi tentang hari ini, ditemani segelas teh hangat dan beberapa cemilan ala kadarnya di sore hari.”“Akan terasa suasana yang begitu hangat dan sejuk di hati ya…” kata Jimmy.
“Kenapa bisa begitu?” tanya sang putri lemah lembut, masih merebahkan kepalanya ke bahu sang pangeran, dan masih menelusuri pemandangan di luar dengan sorot mata menerawang.“Biarpun mereka memperoleh seluruh semesta ini sekalipun, mereka tetap takkan merasa bahagia dan gembira. Hanya ada kenihilan, kehampaan, dan kekosongan di sana. Karena sebenarnya yang mereka butuhkan dan inginkan sangat… sangatlah sederhana. Mereka hanya membutuhkan cinta dari orang-orang yang mereka sayangi; mereka hanya membutuhkan perhatian dari orang-orang yang mereka cintai. Sederhana sekali, tapi justru itulah yang tidak mereka dapatkan selama ini. Beginilah akibatnya jika hidup di dunia tanpa cinta…”“Menurutmu cinta bisa mengalahkan segalanya?”Sang pangeran kembali menganggukkan kepalanya dengan mantap.“Itulah yang membuatku tetap bertahan sampai sekarang, Sayang. Ada cinta darimu… Ada cinta dari kedua orang tuaku yang terdahulu… Ada cinta dari kedua orang tuaku yang di alam manusia sana… Dan, ada cinta
Tujuh Pangeran membawa tujuh putri pujaan masing-masing ke restoran termahal dan termewah baik di alam dewa naga maupun di alam manusia. Semuanya membawa putri pujaan masing-masing menyantap makanan lezat di restoran yang super mewah, kecuali Vritz yang membawa si gadis kelinci terbang ke puncak gunung tertinggi di alam dewa naga. Si gadis kelinci sendiri tidak menginginkan makanan super lezat di restoran super mewah. Dia bilang dia hanya menginginkan sedikit waktu yang semakin terasa berharga untuk dihabiskannya bersama-sama dengan Vritz.Terdengarlah beberapa percakapan penting nan penuh arti antara ketujuh putri pujaan hati dengan ketujuh pangeran.“Kenapa tidak dimakan?” tanya sang pangeran.“Karena aku tidak berselera…” jawab sang putri masih menatap dingin ke makanan dan minuman yang terhidang di hadapannya. Sayup-sayup terdengar suara background music yang melankolis mengalun ke seisi restoran.“Makanlah… Habis itu, kita akan jalan-jalan ke taman hiburan.” Sang pangeran berusah
Jimmy menggaruk-garuk kepalanya dengan kikuk. Vritz hanya memandanginya dengan sinar mata ganjil yang nakal nan penuh arti.“Aduh, Bang Ray Wish… Jelas-jelas kau tahu waktu itu aku masih belum bisa mengingat kehidupan lampauku…”Kelima saudara yang lain meledak dalam tawa geli mereka.“Tapi, aku tahu Vritz pasti akan memaafkanku karena dia adalah saudara belahan jiwaku yang baik hati…” Kembali Jimmy meraih diri Vritz ke dalam dekapan hangatnya.“Oke deh… Sudah saatnya kita siap-siap… Ada segudang salam perpisahan yang harus kita katakan pada putri-putri kita hari ini…” kata Junaidy.“Iya… Aku akan menghadapi amarah Gisella dan omelan-omelannya sepanjang hari ini. Aku akan pulang ke penginapan lebih malam hari ini ya, Brothers…” kata Josh sedikit tersenyum simpul.“Kita akan terlelap lagi dalam kristal warna kuning emas itu. Namun entah mengapa, kali ini aku tidak merasa begitu tersiksa dan tertekan lagi. Aku lebih tenang dan lebih siap mental menghadapinya sekarang…” kata Jimmy dengan
Vritz menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia berusaha menggerakkan tubuhnya supaya dia bisa menjauh dari Ratu Surgawi yang jahat nan kejam itu, tapi dia sama sekali tidak berdaya.“Tidak ada yang boleh menolak cinta dan pengorbananku! Ayahandamu sungguh kejam karena ia tidak bisa menghargai cinta dan penantianku yang begitu besar untuknya sejak aku masih kecil sampai dengan sekarang! Aku tidak pernah berhenti mencintainya! Aku tidak pernah berhenti merindukannya setiap malam! Namun, apa balasannya terhadapku! Apa balasannya terhadap seluruh cinta dan pengorbananku! Dia malah mengkhianati, mencampakkan dan menginjak semua cinta dan ketulusanku! Dia jatuh cinta dengan ibundamu, saudara kembarku sendiri! Jangan salahkan aku ya… Jangan salahkan aku… Salahkan ayahanda dan ibunda kalian… Karena mereka, kalian terpaksa harus mengalami nasib nahas seperti ini. Kalian akan menyaksikan dengan mata kepala kalian sendiri Putra Mahkota Kevin Husein naik takhta sebagai raja menggantikan kalian d
“Peduli apa! Dia memang tidak pantas mendapatkan piala dan piagam juara dua ini kok!”“Iya… Kita injak saja!”“Supaya lain kali kalau dia masih mau mengikuti perlombaan menyanyi dengan suaranya yang cempreng itu, dia akan berpikir dua tiga kali…”Terdengar derai tawa mengejek nan melecehkan dari beberapa anak yang menginjak-injak hadiah-hadiah Vritz itu. Mereka berlalu begitu saja.Tampak Vritz kembali meneteskan air mata kepedihan dan kegetiran sendirian. Mobil Jimmy mulai digas dan berlalu meninggalkan tempat parkir gedung serbaguna itu.“Vritz! Vritz! Vritz!” jerit si ibu begitu ia tiba di gedung serbaguna dan melihat apa yang tengah terjadi pada anaknya. “Apa yang terjadi? Kenapa jalannya tidak hati-hati? Aduh! Ada yang terluka?”Si ibu memeriksa kondisi sekujur badan anaknya. Untunglah tidak ada luka yang serius.Si ayah juga tampak sangat panik. Kedua suami istri itu memberdirikan si anak dan membantu mengambilkan hadiah-hadiahnya yang berceceran di jalan setapak di depan gedung