Share

Saatnya Berpesta!

Author: Rachel Kim
last update Last Updated: 2025-04-12 12:00:22

Claire asyik menari di area dance floor membuat pria manapun yang melihatnya merasa tertarik dan tidak bisa mengalihkan pandangan. Tampak jelas kalau wanita itu menikmati musik dan suasana yang ditawarkan.

Tubuh yang ramping dan berisi di tempat yang seharusnya sedang meliuk-liuk sensual diiringi musik, ditambah dengan wajah yang cantik dan tarian menggoda membuat para pria berlomba-lomba hendak menarik perhatian Claire namun wanita itu tidak menggubrisnya. Sama sekali tidak terlihat tertarik.

Claire datang ke klub malam ini hanya untuk melepas suntuk! Tidak ada maksud lain.

Jika harus mencari pria untuk dijadikan kekasih, Claire tidak ingin mencari pria tersebut di tempat seperti ini, beda halnya jika hanya untuk bersenang-senang. Sayangnya, Claire tidak ingin memiliki hubungan yang hanya didasari atas kesenangan semata.

Dirinya mungkin sering pergi ke bar atau klub malam dan terlihat ‘nakal’, tapi Claire masih tau batasan. Dirinya masih tau apa yang boleh dan ti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Satu Malam Untuk Selamanya    She Is Mine!

    Pria mabuk itu menoleh ke sumber suara, begitu juga dengan Claire. Detik itu juga mata Claire menangkap kehadiran Levin yang telah berdiri di dekatnya. Claire bergegas menepis cengkeraman tangan pria mabuk tadi yang sedikit mengendur karena kehadiran Levin membuatnya lengah hingga Claire bisa membebaskan diri. Levin mengepalkan tangannya dengan erat. Sungguh kebetulan yang tidak terduga! Levin tidak menyangka kalau dirinya akan bertemu dengan Claire di klub dan wanita itu hanya datang seorang diri dengan pakaian seksi yang menampilkan lekuk tubuhnya yang menggoda. Tidak heran wanita itu dalam kesulitan dan bertemu pria mesum! Padahal awalnya Levin tidak ada niat untuk pergi ke klub malam ini, tapi entah kenapa kakinya malah melangkah ke tempat ini dan pada akhirnya kembali menemukan Claire yang sedang berada dalam kesulitan karena kelakuan pria brengsek yang hendak memaksakan ciumannya pada Claire! Pemandangan yang membuat darah Levin mendidih seketika!“Sia

    Last Updated : 2025-04-12
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Sang Magnet

    Detik itu juga Levin segera mengusir pria tersebut, setelah pria brengsek itu lenyap dari hadapannya, Levin langsung menarik tangan Claire. Amarah yang masih bergelayut di dadanya membuat Levin hanya diam, tidak berkata apapun. Disaat amarah menguasai hati, Levin lebih baik memilih diam, takut ada kalimat kasar yang terlontar dari bibirnya tanpa sadar. Levin tidak ingin menyakiti hati Claire dengan kata-kata yang mungkin akan disesalinya setelah itu. Jujur, Levin sendiri merasa heran dengan kebetulan yang terjadi. Rasanya kemanapun kakinya melangkah, sepertinya Claire memiliki magnet tersendiri agar bisa menarik Levin untuk mendekat ke arah wanita itu tanpa dirinya sadari! Contohnya seperti yang baru saja terjadi.Siapa yang menyangka kalau pandangan Levin bisa tertuju pada satu titik dimana Claire berada kan? Padahal keadaan di dalam sana begitu ramai, tapi pandangan Levin tetap tertuju pada Claire! Bahkan kakinya pun langsung melangkah mendekat! Kacau! Pada

    Last Updated : 2025-04-12
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Tawaran Yang Menggiurkan

    Tidak lama kemudian mereka tiba di salah satu bar eksklusif, tempat dimana Levin sering menghabiskan waktunya di kala suntuk, tentu saja jika dirinya sedang butuh ketenangan. Lain halnya jika hatinya sedang merasa sepi, barulah Levin datang ke klub malam tadi yang bisa menyemarakkan telinganya meski hatinya tetap terasa sepi. Claire melangkah masuk, mengikuti Levin. Entah kenapa pria itu seolah memiliki magnet tersendiri hingga Claire bisa sepenurut ini, padahal biasanya Claire tidak mudah percaya pada orang lain, tapi kenapa dengan Levin, Claire bisa percaya begitu saja saat diajak pergi ke tempat baru yang tidak dikenalnya? Yang lebih anehnya lagi, kenapa tadi Claire masuk dengan sukarela ke dalam mobil Levin? Memang, awalnya Claire sempat berontak tapi sikap tegas Levin membuat nyali Claire langsung ciut, padahal Claire bukanlah wanita penakut. Selama ini tidak ada pria yang bisa ‘memerintah’ dirinya seperti apa yang Levin lakukan. Aneh bukan? Nick

    Last Updated : 2025-04-13
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Salah Bicara

    Levin tersenyum, senang karena Claire sudah terlihat jinak di depannya. Tidak lagi ketus seperti saat mereka bertemu di kampus. Perkembangan yang bagus. Levin mengangkat telepon yang berada di atas meja bar, memesan dua piring beef steak. Sambil menunggu pesanan tiba, mereka terlibat ke dalam obrolan santai. “Jadi kenapa kamu datang ke bar sendirian?”“Untuk bersenang-senang. Merayakan kelulusan sidangku.”“Bersenang-senang sendirian? Bukankah biasanya kamu selalu bersama dengan sahabatmu?” selidik Levin. “Siapa? Nick? Kehidupan malam bukanlah hal yang disukainya. Nick lebih memilih tidur daripada pergi ke klub malam,” kekeh Claire. “Lalu bagaimana dengan Mia? Bukankah dia menyukai kehidupan malam?”“Darimana kamu tau tentang Mia?”“Aku tidak tau, tapi aku teringat akan ucapanmu dulu kalau kamu datang ke klub bersama Mia,” ungkap Levin sambil lalu, separuh berdusta.“Ahh itu, aku hanya ingin menikmati waktu sendirian.”Hanya itu jawaban Cl

    Last Updated : 2025-04-13
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Peringatan Yang Terlambat

    Hening yang mencekam terpecahkan oleh suara dering ponsel milik Claire. “Ya, Nick?” Levin mengerutkan kening, tidak suka saat mendengar nama itu. Malam sudah cukup larut, tapi kenapa Nick masih menghubungi Claire sesuka hatinya? Apakah pria itu tidak tau waktu? Ada masalah apa hingga harus menelepon Claire selarut ini? Apakah tidak bisa ditunda sampai besok pagi? “Aku masih diluar, Nick. Ada apa?”Levin mendengarkan setiap ucapan Claire dengan seksama. Ingin tau apa yang dibicarakan oleh mereka berdua. Sayangnya, Levin tidak mendapatkan informasi apapun karena pembicaraan mereka terbilang singkat. Yang Levin tau, Nick ingin bertemu Claire saat ini juga. Dan hal itu membuat kedongkolan Levin kian menjadi. Sudah menelepon larut malam, sekarang malah bersikeras ingin bertemu! Memangnya ada masalah sepenting apa sih?! Namun sekesal apapun Levin, pria itu sadar tidak mungkin mengungkapkannya. Untuk saat ini, Levin belum memiliki hak untuk protes meski sikap

    Last Updated : 2025-04-13
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Setitik Kecurigaan

    Claire mendesah dalam hati. Tidak berani mengucapkan apa yang ada di pikirannya.Claire tidak mungkin menyuarakannya atau Nick bisa langsung naik pitam. Claire yakin kalau Nick tidak mungkin diam saja jika mengetahui apa yang telah Levin lakukan padanya di malam itu. Masalahnya, Claire tidak ingin membuat keributan, makanya dirinya memilih diam. Lagipula bisa dibilang malam itu tidak mempengaruhi kehidupan sosial Claire, jadi anggap saja tidak terjadi apapun. Dirinya memang dirugikan, tapi itu konsekuensi yang harus Claire hadapi sendiri. Claire tidak ingin melibatkan Nick dalam masalah pribadinya. Claire tidak ingin melibatkan Nick hanya karena kebodohan dan kecerobohannya.“Tenang saja, hal itu tidak akan terjadi,” tandas Claire sambil meminta maaf dalam hati, merasa bersalah karena telah membohongi Nick.Nick menoleh sesaat, entah kenapa dirinya merasa ada yang sengaja Claire sembunyikan darinya. Belasan tahun bersahabat membuat Nick bisa merasakan

    Last Updated : 2025-04-14
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Kelicikan Mia

    “Claire, kamu tidak lupa kan kalau malam ini acara ulang tahunnya Sasha?” tanya Mia saat mereka bertemu di kantin kampus yang ramai.Ya, setelah menyelesaikan sidang, praktis Claire bisa lebih santai, tidak seperti Mia yang masih harus mengikuti kelas. Dan daripada di rumah, Claire lebih memilih datang ke kampus agar bisa bertemu dengan Nick dan temannya yang lain. Bosan jika selalu sendirian di rumahnya yang besar namun sepi. Claire menepuk keningnya saat mendengar pertanyaan Mia. Jujur, dirinya lupa jika tidak diingatkan oleh Mia. Kehadiran Levin yang tiba-tiba dalam hidupnya ditambah kepusingannya menjelang sidang skripsi kemarin membuat Claire melupakan segalanya, termasuk undangan ulang tahun Sasha malam ini. Beruntung Mia mengingatkannya, jika tidak, Claire pasti lupa pada janjinya sendiri! “Untung kamu mengingatkanku. Jika tidak, aku pasti lupa. Thanks, Mia.” “Itu gunanya sahabat kan?” balas Mia yang ditanggapi senyum tipis milik Claire. Enggan me

    Last Updated : 2025-04-14
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Jebakan Kedua

    Claire melangkah sempoyongan menuju toilet. Alkohol sudah menguasai tubuhnya membuat Claire tidak bisa melangkah dengan benar. Sekarang, dirinya hanya bisa menyesali kecerobohannya karena tidak berhenti menyesap alkohol sejak tadi. Ahh, sejak dulu Claire memang ceroboh. Jika sudah bertemu dengan yang namanya alkohol, bibirnya seolah enggan berhenti. Kebiasaan buruk! “Gawat. Aku harus pulang sekarang sebelum terkapar disini,” lirih Claire sambil memegang kepalanya yang mulai berputar dan terasa pusing, bahkan lantai yang dipijakinya juga terasa goyang seolah ada gempa bumi. Ditambah rasa kantuk yang begitu pekat membuat matanya enggan terbuka lebar. Kacau! Sementara itu di tempat lain…Mia menghubungi nomor seseorang yang bisa memuluskan rencananya. “Dia sedang menuju toilet. Segera lakukan apa yang telah kita sepakati. Jika kamu bisa melakukannya dengan baik, maka aku akan transfer uangnya saat ini juga! Ingat, kamu harus melakukannya dengan benar. Aku tidak

    Last Updated : 2025-04-14

Latest chapter

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Menutupi Rahasia

    Daddy Alex mengangkat alis saat mendengar permintaan Claire. “Nick juga tidak tau tentang kehamilan kamu? Bagaimana mungkin kamu menutupinya dari Nick yang adalah sahabat terdekatmu?”“Mungkin saja, Dad. Karena sampai detik ini hanya daddy yang tau dan aku juga tidak ingin orang lain tau mengenai kehamilanku, termasuk Nick.”“Daddy paham jika kamu tidak ingin orang lain tau mengenai kehamilanmu, tapi harusnya dengan Nick tidak masalah kan?” tanya daddy Alex, masih belum memahami jalan pikiran putri kandungnya. “Justru jika Nick tau mengenai kehamilanku, itu akan menjadi masalah besar, Dad. Daddy tau sendiri kalau Nick jauh lebih protektif daripada daddy. Selain protektif, Nick juga suka bertindak menyebalkan, dia pasti akan mengomeliku dan menceramahiku habis-habisan. Padahal daddy saja tidak melakukannya,” sungut Claire membuat daddy Alex terkekeh pelan. Tidak bisa memungkiri kebenaran dari ucapan putrinya. Ya, bagaimanapun juga daddy Alex melihat Nick tumbuh

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Pelukan Hangat

    Daddy Alex mengusap wajahnya yang terlihat semakin tua setelah mendengar pengakuan Claire. Pria paruh baya itu menghela nafas berat. “Jujur, daddy sangat kecewa dengan kamu. Selama ini daddy tidak pernah melarang kamu untuk melakukan apapun yang kamu suka, tapi daddy sudah berulang kali mengingatkan kamu agar tidak melewati batas, tapi malah akhirnya terjadi hal seperti ini. Namun di sisi lain, daddy menghargai kejujuran kamu. Mengakui hal sebesar ini pasti bukan hal yang mudah untuk kamu.” “Maaf, Dad.”“Tapi daddy juga merasa bangga karena kamu berani bertanggung jawab atas kesalahan yang telah kamu lakukan, meski tanpa sengaja. Kamu sudah dewasa dan sudah bisa menentukan jalan hidupmu sendiri, jadi jika kamu merasa Melbourne adalah negara yang tepat untuk ditinggali, daddy tidak akan melarang kamu. Daddy akan mendukung apapun keputusan kamu, asalkan kamu yakin kalau itu memang yang terbaik untukmu dan si kecil.”Claire menatap daddy Alex dengan mata berkaca-kaca.

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Alasan Terselubung

    Lagi, daddy Alex mendesah berat. Melihat kekecewaan yang terpancar dari wajah sang daddy membuat rasa bersalah yang menyerbu hati Claire kian meningkat. Selama ini Claire bertekad untuk tidak mengecewakan orangtuanya, tapi lihatlah kini apa yang dirinya lakukan terhadap daddy Alex? Claire bukan hanya mengecewakan daddy Alex, tapi juga membuatnya malu dengan hamil di luar nikah, tanpa tau siapa ayah dari bayi yang dikandungnya, setidaknya itulah yang Claire akui pada daddy Alex. “Apa kamu tidak berniat mengugurkan bayi itu?”“Tentu saja tidak, Dad! Bayi ini tidak berdosa, jadi aku tidak akan pernah membunuhnya. Apalagi meski bayi ini hadir karena kecerobohanku, tapi dia tetap darah dagingku, Dad!” sergah Claire, cukup kaget dengan pertanyaan daddy Alex.Tak urung hal itu membuat hati Claire bergetar takut. Takut daddy Alex memaksanya untuk melakukan aborsi, hal yang tidak mungkin Claire lakukan. Cukup sekali dirinya melakukan kesalahan, Claire tidak ingin melak

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Pengakuan Dosa

    Keesokan harinya…Telapak tangan Claire saling bertaut. Hal yang selalu dilakukannya saat rasa gelisah melanda hatinya. Ini adalah hari pengakuan, wajar jika jantungnya berdebar kencang.Saking gelisahnya, suara ketukan pelan pun terdengar bagaikan bom di telinga Claire hingga wanita itu terlonjak kaget. “Nona, tuan besar sedang menunggu anda di ruang makan agar bisa makan malam bersama,” panggil Susan lembut. Oke, inilah saatnya. Tidak ada lagi kata mundur. Setiap weekend, daddy Alex memang lebih sering berada di rumah, kecuali jika ada urusan di luar kota atau luar negeri. Sedangkan hari-hari biasa dari Senin sampai Jumat, Claire malah tidak tau daddy Alex pulang ke rumah jam berapa saking sibuknya, maka dari itu Claire memilih weekend untuk mengaku dosa. Saat dimana daddy Alex bisa bersantai di rumah. “Oke. Sebentar lagi aku turun ke ruang makan.”Susan berlalu pergi, meninggalkan Claire yang sibuk menyiapkan hati. Wanita itu menghembuskan nafas panjang

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Janji Seorang Mommy

    Claire menelan saliva dengan gugup saat mendengar ucapan sang dokter. Tidak heran kalau suaranya sedikit terbata saat menjawab,“Ba… baik, Dok.”“Untuk point terakhir biasanya cukup sulit dilakukan karena suami anda belum terbiasa saat harus ‘puasa’ dadakan, ditambah lagi umumnya gairah ibu hamil bisa melonjak naik karena pengaruh hormon,” lanjut Rena, tidak memahami rasa canggung yang Claire rasakan. Atau bukan tidak paham tapi tidak peduli? Entahlah, yang pasti Claire hanya diam mendengar ucapan dokter yang membuat wajahnya memerah. Meski itu adalah hal yang wajar mengingat dokter kandungannya tidak mengetahui tentang kondisi Claire yang sebenarnya dengan pria yang menanam benih dirahimnya.“Baik, Dok.”Claire keluar dari ruangan, bergegas menebus resep yang ditulis dan pulang ke rumah.Usai makan malam, Claire merebahkan tubuhnya di atas ranjang, sibuk memandangi foto bayinya, yang baru terlihat seperti seukuran kacang, tapi dirinya tetap merasa takjub de

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Dokter Kandungan

    Claire mendorong piringnya menjauh, meski hanya lima suapan, tapi setidaknya sudah ada makanan yang masuk ke dalam perutnya. Itu lebih baik daripada kosong sama sekali. Wanita itu menoleh ke arah Susan yang sedang berjalan ke arahnya sambil membawa sekotak sandwich, bekal yang selalu Claire bawa ke kantor karena perutnya selalu meronta kelaparan meski belum waktunya jam makan siang akibat si kecil. “Thank you, Susan,” ucap Claire dan bergegas ke kantor sebelum terlambat.Sore hari di RS Permata Bunda…Claire meremas kedua tangannya dengan gelisah. Sekarang dirinya sedang menunggu antrian untuk menemui dokter kandungan. Heran, waktu sudah sore, tapi kenapa antriannya masih cukup panjang? Apakah dokter yang ditemuinya ini memang bagus?Sejujurnya, Claire tidak tau menau tentang dokter kandungan sama sekali. Dirinya hanya mencari rumah sakit yang cukup jauh dari kantor maupun rumahnya agar kemungkinan untuk bertemu dengan orang yang dikenalnya semakin menipis. Namun ha

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Kesempatan

    Claire menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Setelah mandi dan makan malam, kini Claire sedang berbaring di ranjang empuknya. Meski dirinya sudah dalam posisi siap beristirahat, namun matanya enggan terlelap. Pembicaraannya dengan Levin tadi masih terngiang jelas di benak Claire. Oh, Tuhan! Bagaimana bisa Claire mengiyakan ajakan Levin untuk berteman? Kenapa bibirnya malah mengucapkan hal yang bertolak belakang dengan otaknya? ‘Apakah aku benar-benar mengiyakan permintaannya? Tentu saja iya, jika tidak, lalu siapa tadi yang berbicara?’ gerutu Claire merutuki hatinya yang mudah goyah. Seharusnya Claire menolak permintaan Levin untuk berteman.Seharusnya Claire mengambil langkah seribu saat Levin mendekatinya.Seharusnya Claire mengusir Levin saat melihat pria itu muncul di ruang tamu rumahnya, tanpa memberi kesempatan untuk mengatakan apapun. Dan masih banyak kata ‘seharusnya’ yang berkecamuk di dalam benak Claire hingga membuatnya sulit tidur mesk

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Confession

    Keterdiaman Claire membuat Levin gugup. Pria itu tidak menyadari kalau Claire sama gugupnya dengan Levin, hanya saja Claire dapat menutupi perasaannya dengan baik. Levin menatap Claire dalam-dalam, memutuskan untuk terus maju. Dirinya bukanlah pria pengecut, jadi meski rasa gugup menguasai hatinya, tapi Levin harus tetap mengatakan apa yang dirinya rasakan. Saat Levin memutuskan datang ke rumah Claire, dirinya sudah bertekad untuk mengakui isi hatinya dan ingin mengatakan apa yang hatinya inginkan, dan inilah saatnya. Inilah kesempatan bagi Levin untuk mengutarakannya. “Aku harus mengakui satu hal, yaitu tentang alasan kenapa aku terus mengejarmu meski kamu telah menolak kehadiranku berulang kali. Alasan kenapa aku mengabaikan permintaanmu agar kita bersikap tidak saling mengenal.”“Kenapa?” “Karena aku menyukaimu.”Claire mengerjap, lidahnya terasa kelu. Bibirnya seolah terkunci rapat. Pengakuan Levin memang singkat, tapi sanggup memporak porandakan hati

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Kehadiran Levin

    Claire melajukan mobilnya menuju rumah, satu-satunya tempat yang bisa membuatnya merasa aman dan nyaman karena di rumah besarnya hanya ada Susan dan Claire bisa mengunci diri di kamar selepas makan malam hingga tidak ada yang curiga meski terdapat perubahan pada dirinya. Ya, tidak bisa dipungkiri akhir-akhir ini Claire baru menyadari kalau rasa mual yang sempat dirasakannya adalah karena pengaruh kehamilan, bukan sekedar masuk angin. Morning sickness itulah istilahnya meski harus Claire akui kalau rasa mualnya tidak hanya datang di pagi hari karena di saat-saat tertentu, rasa mual itu bisa saja datang. Terserah keinginan bayi kecilnya saja. Ditambah lagi indera penciumannya semakin sensitive membuatnya langsung mual jika mencium aroma yang terlalu menyengat, entah seperti ikan, gorengan, parfum, makanan tertentu atau hal lainnya. Namun betapa kagetnya Claire saat setibanya di rumah, dirinya malah menemukan Levin sudah duduk di ruang tamu rumahnya. Menunggu kepula

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status