Share

Tidak Akan Selamat

Di rumah Rosita, Amar tampak gelisah. Entah mengapa perasaannya jadi tidak enak. Terlalu lama ia meninggalkan Tisa. Dan istrinya tersebut sama sekali tidak khawatir atau mencoba menghubunginya.

Lelaki itu duduk di kursi seorang diri. Pikirannya bercabang kemana-mana. Antara ingin pulang dan tetap di sana untuk menemani sang mama.

"Amar, kamu kenapa? Kok belum tidur? Kepikiran Tisa, ya?" tanya Rosita yang juga kesulitan untuk tidur malam itu. Tentu ia paham akan perasaan anaknya.

Amar menoleh ke arah mamanya. Ia pikir Rosita sudah tidur di kamarnya.

"Perasaan Amar tidak enak, Ma. Amar takut terjadi apa-apa dengan Tisa. Apalagi ia di rumah juga sendirian. ART di rumah kami tiba-tiba kabur. Tidak tahu apa sebabnya." Amar memegangi kepalanya.

"Coba kamu telepon dulu. Siapa tahu dia juga belum tidur." Rosita mencoba mencari solusi yang tepat.

Amar mengangguk setuju. Ia tidak kepikiran untuk menelepon istrinya. Lelaki itu segera merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel untuk menc
Rich Mama

Bolehkah Amar seputus asa ini????? 😔 Mohon maaf author banyak typo. Sedikit demi sedikit sudah diperbaiki. Masih menuggu lolos tinjauan. 😞🙏

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status