Share

Sebuah Suara

Devan tidak berani mengatakan hal yang sebenarnya. Ia bingung harus menjawab apa. Mungkin sebaiknya membiarkan Aluna masuk dan tahu sendiri bagaimana keadaan ibunya.

"Masuklah. Rania ada di dalam," balas Devan sopan.

Aluna mengangguk cepat. Ia segera masuk untuk menghampiri kakaknya dan melihat kondisi ibunya.

Sementara Bayu dan Devan menunggu di luar. Mereka terlihat saling mengenalkan diri dan berbicara serius.

Aluna berjalan pelan ketika melihat Rania menangis tersedu-sedu di samping Dewi. Ibunya tersebut terlihat memejamkan kedua mata dengan bibir yang memucat.

"Mbak Rania, kenapa menangis?" tanya Luna pelan. "Apa yang terjadi sama Ibu?" Aluna semakin mendekat. Menyaksikan keadaan ibunya yang sudah tidak bergerak sama sekali.

"Ibu sudah meninggal, Lun. Ibu sudah tiada." Rania semakin menangis kencang. Tiba-tiba tingkahnya seperti orang aneh. Ia seperti kesurupan dan berusaha menyakiti tubuhnya sendiri.

"Mbak Rania yang sabar, Mbak. Tolong jangan seperti ini." Aluna berusaha
Rich Mama

Sedih nggak nih, pemirsa???? 😔 Kira-kira suara siapa ya, itu??? 🤔

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status