Riski menuju parkiran itu dan Maira pun turun dari motornya agar Riski tidak kesusahan memarkirkan motornya. Setelah Riski memarkirkan motornya, dia tidak lupa mengunci stang motornya terlebih dahulu karena takut ada kejadian yang tak terduga.
“Tolong dikunci stang ya mas motornya,” ucap tukang parkir yang tiba-tiba datang menghampiri Riski.
“Iya sudah pak.”
Riski pun menghampiri Maira dan mereka berdua langsung berjalan bersama di pusat perbelanjaan tersebut sambil melihat-lihat barang yang dijual oleh penjual di sini.
“Wih ternyata ada yang jual barang antik ya sayang,” kata Riski sambil menggandeng tangan Maira dan matanya melihati barang antik.
“Iya sayang emang banyak tapi paling banyak tuh kayanya baju deh.”
“Iya sayang dari tadi juga banyak baju, oiya sayang kita beli gelang couple yu itu ada gelang couple.”
“Ayo sayang biar kita inget terus,” Maira bersema
“Assalamualaikum,” kata Maira sambil masuk ke dalam rumahnya.“Wa'alaikumsalam eh kamu udah pulang, kok sendiri pulangnya Riski ke mana ?”“Riski udah pulang bu, katanya mau mampir ke sini takut ayah udah pulang.”“Oh gitu padahal tadi ayah kamu telepon ibu loh katanya ada lembur,” ucap ibu yang memberi tahu anaknya.“Ayah lembur ? Tumben ayah lembur ?” Maira merasa heran karena tidak biasanya ayahnya lembur.“Ngga tau ibu juga, oiya ini makanan buat ibu bukan ?”“Iya Bu ini Maira beli pukis buat ibu,” ucap Maira yang langsung memberikan pukisnya kepada ibunya.“Itu satu lagi apa nak ?”“Nasi goreng Bu tadi dibeliin sama Riski.”“Enak banget ya kamu dibeliin terus.”“Iya dong Bu Riski kan baik, iya udah Maira taro nasi gorengnya dulu ya.”“Iya taro di meja aja.”
Ternyata whatsapp Maira hanya centang satu, Riski sangat bingung sekali karena tidak biasanya Maira centang satu. “Kok tumben ya Maira off wa nya ngga kaya biasanya, tapi iya udah lah mungkin dia batrenya abis lupa di chas.” Riski memilih untuk menunggunya saja sampai Maira membalas chatting dirinya.Riski yang sedang memainkan handphonenya, tiba-tiba dia mendengar pengumuman dari ibu kostnya melalui speaker kostnya. Ibu kost berbicara untuk kumpul semuanya di depan kost. Tanpa menunggu lama Riski pun langsung pergi ke depan kostnya karena dia sangat penasaran sekali kenapa ibu kost mengumpulkan semuanya di depan kost. Di saat yang ngekost sudah terkumpul, ibu kost langsung berbicara tentang kenaikan harga kost di tempat ini.“Mohon maaf sebelumnya mengganggu waktu kalian semua, saya sengaja mengumpulkan kalian di sini kalau saya ingin memberitahu tentang kenaikan harga kost pada bulan depan.”“Maaf Bu saya mau nanya harga kostnya j
Beberapa lama Riski dan Roni mengobrol bersama, Riski pun sudah merasa ngantuk akibat angin malam yang semakin kencang.“Ron gua masuk dulu ya udah ngantuk banget nih udah gitu besok gua harus ke kampus lagi ada jam tambahan,” Riski izin terlebih dahulu kepada Roni untuk masuk ke dalam kostnya.“Oke bro untuk gua libur haha jadi bisa tidur sepuasnya,” ucap Roni yang malah menertawakan Riski.“Enak banget lu mah, iya udah gua masuk dulu ya angin kenceng banget tuh."Riski langsung masuk ke dalam kostnya untuk tidur. Di pagi hari ayam berkokok dan Riski masih saja tertidur dengan nyenyak. Tepat pukul 8 pagi akhirnya Riski pun terbangun, dia langsung semangat berolahraga tetapi hanya berolah kecil saja seperti push up dan lainnya. Riski memilih berolahraga setengah jam saja dan dia pun mandi terlebih dahulu untuk menghilangkan lengket dibadannya akibat keringat. Setelah selesai mandi, Riski mengaktifkan handphonenya dan menchatting pacarnya.Riski : sel
Ketika ibu dan Riski sedang mengobrol, tiba-tiba ayah Maira sayang menghampiri mereka berdua karena dia mendengar suara berisik dari depan.“Ada apa nih ko ramai banget.”Riski yang melihat ayahnya keluar dari kamar langsung salim kepada ayahnya Maira agar terlihat sopan.“Assalamualaikum om.”“Wa'alaikumsalam, ini kamu anak yang kemaren itu ya yang pernah dateng ke rumah saya,” ucap ayah Maira yang ternyata dia masih ingat dengan muka Riski.“Iya om saya kesini mau anterin Maira pulang doang soalnya kasian kalau pulang sendiri apalagi ini udah sore,” Riski tetap saja berbohong kepada ayah Maira karena apabila jujur pun bisa bahaya.“Oh gitu, tapi ko tumben ya kalian pulang lama banget bukannya kata Maira cuman ada mata kuliah pengganti doang.”Maira merasa kasihan dengan Riski karena dia ditanya terus oleh ayahnya, akhirnya Maira pun membantu Riski menjawab pertanyaan ay
Di saat Ari dan penjualnya sedang berbicara tentang handphonenya, tiba-tiba datanglah 4 orang ke tempat Ari COD yang ternyata itu teman penjual handphonenya tersebut. Riski dan Ari langsung terkejut karena mereka lihat teman-teman penjualnya seperti preman tetapi mereka berdua masih belum tahu kalau itu adalah perampok.“Heh, ada apa nih ko bawa banyak orang,” ucap Ari kepada penjual handphonenya.“Iya nih ada apa, lu salah orang kali Ri,” kata Riski yang panik.“Ngga salah ko Ris ini bener kok tempatnya di sini.”“Udah jangan banyak ngomong kalian berdua, serahkan barang berharga kalian,” ternyata penjual handphonenya itu tukang penipu dan hanya ingin merampok saja.Riski dan Ari sangat bingung harus bagaimana sedangkan dia ingin kabur pun sudah dikelilingi oleh penjual beserta teman-temannya.“Ngga kita ngga akan nyerahin barang berharga kita,” ucap Riski yang be
Selesainya Maira diberi tau oleh bagian administrasinya Maira langsung cepat-cepat pergi ke ruangan mawar karena dia merasa khawatir dengan pacarnya itu. Sesampainya Maira di ruangan mawar, Maira masuk dan melihat Riski beserta Ari sudah bangun dari tidurnya.“Assalamualaikum.”Riski pun terkejut melihat Maira datang ke ruangannya.“Wa'alaikumsalam sayang ? Kamu ke sini sama siapa terus kok kamu tau aku di sini ?” ucap Riski yang masih terkejut melihat pacarnya datang.Maira memilih untuk duduk di sebelah Riski terlebih dahulu dan langsung menjawab pertanyaan Riski.“Aku dikasih tau sama temen kamu sayang, gimana keadaan kamu udah membaik ?”“Iya Ris gua sengaja kasih tau pacar lu, soalnya tadi malam tuh ada telepon lu tidur kan gua ngga tega bangunin lu jadinya gua angkat aja ternyata pacar lu yang nelepon, sorry ya bro,” kata Ari yang menjelaskan telepon tadi malam kepada Riski.
Riski yang menceritakan kondisinya kepada teman-temannya dia memilih untuk makan siang terlebih dahulu, namun sebelum makan siang dia menchatting teman-temannya dan meminta maaf kembali karena dia tidak bisa datang ke acara reunian SMAnya.Riski : bro sekali lagi gua minta maaf ya ngga bisa dateng, gua minta doanya juga semoga gua cepet sembuh tangan gua yang ke tusuk baik-baik ajaFarid : iya bro pasti kita doain, cepet sembuh ya bro nanti kalau libur jangan lupa pulang ke SoloRiski : makasih bro doanya, iya bro pasti nanti gua kabarin kalau gua pulang ke SoloRiski langsung menyudahi chattingannya dan menaruh handphonenya karena dia harus makan agar cepat. Riski juga merasa bosan sekali hanya di atas kasur saja apalagi tidak ada yang menemani dirinya.Sementara itu Maira yang sedang beristirahat di kamarnya, tiba-tiba di dichatting kembali oleh Farel.Farel : Maira, lu ada waktu ngga sore ini ?Maira : meman
Malam terus berjalan Riski dan Roni masih saja mengobrol-ngobrol. Di saat mereka berdua sedang mengobrol tiba-tiba dokter yang tadi pagi masuk kembali untuk mengecek Riski.“Permisi, gimana kondisinya ?” tanya dokter kepada Riski.“Udah sedikit membaik dok.”“Oh syukur deh, nanti kalau besok keadaannya sudah semakin membaik insyallah besok boleh pulang,” ucap dokter Riski sambil memeriksa Riski.“Baik dok.”“Iya udah saya keluar dulu ya, selamat istirahat.”“Makasih dok.”Dokter pun keluar dari ruangan Riski dan memeriksa pasien yang lainnya. Riski merasa senang sekali mendengar ucapan dokter kalau dirinya besok sudah boleh pulang, tetapi ini hanya perkirakan dokternya saja.Pada pagi hari ayam berkokok cukup kencang, Maira langsung bangun dari tidurnya karena dia harus bersiap-siap berangkat ke rumah sakit. Maira pun langsung pergi ke kam