Share

Penunjuk Jalan

Setelah anak itu berhenti menangis, dia menarik tangan Rawai Tingkis masuk melewati akar sulur yang memenuhi sebatang pohon beringin tua.

“Aku tidak sendirian Kakan, masih ada yang lain,” ucap bocah kecil itu.

Danur Jaya nyaris menangis saat melihat kondisi anak-anak kecil dibalik tirai akar sulur. Kondisi anak-anak ini sangat memprihatinkan, ada yang terluka cukup parah, ada pula yang mengalami luka bakar pada bagian tangannya, hingga nampak jari-jemari bocah itu mengeriput.

“Bantu aku membuat gerobak!” pinta Danur Jaya, langsung menarik tubuh Rawai Tingkis keluar dari balik akar sulur.

Rawai Tingkis ditugaskan membuat roda dari pohon, sementara Danur Jaya berusaha membuat gerobak dari bambu yang dia temukan di tempat tersebut.

Setelah berhasil, menciptakan gerobak, Rawai Tingkis dan Danur Jaya membawa semua anak-anak. Mereka berniat untuk membawa mereka ke kota terdekat, dan mendapatkan pertolongan dari tabib yang ada di kota tersebut.

“Cepat Rawai, Cepat!” teriak Danur Jaya, seraya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Musadi Diko
yg baca + pinter
goodnovel comment avatar
Hobi baca
karena yg bikinnya terobsesi sama lanting burga jd ya sama persis. dulu penguasa dunia sekarang juga sama . kisahnya persis isinya sama. wis titik
goodnovel comment avatar
Hujan Abu
bodoh kok terlalu gak masuk akal. cerita ini key lanting cukkkkk.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status