Saat ini, di tangan Rawai Tingkis, Pedang Gading Cempaka bergetar pelan, sebelum kemudian kembali tenang dan diam seolah anak kecil.Kala tangan kanan Empu Lanar pergi, Rawai Tingkis membuka pedangnya kembali, lalu menebas daun yang ada di sekitar tempat tersebut.Namun, daun bahkan tidak terpotong dan tergores oleh pedang tersebut.Kala Rawai Tingkis menggunakan keinginan membunuh, barulah pedang mampu memotong daun tersebut.Artinya, selama Rawai Tingkis tidak ingin membunuh orang lain, pedang itu akan menjadi sangat tumpul.Ini membuat Rawai Tingkis benar-benar terkagum oleh pedangnya. Dia meminta pedang yang hanya bisa menebas Satria Suci, tapi Empu Lanar tahu betul bahwa pedang tidak hanya digunakan untuk membunuh satria suci.Pedang bisa digunakan untuk segala kondisi, bahkan untuk memotong pohon dan batu.Jadi, Empu Lanar dengan darah Rawai Tingkis di dalam pedang tersebut, menciptakan pedang berdasarkan keinginan Rawai Tingkis.Semakin kuat keinginan membunuh dari Rawai Tingki
Nyaris satu bulan lamanya dalam perjalanan, menemukan banyak rintangan halangan dan hambatan.Liku-liku dan masalah mereka berdua hadapi, walaupun kadang kala terlibat dalam pertengkaran, tapi pada akhirnya kedua orang itu berhasil tiba di Padepokan Surya.Bagaimana tidak, tempat ini sangatlah asing, tersembunyi, dan sangat sulit untuk ditemukan.Jika bukan karena peta yang diserahkan kepada Rawai Tingkis, maka mustahil bagi mereka untuk menemukan tempat tersebut.Seingat Danur Jaya, mereka menyeberangi 9 sungai besar, 9 pegunungan, dan entah berapa ratus kota.Namun wajarlah saja, karena tempat ini berada di dalam gunung. Sebuah gunung yang tidak berkawah, dimana puncak dari gunung itu menjulang ke langit, tertutup awan putih.Untuk masuk ke dalam gunung tersebut, mereka harus mencari pintu rahasia.Setengah hari lamanya, pintu rahasia akhirnya berhasil di temukan, setelah Rawai Tingkis menjulurkan lidah karena kelaparan dan kehausan.Koin perunggu dikeluarkan dari dalam saku baju, k
Kini Rawai Tingkis berada di tingkat perunggu, dia diletakan di arah timur dari kota tersembunyi ini, alias Padepokan Surya.Jangan salah, meskipun mereka di dalam gunung, tapi … tidak sama dengan sebuah goa raksasa.Matahari masih akan terlihat selama tiga jam setiap harinya, kala pukul 11 sampai pukul 2 siang.Jika dari atas awan, tempat ini akan terlihat di dalam kawah sebuah gunung raksasa, dimana tidak ada cairan belerang ataupun kawah berapi di dalam gunung itu, melainkan digantikan dengan sebuah kota.Namun, karena posisi puncak gunung selalu diselimuti oleh awan gelap, maka seolah gunung itu masih aktif.Tempat ini didesain oleh arsitektur terbaik yang dimiliki oleh dunia ini, menjadikan tempat itu aman dari genangan air yang menghujaninya.Tidak akan mungkin ada orang yang menemukan tempat ini, kecuali mereka memiliki alat untuk terbang ke angkasa, sayangnya di era ini alat semacam itu mustahil ditemukan.Selain itu, anggota Padepokan Surya tidak mungkin keluar dari tempat in
Setelah memahami tiga jenis tenaga dalam, maka hal yang harus dipahami oleh Rawai Tingkis adalah unsur atau elemen dasar yang harus diolah oleh dirinya.Tidak harus menguasai 6 unsur sekaligus, tapi jika bisa mengolahnya secara bersamaan tentu saja itu sangat bagus.Di sini anggota lebih senang dengan unsur api, angin dan juga air, karena ke tiga unsur itu lebih muda digunakan sebagai unsur penyerangan.Cukup sedikit yang mengolah” unsur tanah, logam bahkan unsur kayu. Padahalan ke tiga unsur ini juga sangat hebat jika bisa dibangkitkan oleh mereka.“Jadi unsur apa yang harus kubangkitkan?” tanya Rawai Tingkis.“Sebelum itu, apa kau tahu siapa sosok roh suci di dalam tubuhmu?”“Singa Emas.” Rawai Tingkis kemudia menjelaskan dengan ekspresinya bentuk dari wajah, tubuh dan prangai Singa Emas, yang jelas saja membuat Singa Emas membentak dirinya.“Kau pikir bisa mengendalikanku, aku tidak akan membiarkan hal tersebut …aku akan menguasai tubuhmu, dan menuntut balas …”Namun semua ucapan
Di tempat lainnya, Putri Intan Kumala sedang melakukan tapa berata. Tentu saja dibandingkan Rawai Tingkis gadis ini sudah lebih dahulu melakukan ritual tersebut.Melihat gadis itu, Langit Hitam merasa cucunya memiliki bakat menjadi petarung yang sangat kuat kala dia dewasa nanti.“Aku harus menjadi lebih kuat, lebih kuat lagi …aku tidak ingin menjadi beban siapapun, jika tiba saatnya nanti, aku akan berada di sampingnya …”Di sampingnya? Orang yang dimaksud oleh Putri Intan Kumala adalah Rawai Tingkis. Ah, mungkin dari dua gadis yang lain, Putri Intan Kumala adalah gadis yang paling menyukai Rawai Tingkis.Berbeda dengan Putri Selasih Ayu yang berhutang budi dengan Rawai Tingkis, sebaliknya Rawai Tingkis berhutang budi terhadap Putri Intan Kumala.Langit Hitam memperkirakan Putri Intan Kumala akan selesai melakukan ritual tapa berata atau membangkitkan tenaga dalamnya dalam waktu satu tahun saja.Dalam waktu 40 hari setiap anggota yang melakukan tapa berata akan diminta untuk beristir
Kala pertarungan itu terjadi, bentuk roh suci hampir sama dengan bentuk tubuh Rawai Tingkis, hanya saja kepalanya berbentuk singa.Dia melakukan apapun yang dilakukan oleh Rawai Tingkis, menirus semua teknik bertarung Rawai Tingkis, bahkan tingkah laku dan cara dia berbicara begitu mirip dengan Rawai Tingkis.Perbedaanya, Singa Emas memiliki kekuatan jauh lebih tinggi dibandingkan Rawai Tingkis.Ini yang membuat Rawai Tingkis kesulitan untuk menjinakan mahluk tersebut.Pertarungan yang membuat Rawai Tingkis harus mengeluarkan seluruh potensinya untuk mengalahkan mahluk tersebut.Namun …sombongnya Roh Suci memang wajar, sebab semua serangan Rawai Tingkis tidak bisa melukai tubuhnya.Sayangnya, Singa Emas mampu melukai Rawai Tingkis sampai beberapa bagian tubuhnya mengalami luka cakar yang dalam.Seperti saat ini, Rawai Tingkis jatuh hampir berlutut di hadapan Singa Emas saat cakar menembus perutnya.Darahnya keluar begitu banyak, Rawai Tingkis muntah darah, dan hampir saja dia terhuyun
Di alam bawah sadar.Saat ini Rawai Tingkis diselimuti oleh energi kuat, yang membuat tubuh remaja itu seolah dikelilingi cangkang telur transaparan.Terkejut luar biasa Singa Emas melihat kekuatan Rawai Tingkis ini, dia mundur beberapa langkah ke belakang dengan wajah yang sedikit tegang.“Aku tidak akan menyerah!” ucap Rawai Tingkis, mengulang kalimat yang sama setiap waktunya.Secara perlahan, dia menciptakan sebilah pedang di tangan kanannya.Wush.Rawai Tingkis menderu cepat ke arah lawan, dengan kecepatan yang mengejutkan Singa Emas.Dalam beberapa detik kemudian, dia telah melewati tubuh Singa Emas.“Agkkkk!” Singa Emas menjerit saat ini, saat tepat di tengah dadanya ada sebaris panjang luka oleh pedang.Ini adalah luka pertama yang diterima oleh Singa Emas, cukup parah.Namun ini bukan yang terakhir, Rawai Tingkis melaju cepat lagi, melakukan tebasan pedang ke tubuh Singa Emas.Dalam beberapa saat kemudian, tubuh Singa Emas telah dipenuhi oleh banyak luka sayatan.Darah kelua
Mungkin Singa Emas mengira Naga Kecil ingin megganti posisinya, tapi kehadiran naga kecil ini, dengan tujuan menyelamatkan Rawai Tingkis.‘Kekuatanku mungkin tidak seberapa dibandingkan denganmu, tapi …’ naga kecil itu malah tersenyum saat ini, senyum yang cantik untuk mahluk naga seperti dirinya, ‘bagaimana kau mengalahkan kami berdua?’Setelah berkata seperti itu, Naga Kecil yang telah berubah besar langsung menyerang Singa Emas lebih dahulu, kemudian di iringin oleh Rawai Tingkis di belakangnya.Mereka menyerang Singa Emas silih berganti, melakukan tebasan, melakukan kibasan ekor.Cakar naga membawa tubuh Singa Emas terbang tinggi, lalu membantingnya ke tanah dengan keras.Hutan itu bergemuruh saat ini, banyak pohon yang terhempas olehnya, tapi serangan ini belum berakhir.Setelah Naga itu selesai menyerah, Rawai Tingkis melakukan tebasan yang sangat kuat. Luka parah di tengah dada Singa Emas kini mengeluarkan darah segara.Sayangnya, ketika dia ingin menyembuhkan luka tersebut, N
Di saat bersamaan, Rawai Tingkis menyernag Kelelawar Hitam dengan seluruh energi mistik yang dimilikinya.Kecepatannya masih tetap sama, tapi daya hancurnya menjadi sedikit berkurang, dan ini karena tubuhnya terlalu dibebani oleh teknik baru yang dimilikinya saat ini.Lima orang Manusia Murni mencoba melakukan sesuatu atas perintah Ki Langit Hitam untuk mengakhiri nyawa Kelelawar Hitam, tapi mereka bahkan tidak dapat mendekati pria jahat itu.Sekarang mereka tahu kekuatan Rawai Tingkis jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka semua.Kesombongan mereka selama ini, akhirnya dijatuhkan oleh kenyataan yang memalukan.Bukan hanya lima orang itu, Putri Intan Kumala sendiri juga tidak mampu berhadapan langsung dengan Kelelawar Hitam.“Apa sekarang kalian menyadarinya?” tanya Ki Sundur Langit. “Rawai Tingkis mungkin tidak membutuhkan pengakuan dari orang lain, tapi aku yakin, sekarang kalian mengakui kekuatannya!”Kelimanya langsung terdiam, tidak lagi menjawab ataupun berbuat sesuatu unt
Kedatangan Camar Putih membuat perubahan pada jalannya pertempuran antara Rawai Tingkis dan Kelelawar Hitam.Kedatangannya sama seperti kedatangan Ki Sundur Langit dan Ki Langit Hitam untuk membantu para Manusia Murni dalam mengalahkan Beruang Salju.Dua Satria Roh Suci kini menghadapi serangan demi serangan dari pihak Rawai Tingkis.Berkat kedatangan Camar Putih pula, Kelelawar Hitam untuk pertama kalinya setelah menggunakan Ulat Dari Neraka, terkena tebasan Rawai Tingkis.“Aku akan melindungimu!” ucap Camar Putih.“Baiklah, aku mengerti!” Rawai Tingkis melaju cepat ke arah Kelelawar Hitam, sementara Camar Putih bertugas menahan semua serangan bola mistik yang dilempar musuhnya.“Aku tidak akan membiarkan dirimu menguasai Benua ini,” ucap Camar Putih, sembari melepaskan beberapa serangan berbentuk sayap putih yang berputar seperti gasing.Boom.Setiap bola mistik diledakan sebelum menyentuh tubuh Rawai Tingkis dengan sayap-sayap putih tersebut.“Camar Putih, kau selalu menghalangi re
Ki Langit Hitam dan Ki Sundur Langit, memasang kuda-kuda sebelum kemudian mulai menyerang Beruang Salju.Dua larik cahaya keluar dari telapak tangan dua pria tua tersebut, melesat cepat ke arah Beruang Salju.Mendapati serangan itu, Beruang Salju terpaksa menangkis serangan lawan dengan teknik pertahanan dinding es miliknya.Boom.Ledakan kecil terjadi di atas istana es, menggetarkan bagian puncak dari bangunan es tersebut.Saat Beruang Salju berniat melakukan perlawanan, dua petinggi Padepokan Surya telah berada di depannya, dan melancarkan serangan pisik.Suah.Beruang Salju melesat ke samping, menghindari pukulan Ki Langit Hitam, di saat yang sama, Ki Sundur Langit menyapukan tendangan cepat ke arah wajah Petinggi Penjaga Dunia tersebut.Boom.Tubuh Beruang Salju melesat cepat, meninggalkan Istana Es, dan jatuh terhempas di permukaan tanah yang gersang.Dia bangkit, lalu melepaskan dua bole energi ke arah lawannya. Sayangnya, dua serangan itu dapat dihindari oleh Ki Sundur Langit d
Serangan besar yang dilakukan oleh Rawai Tingkis dan Kelelawar Hitam, telah menyebabkan banyak kerusakan di sekitar mereka berdua.Namun dua orang itu, masih menolak untuk menyerah, meskipun salah satunya mengalami luka yang cukup serius, yaitu Kelelawar Hitam.Kelelawar Hitam memiliki energi mistik yang berlimpah, membuat dia percaya dapat mengalahkan Rawai Tingkis dalam segala kondisi yang dialaminya saat ini.Andaipun hanya memiliki satu tangan dan satu mata saja, Kelelawar Hitam masih percaya dapat menumbangkan Rawai Tingkis.Di sisi lain, Rawai Tingkis memiliki pertahanan pisik yang lebih baik, berkat pengobatan yang dilakukan oleh Naga Kecil.Namun demikian, energi mistik yang dimiliki pemuda itu berada jauh di bawah Kelelawar Hitam.Dua Roh Suci yang ada pada tubuh Rawai Tingkis, terbilang berusia muda, apa lagi Naga Kecil yang baru saja lahir beberapa waktu yang lalu. Energi mistik ke dua Roh Suci ini masih digolongkan kelas menengah, dan tidak dapat disandingkan oleh Energi M
Tidak pernah dirasakan oleh Kelelawar Hitam sensasi dan juga pengalaman seperti ini saat menghadapi musuh-musuhnya, kecuali hari ini.Dia tidak pernah takut, tapi hari ini dia melihat siapa yang kuat, dan siapa yang menjadi penguasa dari kalangan Roh Suci.Namun perasaan itu segera ditepisnya, dia tidak ingin jatuh dalam perangkap Rawai Tingkis.Kelelawar Hitam mengira, ini hanyalah permainan ilusi saja, mungkin ada kekuatan lain yang dimiliki oleh Rawai Tingkis, untuk mengendalikan pikirannya.Namun sayangnya, dia memang melihat sisi lain dari Rawai Tingkis.Sementara itu, Beruang Salju merasakan gejolak kekuatan Rawai Tingkis, dan tidak bisa tinggal diam saat ini.“Ini akan gawat, aku harus membantunya,” ucap Beruang Salju.Pria itu menaikan satu telunjuknya ke langit, lalu energi dingin menggumpal di ujung telunjuknya.Tidak selang beberapa lama, sesuatu yang sangat menakjubkan muncul di langit.Putri Intan Kumala menatap ke langit, dan untuk sesaat wajahnya menjadi tegang, meskipu
Beruang Salju masih berusaha untuk menumbangkan Putri Intan Kumala, meskipun tadinya dia penuh dengan kepercayaan diri dapat mengalahkan Kumala, tapi kenyataanya dia butuh waktu lama untuk menjatuhkan gadis tersebut. Beruang Salju telah menggunakan segagala cara untuk menjatuhkan boneka gurita raksasa yang dikendalikan oleh Putri Intan Kumala, tapi sialnya dia tidak mampu melakukan itu. Setiap kali dia brhasil memotong satu bagian tangan gurita itu, maka ditempat yang sama, tangan lain akan tumbuh. Menghadapi persoalan semacam ini, membuat kepala Beruang Salju serasa akan pecah. Sejauh ini, dia telah menemukan banyak ide, dan menerapkannya, bahkan ide paling licik sekalipun telah dia gunakan. “Jika aku tahu sebelumnya kekuatan gadis ini, aku tidak akan memilih padang tandus sebagai lokasi pertemuan,” ucap Beruang Salju. Baru kini dia menyadari kesalahannya, dan keunggulan Putri Intan Kuamala. Dengan semua batu yang ada di padang tandus, menjadikan Putri Intan Kumala memiliki pa
Bola-bola energi yang dilempar dengan mudah oleh Kelelawar Hitam, tapi menghasilkan dampak yang sangat mengrikan.Dari sini, terlihat betapa hebatnya Kelelawar Hitam sebenarnya, dan dari sini pula terlihat betapa kuatnya Roh Suci pada saat itu.Kekuatan sebesar Kelelawar Hitam bahkan tidak mampu menaklukan Roh Suci tanpa bantuan Satria Roh Suci dan Manusia Murni di jamannya.“Akan kuundang binatang kegelapan,” ucap Kelelawar Hitam.Dia melakukan sebuah gerakan, yang tidak jelas, tapi di ujung gerakan itu, dia mengarahkan telapak tangannya ke atas.Sedetik kemudian, kepulan asap muncul dari telapak tangan itu, lalu tepat di atas kepalanya, sekitar dua atau tiga depa tingginya, asap itu membentuk lingkaran besar.Belum tahu apa yang terjadi atau apa yang akan dilakukan oleh Kelelawar Hitam itu, tapi auranya sudah menyebar ke segala arah, dan berhasil menekan mental Rawas Kalat dan Danur Jaya.“Kalian akan menjadi santapan siang ini!”Dan, tiba-tiba.Goar… mahluk hitam besar muncul dari
Sementara itu, Rawas Kalat dan Danur Jaya masih berjibaku sengit melawan Kelelawar Hitam yang mencoba menemukan keberadaan Rawi Tingkis.Dua pemuda mati-matian menahan Kelelawar Hitam, mencoba melakukan yang terbaik meski kerap mendapatkan luka pada bagian tubuh mereka.Sesekali akan terlihat debu jamur raksasa menghiasi udara siang ini, ketika salah satu dari mereka dihempas kasar ke permukaan tanah.Jangan bertanya berapa banyak darah yang dikeluarkan dari dalam tubuhnya, sebab luka yang diterima ke dua pemuda itu tiada terhitung jumlahnya.Menghadai manusia yang memiliki energi mistik dalam jumlah besar, memang sangat menyulitkan.Bahkan, nyawa mereka kini seolah berada di ujung tanduk, hanya menunggu kematian saja.Sayangnya, tekad dan semangat juang ke dua pemuda itu tidak dapat dianggap remeh.Jatuh bangun hal biasa, kini keduanya mulai bersahabat dengan luka-luka.Setelah kehabisan anak panah, Danur Jaya terpaksa menggunakan busur panah untuk bertarung. Busur itu dijadikan sema
Kelelawar Hitam menepis seluruh api yang menyelimuti dirinya dengan asap hitam, lalu berdiri setelah jatuh di atas tumpukan kerikil. Dia memandang Rawas Kalat dengan penuh emosi.“Kalian juga bagian dari pencurian Seruling Emas-““Memangnya kenapa?” timpal Rawas Kalat.Mendengar jawaban itu, wajah Kelelawar Hitam menjadi padam, dia menahan nafasnya dengn rahang yang mengeras, lalu dia berkata, “kalau begitu, kau juga harus mati!”Kelelawar Hitam langsung berubah menjadi asap dan menggempur Rawas Kalat dari segala sisi.Asap hitam secara alami mungkin tidak dapat menghantam tubuh manusia, tapi tidak dengan asap hitam milik Kelelawar Hitam.Asap itu terasa sangat keras sehingga membuat Rawas Kalat begitu kesulitan untuk menahan semua serangan Kelelawar Hitam.Dalam sebuah momen, Rawas Kalat mencoba memukul asap tersebut, tapi tangannya malah terjebak oleh asap itu.Dia tidak bisa menarik tangannya, seolah melekat kuat dalam kepulan asap.Di saat yang sama pula, muncul asap menyerupai ma