Share

Keadilan?

Penulis: Pancur Lidi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rawas Kalat masih mencoba menghindari serangan tersebut dengan sebaik mungkin, tapi anak panah yang terlalu kuat dan cepat akhirnya sekali lagi menggores tubuh Rawas Kalat.

Luka kali lumayan besar, sampai Rawas Kalat meringis karena perihnya anak panah tersebut.

Beruntung tidak menancap dan hanya menggores.

“Senopati memang hebat,” ucap Rawas Kalat, “Tapi jika hanya melepaskan anak panah saja, bagiku terlalu biasa. Apa kau bisa menghadapiku dengan ini …”

Rawas Kalat mengeluarkan satu kendi labu berukuran kecil. Di dalam kendi itu, ada minuman keras yang tidak lain adalah tuak terbaik di Partai Tuak.

“Rawas Kalat! Apa yang ingin kau lakukan?” tanya Ketua Partai Tuak, kala melihat tindakan cucunya.

Namun Rawas Kalat tidak peduli dengan ucapan Sang Kakek, dia tetap meneguk tuak terbaiknya.

Beberapa saat kemudian, belum ada tanda-tanda berbeda dari Rawas Kalat, atau efek dari penggunaan tuak itu, tapi setelah dua atau tiga tarikan nafas panjang, kini tubuh Rawas Kalat mulai memerah.

Wajah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Satria Roh Suci   Emosi

    Rawas Kalat masih sangat kuat, sampai masih bisa memberikan pukulan kepada Danur Jaya.Namun, tiga kali pukulannya terakhir mulai melemah. Beberapa orang mungkin tidak menyadari hal ini, karena prilaku Rawas Kalat tidak berbeda. Masih terhuyung-huyung sebagaimana orang yang sedang mabuk.Hanya saja, Rawai Tingkis dan Ketua Partai Tuak menyadari situasi yang dialami Rawas Kalat.“Apa yang terjadi dengan Rawas Kalat?” Ketua Partai Tuak bergumam kecil, suaranya tidak terlalu terdengar oleh orang lain, apa lagi oleh Raja Bukit Batu yang berharap terhadap potensi Rawas Kalat.Sementara itu, Rawai Tingkis malah tersenyum penuh arti. Bukan sehari dua hari dia bertemu dengan Danur Jaya, jadi sudah cukup paham dengan teknik yang dimiliki panglima pemanah tersebut.Memang sangat amat sulit bagi petarung dengan seni memanah menghadapi petarung jarak dekat seperti Rawas Kalat.Sayangnya, Danur Jaya memiliki banyak cara untuk menjatuhkan lawannya, dan racun adalah salah satu dari sedikit cara yan

  • Satria Roh Suci   Aura Suci

    Rawai Tingkis tidak bisa menahan emosinya saat ini, dan entah kenapa rasa amarahnya tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata.Dalam waktu bersamaan pula, mendadak ada getaran aneh di dalam tubuh Rawai Tingkis.Energi yang tidak bisa dijelaskan oleh kata, tapi dapat dirasakan oleh Rawai Tingkis.Ketua Partai Tuak mulanya tidak merasakan kekuatan aneh yang mulai menggumpal dan memadat di tubuh Rawai Tingkis.Namun ketika, pak tua itu berniat melangkah maju mendekati remaja tersebut, mendadak …Goarrr…Ada gelombang energi tak kasat mata yang menyebar luas dari tubuh Rawai Tingkis, seperti gelembung yang meletup dan melepaskan gelombang kejut ke segala arah.Dalam radius lima depa dari tubuh Rawai Tingkis, terjadi retakan halus di arena pertandingan.Bahkan rokok yang digunakan oleh Senopati Utama yang memimpin jalannya sayembara ini seketika langsung pandam.Berkeringat dinginlah semua orang yang merasakan energi tersebut, tidak terkecuali Ketua Partai Tuak dan Senopati Utama alias wasit.

  • Satria Roh Suci   Keputusan Raja-Raja

    “Sebenarnya,” ucap Danur Jaya, “Rawai Tingkis adalah Satria Roh Suci, jelas berbeda dengan Satria Suci.”“Apa maksudmu, aku tidak pernah mendengar istilah tersebut?” timpal salah satu raja.“Satria Suci menggunakan mutiara emas sebagai sumber kekuatannya, tapi Satria Roh Suci adalah jelmaan roh suci itu sendiri dalam wujud manusia.”“Kami tidak mengerti.”“Indra Pura adalah kerajaan kuno, memiliki sejarah panjang bersama roh suci, mahluk yang dianggap sebagai monster. Di ujung Indra Pura, ada sebuah pulau yang dijadikan penjara bagi Roh Suci. Aku tidak bisa mengatakan apakah roh suci itu yang terakhir hidup, atau masih banyak penjara lain atau bahkan sebenarnya masih ada roh suci yang hidup di dunia ini, tapi …” Raja Indra Pura alias Prabu Dera menarik nafasnya dalam-dalam sebelum kembali menjelaskan, “Huhh …Beberapa tahu yang lalu, orang-orang gila berusaha mengambil kekuatan roh suci dengan metode pembedahan, yaitu menggunakan darah mereka lalu dimasukan ke dalam tubuh manusia. Namu

  • Satria Roh Suci   Pertemuan Dengan Langit Hitam

    Pria tua itu adalah Langit Hitam, dan cucunya yaitu Selasih yang bernama Putri Intan Kumala.Melihat Putri Intan Kumala yang telah dikenalnya sejak lama berada di tempat ini bersama dengan seorang pria tua tak dikenali, Rawai Tingkis langsung mencercanya dengan banyak pertanyaan.Cukup sulit untuk menjelaskan situasai saat ini kepada orang bodoh seperti Rawai Tingkis, tapi pada akhirnya remaja itu paham dengan ucapan Putri Intan Kumala.“Jadi …selama ini kau bukan berasal dari Desa Air Tenam …?” Rawai Tingkis menggaruk kepalanya beberapa kali, merasa heran dengan identitas asli Putri Intan Kumala. “Jadi Selasih …ehmm maksudku, Putri Intan Kumala, sial namamu panjang sekali, ah …aku lupa, kenapa kau ada di sini?”Putri Intan Kumala menjelaskan tujuan mereka berdua, yaitu untuk pergi ke sebuah tempat bernama Padepokan Surya.Dari penuturan Putri Intan Kumala, tempat tersebut terletak sangat jauh, dan memakan waktu beberapa minggu lamanya.Sayangnya saat ini, mereka kehabisan air dan mak

  • Satria Roh Suci   Pedang Gading Cempaka

    Setelah badai mereda, Rawai Tingkis dan Bangsawan Indra Pura memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanan.Rawai Tingkis dan Kakek Tua Langit Hitam akhirnya berpisah, tapi sebelum perpisahan itu terjadi, Kakek Tua Langit Hitam menyerahkan secarik kertas kepada Rawai Tingkis, dan satu koin perunggu.Di dalam kertas tersebut berisi peta menuju Padepokan Surya, dan koin perunggu merupakan tiket masuk menuju Padepokan.Setelah pertemuan dengan Langit Hitam, Rawai Tingkis kini memiliki satu tujuan yang jelas.Dia akan datang ke Padepokan Surya, dan mempelajari kekuatan manusia yang dikatakan oleh Langit Hitam.Kekuatan yang mampu mengendalikan Roh Suci, dan bukan hanya itu, kekuatan yang dimaksud tampaknya lebih dari sekedar kekuatan pisik.Ada satu kalimat yang membuat Rawai Tingkis tertarik, ‘Kekuatan Manusia lebih dari yang diduga, dengan kekuatan itu, kau bisa mengalahkan satria tanpa harus menjadi satria.’Namun saat tiba di Istana Indra Pura, rupanya telah terjadi kerisuhan yang d

  • Satria Roh Suci   Keputusan Danur Jaya

    Saat ini, di tangan Rawai Tingkis, Pedang Gading Cempaka bergetar pelan, sebelum kemudian kembali tenang dan diam seolah anak kecil.Kala tangan kanan Empu Lanar pergi, Rawai Tingkis membuka pedangnya kembali, lalu menebas daun yang ada di sekitar tempat tersebut.Namun, daun bahkan tidak terpotong dan tergores oleh pedang tersebut.Kala Rawai Tingkis menggunakan keinginan membunuh, barulah pedang mampu memotong daun tersebut.Artinya, selama Rawai Tingkis tidak ingin membunuh orang lain, pedang itu akan menjadi sangat tumpul.Ini membuat Rawai Tingkis benar-benar terkagum oleh pedangnya. Dia meminta pedang yang hanya bisa menebas Satria Suci, tapi Empu Lanar tahu betul bahwa pedang tidak hanya digunakan untuk membunuh satria suci.Pedang bisa digunakan untuk segala kondisi, bahkan untuk memotong pohon dan batu.Jadi, Empu Lanar dengan darah Rawai Tingkis di dalam pedang tersebut, menciptakan pedang berdasarkan keinginan Rawai Tingkis.Semakin kuat keinginan membunuh dari Rawai Tingki

  • Satria Roh Suci   Padepokan Surya

    Nyaris satu bulan lamanya dalam perjalanan, menemukan banyak rintangan halangan dan hambatan.Liku-liku dan masalah mereka berdua hadapi, walaupun kadang kala terlibat dalam pertengkaran, tapi pada akhirnya kedua orang itu berhasil tiba di Padepokan Surya.Bagaimana tidak, tempat ini sangatlah asing, tersembunyi, dan sangat sulit untuk ditemukan.Jika bukan karena peta yang diserahkan kepada Rawai Tingkis, maka mustahil bagi mereka untuk menemukan tempat tersebut.Seingat Danur Jaya, mereka menyeberangi 9 sungai besar, 9 pegunungan, dan entah berapa ratus kota.Namun wajarlah saja, karena tempat ini berada di dalam gunung. Sebuah gunung yang tidak berkawah, dimana puncak dari gunung itu menjulang ke langit, tertutup awan putih.Untuk masuk ke dalam gunung tersebut, mereka harus mencari pintu rahasia.Setengah hari lamanya, pintu rahasia akhirnya berhasil di temukan, setelah Rawai Tingkis menjulurkan lidah karena kelaparan dan kehausan.Koin perunggu dikeluarkan dari dalam saku baju, k

  • Satria Roh Suci   Tenaga Dalam

    Kini Rawai Tingkis berada di tingkat perunggu, dia diletakan di arah timur dari kota tersembunyi ini, alias Padepokan Surya.Jangan salah, meskipun mereka di dalam gunung, tapi … tidak sama dengan sebuah goa raksasa.Matahari masih akan terlihat selama tiga jam setiap harinya, kala pukul 11 sampai pukul 2 siang.Jika dari atas awan, tempat ini akan terlihat di dalam kawah sebuah gunung raksasa, dimana tidak ada cairan belerang ataupun kawah berapi di dalam gunung itu, melainkan digantikan dengan sebuah kota.Namun, karena posisi puncak gunung selalu diselimuti oleh awan gelap, maka seolah gunung itu masih aktif.Tempat ini didesain oleh arsitektur terbaik yang dimiliki oleh dunia ini, menjadikan tempat itu aman dari genangan air yang menghujaninya.Tidak akan mungkin ada orang yang menemukan tempat ini, kecuali mereka memiliki alat untuk terbang ke angkasa, sayangnya di era ini alat semacam itu mustahil ditemukan.Selain itu, anggota Padepokan Surya tidak mungkin keluar dari tempat in

Bab terbaru

  • Satria Roh Suci   END

    Di saat bersamaan, Rawai Tingkis menyernag Kelelawar Hitam dengan seluruh energi mistik yang dimilikinya.Kecepatannya masih tetap sama, tapi daya hancurnya menjadi sedikit berkurang, dan ini karena tubuhnya terlalu dibebani oleh teknik baru yang dimilikinya saat ini.Lima orang Manusia Murni mencoba melakukan sesuatu atas perintah Ki Langit Hitam untuk mengakhiri nyawa Kelelawar Hitam, tapi mereka bahkan tidak dapat mendekati pria jahat itu.Sekarang mereka tahu kekuatan Rawai Tingkis jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka semua.Kesombongan mereka selama ini, akhirnya dijatuhkan oleh kenyataan yang memalukan.Bukan hanya lima orang itu, Putri Intan Kumala sendiri juga tidak mampu berhadapan langsung dengan Kelelawar Hitam.“Apa sekarang kalian menyadarinya?” tanya Ki Sundur Langit. “Rawai Tingkis mungkin tidak membutuhkan pengakuan dari orang lain, tapi aku yakin, sekarang kalian mengakui kekuatannya!”Kelimanya langsung terdiam, tidak lagi menjawab ataupun berbuat sesuatu unt

  • Satria Roh Suci   Menuju Akhir

    Kedatangan Camar Putih membuat perubahan pada jalannya pertempuran antara Rawai Tingkis dan Kelelawar Hitam.Kedatangannya sama seperti kedatangan Ki Sundur Langit dan Ki Langit Hitam untuk membantu para Manusia Murni dalam mengalahkan Beruang Salju.Dua Satria Roh Suci kini menghadapi serangan demi serangan dari pihak Rawai Tingkis.Berkat kedatangan Camar Putih pula, Kelelawar Hitam untuk pertama kalinya setelah menggunakan Ulat Dari Neraka, terkena tebasan Rawai Tingkis.“Aku akan melindungimu!” ucap Camar Putih.“Baiklah, aku mengerti!” Rawai Tingkis melaju cepat ke arah Kelelawar Hitam, sementara Camar Putih bertugas menahan semua serangan bola mistik yang dilempar musuhnya.“Aku tidak akan membiarkan dirimu menguasai Benua ini,” ucap Camar Putih, sembari melepaskan beberapa serangan berbentuk sayap putih yang berputar seperti gasing.Boom.Setiap bola mistik diledakan sebelum menyentuh tubuh Rawai Tingkis dengan sayap-sayap putih tersebut.“Camar Putih, kau selalu menghalangi re

  • Satria Roh Suci   Begitu Sengit

    Ki Langit Hitam dan Ki Sundur Langit, memasang kuda-kuda sebelum kemudian mulai menyerang Beruang Salju.Dua larik cahaya keluar dari telapak tangan dua pria tua tersebut, melesat cepat ke arah Beruang Salju.Mendapati serangan itu, Beruang Salju terpaksa menangkis serangan lawan dengan teknik pertahanan dinding es miliknya.Boom.Ledakan kecil terjadi di atas istana es, menggetarkan bagian puncak dari bangunan es tersebut.Saat Beruang Salju berniat melakukan perlawanan, dua petinggi Padepokan Surya telah berada di depannya, dan melancarkan serangan pisik.Suah.Beruang Salju melesat ke samping, menghindari pukulan Ki Langit Hitam, di saat yang sama, Ki Sundur Langit menyapukan tendangan cepat ke arah wajah Petinggi Penjaga Dunia tersebut.Boom.Tubuh Beruang Salju melesat cepat, meninggalkan Istana Es, dan jatuh terhempas di permukaan tanah yang gersang.Dia bangkit, lalu melepaskan dua bole energi ke arah lawannya. Sayangnya, dua serangan itu dapat dihindari oleh Ki Sundur Langit d

  • Satria Roh Suci   Para Tetua Muncul

    Serangan besar yang dilakukan oleh Rawai Tingkis dan Kelelawar Hitam, telah menyebabkan banyak kerusakan di sekitar mereka berdua.Namun dua orang itu, masih menolak untuk menyerah, meskipun salah satunya mengalami luka yang cukup serius, yaitu Kelelawar Hitam.Kelelawar Hitam memiliki energi mistik yang berlimpah, membuat dia percaya dapat mengalahkan Rawai Tingkis dalam segala kondisi yang dialaminya saat ini.Andaipun hanya memiliki satu tangan dan satu mata saja, Kelelawar Hitam masih percaya dapat menumbangkan Rawai Tingkis.Di sisi lain, Rawai Tingkis memiliki pertahanan pisik yang lebih baik, berkat pengobatan yang dilakukan oleh Naga Kecil.Namun demikian, energi mistik yang dimiliki pemuda itu berada jauh di bawah Kelelawar Hitam.Dua Roh Suci yang ada pada tubuh Rawai Tingkis, terbilang berusia muda, apa lagi Naga Kecil yang baru saja lahir beberapa waktu yang lalu. Energi mistik ke dua Roh Suci ini masih digolongkan kelas menengah, dan tidak dapat disandingkan oleh Energi M

  • Satria Roh Suci   Kedatangan Lima Manusia Murni

    Tidak pernah dirasakan oleh Kelelawar Hitam sensasi dan juga pengalaman seperti ini saat menghadapi musuh-musuhnya, kecuali hari ini.Dia tidak pernah takut, tapi hari ini dia melihat siapa yang kuat, dan siapa yang menjadi penguasa dari kalangan Roh Suci.Namun perasaan itu segera ditepisnya, dia tidak ingin jatuh dalam perangkap Rawai Tingkis.Kelelawar Hitam mengira, ini hanyalah permainan ilusi saja, mungkin ada kekuatan lain yang dimiliki oleh Rawai Tingkis, untuk mengendalikan pikirannya.Namun sayangnya, dia memang melihat sisi lain dari Rawai Tingkis.Sementara itu, Beruang Salju merasakan gejolak kekuatan Rawai Tingkis, dan tidak bisa tinggal diam saat ini.“Ini akan gawat, aku harus membantunya,” ucap Beruang Salju.Pria itu menaikan satu telunjuknya ke langit, lalu energi dingin menggumpal di ujung telunjuknya.Tidak selang beberapa lama, sesuatu yang sangat menakjubkan muncul di langit.Putri Intan Kumala menatap ke langit, dan untuk sesaat wajahnya menjadi tegang, meskipu

  • Satria Roh Suci   Di Dalam Hutan

    Beruang Salju masih berusaha untuk menumbangkan Putri Intan Kumala, meskipun tadinya dia penuh dengan kepercayaan diri dapat mengalahkan Kumala, tapi kenyataanya dia butuh waktu lama untuk menjatuhkan gadis tersebut. Beruang Salju telah menggunakan segagala cara untuk menjatuhkan boneka gurita raksasa yang dikendalikan oleh Putri Intan Kumala, tapi sialnya dia tidak mampu melakukan itu. Setiap kali dia brhasil memotong satu bagian tangan gurita itu, maka ditempat yang sama, tangan lain akan tumbuh. Menghadapi persoalan semacam ini, membuat kepala Beruang Salju serasa akan pecah. Sejauh ini, dia telah menemukan banyak ide, dan menerapkannya, bahkan ide paling licik sekalipun telah dia gunakan. “Jika aku tahu sebelumnya kekuatan gadis ini, aku tidak akan memilih padang tandus sebagai lokasi pertemuan,” ucap Beruang Salju. Baru kini dia menyadari kesalahannya, dan keunggulan Putri Intan Kuamala. Dengan semua batu yang ada di padang tandus, menjadikan Putri Intan Kumala memiliki pa

  • Satria Roh Suci   Kebangkitan Rawai Tingkis

    Bola-bola energi yang dilempar dengan mudah oleh Kelelawar Hitam, tapi menghasilkan dampak yang sangat mengrikan.Dari sini, terlihat betapa hebatnya Kelelawar Hitam sebenarnya, dan dari sini pula terlihat betapa kuatnya Roh Suci pada saat itu.Kekuatan sebesar Kelelawar Hitam bahkan tidak mampu menaklukan Roh Suci tanpa bantuan Satria Roh Suci dan Manusia Murni di jamannya.“Akan kuundang binatang kegelapan,” ucap Kelelawar Hitam.Dia melakukan sebuah gerakan, yang tidak jelas, tapi di ujung gerakan itu, dia mengarahkan telapak tangannya ke atas.Sedetik kemudian, kepulan asap muncul dari telapak tangan itu, lalu tepat di atas kepalanya, sekitar dua atau tiga depa tingginya, asap itu membentuk lingkaran besar.Belum tahu apa yang terjadi atau apa yang akan dilakukan oleh Kelelawar Hitam itu, tapi auranya sudah menyebar ke segala arah, dan berhasil menekan mental Rawas Kalat dan Danur Jaya.“Kalian akan menjadi santapan siang ini!”Dan, tiba-tiba.Goar… mahluk hitam besar muncul dari

  • Satria Roh Suci   Kekuatan Terbesar

    Sementara itu, Rawas Kalat dan Danur Jaya masih berjibaku sengit melawan Kelelawar Hitam yang mencoba menemukan keberadaan Rawi Tingkis.Dua pemuda mati-matian menahan Kelelawar Hitam, mencoba melakukan yang terbaik meski kerap mendapatkan luka pada bagian tubuh mereka.Sesekali akan terlihat debu jamur raksasa menghiasi udara siang ini, ketika salah satu dari mereka dihempas kasar ke permukaan tanah.Jangan bertanya berapa banyak darah yang dikeluarkan dari dalam tubuhnya, sebab luka yang diterima ke dua pemuda itu tiada terhitung jumlahnya.Menghadai manusia yang memiliki energi mistik dalam jumlah besar, memang sangat menyulitkan.Bahkan, nyawa mereka kini seolah berada di ujung tanduk, hanya menunggu kematian saja.Sayangnya, tekad dan semangat juang ke dua pemuda itu tidak dapat dianggap remeh.Jatuh bangun hal biasa, kini keduanya mulai bersahabat dengan luka-luka.Setelah kehabisan anak panah, Danur Jaya terpaksa menggunakan busur panah untuk bertarung. Busur itu dijadikan sema

  • Satria Roh Suci   Danur Jaya dan Rawas Kalat

    Kelelawar Hitam menepis seluruh api yang menyelimuti dirinya dengan asap hitam, lalu berdiri setelah jatuh di atas tumpukan kerikil. Dia memandang Rawas Kalat dengan penuh emosi.“Kalian juga bagian dari pencurian Seruling Emas-““Memangnya kenapa?” timpal Rawas Kalat.Mendengar jawaban itu, wajah Kelelawar Hitam menjadi padam, dia menahan nafasnya dengn rahang yang mengeras, lalu dia berkata, “kalau begitu, kau juga harus mati!”Kelelawar Hitam langsung berubah menjadi asap dan menggempur Rawas Kalat dari segala sisi.Asap hitam secara alami mungkin tidak dapat menghantam tubuh manusia, tapi tidak dengan asap hitam milik Kelelawar Hitam.Asap itu terasa sangat keras sehingga membuat Rawas Kalat begitu kesulitan untuk menahan semua serangan Kelelawar Hitam.Dalam sebuah momen, Rawas Kalat mencoba memukul asap tersebut, tapi tangannya malah terjebak oleh asap itu.Dia tidak bisa menarik tangannya, seolah melekat kuat dalam kepulan asap.Di saat yang sama pula, muncul asap menyerupai ma

DMCA.com Protection Status