Share

Menjadi Kambing Hitam

Selama Renata mondar-mandir di dalam kamarnya, ia terlihat menggigit kuku jari tangannya karena kekesalannya masih belum teredam. Padahal ia berharap agar rencananya kali ini berhasil. Namun, sepertinya takdir sedang tidak berpihak kepadanya. Wanita itu menggerutu dengan kekesalan yang tengah memuncak.

“Sial, sial, sial, sial.”

Renata melirik botol yang ada di atas mejanya. Awalnya, wanita itu hampir saja melempar dan membuangnya ke tempat sampah karena menganggap obat itu tidak berguna sama sekali. Ia bahkan sempat mengumpat karena saking marahnya. Namun, ia mengurungkan niat untuk membuang botol obat tersebut. 

“Mungkin dosisnya yang kurang?” 

Renata mengambil botol tersebut lalu menatap isinya dengan saksama. 

“Aku tidak boleh mudah menyerah. Kali ini aku pasti akan berhasil,” ujar Renata kepada dirinya sendiri. 

Renata akhirnya memutuskan untuk menggunakan obat itu sekali lagi. Namu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status