Home / Romansa / Sangkar Emas Pernikahan / #040. Kembali Lagi

Share

#040. Kembali Lagi

Author: Yuan
last update Last Updated: 2024-08-06 20:53:12

Elizabeth memainkan lengan Pentious yang masih memeluknya. Dengan kedua lengannya melingkar di sekitarnya, gadis itu takkan bisa bangkit dari ranjang. Bahkan ketika dia menyadari bahwa matahari telah bersinar terang dari jendelanya.

Namun dia tak terlalu terburu-buru. Tak ada yang memaksanya untuk kembali lebih cepat, dan dia merasa bahwa dia bisa saja memiliki waktu lebih sebelum dia dapat kembali ke kehidupannya.

Mungkin rasa serakahnya telah menggerogotinya lebih hingga dia merasa bahwa dia dapat menunda kepergiannya. Atau mungkin itu lengan Pentious dan nafas tenangnya di rambutnya.

Apapun itu, Elizabeth merasa bahwa dia takkan ingin berpindah dari sini dalam waktu dekat.

Gadis itu menautkan jemari mereka, tersenyum kecil ketika menyadari bahwa bahkan di tidurnya, laki-laki itu masih sanggup untuk menekukkan jemari padanya.

Dia menarik tangan mereka bersamaan, menempelkan sebuah kecupan polos pada punggung tangannya, mengeluarkan sebuah cekikik ketika merasakannya bergerak, menger
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sangkar Emas Pernikahan   #041. Tipu Muslihat

    Elizabeth berbalik, menatap kakaknya yang bersedekap, duduk di atas sofa. Dan dia ingin tahu bagaimana caranya Noah menyadari bahwa dia telah berada di dalam ketika dia masih menutup matanya.Bahkan gadis itu mengira bahwa dia telah tertidur disana.“Duduk.”Dia menoleh ke arah jam — pukul enam lewat empat puluh lima, sebelum menoleh lagi padanya. “Apa kau tak tidur?”Noah menghela nafas, mata masih tertutup. “Kau terlalu percaya diri jika berpikir bahwa aku takkan bisa tidur karena memikirkanmu,” ucapnya. “Duduk.”Jadi Elizabeth tak memiliki pilihan selain menurutinya, duduk di sofa depannya hingga dia dapat menatap kakaknya dengan jelas.“Apa Ayah belum bangun?”“Jangan bersikap bahwa kau peduli,” tegurnya, membuatnya menipiskan bibir dan menundukkan kepala kembali. “Aku tahu bahwa kau menemuinya lagi tadi malam.”Elizabeth membunyikan bibirnya, menarik nafas. “Kau tak bisa membuktikannya.”“Kalau begitu, jika aku bertanya pada Colm tentang dimana dia menjemputmu pagi ini, dia takka

    Last Updated : 2024-08-06
  • Sangkar Emas Pernikahan   #042. Jangan Berdusta

    “Putri ayah, ya?” ulang Elizabeth, menghela nafas kembali. “Aku harus mengingat bahwa itu adalah pujian, bukan ejekan.”“Kenapa aku harus mengejekmu?” dia membela diri. “Tak ada yang dapat terpikir tentang ini selain dirimu.”Benar sekali.Bahkan ketika terkadang dia menyebutnya sebagai putri ibu mereka, terkadang Elizabeth menyadari bahwa dia takkan pernah lepas dari darahnya sendiri. Bahwa ayahnya akan selalu ada di dalam dirinya sendiri hingga dia tanpa sadar berubah menjadi dirinya.Dan pada saat seperti ini, gadis itu akan memahami bahwa sejauh apapun dia berusaha untuk melarikan diri, dia akan memiliki sesuatu yang akan mengingatkan dirinya akan darimana dia berasal.Seperti dusta yang dia berikan.Noah takkan perlu tahu bahwa itu adalah alasan yang dia buat — walaupun dia harus mengakui bahwa itu adalah strategi yang baik.Akan lebih baik lagi jika dia dapat benar-benar menggunakannya. Namun akan sangat menyedihkan baginya untuk mengingat Pentious ketika dia harus bersama laki-

    Last Updated : 2024-08-06
  • Sangkar Emas Pernikahan   #043. Bersiap

    Elizabeth tak tahu apa yang lebih buruk baginya.Bahwa dia harus terbangun dengan Tilly yang telah berpindah dari tempat tidurnya sendiri dan menjadikan perutnya sebagai kasur, atau bahwa Veronica telah duduk di kursinya, memainkan ponselnya sementara dia mengerjapkan mata.Gadis itu memperhatikannya, mengerang dan mengusap rambut. “Sejak kapan kau berada disini?”Veronica menoleh padanya, memberikan sebuah senyuman. “Kakakmu mengizinkanku masuk,” ucapnya, seolah itu bukanlah masalah besar.Tentu saja itu bukan masalah besar. Namun Elizabeth sedikit khawatir tentang bagaimana Noah mengizinkan seseorang untuk datang ke dalam kamarnya begitu saja.Dia yakin sekali bahwa jika dia melakukan hal yang sama pada kakaknya, laki-laki itu akan memarahinya.“Jennifer menghubungiku,” ucap gadis itu kembali, sementara Elizabeth duduk di ranjang, meminum air yang ada di dipannya. “Aku tak ingat bertukar nomor dengannya.”“Dia pasti mencarimu,” tebaknya. “Akan sangat mudah baginya tentang itu.”“Ten

    Last Updated : 2024-08-11
  • Sangkar Emas Pernikahan   #044. Datang?

    Ketika Elizabeth keluar dari ruangannya dan menuruni tangga, empat orang telah berada di ruang tamu, menoleh padanya.Noah duduk di samping James, menyandarkan diri di sofa sementara tangannya terentang di sanggaan. “Tuan Putri telah bangun.”Untuk sejenak, Elizabeth terpikir untuk melemparkan sepatunya ke kepala sang kakak. Mungkin dengan begitu, dia akan membuatnya diam.Namun Jennifer mengeluarkan tawa, berpindah untuk berdiri di sampingnya. “Jangan dengarkan dia,” ucapnya.Mungkin dia harus menerima wanita itu sebagai kakaknya saja.Yang lebih tua meraih tangannya. “Beberapa hari lagi, kau akan memiliki harimu — jangan biarkan dia mengganggumu. Kau membutuhkan waktu sendiri sebanyak yang kau bisa.”Gadis itu menundukkan kepala. Tentu saja. Dia mungkin takkan memiliki waktu untuk dirinya sendiri — terutama ketika dia harus berada di kediaman yang baru dan menjadi cerminan Orvil, bersamaan dengan melanjutkan apa yang menjadi bagian dari kesepakatannya.Dia membiarkan Jennifer mengge

    Last Updated : 2024-08-11
  • Sangkar Emas Pernikahan   #045. Gaun

    “Aku tak yakin soal ini.”Baik Veronica dan Jennifer memperhatikannya di atas sofa, sementara dia berada di podium dengan kaca mengelilinginya. Seorang pekerja membantu merapikan gaun yang dia kenakan.Ada beberapa hal yang salah dengan gaun yang dia kenakan. Roknya terlalu ketat, pundaknya terlalu menggembung. Atau mungkin dia hanya tak terlalu menyukai modelnya.Namun lagi, Elizabeth tak pernah memikirkan gaun yang akan dia kenakan di hari pernikahannya — dia tak pernah mengira bahwa dia akan berada di dalam toko ini. Pemikiran itu cukup untuk membuatnya terpikir bahwa dia tak tahu apa yang harus dia pilih.Veronica memberikan pandangan yang meniru ekspresinya — aman baginya untuk mengatakan bahwa gadis itu sama tak setuju dengannya.Jennifer mengawasinya dari atas ke bawah, terlalu lama hingga dia khawatir bahwa dia akan mengatakan bahwa gaun itu tak terlalu buruk di matanya.Namun wanita itu menganggukkan kepala. “Tak cocok denganmu,” dia mengucapkan rasa tak setujunya. “Kita memi

    Last Updated : 2024-08-11
  • Sangkar Emas Pernikahan   #046. Peduli?

    Elizabeth tak yakin jika Orvil benar-benar akan datang. Dia tengah menelusuri beberapa gaun yang berada di depannya, tergantung rapi dengan seorang pekerja yang menemaninya.Sedikit memalukan bahwa dia tak terburu-buru untuk kembali ke belakang tirai dan mencobanya. Namun akan lebih baik baginya untuk menunggu — kecuali dia ingin berganti dua kali untuk menunjukkannya.Namun ini sudah mencapai lebih dari empat puluh lima menit. Elizabeth sedikit tergoda untuk meraih ponselnya dan menghubungi tunangannya sendirian.Dia mungkin akan berteriak padanya untuk tidak mempermalukannya, atau sedikit bertanya jika dia terlalu sibuk — itu akan menjadi pilihan Orvil sesuai dengan nada bicaranya.Namun dia dapat mendengar gemerincing dari pintu, dan Elizabeth akhirnya melihat Orvil berjalan masuk ke dalam, hanya dengan celana dan kemejanya yang tergulung, menampakkan sedikit dari lengan bawahnya.Laki-laki itu menangkap pandangannya ketika dia berjalan, membuatnya beranjak ke arahnya. Dan mungkin

    Last Updated : 2024-08-18
  • Sangkar Emas Pernikahan   #047. Berdua

    Kunjungan mereka di butik berjalan lebih cepat dari yang Elizabeth kira. Mungkin karena dia telah menemukan gaun yang dia inginkan dengan cepat.Atau mungkin itu karena Orvil datang dan membiarkannya mengambil yang dia inginkan sebelum Jennifer dan Veronica meyakinkannya untuk mencoba gaun lain yang bisa dia pilih.Mungkin dia harus berterima kasih padanya.Elizabeth sangat menyukai gaun itu.Mereka semua berada di depan toko, Elizabeth telah melingkarkan lengannya dengan Veronica seolah memberitahu bahwa dia akan pergi bersama mereka. Namun Jennifer menepuk pundak adiknya. “Kau akan kembali ke kantormu?”“Tidak juga,” ucapnya. “Aku akan kembali saat makan siang,” dia mengakui. “Untuk sekarang, aku rasa aku harus bicara dengan tunanganku. Sendirian.”Gadis itu mengetatkan genggamannya pada Veronica. Dia tak terintimidasi olehnya. Namun ada sedikit rasa malas dalam dirinya ketika menyadari bagaimana dia meminta mereka untuk membiarkannya dan Elizabeth sendirian.Temannya itu menoleh p

    Last Updated : 2024-08-18
  • Sangkar Emas Pernikahan   #048. Bicara

    Elizabeth mengawasi Orvil yang memperhatikan ruangannya, mata berkedut setiap kali dia menyentuh sesuatu.Membawa laki-laki itu ke ruangannya adalah ide yang buruk. Dan itu takkan membantu dalam menghindari kemarahan kakaknya. Namun itu adalah satu-satunya tempat dimana dia tahu bahwa mereka takkan diganggu.“Jadi,” mulainya. “Apa yang ingin kau bicarakan?”Laki-laki itu berjongkok, tepat ketika suara mengeong Tilly muncul dan kucing tersebut mengusapkan kepala pada kakinya. Dan gadis itu mengawasinya mengusap telapak pada kepala kucingnya.Tilly terlihat menikmatinya, menutup mata dan duduk di samping kakinya. Dan Elizabeth merasa bahwa dia tak ingin mengganggunya ketika melihat senyuman di bibir laki-laki itu.Namun Orvil akhirnya membuka mulut.“Aku mendengar bahwa kau pergi dari pesta pertunangan kita dan tak kembali hingga pagi.”Gadis itu terdiam, memperhatikannya. Ada sedikit rasa curiga dan tak percaya muncul di kepalanya. “Apa kakakmu yang memberitahunya?”Laki-laki tersebut

    Last Updated : 2024-08-18

Latest chapter

  • Sangkar Emas Pernikahan   #064. Sangkar (epilog)

    Ketika Elizabeth menjejakkan kaki untuk kembali ke kediaman para Gellert, dia dapat merasakan sesuatu yang jauh melebihi rasa mencekam — sesuatu yang sama sekali tak pernah dia rasakan ketika dia pertama kali datang kesana. Namun dia memahami itu, karena bahkan bagaimana pun, dia begitu menyadari bahwa kediaman ini takkan pernah menjadi rumahnya.Tak ada satupun yang berada disana, bahkan Jennifer, yang terkadang datang untuk menghampiri mereka. Hanya ada Orvil, dengan punggung menghadapnya sementara dia menatap ke luar jendela, sebuah gelas di genggamannya.Laki-laki itu menoleh padanya.Dan Elizabeth tak tahu apa yang harus dia lakukan atau bahkan katakan padanya. Tidak untuk sekarang ini. Tidak ketika dia menyadari betapa salahnya dia. Mungkin akan lebih baik baginya untuk menutup mulut dan diam, menerima apapun yang akan dia berikan padanya.Baik itu surat perceraian, atau bahkan jika Orvil kembali mengulurkan tangan untuk kembali berdansa dengannya dalam setiap tipu muslihat yang

  • Sangkar Emas Pernikahan   #063. Keputusan

    Elizabeth dapat merasakan pandangan Noah, tatapan itu begitu tajam hingga dia yakin bahwa kakaknya dapat membunuhnya dengan itu. Dan ketika dia dapat mendengar langkahnya, sebuah bayangan menghadang.Veronica berada di depannya. “Kau tak bisa melakukan apapun padanya.”Wanita itu dapat melihat bagaimana mata kakaknya berkedut. “Minggir, Veronica,” ucapnya. “Ini adalah urusan para Leigh.”Elizabeth merasakan genggaman gadis itu padanya. “Kau tak bisa melakukan apapun padanya,” ucapnya lagi, seolah itu adalah hal yang mutlak. “Dia adalah Gellert sekarang.”Gellert.Nama itu menancapkan duri yang lain ke dalam hatinya. Karena Elizabeth dapat merasakan bahwa dia telah mengkhianati keluarga yang seharusnya menjadi miliknya sekarang.Dia telah berbohong pada Orvil.Dia telah berbohong pada Jennifer.Semua itu karena dia tak melihat mereka sebagai seseorang yang seharusnya dia hargai. Namun ketika dia memikirkannya lagi — bukankah itu berarti ayah dan kakaknya tak menganggapnya sebagai seora

  • Sangkar Emas Pernikahan   #061. Martin

    Elizabeth tak tahu apa yang harus dia lakukan ketika dia terduduk di ruangan tamu para Martin.Pulang ke rumah adalah sesuatu yang akan sulit dia lakukan sekarang — terutama dengan apa yang terjadi padanya dan Orvil pagi tadi.Dia dapat melihat rasa terluka yang begitu kentara di wajahnya, dan itu membuat Elizabeth tak sanggup untuk menjelaskan apapun — apapun yang akan dia katakan akan berujung untuk semakin menyakitinya. Dia tahu akan itu.Dan ketika suaminya itu tak mengatakan apapun dan melangkah pergi menjauh darinya, Elizabeth menyadari bahwa dia takkan pernah bisa memperbaiki itu.Apapun itu, bahkan ketika dia telah memutuskan untuk melepaskan segalanya dan tetap bersamanya.Elizabeth takkan pernah memiliki rasa percaya dari Orvil kembali. Tidak setelah ini.Dia menangkupkan wajah ke kedua telapak tangannya, menghembuskan nafas ketika merasakan bahwa dia akan segera menangis.Dia tak pantas untuk itu.Walaupun dia ingin kembali untuk memohon padanya, Elizabeth tahu kapan untuk

  • Sangkar Emas Pernikahan   #060. Tertangkap

    Ketika Elizabeth terbangun di atas ranjangnya — ranjang Orvil, dia dapat merasakan dirinya tersenyum, memainkan dada yang ada di bawah telapak tangannya, jemari menelusuri kulit disana.Dengkuran laki-laki itu terdengar, nafas di atas rambutnya dan dia dapat merasakan betapa nyaman dirinya ketika pagi hari begitu lamban.Dia menoleh ke arah bantal yang mereka tinggalkan tadi malam di ruangan mereka, meninggalkan beberapa di setiap ruangan untuk berjaga jika Tilly mengantuk dan masih tak familiar dengan rumah barunya.Bantal tersebut kosong, dan Elizabeth harus menyimpulkan bahwa kucing tersebut berada di suatu bantal di ruangan lain.Ketika dia menoleh ke arah jam, Elizabeth dapat melihat angka enam tertunjuk di jarum pendeknya, membuatnya tergoda untuk menutup mata dan menyandarkan kepala kembali pada suaminya.Wanita itu tersenyum kecil.Mungkinkah ayah dan kakaknya akan menyadari bagaimana dia hendak melarikan diri?Mungkinkah mereka bertanya-tanya ketika dia tak dapat lagi dihubun

  • Sangkar Emas Pernikahan   #059. Sudah

    Orvil masih menatapnya, mengusapkan tangan pada wajahnya sementara mata melekat padanya. Laki-laki itu menaikkan alis.“Kau yakin?” dia bertanya. “Aku akan mengatakan bahwa entah kau terlalu naif atau kau menyembunyikan sesuatu. Dan mengenal dirimu, kita berdua tahu bahwa kau tak polos sama sekali.”Wanita itu terdiam, membalas tatapannya.Akan sangat lucu sekali jika dia tak menjawab apapun padanya, memastikan bahwa apa yang Orvil duga memiliki sedikit kebenaran di atasnya. Akan sangat lucu jika kedoknya diketahui dengan segera.Dia harus kembali ke rumahnya.Dia harus mengemban perjanjian yang tak dapat dia lalui.Dia harus mengucapkan selamat tinggal pada kebebasannya.Elizabeth menyentuh pipi suaminya, mengecup bibirnya kembali. “Tidak ada,” janjinya. “Aku hanya ingin kau mencintaiku.”Dia dapat melihat bagaimana mata Orvil berkedut, menyadari bahwa dia tak terlalu yakin tentang apa yang istrinya itu katakan. Namun dengan sebuah keajaiban — atau tidak, sebenarnya, laki-laki itu me

  • Sangkar Emas Pernikahan   #058. Anggur

    Elizabeth tak tahu apapun tentang pembicaraan apa yang ingin Orvil bicarakan, namun dia dapat melihat bagaimana laki-laki itu menatapnya, mencoba untuk bersikap baik-baik saja.Jadi wanita itu menganggukkan kepala, menurunkan Tilly kembali hingga kucing tersebut dengan bahagia masuk ke dalam belakang meja, yang harus dia akui membuatnya lega bahwa kucingnya tak berwarna putih.Dia mendongak, mendorong dirinya untuk berdiri di depannya, dekat dengannya hingga dia harus tetap menengadahkan kepala untuk melihatnya.“Apa yang ingin kau bicarakan?” mulainya.Dan Orvil mengalihkan pandangan. “Akan lebih baik bagi kita untuk tidak membicarakannya disini,” dia mengakui. “Aku tak yakin bahwa kakimu cukup kuat.”Mata Elizabeth membulat, berbalik ketika menyadari bagaimana suaminya tengah beranjak pergi melewatinya, mulut wanita itu terbuka penuh rasa tak percaya.“Otot kakiku cukup baik!”“Tentu saja, Sayangku,” sahutnya, tertawa — entah karena panggilan yang dia berikan atau karena humor yang

  • Sangkar Emas Pernikahan   #057. Tilly Pulang

    Tilly mengeong setiap kali mobil mereka berbelok, membuatnya mengulurkan jemari untuk mengelusnya.Mampir ke kediaman para Leigh adalah hal yang mudah, walaupun dia merasa bahwa dia tak pernah leluasa ketika dia berada di dalam sana — seolah ada sesuatu yang mencoba untuk menahannya jika dia ingin membuka diri disana.“Aku tahu,” gumamnya, menunduk pada kucing tersebut, yang mengeong kembali. “Apa kau merindukan tuanmu?”Tilly tak membalas, memilih untuk berputar di sekitar kerangkeng yang mengelilinginya. Itu sedikit membuat Orvil merasa bahwa dia sebaiknya melepaskannya. Namun ada sedikit rasa khawatir ketika menyadari bahwa dia tak mengenal kucing itu sama sekali, bahwa dia takkan mampu menenangkannya jika dia merasa tak nyaman.“Kita akan bertemu dengannya nanti,” dia berjanji. “Dia akan sangat senang ketika bertemu lagi denganmu,” ucapnya, tersenyum. “Kalian berdua.”Kucing hitam itu mendongak, menampakkan mata bulat ke arahnya, membuka mulut kembali dan mengeong. Dan Orvil berha

  • Sangkar Emas Pernikahan   #056. Tidak (mungkin saja)

    Orvil menatap kakaknya.Ada sedikit rasa tak terima yang dia rasakan ketika mendengarnya. Namun dia takkan mengatakan bahwa dia memahami setidaknya kenapa dia mengatakan semua hal itu pada Pentious.Aneh rasanya ketika dia mengatakan bahwa dia membebaskan Elizabeth untuk menemui siapapun yang dia inginkan, namun justru melarang satu-satunya orang yang sangat ingin dia ingin temui agar mereka tak bertemu.Aneh.Aneh sekali.Namun akan lebih aneh baginya untuk mengatakan bawa dia memiliki perasaan untuknya.Dia dan Elizabeth belum lama saling mengenal, bahkan dengan status mereka saat ini, keduanya sadar bahwa mereka berada dalam keterpaksaan.Laki-laki itu mengalihkan pandangan, enggan untuk melihat kakaknya yang menaikkan alis padanya, memberikan sebuah senyuman yang dia tahu tengah mengejeknya.“Apa kau meninggalkan istriku di rumah sendirian?”“Dia mengurung diri di ruangannya seharian,” ucap kakaknya. “Kau ingin aku memaksa masuk ke dalam sana. Aku yakin dia sedang bekerja.”“Aku t

  • Sangkar Emas Pernikahan   #055. Bohong?

    Sejujurnya, Orvil tak tahu menahu tentang apa yang harus dia persiapkan untuk bulan madunya. Dia terpikir bahwa dia semestinya menganggap ini sebagai perjalanan liburan biasa, dimana dia akan menghabiskan waktu bersama seseorang yang disebut sebagai istrinya.Mungkin dia harus menyiapkan akomodasi dimana mereka akan beristirahat, lalu tempat yang bisa saja mereka kunjungi. Namun Orvil kembali mengalami krisis ketika menyadari bahwa dia tak pernah bertanya apa yang disukai Elizabeth.Atau bagaimana dia ingin menghabiskan harinya.Sekarang bukanlah saat dimana dia terlalu bangga untuk menanyakan hal itu padanya, namun dia telah berjanji untuk menyiapkan segalanya — mungkinkah Elizabeth akan meremehkannya jika dia tak menepati apa yang dia katakan?Mungkin dia akan membutuhkan bantuan kakaknya.Dia terduduk di depan mejanya, berkas-berkas yang telah dia selesaikan teronggok di depan sementara dia menghela nafas, menyentuh bagian tengah hidungnya di antara jemarinya.Pintu berderit terbuk

DMCA.com Protection Status