Share

#031. Seorang Tamu

Satu.

Dua.

Satu.

Dua.

Satu.

Elizabeth tersungkur ke depan, dimana Noah menangkapnya, menggenggam erat pinggangnya sementara dia menghembuskan nafas gusar pada adiknya.

“Belajar untuk mengendalikan kakimu, Adikku.”

“Aku tak sengaja melakukannya!” dia membela diri.

Lagipula, tak ada yang cukup waras untuk tidak membiarkan seorang anak dari sekolah menengah pertama untuk mempelajari dansa. Dia seharusnya bermain bersama teman-temannya jika bukan belajar di perpustakaan.

“Kau harus berusaha lebih keras,” ucap sang kakak, mengacak rambutnya sebelum dia dapat menampiknya. “Suatu hari, Ayah akan membuatmu berdansa dan kau tak bisa menginjak kaki pasanganmu.”

Elizabeth melepaskan selop dari kakinya, menghembuskan nafas kesal. “Aku tak yakin ada yang akan berdansa denganku.”

“Tunggu saja,” Noah menghembuskan tawanya, berjanji. “Tunggu saja.”

Tunggu saja.

Elizabeth memperhatikan kakinya, mencoba untuk tidak menginjak kaki lawannya. Walaupun mungkin itu adalah pikirannya yang membuat ujung sepat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status