Share

#028. Tamu

Sungguh aneh bagi Elizabeth untuk tersenyum dan menyapa para tamu. Dia selalu membiarkan tugas itu pada kakak dan ayahnya, ketika ibunya masih bersamanya, dia akan mengikutinya berkeliaran atau bahkan memutuskan untuk mundur pada bayang-bayang balkon.

Dia takkan mengatakan bahwa dia tak menyukai kerumunan — dia dibesarkan untuk berada disana, di tengah dan menjadi pusatnya. Namun jika Elizabeth harus memilih, gadis itu akan meminta sedikit waktu untuk bersama dirinya sendiri.

Sayang sekali bahwa dia takkan bisa melakukan itu. Tidak lagi ketika dia dalam waktu dekat akan memiliki rumahnya sendiri, bahwa dia akan mengambil peran yang dia hindari dengan susah payah.

Gadis itu masih menggenggam minumannya, menoleh pada pandangan yang dapat dia rasakan ketika mengobrol bersama orang-orang, bertemu mata dengan Orvil yang memperhatikannya.

Dia mengangkat gelasnya, memberikannya sebuah senyuman — seperti yang seharusnya dia lakukan. Dia tak memahami arti pandangan itu, namun dia akan terus be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status