Share

S2 - Tukang Adu!

Penulis: BliDek
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-29 03:27:15

BRAGH!!

Dani dikejutkan dengan setumpuk map yang diletakkan dengan kasar di atas meja kerjanya.

"Kerjakan ini!" Hans — manajer Dani mengetuk-ngetuk map yang baru saja ia letakkan di meja Dani.

"Aku mau semua selesai sebelum jam sembilan. Paham?" lanjut Hans.

Dani nemeriksa dengan cepat tumpukan map itu. Memisahkan beberapa dan mengembalikannya kepada Hans.

"Ini punya divisi marketing, Pak. Bukan bagian saja."

Hans melotot tidak terima perintahnya dibantah. "Lakukan saja yang saya perintahkan. Anak baru, jangan suka membantah! Lagian, kan kamu baru cuti, otak masih fresh, harusnya bisa mengerjakan ini semua!"

Hans meninggalkan Dani dan kembali ke ruang kerja. Namun, ternyata bukan hanya Hans yang kesal dan memanfaatkan Dani sebagai anak baru.

Dua teman kerja Dani ikut memberikan pekerjaan tambahan untuk Dani. Mereka tanpa canggung mereka meminta Dani mengerjakan proyek mereka.

“Hei, anak baru, kerjakan ini! Masukkan semua kodenya. Awas kalau ada yang salah!” ancam salah satu dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 - Bikin Kamu Hamil Beneran!

    "Apa ini?" Dani mengernyit melihat tumpukkan map nya bertambah. Ia memicingkan mata, menatap Hans sebal."Hari ini kamu lembur! Jangan pulang sebelum semua ini selesai." Bibir Hans melengkung melihat wajah tidak senang Dani. Semakin Dani tidak senang malah membuatnya semakin girang.Paham jika map-map ini adalah pekerjaan untuknya, Dani memilah berkas yang Hans berikan kepadanya. Ia kemudian mengembalikan tumpukan berkas yang tidak termasuk dalam divisinya. "Ini bukan bagian keuangan, Pak. Saya tidak mau mengerjakan ini.""Kamu berani menolak perintah saya?!" Hans menggebrak kasar melempar lalu map ke wajah Dani hingga semua berserakan. "Anak kuliah kemarin sore saja berani membantah perintah. Sok-sokan cari muka di depan tuan muda. Saya ini manajer kamu, tahu?! Jadi saya punya hak memerintahkan apapun untuk kamu kerjakan," ujar Hans panjang lebar.Kerjakan! Aku tidak mau tahu!" serunya garang lalu meninggalkan Dani begitu saja.Dani merapikan kertas yang berantakan di lantai. Menyus

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 - Naik Ke Atas Tubuh Selena

    "Auw! Sakit, Yank!" Dani pura-pura mengaduh ketika Selena melemparnya dengan bantal. Istrinya masih marah dan percaya Dani benar baru berkencan dengan tante-tante karena rantang yang dibawa oleh sopir Hamish. "Biar aja sakit! Aku lebih sakit!" Selena berteriak sambil terus melempari Dani dengan barang ada di dekatnya."Kamu beneran jadi ani-nya tante-tante!" pekik Selena geram.Dani naik ke atas ranjang, mendekati istrinya yang sejak tadi menjaga jarak, berdiri berseberangan dengan ranjang berada diantara mereka.Dani mengambil bantal dari tangan Selena dan membuangnya sembarangan ke lantai. Iya menarik Selena mendekat lalu merangkul pinggang istrinya hingga tubuh mereka menempel.Dani menatap manik Selena dalam, agar sang istri bisa melihat kejujuran di matanya.Dengan suara lembut Dani berkata, "Aku bukan ani-ani, Sayang. Itu tadi kiriman dari mbak Lara." "Siapa lagi mbak Lara? Tante kamu yang lain?" Alis Selena berkerut mencoba mengingat nama itu. Bibirnya semakin tipis saking

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 - Kamu Masih Gadis!

    "Sayang, kamu masih perawan?" Dani berhenti sejenak saat merasakan penyatuannya dengan Selena terasa begitu sulit. Bagaimana bisa? Bukankah malam itu mereka sudah menghabiskan malam bersama? Dani tahu bukan karena ia berpengalaman tetapi dari cerita teman-temannya termasuk Amar — saudara satu panti asuhan dengan Dani. Selena tidak kalah terkejutnya dengan Dani. Ia pikir malam itu ia sudah kehilangan kegadisannya tetapi ternyata tidak. "Gimana, Yank? Mau diterusin, gak?" tanya Dani sembari menjauhkan diri. Ia tidak ingin memaksakan kehendaknya walau ia memiliki hak terhadap Selena. Dani hendak turun dari atas Selena, memberikan waktu istrinya untuk berpikir. Tetapi tangan Selena memegangi lengan Dani, melarang suaminya turun. "Kita sudah nikah, kan? Malah papa sendiri yang nikahin kita. Aku malah senang, ternyata suamiku menjadi orang pertama yang akan menyentuhku." Pipi Selena memerah saat mengatakan itu. Sedetik kemudian, sang asisten dosen memejamkan mata, memasrahkan diriny

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 - Terbang Ke Langit Ketujuh!

    "Pipimu kenapa?" Dani menarik tangan Selena, membawa istrinya duduk ditepi ranjang agar ia bisa melihat pipi sang istri dengan lebih jelas.Walau sudah menutupinya dengan concealer, nyatanya Dani masih bisa melihat warna merah samar di pipi Selena."Gak apa-apa! Aku hanya terbentur. Gimana tadi di kantor? Kamu gak dikerjain lagi, kan?" Selena mencoba mengalihkan pembicaraan, sayangnya tidak berhasil."Yank, aku mungkin masih semester empat, tapi aku gak bodoh! Mana ada terbentur di pipi begini. Siapa yang menamparmu?" Dani bertanya sekali lagi.Selena mengambil tas ransel Dani dan memilih tidak menjawab pertanyaan suami. Tidak mungkin ia mengadu kalau papanya sendiri yang menamparnya.Dani menahan tangan Selena, menatap manik hitam Selena yang masih menyiratkan kesedihan."Papa? Kamu ditampar sama papa?" tebaknya.Dani menarik tangan Selena pelan, menuntun agar wanita itu duduk di atas pangkuannya. Tangan Dani melingkar di pinggang Selena. Wajahnya mendongak agar bisa menatap mata san

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 - Bu Selena Bisa Dipake!

    "Dari mana aja, lu?" Roni menghampiri Dani dan duduk di sebelah sahabatnya. Sudah dua hari Dani tidak masuk kuliah dan ia penasaran apa yang terjadi pada sahabatnya itu. Dani dikenal sebagai mahasiswa yang rajin dan Berprestasi. Nilai semesternya pun di atas rata-rata mahasiswa yang lain. Jarang sekali Dani tidak masuk kuliah kecuali sedang sakit. Roni meletakkan tas ranselnya di atas meja, lalu tidur dengan menjadikan tangannya sebagai bantal. "Motor aku rusak, Ron." balasnya dengan aksen Jawa yang masih kental. "Mungkin baru hari ini selesai." Dani mengeluarkan binder ajaibnya. Binder yang berisi semua catatan penting setiap mata kuliah.Roni mengangguk paham. Lelaki itu seperti teringat sesuatu. Ia kembali menegakkan tubuh, lalu memperhatikan sekitar. Roni mencondongkan tubuh kemudian bicara dengan suara pelan agar tidak ada teman kelasnya yang mendengar bicaraan mereka. "Lu sudah denger gosipnya bu Selena, belum?" Pertanyaan Roni berhasil menyita perhatian Dani. Dani menole

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 - Dia Istriku!

    "Urusan kita belum selesai!" ujar Dani sebelum keluar dari ruang dekan yang membuat pria berperut buncit itu semakin lemas. Ia berlari sambil berusaha menghubungi ponsel Selena. Istrinya itu mematikan ponselnya. Dani berhenti sejenak. Ia menulis pesan pada grup chatnya. 'Bang Adam, bisa tolong cari posisi Selena sekarang?' 'Baik, Tuan muda!' Tak lama muncul balasan dari Adam. Dani kembali mencoba menghubungi sang istri namun tetap saja Selena tidak bisa ditelepon. Ia menuruni tangga, tujuan Dani berikutnya adalah rumah. "Lu dari mana?" Roni muncul tiba-tiba mengagetkan Dani yang sedang sibuk mencoba menelpon istrinya."Dari ruang dekan," sahut Dni sambil kembali menggeser tombol hijau di layar ponselnya."Ngapain?" tanya Roni ingin tahu. Ia yang berdiri di sebelah Dani mengintip layar ponsel Dani. "Lu nelpon bu Selena. Ngapain?" Roni semakin penasaran dengan tingkah aneh sahabatnya itu."Cuman mau tahu aja, apa benar dia dipecat." Dani menempelkan ponsel di telinganya. Sayang, b

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 - Diikuti Seseorang

    “Apa kamu tahu apa kesalahanmu?” tanya Putra dengan nada tinggi. Kemarahannya meledak. “Pertama –” Tuan Putra menaikkan satu jarinya. “Kamu begitu ceroboh sampai kejadian di hotel bisa tersebar!”“Kedua, berani sekali kamu bekerja di universitas milik Akbar, hah?!” Tangan Putra terangkat siap untuk kembali menampar putrinya, namun dengan sigap Dani menarik Selena dan berdiri di depan sang istri.“Jangan pernah menyentuh Selena lagi!” ujarnya tegas.“Atau apa, hah? Memang apa yang bisa kamu lakukan?” Putra mendelik. Ia membusungkan dadanya memprovokasi Dani.“Selena putriku! Aku berhak melakukan apapun kepadanya.” Putra mendorong Dani agar menyingkir dari hadapannya. “Dan saya suami Selena. Kewajiban saya untuk melindungi Selena dari apa dan siapapun termasuk dari papanya sendiri.” Dani tidak bergeming. Ia masih berdiri di tempatnya, membalas tatapan sangar Putra tanpa gentar.Ha-ha-haTawa mengejek Putra mengisi pendengaran Dani.“Memangnya apa yang tukang ojek seperti mu bisa laku

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 - Melepas Celana Jins Selena

    "Ada apa, Dan?" tanya Selena dengan wajah khawatir setelah Dani memintanya kembali untuk duduk di bangkunya.Pria itu memasangkan sabuk pengaman Selena sebelum Dani memasang sabuknya sendiri. "Gak apa-apa, Yank." Dani menjawab sambil menoleh ke belakang melihat mobil hitam yang mengikuti mereka. Dani bisa merasakan mobil melaju semakin kencang. Ia mengawasi jalannya mobil yang mendahului beberapa mobil sekaligus. Sesekali Dani memperingatkan supir agar berhati-hati.Supir kiriman Adam rupanya cukup cekatan. Walau mengemudikan mobil besar, ia bisa menjaga jarak yang cukup jauh dengan mobil yang ada di belakang.“Tuan muda, saya akan menurunkan tuan di depan. Ada gang kecil disana, tuan dan nyonya muda biisa bersembunyi sebentar, lalu pulang dengan taxi biasa. Saya akan mengalihkan mereka.”Dani mengangguk setuju mendengar rencana supir itu. Ia kemudian melepaskan sabuk pengamannya. Menggendong tas miliknya dan juga milik Selena. Sambil terus memperhatikan jalan di depan, Dani bersi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10

Bab terbaru

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Model Bikini

    “Kak Hala?” ucap Dava berbisik melihat istrinya berjalan masuk studio dengan seorang lagi yang ia kenal adalah sahabat Hala.“Nona Hala? Kamu sudah datang?” Kevin berubah sopan saat melihat Hala. Ia melepaskan tangan Dava lalu merapikan jaketnya.“Aku antar ke ruang make up,” tawar Kevin ramah. Wajah garangnya berubah menjadi senyum ketika bicara dengan Hala. Lu gue yang tadi ia gunakan kini menjadi aku kamu membuat kesan ia sudah sangat mengenal Hala.“Bentar mas Kevin, aku ngomong sebentar sama Dava.”Kevin menoleh melihat Dava dengan mata menyipit. “Nona kenal dia?” Hala mengangguk pelan. “Dia, kan cucunya —” Dava menarik tangan Hala sebelum gadis itu menyelesaikan ucapannya. Membawanya menjauh dsri Kevin dan kru yang lain agar bisa bicara dengan bebas. “Kak Hala lupa pesan papa? Gak ada yang boleh tahu siapa aku?” Dava berbisik. Ia menoleh melihat sekitar memastikan tidak ada telinga yang menguping pembicaraan mereka. Hala menepuk jidatnya, hampir saja ia keceplosan. “Kak Hal

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Staff Gudang

    “Posisi yang tersedia hanya bagian gudang. Bagaimana?” Wanita berwajah serius melihat Dava dari balik kacamata bulatnya. Dengan kemeja putih dan celana panjang bahan berwarna hitam, Dava yang duduk di depan meja HRD hanya bisa mengangguk pasrah. Mengingat pesan papa sebelum ia berangkat tadi. Ini adalah salah satu cara untuk membuktikan dirinya. Dava bekerja di salah satu anak perusahaan Djaya Grup yang bergerak di bidang periklanan. Dani sudah mengatur semuanya, tidak ada yang tahu kalau Dava adalah cucu dari pemilik perusahaan kecuali sang CEO yaitu ayahnya sendiri. “Baik, kamu bisa mulai bekerja hari ini. Ayo, saya antar ke gudang.” Wanita berwajah tegas itu berdiri dari duduk. Merapikan blazer lalu mengambil ponselnya. Ia mendahului Dava keluar dari ruangan, menunjukkan kepada Dava gudang yang ia maksud. Sambil menuntun Dava menuju area kerja, HRD menjelaskan setiap ruangan yang mereka lewati. Gedung ini memiliki 5 lantai. Lantai tiga dan empat adalah lantai khusus untuk b

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Pergi Tengah Malam

    “Dav, gerah!” Hala menyibak selimut yang tadi menutupi tubuhnya.Setelah makan di restoran Jepang tadi, Dava dan Hala memutuskan langsung pulang karena mereka ada kuliah pagi.Walau menghabiskan hampir 500 ribu, Dava menganggap itu untuk menyenangkan Hala yang sudah mengalah untuk tidak membeli AC.Sekarang, Hala mendekatkan kipas portable kecil miliknya. Meletakkan benda itu tepat di sebelah kepalanya.Dava yang tidur di lantai berdiri di sebelah ranjang memperhatikan sang istri sambil menggeleng pelan.“Jangan taruh disitu, Kak! Nanti rambutnya nyangkut terus kepala jadi pusing.” Dava memberikan saran. Dengan langkah gontai Dava berjalan mendekati jendela kemudian membukanya dengan lebar agar angin malam masuk ke dalam kamar.Dari tempatnya berdiri. Dava bisa melihat hamparan bintang yang menghiasi langit hitam. Sejak dulu ia memang suka dengan langit malam yang cerah seperti ini. Ia bahkan meminta Dani untuk membuatkan rumah pohon di belakang rumah agar ia bisa menikmati langit

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Kartu Curian!

    “Sore, Kakak! Mau cari apa?” sapa pramuniaga ketiaka Dava dan Hala masuk ke toko elektronik di sebuah mall. Pria itu memperhatikan wajah dan penampilan Dava dan Hala yang masih muda langsung menawarkan ponsel pintar dan laptop tetapi keduanya kompak menggeleng. “Kami mau cari AC.” Dava menjawab. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh area toko mencari pendingin udara. “Oh… ada di lantai dua.” Pelayan toko itu sedikit terkejut, anak muda seperti mereka mencari pendingin udara. Pramuniaga itu melakukan tugasnya, ia mengantarkan Dava dan Hala tempat pendingin udara dan juga kulkas.Dava dan Hala mulai mencari AC yang mereka inginkan. Jika Dava melihat harga lain dengan Hala yang melihat merk-nya.Beberapa kali Dava menggeleng tidak setuju dengan pilihan Hala karena istrinya memilih pendingin udara berharga puluhan juta dengan PK besar.“Mas-nya cari AC yang kayak apa?” tanya pramuniaga itu pada akhirnya karena Dava tidak kunjung menemukan barang yang ia inginkan.Untuk kamar 5x5 meter.

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Salah Sendiri Pilih Dava!

    Dava tiba lebih dulu di rumah kontrakan yang sudah dibayar Hamish untuk satu tahun ke depan. Ia menggunakan motor trill-nya lengkap dengan jaket jins dan kaca mata hitam. Penampilan yang membuat ketampanan Dava meningkat. Dava melepaskan kacamata hitamnya. Dari atas motor trill memperhatikan rumah sederhana yang ayah mertuanya sewakan untuknya dan Hala. “Apa-apa ini? Mana mau kak Hala tinggal di rumah kecil begini.” Dava menggumam sendiri. “Tapi gak apa-apa. Semakin sulit hidup kak Hala, semakin cepet dia minta cerai.” Dava menyeringai. Rencana-rencana kecil untuk memuluskan tujuannya melintas di kepala. Sudut bibir Dava terangkat membayangkan Hala yang merengek minta kembali ke istana keluarga Akbar. Dava baru turun saat mobil mewah Hamish terlihat di ujung gang. Dengan hati-hati, sopir mengendarai mobil di gang yang tidak terlalu lebar. Jangan sampai mobil tuan Hamish Akbar tergores walau sedikit. Dava segera menghampiri mobil, mengeluarkan koper-koper dan beberapa dus berisi

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S3 - Pengantin Baru

    “Lancang sekali kamu menikahi Hala!” Madhava hanya bisa menunduk ketika sang paman — Hamish Akbar berteriak kepadanya di depan semua anggota keluarga termasuk di depan papa dan mamanya. Di sebelah pakde Hamish, istrinya — budhe Dilara sedang menenangkan pria yang sedang murka itu. Di kursi yang lain, Dani dan Selena tidak bisa membela anaknya sama sekali. Mereka hanya diam tidak berani menyela Hamish. Bukan keinginan Dava menikahi sepupu angkatnya sendiri. Tetapi, Hala-lah yang memintanya. Kenapa ia tidak menolak, karena menolak permintaan Hala adalah hal yang dilarang. Ayah Dava sendiri yang membuat peraturan itu. Sejak kecil, Dava selalu mengabulkan apa yang Hala minta termasuk ketika Hala meminta untuk menikah dengannya. “Anak bau kencur sudah berani mikir nikah. Nanti Hala mau kamu kasih makan apa, hah? Kamu pikir pakdhe gak tahu kelakuan kamu diluar sana?” Hamish kembali berteriak. “Dan, kasih tahu anak kamu itu!” Kini Hamish beralih kepada Dani yang sejak tadi hany

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 ~ Akhir Cerita dan Awal Baru

    “Pokoknya, kalau udah besar nanti, kita beneran nikah, ya?” Hala sedang memeluk lengan adiknya — Madhava. Keduanya sedang bermain pura-pura menikah tetapi gadis tujuh tahun anak Hamish malah meminta Madhava berjanji akan menikahinya kelak. “Gak mau! Kakak Hala, kan kakak aku.” Demi Tuhan, Madhava tidak ingin memainkan permainan ini tetapi papanya sudah melarang kata ‘tidak’ untuk Hala.Artinya, apapun yang Hala mau, harus Dava kabulkan termasuk saat memainkan permainan pernikahan ini. Maka dengan terpaksa Dava mengikuti kemauan Hala. Melihat ayah ibunya merayakan hari pernikahan mereka, Hala jadi ingin melakukan permainan pernikahan ini. Tidak ada anak sebayanya selain Dava, maka jadilah hari ini Madhava sebagai teman bermain Hala. Hamish, Dilara, Dani dan Selena sedang berkumpul bersama adik-adik mereka yang lain. Mereka sedang menunggu kabar dari Amar. Istri Amar sedang berjuang untuk melahirkan putri pertama mereka.“Nanti kalau sudah ada anak Amar, rumah ini jadi rame banget.”

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 ~ Madhava Mahanta

    “Yank, nanti kamu melahirkannya operasi aja, ya?” tawar Dani. Ia dan Selena sedang santai di ranjang sambil menonton drama Korea kesukaan istrinya.“Kenapa? Kalau masih bisa normal, ya normal aja, Mas!” ujarnya sambil memuji aktor Korea yang ia tonton.“Semoga nanti kamu gantengnya kayak oppa itu, ya nak!” Selena mengusap perutnya yang sudah membuncit. “Hah? Kok kayak dia?” Dani menunjuk layar televisi besar yang ada di kamar mereka. “Kan, aku papanya!” serunya tidak terima.“Emangnya aku gak ganteng?” Dani tidak terima. Enak saja, ia yang susah membuat adonan, Selena malah berharap anak mereka mirip aktor Korea.Selena tertawa melihat Dani yang merajuk. Sejak ia hamil, suaminya menjadi lebih serius. Susah sekali diajak bercanda.Selena mendekap suaminya karena tak kunjung tersenyum padahal ia sudah mengatakan kalau ia hanya bercanda.Suami aku yang paling ganteng. Nanti anak kita juga pasti ganteng kayak kamu.” Sebagai penutup rayuan, Selena mengecup singkat bibir Dani.Berhasil!P

  • Sang Pewaris Tersembunyi   S2 - Jatah Ditahan Sampai Lahiran!

    “Papa!” Selena mengurai pelukannya memperhatikan Putra dengan mata berkaca-kaca penuh haru. Bagaimana tidak, kabar terakhir yang ia dengar, ayahnya drop setelah kebangkrutan perusahaan keluarga mereka. “Papa baik-baik aja?” Selena tidak percaya yang ia lihat saat ini adalah Putra yang sehat, segar dan bugar. “Memangnya kamu gak senang lihat papa sehat?” candanya. Selena mengerutkan alisnya. Heran melihat Putra yang bisa bercanda dengan santai. Biasanya papa selalu serius dan jarang sekali tersenyum. Bukan tanpa alasan Putra sangat bahagia. Selama Selena menghilang, ia melihat sendiri kalau Dani bekerja keras mencari putrinya. Itu membuatnya sadar kalau Selena mendapatkan lelaki yang tepat sebagai suami. Selain itu, hubungannya dengan Hamish juga jauh lebih baik setelah pria itu berhasil menyelamatkan perusahaannya. Ia bahkan rela mengeluarkan banyak uang. ‘Keluarga ada yang utama.’ Kata-kata Hamish waktu itu menyadarkan Putra ia sebenarnya lebih sering mengabaikan keluarganya k

DMCA.com Protection Status