Share

Bab 149 Rasa Pengkhianatan

Sedikit mengejutkan bagi Leighton bisa bertemu si rambut tipis di sini.

Terutama saat melihat pria itu mengikuti di belakang Mark, Leighton lebih terkejut lagi.

Begitu dia memasuki pintu, Si rambut tipis dan Mark langsung melihat ke arah Leighton.

Mark melangkah maju dan menatap Leighton, "Hei, gagak ini tampaknya telah berubah menjadi burung phoenix. Jika kamu bertemu Peter, kamu pun bisa datang ke pesta kami."

Kata-kata Mark agak mengejek.

"Apa kau masih merasa kurang dengan pukulan yang terakhir, kali kapan lalu? Ini adalah tempat milik Peter, beraninya kau masih datang?" Leighton tidak terbiasa dengan Mark, dengan segera mengejek.

Benar saja, ketika Leighton mengatakan ini, wajah Mark langsung menjadi kesal.

Sejak kecil hingga dewasa, itulah satu-satunya moment Mark dipukuli.

Kejadian itu dapat dikatakan sebagai noda dalam kehidupan seorang Mark Collin.

Leighton sungguh paham saat membuka mulutnya, dia memancing kemarahan Mark di tempat tepat rasa sakit.

Pada saat ini, ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status