Pagi hari, ketika Lily dan Henry hendak meninggalkan Royal Champillon Hotel, keduanya melihat ada beberapa pegawai hotel yang tampak saling berbisik sembari melirik mereka. Lily menduga, pegawai hotel itu telah terpengaruh oleh video viral milik Catherine dan Judith. “Pantas saja mereka mendadak bisa memiliki saham besar di Royal Champillon Hotel, ternyata mereka memang menggelapkan uang perusahaan! Aku yakin Emerald Group tak akan mengampuni mereka setelah ini!” bisik salah seorang pelayan hotel pada temannya. Meski disuarakan dengan cukup pelan, Henry bisa mendengar pembicaraan tersebut. Henry menolehkan kepala ke belakang, lalu melambaikan tangan kepada pegawai perempuan yang baru saja menggunjing dirinya dan Lily. “Anda memanggil saya, Tuan?” tanya si pelayan hotel dengan kening berkerut. Dari ekspresi wajahnya, ia terlihat sudah sangat siap jika Henry akan memarahinya. “Ya, aku memanggilmu.” Henry menganggukkan kepala. Setelah perempuan itu berjalan mendekat, Henry bertanya ke
[Henry, terlepas dari perselisihanmu dengan ibuku, aku ingin memberitahumu satu hal. Apa kau tahu pemuda kaya raya dari kota Neo yang bernama Zeke? Nah, berterima kasihlah padaku karena aku memberi tahu tentang rahasia ini kepadamu. Sejujurnya, Zeke pernah datang ke rumah kami untuk meminta sesuatu yang sejak dulu disembunyikan oleh ibuku darimu, apa kau ingin tahu sesuatu tersebut? Segera balas pesan ini jika iya!]Henry mengerutkan kening saat membaca pesan panjang dari Celine Wilson, putri kandung Catherine Wilson. Saat itu, Henry sedang berada di dalam mobil bersama Lily dan sedang dalam perjalanan mengantar Lily ke gedung Emerald Group.Lily yang melihat kerutan di dahi suaminya lantas memiringkan kepala ke wajah Henry dan bertanya, “Apa yang terjadi, sayang?”Henry memperlihatkan layar ponselnya pada Lily, “Saudarimu baru saja mengirimiku pesan seperti ini, menurutmu, kira-kira sesuatu apa yang diminta Zeke dari ibumu?”Sejenak, Henry dan Lily saling diam karena memikirkan sesua
Setelah mengantarkan Lily ke Emerald Group. Henry meminta Jack Robinson untuk melajukan mobilnya ke pinggiran kota Eastland, lebih tepatnya ke Medium Café.Sepanjang perjalanan menuju ke Medium Café, pikiran Henry dipenuhi dengan rupa-rupa dugaan. Ia sejenak mengingat ucapan Oliver Wood pada pertemuan mereka terdahulu.Waktu itu, Oliver Wood pernah bercerita jika pada hari di mana ia keluar dari penjara, hal pertama yang ia lakukan sebenarnya adalah mencari jejak suku Kaldoria di berbagai buku sejarah dari seluruh dunia.Sayangnya, tak ada satu pun buku sejarah yang mencatat adanya kehidupan suku Kaldoria. Padahal, jelas-jelas mendiang ayah Henry telah memberi perintah pada Oliver Wood agar ia menemukan penyintas suku Kaldoria.Nihilnya pembahasan suku Kaldoria di dalam buku sejarah membuat Oliver Wood menduga jika ada pihak yang memang sengaja melenyapkan jejak suku tersebut dari peradaban dunia.Jika dugaan Oliver Wood benar, itu artinya, ada hal besar yang berkaitan dengan suku Kal
Dua jam setelah Henry menerima berkas-berkas kasus dari Sean Kingston, Henry masih berdiam diri di sebuah ruangan khusus di dalam Medium Café bersama Sean Kingston.Setelah menscreening tumpukan berkas kasus di meja, kasus yang diprediksi memiliki hubungan dengan keluarga Hawkins memang terkesan menarik bagi Henry.Dikatakan di dalam penemuan yang dirangkum oleh anak buah Sean, ada sebuah penambangan batu bara di wilayah barat kota Eastland yang setiap bulannya terjadi kasus pekerja hilang dan tak ditemukan. Uniknya, beberapa waktu pasca terjadinya kasus pekerja yang hilang, valuasi bisnis tambang batu bara itu akan meningkat.Awalnya Henry berpikir hal tersebut mungkin hanyalah sebuah kebetulan semata. Tetapi, dari ratusan kasus yang terkumpul, ke semuanya menunjukkan fenomena yang sama. Bisnis batu bara itu akan mendapat keuntungan berlimpah beberapa waktu setelah ada kasus pekerja menghilang.Lebih uniknya lagi, dari dokumen-dokumen yang diberikan oleh Sean, ada dugaan pencucian ua
Sebelumnya, orang-orang yang ada di Central Oasis Galleria memang berharap agar Henry James datang menyusul Lily. Mereka tak sabar untuk memperlakukan Henry sebagaimana mereka memperlakukan Lily. Namun, betapa terkejutnya mereka setelah mengetahui jika saat itu ternyata nyali mereka ciut di hadapan sosok yang hendak mereka rendahkan.Pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Henry benar-benar membuat bulu kuduk mereka berdiri. Dari nada suaranya, semua orang kini menyadari jika Henry merupakan sosok yang tak semestinya disinggung.Karena tak ada yang menjawab pertanyaanya, Henry membalikkan badan lalu melirik ke arah walikota Sean Kingston.“Bisakah aku meminta tolong kepadamu, Sean?” tanya Henry. Tentu saja permintaan Henry terkesan sangat tidak sopan sebagaimana Sean Kingston adalah orang yang wajib dihormati sebab jabatannya yang tinggi.Namun, lagi-lagi mereka terheran-heran sebab walikota Sean tampak tunduk dan hormat kepada seorang Henry James.“Saya menunggu perintah anda, Tua
Kaki Henry bergerak mundur teratur. Instingnya mengatakan jika akan lebih baik Lily tak mengetahui bahwa dia mendengar percakapan Lily dengan Catherine Wilson. Setelah berjalan mundur beberapa langkah, Henry kini telah berada di luar toilet.Dengan sengaja, Henry lantas memanggil Lily sedikit berteriak.“Apakah kau ada di dalam, Sayang?” teriak Henry dari luar area toilet perempuan.“Henry!”Terdengar, Lily memekik gembira, ia menghambur keluar dari dalam toilet lalu memeluk tubuh Henry yang telah berdiri di depannya.Saat itu, Henry merasakan sensasi dingin dari pakaian Lily yang basah. Ia menundukkan kepala seraya membuat gerakan merenggangkan pelukan Lily. Karena tahu apa yang akan Henry lakukan, Lily segera mendekap tubuh suaminya lagi.“Jangan melihat wajahku, aku sedang sangat jelek sekarang. Aku malu memperlihatkan wajah jelekku padamu,” ucap Lily seraya mendorong kepalanya ke dada Henry dengan manja.“Kau tahu aku tidak mungkin percaya pada ucapanmu itu kan, Sayang?” tanya Hen
Meski semua orang telah mendukungnya, Lily masih menampakkan ekspresi sedih dan gelisah. Henry jelas mengetahui penyebabnya.“Tenang, jika kau takut Celine akan membalas dengan lebih buruk, aku bisa mengantisipasinya, Sayang,” bisik Henry di telinga Lily, membuat perempuan itu seketika menarik napas lega.“Yang terpenting saat ini adalah, lukamu harus segera mendapat pengobatan.”Lily mengangguk.“Dan juga, aku akan mengurus izinmu di Emerald Group. Aku akan menghubungi Jinny Baker.”Saat itu Lily menoleh ke arah Henry seketika. Jinny Baker adalah pemimpin tertinggi di Emerald Group. Hanya segelintir orang di kota Eastland yang bisa dan yang boleh menghubungi nomor pribadi gadis brillian tersebut.“Sayang, apa identitasmu yang sesungguhnya?” tanya Lily tak bisa membendung rasa penasaran di kepalanya.Henry menggaruk kepala dan tersenyum tipis. “Entahlah, aku juga masih mencari tahu. Tetapi firasatku mengatakan jika identitasku pasti berhubungan dengan suku Kaldoria.”Lily terdiam. Saa
Lily pingsan setelah ia menampar Henry berkali-kali. Beruntung, saat itu mereka telah tiba di rumah sakit dan Lily segera dimasukkan ke ruang instalasi gawat darurat.Satu jam setelah mendapat perawatan pertama, Henry mengurus perpindahan Lily ke kamar VVIP. Tak sulit baginya untuk meminta fasilitas tersebut mengingat dia saat ini memiliki kekayaan yang berlimpah.Begitu Lily telah terbaring di kamar VVIP, Henry duduk di sampingnya dan mengelus-elus rambut Lily. Melihat Lily terbaring lemah, dengan luka-luka lebam di wajahnya, Henry kembali teringat akan tindakan busuk yang dilakukan oleh Catherine Wilson dan Celine Wilson.Saat Henry sedang memikirkan cara untuk menghukum keluarga Wilson, ia dikejutkan dengan suara langkah kaki di belakangnya.“Permisi,” ucap seorang dokter yang kini telah memasuki ruangan Lily.Henry menoleh ke belakang, saat ia melihat ada dokter senior memasuki ruangannya, ia lantas berdiri. Henry mempersilakan sang dokter untuk memeriksa Lily. Namun, dokter terse