Kini waktu sudah hampir jam tujuh malam, nenek Xion dan Jhon kembali ke rumah sakit tempat Huang dirawat diwaktu mereka memasuki ruangan Huang nampak disana Sea yang duduk berbincan dengan Huang , sepertinya disini Huang dan Sea sudah menyelesaikan kegaitan mereka yang tadi dan kini mereka bersikap tak terjadi apa-apa.
“Oh nyonya Xion, sudahkah kau buat kontraknya?”
“Sudah Tuan Huang, ini dia surat kontraknya”,
“Oh bagus mari sini biar aku tanda tangani surat kontrak itu” ucap Huang meminta surat kontrak yang dipegang oleh nenek Xion,
“Hmm bagus” Huang bergumam sebentar dan lanjut lagi “Disini tertulis Dua Ratus Juta Dolar, Apa itu cukup?”,
“Kami hanya menyesuaikan apa yang dibilang oleh Jhon kemarin Tuan terkait kontraknya” jawab nenek Xion,
“Oke kalau begitu sudah tak apa apa tenang saja dan aku juga sedikit fleksibel untuk kalian, jadi jika di depan ada kendalah
“Iya, nenek benar” ucap Sea membenarkan pendapat neneknya tentang tunangan nya.“Tapi bagaimanapun juga Jhon adalah tunangan ku, dan dia masih muda” Imbuh Sea berucap pada pada neneknya,“Iya tapi kau jangan sampai lepaskan si Huang itu, dia sepertinya akan jauh lebi berguna”“Iya nek”, ucap Sea dengan mengangguk pada neneknya.“Sebentar, aku akan menelepon anak tak berguna itu”, setelah berkata seperti itu nenek Xion mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Rachel.“Halo nek” terdengar suara Rachel diseberang telepon itu.“Kerumahku sekarang, ada yang kau ingin bicarakan denagan mu, ajak juga suamimu”,“Iya nek”, setelah Rachel menjawab iya nenek Xion langsung menutup teleponnya.Kini Rachel meminta Radhis untuk ikut dengan nya ke rumah nenek Xion,“Barusan kamu di telepon nenek?” tanya Radhis pada Istrinya.&l
“Bagusalah kalau begitu semoga kau tak mendapati calon istrimu menjadi pemuas laki-laki bejat itu” ucap Radhis sedikit menyindir Sea.“Berani sekali kau menganggapku seperti itu?” bentak Sea yang mencoba untuk membuat dirinya tak terintimidasi oleh ucapan Radhis.“Sudahlah jika memang kau tak melakukan nya seharusnya kau tak perlu marah” ucap Radhis.“Sayang kau lihat bagaimana sikapnya padaku?” Ucap Sea dengan manja ke Jhon untuk memancing amarah Jhon pada Radhis.“Kamu benar sayang, memang pecundang satu ini perlu diberi pelajaran supaya lebih berhati-hati dengan mulut kotornya itu” ucap Jhon dan segera berdiri dari duduknya.“Iya sayang, beri dia pelajaran”,“Nak Jhon saya mohon suapa nak Jhon jangan emosi dulu” ucap Dere yang mencoba menghomati mereka sebagai tuan rumah.“Kau diam paman!” ucap Jhon pada Dere karena merasa Dere menggangg
“Kenapa kau bisa melakukan ini pada calon Suamiku demi seorang istri yang bahkan belum pernah kau tiduri?”,“Tutup mulutmu” ucap Radhis menghentikan ucapan Sea,“Aku tak peduli, karena bagaimanapun kakek Wish dulu mempercayakan cucunya padaku, dan itu sudah cukup untukku melakukan hal seperti ini pada orang yang berusaha menyakiti istriku” tambah Radhis dan seolah belum puas akan amarahnya Radhis berkata kembali,“Kalian tak hanya berusaha menyakiti Istriku bahkan kalian mencoba menjadikan Istriku pemuas laki-laki bejat seperti Huang itu demi memuluskan Kontrak proyek kalian”.Disini Sea yang melihat Rachel sangat di bela dan disayangi oleh suaminya merasa cemburu, karena Sea merasa dirinya tak ada yang menyayanginya seperti Radhis menyayang Rachel, bahkan nenek nya yang selalu bilang bahwa Sea adalah cucu kesayanganya, namun nenek nya justru meminta Sea menjalin hubungan dengan Huang demi kelancaran p
“Bagaimana?” teriak Tania yang melihat suaminya dan anak nya pulang.“Rachel di pecat oleh Ibu” ucap Dere dengan Lesu.“Apa??? Dipecat?” sontak Tania terkaget mendengar ucapan Dere.“Lihat!!!! Kau Hanya membawa kesialan pada keluargaku!! Dasar menantu tak berguna!!” Seru Tania pada Radhis sembari menujuk tepat ke arah muka Radhis.“Maaf bu, tapi aku melakukan itu karena aku sayang dan ingin menjaga Rachel” Ucap Radhis yang tak ingin berdebat dengan Ibu mertuanya,“Kalau sudah begini apa yang bisa kau lakukan?” ucap Tania berhenti sejenak sebelum dia memulai perkataannya lagi, “Mau makan apa kita nanti?!!!”“Ibu tenang saja, aku akan membuat Rachel menjadi pemilik Perusahaan Wish besok” ucap Radhis,Mendengar itu Tania bukan semakin tenang justru marah pada Radhis, “Kau!! Selain kau tak berguna ternyata kau itu seorang pembual!!”
Kini saat di dalam kamar dan sudah siap tidur setelah membasuh dri dan berganti pakaian Rachel berkata pada Radhis.“Lebih baik kau tak usah bertaruh sampai sebegitunya dengan Ibu”,“kenapa?” tanya Radhis.“Iya bukan apa apa”ucap Rachel tak melanjutkan omongan nya.“Apa kau takut jika harus kehilangan aku?” tanya Radhis yang menggoda Istrinya yang kini berbaring disampingnya.“Apa an sih!!?’ celetuk Rachel dengan sikap jail Radhis.“Kalau memang kau tak mau berpisah aku punya cara yang bagus” ucap Radhis dengan ekspresi serius.“Apa itu?” tanya Rachel yang penasaran.“Kamu ingin tau?” tanya Radhis tetap dengan ekspresi serius yang membuat Rachel percaya dan penasaran.“Apa apa?” tanya Rachel yang sudah sangat penasaran.“Bikin aja cucu untuk mereka” ucap Radhis kemudian dengan tersenyum.
Setelah itu Radhis menutup teleponnya dan dia masuk kembali kedalam rumah untuk sarapan dengan istrinya,“Sudah siap Istriku?” tanya Radhis yang melihat Istrinya meletakkan piring makanan terakhir di meja makan,“Oh suamiku baru saja aku akan memanggilmu kedepan”, ucap Istrinya yang masih menggunakan celemek dibadanya.“Ayah sama Ibu belum bangun?” TanyaRadhis pada Istrinya,“Sepertinya belum, sudah kita sarapan dahulu saja, aku tak mau kamu bertemu Ibu dulu, akusudah cukup pusing mendengar perdebatan kalian.“Iya sudah ayo, dan lagi setelah sarapan sepertinya kau segera bersiap siap,untuk segera datang ke Wish Corp”,“Kenapa aku harus kesana? Apa kau lupa jika aku sudah dipecat dari sana?”, ucap Rachel sembari menyodorkan piring berisi nasi pada Radhis.“Sudah tenang saja, ikuti saja aku” uap Radhis dengan menyantap sarapan paginya.Semenatara itu ki
Kini Sea sudah bersama dikamar hotel tempat Huang menginap kini mereka sedang memasuk kamar Huang.Begitu Huang menutup pintu, dan Sea berada didekatnya seketika Sea disampar oleh Huang yang bagaikan hewan buas, sementara itu nenek Xion juga baru saja sampai di kantornya.Nenek Xion terkaget saat dia datang langsung dimminta oleh karyawan yang lain untuk menuju ruang rapat, dan begitu dia memasuki ruang rapat seluruh dewan direksi dan beberapa pemegang saham turut hadir disana.“Ada apa ini?”tanya nenek Xion pada samua yang hadir disana.“Biar saya yang jelaskan” ucap Ed yang tiba tiba menyahuti ucapan nenek Xion.“Oh bukankah anda Tuan Ed Ackerley” ucap nenek Xion.“Iya saya adalah Ed Ackerley”,“Ada keperluan apa Tuan Ed berada disini? Ini suatu kebanggaan untuk kami sehingga Tuan mau datang ke Perusahaan kami” ucap Nenek Xion yang tak tau dengan maksut kedatangan Ed kesana.
“Bagaimana ini Bu?”, tanya Ed yang kebingungan.“Mau bagaimana lagi kita tak bisa berbuat banyak” ucap nenek Xion sedikit keras pada anak kesayangannya itu sehingga semua orang disana mendengarnya.“Baiklah kalau begitu urus semua berkasnya sekarang”.“Baiklah” ucap nenek Xion dengan lesu, “Marot urus semua berkas berkasnya sekarang”.Beberpa saat kemudian Marot datang dengan membawa berkas dan disaksikan oleh semua orang disana nenek Xion menandatangi berkas itu,“Karena semua selesai, kini saya akan mentranfer sisa uang saham semua orang yang ada disini dan juga profit kalian selama beberapa bulan ini”,“Terimakasih Tuan Ed” seketika semua orang berdiri dan membungkuk ke arah Ed untuk sekedar menyampaikan terimakasih padanya,“Bagaimana dengan hutang kami pada Bank Tuan Ed??, tanya nenek Xion.“Itu urusan kalian” jawab Ed kem