Setelah menarik nafas sejenak Rachel melanjutkan kalimatnya, “Karena sepertinya kita belum memberikan dana pada mereka dari awal proyek, dan semua barang yang mereka kirimkan ternyata masih terhutang oleh perusahaan kita”
“Lantas? Apa maksut perkatanmu itu?” tanya nenek Xion .
“Aku mau tanya kenapa perusahaan kita belum mentranfer dana bahan proyek ke mitra sedangkan dari awal dana itu sudah aku tranfer seluruhnya ke nenek?” tanya Rachel dengan sedikit gemetar karena dia sedang dikeroyok dalam sebuah perdebatan oleh nenek Xion, Marot, dan Sea.
“Kau, Menuduh ku menggunakan uang proyek ??! iya?? Begitukah maksutmu?!!” teriak nenek Xion pada Rachel meskipun benar adanya bahwa fakta sebenarnya dana proyek itu sudah di gunakan nenek Xion untuk keperluan pribadi dan memanjakan anak dan juga cucu kesayangannya.
“Tidak Nek, Aku tak bermaksut seperti itu” ucap Rachel yang sedikit ketakutan,
“
Kini hari sduah berganti lagi dan seperti yang dibilang Radhis ke Ester kini dia tak mau terlalu sering pergi ke kantor Geneve, dia hanya mengontrol semua melalui Ester, dan dia sedang merencanakan sesuatu untuk Istrinya, dan sementara kembali mengurus keperluan ruamh seperti sebelumnya yang sudah sudah.Sedangkan si Rachel kini yang sedang di kantor nya di panggil oleh nenek Xion untuk datang keruanganya.“Permisi Nek”“Masuklah” “Aku sudah menyelesaikan pembayaran kepada mitra kita terkait bahan proyek kita dengan Geneve”“Baik nek, aku akan segera mengurus sisanya”“Yasudah kalau begitu kembali kerjakan tugasmu”“Baik Nek”Dan kini proyek kembali berjalan perkiraan waktu yang akan berjalan sekitar tiga mingguan lagi, itu sudah membuat Rachel senang.Sea siang itu baru pulang dari kemarin ke tempat Jhon.“Kau baru pulang” ucap nen
Beberapa hari sudah berlalu kini Proyek dengan Geneve juga sudah mendekati seratus persen,dikantor Eachel coba memberanikan diri untuk bertanya ke neneknya.“Permisi nek”,“Masuk” balas nenek Xion, “Ada apa?” imbuh nenek Xion bertnya pada Rachel.“Anu Nek”“Apa bilang saja”,“Proyek bersama Geneve sudah hampir seratus persen selesai”,“Jadi?”, ucap nenek Xion pada Rachel seolah tak mengerti maksut dari Rachel,“Tentang jabatan direktur yang nenek janjikan?”“Oh tentang itu?”,“Iya Nek”Nenek Xion terdiam sejenak, kemudian dia mengambil gagang telepon di mejanya,“Keruanganku sekarang” ucap nenek singkat pada orang di seberang telepon,“Permisi Nek”, Sea memasuki ruangan itu, ternyata orang yang ditelepon oleh nenek Xion tadi adalah Sea.“Ja
Selang beberapa hari setelah obrolan mereka pada pagi hari disaat mereka belum bangun suara ponsel Rachel berbunyi.“Selamat pagi nona” ucap laki laki di telepon itu dan dia adalah Huang Jiang,“Iya Tuan Huang selamat pagi” ucap Rachel benar benar baru bangun dari tidurnya.“Jadi begini nona, sekarang saya sudah tiba di Auckland, dan sebentar lagi saya akan istirahat ke hotel, mungkin nanti sore sudah bisa kita mulai meeting nya”.“Oh benarkah?” ucap Rachel yang langsung duduk karena kegirangan, “Baik lah tuan,silahkan Tuan tentukan tempatnya” imbuh Rachel yang sangat senang karena sepertinya dia akan mendapatkan proyek baru dan segera menjadi direktur.“Baiklah nona nanti akan saya kirim lokasinya”“Baik Tuan”Kemudian Huang menutup teleponnya dan Archel berlari ke suaminya yang seperti biasa sedang menyiapkan sarapan,“Suamik
Melihat Huang yang tadi duduk di depan Rachel dan kini berpindah kesamping istrinya Radhis seketika langsung sangat kawatir, dan menghampiri mereka.“Jadi, Benar nona sudah punya suami?” pertanyaan Huang dengan menghadap Rachel saat dia pertama kali meletakkan bokongnya untuk duduk tepat disamping Rachel.“Belum selesai?” seketika Huang menolehkan kepalanya ke arah suara yang berada tepat di depan mereka.“Belum mungkin sebentar lagi”, ucap Rachel yang menyadari kekawatiran Radhis.“Siapa kamu?” tanya Huang yang melihat Radhis telah mengganggu kesempatannya.“Oh maaf Mr.Hu, ini dia adalah suami saya”, ucap Rachel dengan masih mencoba bersikap sopan pada Huang.“Apa suami?” ucap Huang sedikit keras, “Bagaimana nona Rachel bisa mengajak suami ke meeting pekerjaan”, Huang berhenti sejenak, “Bukankah ini suatu penghinaan buat saya?, dimana
“Lebih baik nenek Tanya sendiri pada bajingan itu!!!”, Jhon berhenti berucap untuk sesaat sekedar menarik nafas, “Aku sudah membuka peluang untuk kalian!!, Tapi apa yang terjadi sekarang??! Bahkan gara-gara kalian aku di maki-maki oleh Mr.Huang!!” Jhon menarik nafas sejenak untuk yang kesekian kalinya,“Ini sudah termasuk proyek besar untuk kalian!!! Dan jika ini sukses harusnya Mr.Huang akan memberikan proyek-proyek mereka yang selanjutnya pada kalian!!”.“Nenek sungguh minta maaf Jhon!! Biar nenek sekarang ke ruamah sakit untuk menjenguk Tuan Huang sekarang bersama Sea”.“kalau memang begitu iya sudah nenek kesini saja” ucap Jhon dengan tegas pada nenek Xion.Kini bertepatan dengan Rachel dan Radhis yang baru sampai dirumah mereka di waktu yang sama nenek Xion dan Sea sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit dekat restoran cina tadi, dengan bermodal Sharelokasi dari Jhon mereka tak lupa u
Mendapati dirinya di sentuh oleh laki-laki tua Sea sedikit terkejut, namun dia tak berani untuk beranjak dari duduknya karena dia tau, Huang lebih berkuasa ketimbang keluarga nya.“Oh, Tuan Huang, sepertinya saya mengerti apa mau Tuan” ucap nenek Xion yang melihat tangan Huang yang tak terluka sedang mengelus-elus paha cucu kesayangannya.“Iya,.” Ucap Huang dengan melihat dada Sea yang masih diam saja saat pahanya di elus-elus olehnya.“Karena jika saya jadi menjalin kontrak dengan kalian tentunya saya akan sedikit lebih lama di Auckland” imbuh Huang.“Oh benarkah Tuan tak akan membatalkan jalinan kontrak kita?” ucap nenek Xion yang kesenangan.“Iya,.... tentunya jika Sea bisa menemani saya selama di Auckland pastinya”, ucap Huang lagi dengan elusannya semakin mendekati pangkal paha Sea, dan Sea yang ketika mau menolak langsung di tatap oleh neneknya dia tak berani berontak dengan perlakuan
Kini waktu sudah hampir jam tujuh malam, nenek Xion dan Jhon kembali ke rumah sakit tempat Huang dirawat diwaktu mereka memasuki ruangan Huang nampak disana Sea yang duduk berbincan dengan Huang , sepertinya disini Huang dan Sea sudah menyelesaikan kegaitan mereka yang tadi dan kini mereka bersikap tak terjadi apa-apa.“Oh nyonya Xion, sudahkah kau buat kontraknya?”“Sudah Tuan Huang, ini dia surat kontraknya”,“Oh bagus mari sini biar aku tanda tangani surat kontrak itu” ucap Huang meminta surat kontrak yang dipegang oleh nenek Xion,“Hmm bagus” Huang bergumam sebentar dan lanjut lagi “Disini tertulis Dua Ratus Juta Dolar, Apa itu cukup?”,“Kami hanya menyesuaikan apa yang dibilang oleh Jhon kemarin Tuan terkait kontraknya” jawab nenek Xion,“Oke kalau begitu sudah tak apa apa tenang saja dan aku juga sedikit fleksibel untuk kalian, jadi jika di depan ada kendalah
“Iya, nenek benar” ucap Sea membenarkan pendapat neneknya tentang tunangan nya.“Tapi bagaimanapun juga Jhon adalah tunangan ku, dan dia masih muda” Imbuh Sea berucap pada pada neneknya,“Iya tapi kau jangan sampai lepaskan si Huang itu, dia sepertinya akan jauh lebi berguna”“Iya nek”, ucap Sea dengan mengangguk pada neneknya.“Sebentar, aku akan menelepon anak tak berguna itu”, setelah berkata seperti itu nenek Xion mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Rachel.“Halo nek” terdengar suara Rachel diseberang telepon itu.“Kerumahku sekarang, ada yang kau ingin bicarakan denagan mu, ajak juga suamimu”,“Iya nek”, setelah Rachel menjawab iya nenek Xion langsung menutup teleponnya.Kini Rachel meminta Radhis untuk ikut dengan nya ke rumah nenek Xion,“Barusan kamu di telepon nenek?” tanya Radhis pada Istrinya.&l