Share

Bab 469

Penulis: inoz eL
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-07 01:10:18

Dua hari berselang, kemarin kakek Zond sudah kembali ke Moland dengan menaiki jet pribadinya, dengan diantarkan oleh Radhis dan Ester.

Kini setelah beberapa waktu dari kejadian penembakan Radhis di Aula Geneve, Radhis sudah mulai aktif masuk ke kantornya selayaknya seorang direktur pada umumnya.

Ester menyambut kedatangan Radhis di iringi oleh pegawai kantor yang lainnya.

Berbeda dengan biasanya, kini begitu Radhis turun dari pintu belakang mobilnya tampak seorang pria yang begitu tampan dan gagah, dengan setelan jas mahal, model rambutnya yang berbeda serta tertata rapi membuat kesan maskulin.

Sekilas, tidak tampak jika dia adalah Radhis.

Untuk orang yang tidak mengenal Radhis secara deka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Fandy Joe
rugi bacanya
goodnovel comment avatar
Saiful Saifuddin
aduh penat menunggu ni mcm
goodnovel comment avatar
Fadil Abd
2 hari tdk buka. pas buka hanya baca 2 menit dah habis LG..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 470

    “Tuan! Saya mendapatkan panggilan dari Wish Corp,” Ester dengan tergesah-gesah masuk kedalam ruangan Radhis.Radhis sedikit terpaku, bahkan dia seolah hilang kesadaran untuk sesaat. “Tuan!” panggil Ester.“Iya?” Tanya Radhis dengan ekspresi wajahnya yang dingin.“Baru Saja saya mendapat telepon dari Wish Corp, lebih tepatnya dari sekretaris Nona Rachel.”“Ada apa?” Tanya Radhis dengan melipat beberapa map yang ada di depannya.Dengan kaki erlang, Radhis menatap ke arah Ester dengan tatapan yang dingin,tajam, tapi sangat terlihat tatapan itu adalah tatapan yang dapat mempesona se

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 471

    Beberapa saat yang lalu, sebelum jam makan siang.Sandra, ibu Deon sedang berkunjung ke kediaman Rachel yang baru.Villa A1.Satu hal yang lucu disini adalah, Sandra baru saja sadar setelah dia melihat kembali alamat yang dikirimkan oleh Rachel kepadanya, jika itu adalah alamat Villa yang ada di dekat Villa Barunya.Sandra dan keluarganya memang lebih dulu menempati villa mereka, karena tidak harus melakukan renovasi.Sementara untuk keluarga Dere, atau keluarga mertua Radhis, Sedikit mengalami penundaan karena kediaman mereka atau Villa mereka harus lebih dulu dibenahi, mengingat harga yang sudah dibayarkan oleh Ester sangat besar.Hal itu dik

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 472

    “Radhis? Aku baru menyadari jika nama menantumu ini pernah aku dengar.” ucap Sandra.“Tania, Benarkah apa yang diucapkan oleh Suamimu?” tanya Sandra.“Tentu saja benar,” jawab Dere menyahuti.Tania semakin merasa kesal itu karena sebelum dirinya sempat menjawab pertanyaan Sandra yang tentunya dengan sebuah kebohongan, Dere sudah terlebih dahulu menjawab nya dengan sebuah kejujuran.Dere kini duduk di hadapan Sandra dan Daka, Dere tidak peduli dengan jika Tania akan marah kepada dirinya, yang ada dalam pikirannya adalah setidaknya dia akan membantu anaknya “Rachel” untuk lepas dari orang-orang seperti Sandra dan Daka.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-10
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 473

    Radhis kini sudah berada di luar perusahaan Geneve, dia sedang duduk santai di depan gedung itu dengan perasaan yang sedikit cemas.Dia berharap agar dirinya segera bertemu dengan istrinya, selain itu dia cemas karena membayangkan istrinya yang datang kesana dengan diantarkan oleh laki-laki lain, yang sebelumnya sempat membuat Radhis cemburu.Sempat terbesit di pikiran, bayangan dimana RAchel sedang berdiri berhadapan dengan Deon.Gambaran di pikirannya begitu jelas, apalagi saat Deon menyentuh pipi Rachel dengan begitu mesra.Kini semakin cemas Radhis, saat dirinya melihat mobil A6 milik Rachel datang.“Menggunakan Mobil itu? Bukankah ini sesuatu yang sangat tampak disengaja?&

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-11
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 474

    Radhis tidak mau terlalu impulsif.Dia tidak mau terlalu bermasalah dengan pengendalian dirinya atau perilakunya hanya karena dia melihat kejadian itu.“Parkirkan mobilku,” ucap Deon yang masih menarik tangan Rachel, sedangkan tangan satunya melemparkan kunci mobil kepada petugas valet parkir.Radhis hanya terdiam melihat istrinya yang ditarik oleh Deon. Dia hanya melangkahkan kakinya menuju ke meja resepsionis.Sementara disaat berada dalam lobi kantor Rachel menarik tangannya yang sedang di genggam oleh Deon.Deon yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari Rachel hanya bisa terdiam, bagaimanapun juga dia tahu, bagi Rachel dirinya bukanlah siapa-siapa.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-12
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 475

    “Untuk apa kau mengikuti kami?” tanya Deon dengan sinis kepada Radhis.Radhis menatap ke arah Deon dengan mulut terdiam dan tatapannya masih tetap terlihat dingin seperti biasanya.Setelah puas menatap Deon dengan tatapan dinginnya, Radhis memalingkan wajahnya ke arah pintu lift.Setelah sama-sama terdiam untuk beberapa saat, Deon mencoba untuk kembali berbicara kepada Radhis.“Hey, apa kau tidak mendengarku?”“Aku tekankan kepadamu, aku adalah orang pertama yang masuk ke dalam lift ini, dan aku juga yang menekan nomor lantai yang akan aku tuju, darimana datangnya keyakinan mu bahwa aku adalah orang yang mengikutimu?” Jawab Radhis.&

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 476

    “Ee, i … iya?” Rachel tergagap saat Ester memanggilnya.“Jadi?” Ester secara tersirat melalui satu katanya, mencoba untuk memastikan kepentingan Rachel datang kesana.“Oh iya, tolong, ini …” ucap Rachel dengan menyodorkan berkas yang dia bawa.Ester menerima uluran berkas dari Rachel,setelah itu beberapa lembar dibuka dan dibaca olehnya.“Ini?” tanya Ester.Rachel segera menjelaskan, “Benar, saya baru tahu jika beberapa waktu yang lalu direktur Geneve juga mengalami kejadian yang tidak mengenak

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 477

    “Tunggu!” Deon seperti orang bodoh berlari mengikuti Rachel untuk keluar dari ruang rapat utama milik perusahaan Geneve.Ester masih belum memulihkan kesadarannya atas apa yang sudah terjadi barusan.Ester hanya bisa memandang ke arah pintu saat Deon dan Rachel sama-sama keluar dari ruangan itu.Saat dia sadar jika dia telah salah, Ester segera menatap ke arah Radhis dan dengan penuh ketulusan dia meminta maaf. Memang Ester tidak ada maksud untuk menambah kesalahpahaman antara Rachel dan Radhis, tapi Ester juga tidak bisa menahan refleks nya saat dia melihat sesuatu terjadi kepada Radhis.“Tolong maafkan aku,” ucap Ester sebagai teman.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 779.

    “Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 778

    ***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 777. "21+"

    ***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 776.

    Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 775.

    Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 774

    *** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia

DMCA.com Protection Status