Dengan berat hati Deon berjalan menuju ke kamar Sandra untuk memanggilnya, sesuai dengan apa yang diperintahkan Daka kepadanya.
Begitu sampai dikamar memang benar jika Sandra, Ibunya sedang tertidur dengan begitu pulas.
Kebiasaan Sandra memanglah seperti itu, dia tidak akan bangun jika belum ingin bangun, meskipun itu tengah hari bolong.“Ibu—” ucap Deong dengan sedikit menggoyang-goyangkan badan ibunya yang masih tampak muda itu.
“Ibu, Bangun Bu,” Deon mencoba untuk mengulangi ucapannya saat ibunya belum kunjung bangun juga.
“Hemm? ada apa?” jawab Sandra yang matanya masih terpejam di atas tempat tidur.
“Jadi bagaimana keadaan mobil istri saya?” Daka bertanya kepada orang utusan dari Manualtomotif yang kini sudah berada di depannya.“Jadi begini Tuan, setelah saya lihat sepertinya Mobil Nyonya harus dibawa ke garasi kami agar supaya hasilnya lebih maksimal lagi,” jawab orang Manualtomotif itu kepada Daka.Daka yang mendengar itu langsung menatap ke Istrinya, “Sudah biarkan mobilmu di bawah oleh mereka.”Setelah berkata seperti itu Daka kembali bertanya kepada orang Manualtomotif, “Untuk semua biaya nya bagaimana?”Jelas saja orang Manualtomotif menjelaskan kepada Daka, Semua sudah di cover oleh orang yang memerintahkan mereka untuk datang. Meskipun belum dibayarkan karena masih harus ada pengecekan kondisi kerusakan,
Sandra seketika merasa jika dukungan dari anaknya tidak akan dia dapatkan. Itu membuatnya berpikir lagi, bagaimana cara agar dia bisa lepas dari amarah suaminya."Kenapa kau membela Ayahmu?! Sudah jelas-jelas dia lebih mementingkan wanita itu! Sampai-sampai aku dimarahi oleh Ayahmu cuma karena aku berkata kasar kepada wanita bernama Ester itu!"Kini Deon mulai mengerti duduk perkaranya saat Ibunya berkata seperti itu. Dan benar saja bukan bersimpati kepada Ibunya, kini Deon justru ikut memberitahu Sandra jika apa yang sudah dia lakukan itu salah.Dengan sedikit halus Deon berkata Ibunya itu, Bahwa Ester adalah wakil direktur perusahaan Geneve, dan seperti yang diketahui oleh semua orang bahwa Geneve bukanlah perusahaan sembarangan, bisa diumpamakan Geneve seolah menjadi induk perusahaan-perusahaan seluruh Auckland.&
“Maksud Ibu?” taya Deon yang masih mencoba mencerna apa yang diperintahkan oleh ibunya.“Iya Rebut Rachel dari suaminya, hancurkan rumah tangganya! lalu …” belum selesai Sandra berkata, Daka menyahuti “Tidak perlu kau beritahu! memang itulah yang sedang kami rencanakan!”Disini terlihat jelas terkejutnya Deon tad bukanlah tentang perintah ibunya namun keterkejutan Deon yang ternyata pemikiran Ibunya sama dengan mereka berdua. terang saja Deon jadi semakin bersemangat sekarang, untuk mendapatkan Rachel.Deon yang sebelumnya sudah mendapatkan dukungan dari Ayahnya sekarang menjadi lebih bersemangat karena mendapatkan dukungan dari Ibunya juga, tinggal menjalankan rencana selanjutnya yaitu mencoba untuk mendapatkan perhatian dari Rachel.
Mendapati dirinya yang diabaikan, Tania kini kembali menatap kepada Radhis, dengan menyeringai Tania berkata. “Semoga saja kita bisa cepat pindah dan juga keamanan keluarga kita benar-benar dijamin oleh Ed,” ucapnya.“Ibu tenang saja, Tuan Ed pasti akan menepati janjinya untuk menjaga keamanan keluarga kita dan juga kita akan segera menempati hunian itu, jadi ibu tidak usah khawatir.“Lagian apa-apaan Kau ini?” tanya Dere kepada istrinya yang terhenti sejenak untuk sekedar menenangkan emosinya, “Kita bisa berpindah ke hunian baru saja itu sudah menjadi suatu yang sangat diluar dugaan. Jika di ingat, kita sudah menempati rumah ini sedari kita menikah, sebelum lahirnya Rachel, harusnya kamu bersyukur bisa dapat rumah Baru.” Dere menambahka
"Aeh, ter—se—rah, kamu…"Dengan di ikuti suara lenguhan, Kally seolah-olah lupa apa tujuannya datang kesini. Yang semula ingin membicarakan perihal yang sudah dialami Suaminya dengan Dave waktu itu. Kini Kally menjadi fokus pada rabaan Dave.Sedangkan Dave kini mulai melancarkan aksinya dengan lebih gencar lagi, dengan mulai menciumi pinggang Kally yang ramping dan sintal.Disaat ini sebenarnya di waktu yang sama dan juga di Moland atau Motherland Goma sedang berada di kantornya, pemulihan Dave dan Goma memang lebih cepat Goma hanya menyisakan bekas luka robek di bibir Goma, karena siksaan yang diterima Goma tidaklah separah Dave, itu dikarenakan waktu itu Ester meminta kepada Radhis agar memberikan mereka berdua kesempatan, dan mencoba untuk memaafkan mereka berdua atas apa yang sudah
“Ehmm,” desah Kally saat dirinya kini berpindah di atas Dave dan mulai menyatukan tubuh mereka berdua dengan perlahan dan halus guna meresapi semua rasa.Begitu juga dengan Dave kini saat tubuh mereka sedang menyatu Dave hanya bisa melenguh merasakan kenikmatan khas dari keadaan itu.sementara itu Goma yang penasaran saat Ayahnya atau kepala keluarga Esfor berkata kepadanya bahwa Istrinya tidak ada dirumah kini mencoba untuk menelpon Istrinya untuk menanyakan posisinya dimana saat ini.Kally yang sedang menggerakan pinggulnya dengan begitu bersemangat berada di atas Dave harus terhenti, karena dia kini mendapati ponselnya berdering menandakan jika ada yang sedang menelponnya.“Kenapa berhenti?” tanya Dave saat Kally menghentikan gerakannya.
“Kenapa kamu berhenti?” Kally merengek seperti anak kecil yang dilepas dotnya.“Kenapa?” tanya Dave dengan ekspresi tak bersalah. Justru Dave kini kembali berbaring dengan salah satu anggota tubuhnya lurus ke atas.Seolah paham dengan maksud Dave Kally segera menghampiri Dave di tempat tidur dan menaiki tubuh kekar Dave dan segera memasukkan itu, dan mereka berdua kini kembali terhubung seperti semula.Kembali kepada Goma kini yang berdua dengan kakek Esfor kembali harus mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari Ayahnya itu, kedatangan Ayahnya disana sebenarnya selain menanyakan keberadaan istri Goma yang tidak ada dirumah juga bertujuan untuk bertanya tentang perkembangan perusahaan mereka.Tuan Esfor bertanya kepada Goma kenapa belakangan ini
Kakek Esfor segera mengakhiri pemikirannya tentang hal yang menurutnya tidaklah penting itu, namun entah kenapa dirinya seolah masih saja kepikiran tentang hal-hal itu, seolah itu semua memiliki benang merah dengan keluarganya.Sementara itu kini Ester di Geneve sedang mempersiapkan semua keperluan untuk nanti malam.selain Ester Ed juga ada disana saat ini, Ed disana untuk membantu Ester dalam persiapan acara yang akan dilakukan di tempat itu.Namun bukan berarti Eser dan Ed melakukan persiapan secara menyeluruh, persiapan yang mereka lakukan adalah pelaksanaan rencana Tuannya yaitu Radhis.Hal itu tidak diketahui oleh semua orang, hanya orang yang benar-benar mengetahui dan mengenal siapa Radhis saja. Termasuk disiapkannya sebuah ba