“Besok malam aku,Rachel dan Dere akan makan malam dengan Jolly Gienis di resotarn Maizen, jadi aku ingin agar kau dirumah dan tak ikut, karena aku ingin mendekatkan Rachel dengan Jolly tapi sepertinya aku erubah pikiran barusan Jolly berkata agar aku mengajak mu supaya kau itu tau perbedaan di antara kalian” ucap Tania terang terangan membuat Radhis mengerutkan keningnya.
“Ohh jadi sepertiitu bu?” ucap Radhis dengan menghadap ke Rachel
“Apa?? Itu bukan aku yang meminta, bahkan aku sendiripun tak mau, tapi mau bagaimana?”ucap Rachel seolah jutek dengan sikap ibunya
Radhis tak bertanya lagi namun ia lanjut berbicara,
“Maaf kan aku bu, aku besok pagi ada acara,”
“Kau?” ucap Tania, “iya sudah asal kau datang sebelum jam 8 ke restoran Maizen di pashe-de lier, karena aku ingin kau tau perbedaan antara kamu dan jolly, itupun kalau kau bisa masuk tanpa kami,” di lanjut Tania sambil tertawa terbahak bahak
Radhis hanya diam saja sampai dirumah,<
Radhis hanya tersenyum dan menjawab “kenapa kau berbicara seola aku bukanlah orang yang mampu membeli 2 mobil ini?”“Bahkan aku berpikir bukan dua, tapi satupun kau tak akan bisa membelinya” jawab lagi sales itu sampai ada seseorang yang datang menghampiri mereka“Ada apa ini?” tanya pria itu yang ternyata dia adalah manager lapangan di showroam itu,“Ini pak orang ini bilang dia ingin membeli Audi A8 dan A6 kita” ucap sales itu dan manager tadi sejenak menatap Radhis dan kemudian memicikan matanya seraya berkata“Apa kau bercanda tuan, ini bukan tempatmu, lebih baik kau pergi dari sini,”Bukan membela manager itu justru mengusir Radhis, namun Radhis hanya diam saja sampai akhirnya dia mengeluarkan smartphonenya dan menelpon Ed,“Halo tuan muda ada yang bisa saya bantu?”Ed berkata,Memang benar belum ada satu hari dia menangani masalah dokter Boby dan
Sementara itu di saat yang sama di rumah Dere Wish, “Ting-tong!” suara bell rumah di bunyikan oleh seseorang, Dengan sambil memegangi tangan nya yang cidera tadi Tania menghampiri pintu, “Siapa?” tanya Tania pada dua orang laki-laki di depan pintu, “Permisi nyonya kami utusan dari nyonya Xion Wish, kesini untuk mengamil mobil yang di pinjamkan ke nona Rachel” ucap mereka, “Apa?” Kaget Tania dan dia berteriak memanggil Rachel yang sedang ganti baju di kamarnya, “Rachel!!!” “Iya bu?” ucap Rachel sambil menghampiri ibunya, “Oh kalian sudah datang?” Tambah Rachel berkata kepada dua orang laki lai tadi, “Apa ini maksutnya?” ucap Tania kebingungan, “Jadi bengini bu,”ucap Rachel mencoba untuk menjelaskan sekaligus menenangkan ibunya, “Perusahaan sedang mengalami penurunan pendapatan dan akhirnya nereka memutuskan untuk menjual beberapa fasilitas karyawan termasuk fasilitas mobil yang aku dapatkan”
***Kini Radhis menyelesaikan transaksi mobilnya setotal 4,1 juta Dolar, Nominal yang sangat kecil untuk R****h yang sekarang. “Aku ingin membeli dua mobil, yang A8 akan langsung aku bawah setelah ini, dan aku ingin yang A6 di kirim ke alamat ini besok setelah jam 8 malam,”ucap Radhis dengan memberikan kartu ATM nya yang berwarna Gold dan alamat restoran Maizen sekaligus nama Rachel, Setelah semua transaksi selesai R****h meminta seseorang kepada direktur showroom untuk mengantarkan mopednya ke hotel Emperor Lux, setelah itu dia pergi untuk mencari berapa keperluan termasuk pakaian formal untuk mulai ke Perusahaan Geneve besok namun ia batalkan karena dia tak ingin kejadian seperti tadi terulang lagi, Akhirnya dia meminta ke Ed untuk menyiapkan semua keperluan, setelah itu R****h melihat jam di tangannya menunjukan pukul 18:37 dan seketika Radhis memacu mobilnya pulang, untuk menghindari kecurigaan dia menempatkan mobilnya di hotel Emperor Lux, Sun
Mendengar itu orang tuanya terkaget namun sudah tak bisa baerbuat banyak, akhirnya mereka kembali namun tak kembali ke ruang keluarga lagi dimana mereka berdua duduk tadi, melainkan masuk kekamar mereka karena dirasa sudah cukup malam,Sementara itu di dalam kamar Radhis hanya dapat tertegun saat melihat Rachel dengan santainya menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur,“Apa yang kau tunggu?” ucap Rachel melihat Radhis yang kebingungan,“anu,,, emm,, iya,” ucap Radhis tersipu sambil kebingungan,“Eh tapi ingat, jangan berbuat macam macam, aku Cuma tak ingin aku ataupun kamu selalu di perlakukan seenaknya oleh semua orang, jadi biar hanya kita berdua yang tau” ucap Rachel meyakinkan Radhis dengan wajah sedikit memerah menahan malu menutupi rasa tertentu.Tak dipungkiri sepertinya Rachel sudah sedikit memiliki Rasa terhadap Radhis karena selain ternyata saat di perhatikan Radhis adalah lelaki yang tampan seksi dan
Keseokan paginya saat Rachel terbangun di dapatinya radhis sudah tak disampingnya dengan selimut terlipan rapi, sejenak dia merentangkan kedua tangannya kekiri dan ketangan, setelah itu dia segera mandi dan lanjut berganti setelan blazer kerja nya yang sedikit pas di badan dengan dandanan cantk namun sederhana, menambah kesan elegan dirinya,Terlihat kedua orang tuanya di meja makan sedang menikmati makanan sarapan buaan Radhis “Radhis mana?” tanya Rachel kepada kedua orang tuanya,Tania mengabaikan pertanyaan itu gara gara masalah semalam, namun ayahnya menjawab,“Dia sedang di garasi menyiapkan mopednya untuk mengantarkanmu, dan dia sudah siap dari tadi”karena bagaimanapun juga Dere sangat menyayangi Rachel, jika bukan karena Tania dere tak akan selalu bertindak seperti itu terhadap Radhis jika Dere tau bahwa Rachel menganggap Radhis sebagai suaminya, namun itu sangat sulit, karena Tania
Ditengah perjalanan Radhisbertanya ke rachel,“kau tak malu pergi ke kantor di antar menggunakan ini?” “kenapa harus malu?” tanya Rachel “Tapi kan” belum sempat Radhis mengutarakan pertanyaan nya lagi buru buru di jawa oleh Rachel, “Ini jauh leih baik ketimbang aku jalan kaki kan??” lanjutnya “ Dan lagi seseorag tidak harus di nilai dari apa yang di kenakan atau pun dikendarai” Mendengar itu Radhis hanya bisa tersenyum, “aku akan berterus terang terhadapmu, mungkin dulu kita di jodohkan oleh kakek, jadi aku harap kau bisa mengerti, aku butuh waktu untuk membuka diri terhadapmu” tiba tiba Rachel membicarakan tentang hubungan mereka dan itu membuat Radhis sedikit tersenyum kembali, “Tapi aku harap nanti malam kau tak usah datang bukan untuk aku ataupun Jolly namun aku ilang seperti ini untuk dirimu”tambah Rachel “kenapa dengan ku?” ucap Radhis bertanya ke Rachel,“aku sememalukan itu?” tambahnya “Bukan itu” jawab ra
Saat berjalan menuju ruang Diamond-V semua orang membungkuk ke arah Radhis, mereka semua sudah mengetahui Siapa Radhis jadi semua bersikap sangat sopan karena mereka tak mau membuat Radhis tersinggung, Radhis memasuki Ruangan itu di ikuti oleh dua orang penjaga dari depan tadi, “Kalian tunggu di luar, segera beri tau saja Ed bahwa aku menunggunya disini” ucap rRadhiis yang di iyakan oleh mereka “Siap tuan” ucap kedua penjaga itu dengan serentak Kini Radhis duduk di kursi yang di tempati kakeknya kemarin, dia masih tak hais piir bahwa semua ini nyata, namun Radhis bisa menyesuaikan semuanya. Pintu Ruangan terbuka di ikuti ucapan “permisi tuan muda” “duduk lah” ucap Radhis sedikit menghilankan ketegangan “iya tuan muda” ucap Ed saat dia selesai menutup pintu dan kemudian Duduk sofa depan Radhis “Semua sudah kau siap kan?” tanya Radhis “Sudah tuan muda, saya juga sudah menghubungi nona Ester” ungkap E
“Maafkan aku nek tapi bagaimanapun juga Radhis adalah pilihan kakek dulu, dan aku mencoba utuk menghargai keinginan kakek dan aku juga percaya kakek tak akan salah memilihkan pasasngan untuku” pungkas Rachel yang memuat semua orang semakin geram, “Kau!!! Tchh !” emosi neneknya semakin memuncak yang di hentikan oleh omongan Sea“Sudah lah nek,nenek tenang saja aku yakin nanti malam mata Sepupu akan terbuka” ucap Sea sembari menatap ke Rachel, “Apa maksutmu?” tanya nenek Wish kebingungan,“Iya nek, jadi nanti malam Jolly sudah mempersiapkan makan malam untuk Rachel dan juga keluarganya,” terang Sea “Benarkah?” ucap nenek Xion dengan sedikit sumringah “Iya nek, Jolly sendiri yang bilang padaku bahwa malam ini ada janji dengan tante Tania untuk makan malam di restoran Maizen di hotel Pashe-De lier, dan sepertinya malam nanti Radhis akan benar benar terpuruk” ucap Sea “Bagus kalau begitu kita kesampingkan saja masalah itu, biarkan nanti Rache