Kembali ke kediaman Wish,
Huang dan Marot yang sedang berdiskusi bagaimana cara agar Huang bisa keluar dari Auckland,“Jadi bagaimana Tuan Huang?”,“Begini, Aku ingin kau mempersiapkan beberapa hal?”,
“Apa itu?”,
“Aku ingin kau pertama antarkan aku ke pelabuhan”,
“Sebelum itu aku ingin kau mendatangkan Kepala keluarga Adney untukku”,
“Baik Tuan,Kalau begitu silahkan Tuan Istirahat dulu”,
Kini Huang beristirahat, dan karena dia ta tau harus bagaimana akhirnya dia memasuki kamar Sea, seperti biasa disini Huang berpikir dari pada pikirannya kacau karena hal tak jelas dia mencoba untuk menggunakan Sea sebagai penghibur dirinya.
Sementara itu diluar, Marot sedang menghubungi kepala keluarga Adney.
“Calon Besan ada yang bisa saya bantu?” tanya Adney pada Marot,
“Begini, Tuan Huang meminta agar anda datang kerumah sore ini juga,
“Apa benar yang kau bicarakan?”, “Tapi aku Rocky bukan lah seseorang yang melakukan sesuatu tanpa sebab, apa yang sudah kamu lakukan?”,“Saya hanya tidak sengaja demi membantu seorang wanita tua saya menyiksa seorang wanita muda Tuan”, kata Huang, “Jika Bisa tolong Tuan Hall bantu saya agar bisa keluar dari sini bantu saja setidaknya agar tak di siksa lagi oleh mereka”,“Sebaiknya aku kesana dulu, biar aku tau masalahnya dimana”, ucap Hall dengan sangat bijaksana.“kalau begitu kapan Tuan kesini?” Tanya Huang mencoba bertanya lebih lanjut.“Jika nanti aku sudah senggang aku akan kesana”. Ucap Hall dan langsung menutup telepon nya.Disini Huang Marot dan Adney saling menatap,“Bagaimana Tuan?” tanya marot pada Huang,“Aku tak jadi meninggalkan Auckland dulu, aku akan menunggu Hall datang kesini, aku ingin tau apa yang bisa dilaku
Besok Harinya sesuai yang diintruksikan Radhis pada Ed, Kini dia sedang menunggu kedatangan Kakeknya, disini Radhis mengajak Kakeknya bertemu namun di Hotel Tempat Radhis menginap, karena dia tak ingin kedatangannya tercium oleh keluarga Zond yang lain,Dikediaman Zond sang kakek sedang berpakaian rapi untuk menuju tempat Radhis yang sedang menunggu, tentu saja Anak dari kakek Zond bertanya mau kemana dia pergi, sang kakek haya bilang dia akan pergi untuk menemui seseorag yang penting.Dan kini sang Kakek pergi di antarkan oleh supir pribadinya, begitusampai di tempat Radhis belum sempat Radhis membunguk memberi salam Hormat kakek nya sudah memeluknya dengan Erat.Disini yang membuat sang kakek sangat menyayangi Radhis adalah karena dia sangat mirip dengan anaknya, yaitu ayah Radhis.“bagaimana kabar Kakek?” tanya Radhis yang sudah tidak canggung lagiseperti pertama mereka bertemu.“Kakek Baik, kenapa kamu ke Mol
Sesuai yang dijadwalkan keesokan Harinya Radhis pergi bersama Ed dengan di kawal seorang supir,“Antarkan aku kemakam Tuan Ray”,“Siap Tuan, tapi kenapa kita mengajak Tamu Tuan Ed juga?”, Tanya sang supir, Karena Dia tau bahwa makam Keluarga Zond hanya bisa didatangi oleh anggota keuarga juga kerabat dekat saja.“Tuan ini adalah Kerabat saya, dan dulu dia mengenal Tuan Ray, jadi biarkan dia ikut mendoakan mendiang suapaya mendiang merasa bahagia disana”.“Sesuai Perintah Tuan”.Kini Supir itu memacu mobilnya menuju makam Raymond Zon, dengan Ed dan Radhis duduk dibangku belakang.Sementara itu kini Di Auckland Huang dan Keluarga Wish sedang bersantai di kediaman Wish yang lumayan besar.Seolah melupakan kejadian kemarin, alih alih melupakan justru Huang sedang mengharap Hall segera datang agar supaya bisa cepat cepat embalas perlakuan Rocky dan segera memembri pelajaran pada Radhis dan Ra
Disaat Radhis menyentuh batu nisan itu, seolah masalalu memasuki pikirannya, dimana dia sedang memandangi kobaran api dengan badan basah kuyup berpegangan pada sebuah tangan orang parubaya, “Maafkan kan kakek hanya bisa menyelamatkanmu”,Selain itu ada juga didalam pikirannya saat seseorang yang sedang bersimpah darah mendorongnya hingga terlempar keluar jendela tepat ke arah kolam renang sebelum dia benar benar terlempar dia juga melihat laki laki yang melemparkan nya tadi sedang ditikam oleh orang yang tak jelas wajahnya hingga akhirnya kebakaran itu menghanguskan seluruh banguna dan isinya.“Tuan”, ucapan Ed mengembalikan Radhis dari kenangan masa kecilnya yang sepertinya selama ini sudah dilupakannya.“Oh maaf Ed”,“Ada apa Tuan Muda?” tanya Ed yang melihat Radhis bercucuran keringat, seolah mengalami kejadina mimpi buruk.“Tidak Ed, aku hanya sepertinya sudah mengingat kembali kenanga
Kini besok nya di pagi hari Radhis sudah selesai olahraga pagi, suatu rutinitas yang baru saja dia lakukan karena disini dia gak ada istrinya jadi sekarang dia membiasakan diri untuk berolahraga pagi.Setelah mandi dia menghubungi Ed untuk pergi membeli oleh oleh untuk orang rumahnya,“Bisa kita berangkat sekarang?” tanya Radhis waktu menelepon Ed.“Baik Tuan Muda, saya akan menyiapkan Supir dan Mobilnya dulu”,Sementara itu Huang yang ada di Auckland baru saja bangun dari tidurnya, itu pun dia terbangun karena ada telepon masuk ke ponselnya.“Aku akan berangkat sebentar lagi, jadi persiapkan dirimu untuk menjemputku”,“Baik Tuan Hall”, jawab Huang dengan buru buru meskipun dia baru bangun,“Jangan lupa reservasikan aku sebuah kamar Hotel”,“Apa perlu aku reservasi di Emperor-Lux untuk anda Tuan?”,“Tidak jangan, Emperor Lux adalah milik
“Kau berani membantah ucapan ku?!” Bentak lagi si laki laki itu,“Maaf kan saya Tuan saya hanya mencoba bersikap profesional”,“Apa kau tak Tau siapa aku?!”,“Sekali lagi saya hanya bisa meminta maaf Tuan” kini wanitapelayan itu sedang membugkus pesanan kedua Radhis,“Hey anak muda!, lebih baik kau berikan kalung pertamamu pada kekasihku!” hardik laki lakitua itu pada Radhis, dan disini wanita tadi hanya tersenyum jijik memandang pada Radhis.“Apa urusanmu meminta barang yang sudah aku beli?” tanya Radhis dengan santainya.“Kau beli?” kini wanita dan laki laki itu tertawa begitu keras sampai menggelegar sau ruangan.“Kau punya uang untuk membeli itu?”, tanya sang wanita sombong tadi, kemudian “Apa kau tau berapa satu kalung yang tadi? Itu seharga 2,5 juta dolar!” ucap wannita itu, nominal ini adalah hampir seharga mobil Audi yan
“Benar Tuan saya juga mendengar nya tadi”, ucap Ed sambil membungkuk pada Radhis.“Ed kenapa kau selalu memanggil pria muda ini Tuan?”“Dia adalah Tuan ku” ucap Ed,“Apa maksutmu?” tanya Goma Esfor,“Iya aku di utus oleh tuan Zond untuk menjadikan dia Tuanku”.“Siapa dia? Kenapa Tuan Zond menyurumu untuk menjadikannya Tuanmu?”Mendengar pertanyaan dari laki laki itu Radhis menyahuti sebelum Ed semakin bercerita lebih lanjut,“Siapapun aku aku tak pernah mencari urusan denganmu, tapi jika kau mencari urusan denganku aku akan mengikuti apa maumu”. Ucap Radhis dengan tatapan nya yang begitu dingin mengancam.Laki laki bernama Goma Esfor itu menyadari bahwa dirinya kini tak mungkin untuk bertindak lebih jauh mengingat disana ada Ed Ackerley juga kini dia sedang bersama seorang wanita muda.Menyadari itu tanpa banyak kata seolah takut Goma men
Kini sudah hampir malam pesawat yang di naiki oleh Radhis beserta Ed dan juga Mey dan Alin sudah sampai di bandara Auckland, begitu mendarat mereka langsung dijemput oleh beberapa mobil yang sudah dipersiapkan oleh orang orang Ed tentunya.“Bibi Mey, Alin, setelah ini kalian bisa Istirahat dulu di Emperor-Lux, itu adalah Hotel milik Ed, dan saya jamin kalian akan di jamu sebaik mungkin disana”.“Kapan kita akanketemu dengan Huang?” tanya Mey, meskipun dia istrinya, namun setelah apa yang dilihat di video yang telah di tunjukan oleh Radhis dia sekarang sudah sangat yakin dengan sikap yang akan diambil pada Huang, suaminya.“Besok akan aku kirim orang untuk menjemput Bibi di hotel, dan besok juga akan kita beri Huang pelajaran”, ucap Radhis dengan tersenyum.“Bagus, lebih cepat lebih baik, aku ingin bajingan Tua itu menerima nasibnya karena sudah mempermainkan aku”. Ucap Mey penuh dengan emosi.&l