Kembali pada Radhis yang baru selesai dari mempelajari hal hal yang menurutnya aneh tadi,
Disini Radhis yang sedang mencoba menenangkan diri sesuai anjuran buku tadi akhirnya mengerti, bahwa semua yang dia ketahui sekarang tak bisa diketahui oleh banyak orang, dan oleh karena itu dia mencoba untuk tetap menjalani semua seperti biasa, disini dia hanya menyesuaikan diri dengan ilmu bela diri yang sudah di ajarkan oleh Paman Hall sewaktu dia kecil dan apa yang dia pelajari sekarang.
Setelah dia berhasil seperti menyimpan semua, bagaikan menguncinya dalam diri, kini Radhis benar benar yakin untuk sementara dia tak akan berbuat macam macam dengan hal hal diluar nalar itu.
Beberapa saat setelah selesai bermeditasi kini Radhis seperti Radhis yang biasanya, lapar mendatanginya, kini dia mengambil ponselnya untuk meminta Ed, memesan makanan,
Belum sempat dia menelepon Ed ponselnya berbunyi.
“Tuan Muda”, suara Ed.
“Saya barusaja mend
Kembali ke kediaman Wish,Huang dan Marot yang sedang berdiskusi bagaimana cara agar Huang bisa keluar dari Auckland, “Jadi bagaimana Tuan Huang?”,“Begini, Aku ingin kau mempersiapkan beberapa hal?”,“Apa itu?”,“Aku ingin kau pertama antarkan aku ke pelabuhan”,“Sebelum itu aku ingin kau mendatangkan Kepala keluarga Adney untukku”,“Baik Tuan,Kalau begitu silahkan Tuan Istirahat dulu”,Kini Huang beristirahat, dan karena dia ta tau harus bagaimana akhirnya dia memasuki kamar Sea, seperti biasa disini Huang berpikir dari pada pikirannya kacau karena hal tak jelas dia mencoba untuk menggunakan Sea sebagai penghibur dirinya.Sementara itu diluar, Marot sedang menghubungi kepala keluarga Adney.“Calon Besan ada yang bisa saya bantu?” tanya Adney pada Marot,“Begini, Tuan Huang meminta agar anda datang kerumah sore ini juga,
“Apa benar yang kau bicarakan?”, “Tapi aku Rocky bukan lah seseorang yang melakukan sesuatu tanpa sebab, apa yang sudah kamu lakukan?”,“Saya hanya tidak sengaja demi membantu seorang wanita tua saya menyiksa seorang wanita muda Tuan”, kata Huang, “Jika Bisa tolong Tuan Hall bantu saya agar bisa keluar dari sini bantu saja setidaknya agar tak di siksa lagi oleh mereka”,“Sebaiknya aku kesana dulu, biar aku tau masalahnya dimana”, ucap Hall dengan sangat bijaksana.“kalau begitu kapan Tuan kesini?” Tanya Huang mencoba bertanya lebih lanjut.“Jika nanti aku sudah senggang aku akan kesana”. Ucap Hall dan langsung menutup telepon nya.Disini Huang Marot dan Adney saling menatap,“Bagaimana Tuan?” tanya marot pada Huang,“Aku tak jadi meninggalkan Auckland dulu, aku akan menunggu Hall datang kesini, aku ingin tau apa yang bisa dilaku
Besok Harinya sesuai yang diintruksikan Radhis pada Ed, Kini dia sedang menunggu kedatangan Kakeknya, disini Radhis mengajak Kakeknya bertemu namun di Hotel Tempat Radhis menginap, karena dia tak ingin kedatangannya tercium oleh keluarga Zond yang lain,Dikediaman Zond sang kakek sedang berpakaian rapi untuk menuju tempat Radhis yang sedang menunggu, tentu saja Anak dari kakek Zond bertanya mau kemana dia pergi, sang kakek haya bilang dia akan pergi untuk menemui seseorag yang penting.Dan kini sang Kakek pergi di antarkan oleh supir pribadinya, begitusampai di tempat Radhis belum sempat Radhis membunguk memberi salam Hormat kakek nya sudah memeluknya dengan Erat.Disini yang membuat sang kakek sangat menyayangi Radhis adalah karena dia sangat mirip dengan anaknya, yaitu ayah Radhis.“bagaimana kabar Kakek?” tanya Radhis yang sudah tidak canggung lagiseperti pertama mereka bertemu.“Kakek Baik, kenapa kamu ke Mol
Sesuai yang dijadwalkan keesokan Harinya Radhis pergi bersama Ed dengan di kawal seorang supir,“Antarkan aku kemakam Tuan Ray”,“Siap Tuan, tapi kenapa kita mengajak Tamu Tuan Ed juga?”, Tanya sang supir, Karena Dia tau bahwa makam Keluarga Zond hanya bisa didatangi oleh anggota keuarga juga kerabat dekat saja.“Tuan ini adalah Kerabat saya, dan dulu dia mengenal Tuan Ray, jadi biarkan dia ikut mendoakan mendiang suapaya mendiang merasa bahagia disana”.“Sesuai Perintah Tuan”.Kini Supir itu memacu mobilnya menuju makam Raymond Zon, dengan Ed dan Radhis duduk dibangku belakang.Sementara itu kini Di Auckland Huang dan Keluarga Wish sedang bersantai di kediaman Wish yang lumayan besar.Seolah melupakan kejadian kemarin, alih alih melupakan justru Huang sedang mengharap Hall segera datang agar supaya bisa cepat cepat embalas perlakuan Rocky dan segera memembri pelajaran pada Radhis dan Ra
Disaat Radhis menyentuh batu nisan itu, seolah masalalu memasuki pikirannya, dimana dia sedang memandangi kobaran api dengan badan basah kuyup berpegangan pada sebuah tangan orang parubaya, “Maafkan kan kakek hanya bisa menyelamatkanmu”,Selain itu ada juga didalam pikirannya saat seseorang yang sedang bersimpah darah mendorongnya hingga terlempar keluar jendela tepat ke arah kolam renang sebelum dia benar benar terlempar dia juga melihat laki laki yang melemparkan nya tadi sedang ditikam oleh orang yang tak jelas wajahnya hingga akhirnya kebakaran itu menghanguskan seluruh banguna dan isinya.“Tuan”, ucapan Ed mengembalikan Radhis dari kenangan masa kecilnya yang sepertinya selama ini sudah dilupakannya.“Oh maaf Ed”,“Ada apa Tuan Muda?” tanya Ed yang melihat Radhis bercucuran keringat, seolah mengalami kejadina mimpi buruk.“Tidak Ed, aku hanya sepertinya sudah mengingat kembali kenanga
Kini besok nya di pagi hari Radhis sudah selesai olahraga pagi, suatu rutinitas yang baru saja dia lakukan karena disini dia gak ada istrinya jadi sekarang dia membiasakan diri untuk berolahraga pagi.Setelah mandi dia menghubungi Ed untuk pergi membeli oleh oleh untuk orang rumahnya,“Bisa kita berangkat sekarang?” tanya Radhis waktu menelepon Ed.“Baik Tuan Muda, saya akan menyiapkan Supir dan Mobilnya dulu”,Sementara itu Huang yang ada di Auckland baru saja bangun dari tidurnya, itu pun dia terbangun karena ada telepon masuk ke ponselnya.“Aku akan berangkat sebentar lagi, jadi persiapkan dirimu untuk menjemputku”,“Baik Tuan Hall”, jawab Huang dengan buru buru meskipun dia baru bangun,“Jangan lupa reservasikan aku sebuah kamar Hotel”,“Apa perlu aku reservasi di Emperor-Lux untuk anda Tuan?”,“Tidak jangan, Emperor Lux adalah milik
“Kau berani membantah ucapan ku?!” Bentak lagi si laki laki itu,“Maaf kan saya Tuan saya hanya mencoba bersikap profesional”,“Apa kau tak Tau siapa aku?!”,“Sekali lagi saya hanya bisa meminta maaf Tuan” kini wanitapelayan itu sedang membugkus pesanan kedua Radhis,“Hey anak muda!, lebih baik kau berikan kalung pertamamu pada kekasihku!” hardik laki lakitua itu pada Radhis, dan disini wanita tadi hanya tersenyum jijik memandang pada Radhis.“Apa urusanmu meminta barang yang sudah aku beli?” tanya Radhis dengan santainya.“Kau beli?” kini wanita dan laki laki itu tertawa begitu keras sampai menggelegar sau ruangan.“Kau punya uang untuk membeli itu?”, tanya sang wanita sombong tadi, kemudian “Apa kau tau berapa satu kalung yang tadi? Itu seharga 2,5 juta dolar!” ucap wannita itu, nominal ini adalah hampir seharga mobil Audi yan
“Benar Tuan saya juga mendengar nya tadi”, ucap Ed sambil membungkuk pada Radhis.“Ed kenapa kau selalu memanggil pria muda ini Tuan?”“Dia adalah Tuan ku” ucap Ed,“Apa maksutmu?” tanya Goma Esfor,“Iya aku di utus oleh tuan Zond untuk menjadikan dia Tuanku”.“Siapa dia? Kenapa Tuan Zond menyurumu untuk menjadikannya Tuanmu?”Mendengar pertanyaan dari laki laki itu Radhis menyahuti sebelum Ed semakin bercerita lebih lanjut,“Siapapun aku aku tak pernah mencari urusan denganmu, tapi jika kau mencari urusan denganku aku akan mengikuti apa maumu”. Ucap Radhis dengan tatapan nya yang begitu dingin mengancam.Laki laki bernama Goma Esfor itu menyadari bahwa dirinya kini tak mungkin untuk bertindak lebih jauh mengingat disana ada Ed Ackerley juga kini dia sedang bersama seorang wanita muda.Menyadari itu tanpa banyak kata seolah takut Goma men