Share

Bab 63

Penulis: Yuexi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-28 10:00:18

Ryder berdiri sambil memegangi punggung yang sakit, saat dia tengah berjalan untuk mencari Ridius sebuah serangan bola api dari arah belakang, menghentikan langkah Ryder. Awalnya Ryder mengira bahwa itu adalah Freya, namun sosok yang tampak di depannya adalah Edward.

"Jangan menghalangi jalanku!!" seru Ryder kesal.

"Kau sudah terluka parah, apakah kau masih bisa berjalan?" ucap Edward santai.

"Itu bukan urusanmu, minggir!!" tegas Ryder sambil berjalan dengan pincang.

Edward mendorong tubuh Ryder ke tanah, membuatnya meringis kesakitan. Namun, Ryder yang semakin kesal dengan permainan Freya yang mengirim Edward untuk menahannya, menaikkan aura kegelapan Ryder hingga tumbuhan sekitarnya mulai layu. Edward melirik sekitarnya, lalu termenung memikirkan betapa hebatnya kekuatan aura Ryder.

Tanpa basa-basi Ryder berdiri dan menarik kedua pedangnya. Edward telah siap dengan bola api besar di tangannya, hembusan nafas Ryder terdengar begitu keras, lalu Edward k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 64

    Evan dan Edwin saling menyerang, tubuh mereka menjadi terluka akibat serangan yang sangat cepat dari keduanya. Sihir cahaya yang begitu kuat, membuat mata Edwin sakit dan mengeluarkan darah."Haha bagus, kekuatan cahaya itu akan membunuh rekanmu sendiri," ledek Ridius.Saat Edwin ingin melemparkan panah es kearah Evan, Ridius menghentikan gerakan keduanya. Pria itu lalu melompat dengan santai ke atas pohon, mata Ridius terbelalak melihat sebuah tombak raksasa dari es menancap di sekitarnya. Di waktu yang sama Ridius merasa bahwa telah terjadi sesuatu pada Ryder, namun Ridius tetap ingin  bermain dengan para bonekanya. Dia hanya membuang muka, turun ke arah Evan dan Edwin untuk membuat mereka berdua saling bertarung."Evan, bisakah kau mengunci kekuatanmu?" ucap Edwin sambil menahan sakit di bahunya."Tidak, dalam keadaan dikendalikan kita hanya bisa melakukan apa yang diperintahkan orang itu," terang Evan lemas."Dikendalikan, aaa sialan!!" seru Edwin kesal.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 65

    Freya segera memapah Edward, lalu menembakkan bom asap ke langit agar lokasi mereka terlihat dari pos para penjaga. Tak selang beberapa menit, Pak Zack segera memindahkan tubuh Edward yang pingsan. Freya yang hanya diam saja, membuat Pak Zack kebingungan."Freya, apa kamu masih ingin berada disini?" ucap Pak Zack."Tidak pak, aku akan ikut membantu mencari Evan dan Edwin," tutur Freya.Mereka berdua segera berpindah tempat, ke lokasi Evan berada. Tidak sama seperti biasanya, mereka tampak diam dan tidak banyak bicara. Mereka larut dalam pikirannya masing-masing, kekalahan mereka membuat luka tersendiri. Edward dan Daren terluka parah hingga harus menjalani operasi organ dalam yang lama. Sedangkan Evan dan Edwin hanya perlu beberapa jahitan di sekitar tubuh mereka.Freya mengetuk-ngetuk meja pelan, memantau setiap pergerakan yang mendekat di layar pendeteksi sihir. Hari yang semakin gelap, Freya beristirahat dan berkunjung ke ruangan medis tempat Daren dan E

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 66

    Sudah seminggu lamanya Ryder tidak sadarkan diri, kondisi tubuhnya baik-baik saja tapi pria itu masih belum bangun dari tidur panjangnya. Zane, Ridius dan Natalia telah mencoba berbagai ramuan dan penyihir kuat untuk menyembuh Ryder, namun tidak ada perubahan sama sekali. Mereka semua tidak tahu, bahwa saat ini tubuh Ryder menyatu dengan kekuatan kegelapan. Tubuh Ryder yang kebal dengan racun dan sihir, menjadi lumpuh seketika karena harus menerima kekuatan yang sangat besar."Aku punya saran yang bagus, bagaimana jika kita mencari tetua Jura yang sakti itu," sahut Ridius."Tetua Jura? Pria tua itu bahkan telah menghilang sejak lima tahun lalu," ucap Zane putus asa."Itu satu-satunya cara, hanya dia yang mengenal penyakit langka di wilayah ini," terang Ridius."Zane…" cicit Natalia takut."Apa? Kalau kau ingin bicara, jangan setengah-setengah bodoh!!" bentak Zane."Aku setuju dengan saran Ridius, meskipun peluang berhasilnya masih belum diketahui. Tapi,

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 67

    Laila mengkoordinir dengan baik para penduduk yang terinfeksi, meskipun terkadang mereka mengamuk dan menyerang satu sama lain, para tenaga medis dengan sigap menenangkan mereka. Melihat kondisi para penduduk yang terinfeksi semakin memburuk, Freya mengepalkan tangannya, dia bersumpah pada dirinya sendiri untuk melakukan apapun demi menyelamat semua orang termasuk ayahnya."Nona Freya, sudah waktunya menghadiri rapat dewan. Aku berharap kau bisa menangani masalah penyakit ini dengan baik," ucap Norman."Norman, apakah Ryder pernah berpesan sesuatu padamu?" tanya Freya tiba-tiba."Aku tidak begitu yakin, tapi tolong mengertilah bahwa Ryder saat ini sedang dalam pengaruh orang lain. Hingga bocah nakal itu berpaling dan mendukung kejahatan mereka," jawab Norman."Kamu memang benar, tapi apa kita harus lemah seperti ini di hadapan musuh kita?" tutur Freya sambil menatap Norman serius."Tidak nona, aku berjanji akan membuatnya sadar dan jika aku tidak bisa, maka aku m

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 68

    Natalia segera bergegas menuju kamar Ryder, namun langkahnya terhenti melihat banyak penjaga yang berdiri di luar kamar itu. Mata Natalia menangkap sosok pria yang sangat dikenalnya, Tetua Yudistira sedang berkunjung setelah sekian lama bepergian ke wilayah perbatasan bersama penjaga wilayah. Natalia berjalan dengan gugup, waktu kedatangan Tetua Yudistira ke kantor wilayah sangat tiba-tiba. Disaat Zane sedang tidak ada, Natalia terus memikirkan bagaimana cara agar tetua Yudistira tidak bertemu Ryder. "Natalia, lama tidak berjumpa," seru Tetua Yudistira."Salam tetua, Lama tidak berjumpa, aku harap tetua selalu sehat," ucap Natalia sambil membungkuk."Hahaha, kamu memang perempuan yang baik hati. Apakah kau sedang sibuk?" tanya Tetua."Tidak tetua, saya hanya sedang mencari sebuah buku di aula lama dan ingin kembali ke kamarku," jawab Natalia sambil memegang erat-erat celananya."Sepertinya ada sesuatu yang ingin kau sampaikan?" bisik Tetua."Tidak ada tetua,

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 69

    Freya dan Edwin berbalik, lalu melihat sosok Zane bersama Ridius berdiri dengan beberapa orang di belakangnya. Zane melambaikan tangannya, tidak disangka bahwa akan bertemu dengan Freya di desa Siqi. "Apa yang kau lakukan disini?" tanya Freya tegas."Itu bukan urusan anda nona, tapi sebaiknya anda tidak perlu tahu dengan alasan kedatangan saya kemari," jawab Zane dengan nada rendah."Freya, lebih baik kita pergi dari sini. Kita tidak punya waktu untuk meladeni orang bodoh seperti mereka," celetuk Edwin.Zane berdecak kesal, sambil menatap Edwin yang tengah berdiri di depannya. Zane bisa saja menyerang Edwin dan menghabisinya dalam sekejap, tapi mengingat dia sedang berada di desa orang lain, itu bisa membuat Zane dan Ridius dalam masalah besar."Baiklah, kalau begitu kami permisi dulu," pamit Zane lalu pergi menjauh.Ridius menghela nafas lega, namun disaat yang bersamaan seorang pria tua dengan beberapa tas besar di punggungnya lewat dan menyerang

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 70

    Freya dan Edwin pergi ke sebuah penginapan desa, mereka berdua tidak berbicara sama sekali sepanjang perjalanan. Freya merasa bersalah karena telah bimbang dalam mengambil keputusannya, seharusnya sebagai calon penguasa dia mampu mendahulukan kepentingan penduduknya dibanding perasaannya sendiri. Sesampainya mereka di kamar masing-masing, Edwin menahan lengan Freya dengan erat."Kau terlalu mementingkan perasaanmu yang bodoh itu, pikirkanlah baik-baik apa yang akan terjadi jika Tetua Jura lebih memilih menyelamatkan Ryder dari pada Ayahmu," ucap Edwin lalu pergi meninggalkan Freya di lorong penginapan.Freya melangkah masuk ke dalam kamarnya, ucapan Edwin dan Tetua Jura membuatnya sangat terluka. Ucapan Tetua Jura yang mengatakan bahwa Freya hanya akan membawa kesengsaraan bagi penduduknya jika terus memiliki perasaan bodoh yang begitu naif. Freya menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur dan tidak ingin melakukan apapun perempuan itu tidak sabar mendengar jawaban dari Tet

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 71

    Tetua Jura masuk ke dalam kamar Ryder, bersama dengan Zane. Satu jam sebelum kedatangan Zane, Ryder tiba-tiba mengeluarkan keringat yang begitu banyak. Anehnya, keringat itu seperti cairan yang sangat panas. Natalia yang sejak tadi menangis melihat Ryder, hanya bisa membantu dengan menyembuhkan luka bakar di kulitnya yang mulai menyebar. Tetua Jura dan Zane terdiam, mereka berdua tidak percaya dengan apa yang dilihat oleh kedua mata mereka."Kalian semua mundurlah, aku akan memberikan pertolongan untuknya!!" sahut Tetua Jura.Tetua Jura mengambil sebuah benang dan mengikatnya di setiap ujung jari Ryder, lalu menutupi luka bakar akibat cairan panas yang keluar dari tubuhnya dengan ramuan obat hijau. Tetua Jura menyentuh dada Ryder, sungguh pemandangan yang menyakitkan ketika melihat seorang yang bernasib buruk di awal hidupnya, dan sekarang harus menerima konsekuensi karena hasutan jahat dari orang lain.Tetua Jura, merapalkan mantra sihir untuk mencari kemana j

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 117

    "Nino, bukankah itu sangat lucu?" ucap Ryder."Tidak sayang, nama itu terlalu kuno untuk bayi kita. Pilihlah nama yang keren dan jarang ditemukan dimanapun," terang Freya.Ryder memelas tak bersemangat, sudah seribu kali mereka menyebutkan nama dan tidak ada satupun diantara nama itu yang pas. Billy membawakan secangkir teh, sambil membawa beberapa berkas pada Ryder."Tuan, sebentar lagi wakil dari wilayah utara akan datang untuk membawa kontrak penyediaan batu sihir," ucap Ryder.Ryder hanya diam, tak bergeming sama sekali. "Tuan, jadwal anda besok menjenguk nona-""Benar, aku harus pergi bertemu Layla dan Lilian agar mereka mau membujuk Freya," seru Ryder tiba-tiba."Tuan, kumohon fokuslah pada pekerjaan dulu," keluh Billy.Ryder mengangguk dan menyusun laporan, tanpa peduli pada Billy sedikitpun. "Kalau begitu, saya permisi tuan," pamit Billy.Ryder keluar dari ruangannya tergesa-gesa, tapi menabrak Daren yang ternyata datang sebagai perw

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 116

    Daren menarik Billy dengan paksa, menyeretnya agar berani menjelaskan apa yang terjadi padanya saat mendengar ucapan Freya kemarin. Ryder dan Freya yang sedang sarapan, melihat Billy yang tiba-tiba muncul membuat Freya terkejut, sedangkan Ryder hanya menatap pria itu dingin."Bicaralah kawan, katakan maksud dan tujuanmu datang kemari," ucap Daren."Daren, sepertinya dia merasa tidak enak badan. Wajahnya begitu pucat," tutur Freya khawatir."Dia terlalu takut, sampai tidak bisa tidur semalaman hahahaha. Tunjukkan. Keberanianmu kawan," sela Daren.Ryder yang menggendong bayi kecil, tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Billy maju ke depan Freya, walaupun pria itu tidak bisa mengucapkan isi kepalanya pada semua orang tapi Billy sangat ingin berbaikan dengan Freya dan Ryder."Billy, tenanglah dan jangan takut. Aku sama sekali tidak marah dengan apa yang terjadi kemarin," tutur Freya mencoba menenangkan Billy yang sedang gemetar."Freya. Jangan terlalu baik pada seoran

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 115

    "Apa nona tidak tahu? Selama ini Tuan Ryder menjaga kekuatannya untuk membantu siapapun, bahkan dia sangat senang dengan kekuatannya. Lantas kenapa anda tidak membantunya untuk memilih cara lain!!" teriak Billy."Itu tidak seperti yang kamu dengar Billy, aku juga ti-""Bukankah nona ingin Tuan Ryder bahagia?!" seru Billy.Daren yang baru masuk menahan Billy mundur bersama Ryder, karena Billy tampak begitu kesal pada Freya. Layla yang melihat Freya menahan air matanya, melenggang masuk dan menampar Billy dengan keras."Jangan pernah melukai perasaan Freya, ingat itu bajingan!!" teriak Layla kesal."Daren bawa Billy keluar, aku akan menjaga Freya," ucap Ryder.Daren menarik lengan Billy paksa, menyeretnya keluar dari ruang tersebut. Ryder memeluk Freya pelan, tangis perempuan itu pecah dan membuat semua orang ikut khawatir. Bayi kecil yang mendengar teriakan itu, menangis begitu keras hingga Lilian segera membawanya ke ruangan lain untuk menenangkannya."Lepaskan aku, dasar brengsek jan

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 114

    "Freya, bukankah hari ini kita akan pergi ke wilayah utara menghadiri upacara pembukaan aula akademi baru," ujar Layla sambil merengek."Aku akan mendiskusikan ini dengan Ryder, jangan memasang wajah lugu itu," cibir Freya."Baiklah, kalau begitu ayo kita ke tempat Ryder sekarang!!" seru Layla semangat."Ryder sedang rapat bersama para tetua, itu akan memakan banyak waktu. Lebih baik kita menunggunya selesai," sela Freya."Huuuhh... Ryder menyebalkan sekali, aku akan mengatakannya pada Billy," ucap Layla spontan.Freya menghela nafas panjang, kegigihan Layla untuk membawanya berjalan-jalan di wilayah utara sangat sulit di bantah."Pergilah mandi dan bersiap bersama bayi kecil, aku akan segera kembali dengan izin Ryder!!" teriak Layla lalu pergi dari rumah menuju kantor wilayah tempat Ryder."Baiklah, aku akan menunggumu," ucap Freya.Ryder menumpuk beberapa kertas, sambil menuliskan setiap kekurangan dari laporan tersebut. Dia mengambil banyak pekerjaan sebelum akhir pekan, karena ing

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 113

    "Ayo segera kesana, maaf Freya aku harus pergi memeriksa desa. Aku akan kembali setelah memeriksa keamanan disana," tutur Ryder tergesa-gesa pergi ke luar.Freya yang ingin ikut pergi bersama Ryder, di tahan oleh Edward. Terpaksa dia harus berada di rumah saja menunggu Ryder menyelesaikan pekerjaannya.Ryder tiba di depan gerbang desa, memeriksa rumah sakit yang menampung para korban keracunan. Sekitar 100 orang lebih terbaring lemah dengan wajah pucat pasi. Ryder segera meminta bantuan Billy untuk memeriksa sumber masalah. "Kami makan dengan teratur, saat anak-anak membawa sebotol air dari sungai yang ada di ujung desa, kami mulai muntah dan pusing karena mengkonsumsi cukup banyak," terang seorang pria."Gildan, memberi tahu kami bahwa sungai itu sepertinya tercemar oleh sesuatu dari hutan perbatasan. Tuan, tolong kami untuk menyelesaikan masalah ini," sosor seorang wanita tua."Gildan? Siapa yang anda maksud?" tanya Ryder."Dia seorang peramal muda dengan badan besar seperti anda t

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 112

    Keringat dingin mengalir begitu banyak di dahi Ryder, kegugupan luar biasa itu membuatnya ingin terus buang air kecil. Daren dan Billy sudah kelelahan memperbaiki baju dan dandanan Ryder yang selalu berantakan. Di tempat lain, Freya sudah siap dengan gaun panjang yang indah berwarna biru muda seperti langit. Bayi kecil tertidur dalam gendongan Lilian, sementara Layla mengajak Freya mengobrol untuk menghilangkan kegugupannya. "Nona, sebentar lagi anda harus berjalan menuju altar. Silahkan bersiap," ucap seorang pengawal."Tuan, silahkan menuju altar, karena sumpah pernikahan akan segera berlangsung," kata seorang pengawal.Ryder mengambil kedua pedangnya, memantapkan hatinya dan berjalan menuju altar diikuti oleh dua orang pengawal. Setelah beberapa menit, semua orang berdiri menyambut mempelai perempuan. Ryder berbalik ke arah pintu, melihat gaun biru yang menyejukkan mata. Nafasnya tercekat, senyum indah di wajah Freya membuat Ryder terpaku, tak bisa berpaling sedikitpun. Perempuan

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 111

    "Ryder selamat yah, kamu telah resmi menjadi suami Freya,"Ryder terbangun dari tidurnya, dia tertawa kecil dan memijit pelipisnya karena bermimpi menikah dengan Freya. "Haaa, sepertinya aku menjadi gugup karena waktunya sudah dekat," lirih Ryder sambil menghela nafas panjang.Ryder bangkit dari tempat tidurnya, menghirup udara pagi yang segar. Kejadian yang terjadi kemarin cukup membuat Ryder terguncang, tapi dia harus lebih berusaha lagi agar bisa sepenuhnya menjaga Freya dan Bayi kecil. Billy membawa secangkir teh, di ikuti oleh Freya dan Bayi kecil mendekat ke arah Ryder."Freya, apa kamu sudah merasa baikan?" tanya Ryder sembari mengambil Bayi kecil dari gendongan Freya."Aku baik-baik saja Ryder, kamu tampak pucat. Apa perlu aku buatkan obat herbal untukmu?" jawab Freya."Tidak perlu, aku hanya kurang istirahat saja. Besok adalah hari bahagia kita. Aku ingin membuatnya segera terjadi, ini adalah bukti dari rasa cintaku padamu," bisik Ryder.Freya tertawa kecil, lalu pergi membe

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 110

    Daren menepuk pundak Ryder, menyadarkannya untuk tidak terhanyut dalam emosi dan berpikir lebih tenang. Freya yang terus menangis, tertidur di dalam pelukan Layla. Saat Layla dan Lilian membawa Freya ke kamarnya, Ryder keluar dari rumah dan mencari apakah ada  seseorang yang sedang memata-matai mereka."Tuan, saya akan membawa beberapa pengawal untuk berjaga di sekitar rumah ini," ujar Billy."Tidak, aku yang akan mencari langsung perempuan itu dan menghabisinya," tekan Ryder."Hey tenanglah kawan, Freya tidak menginginkanmu melakukan hal segila itu," sela Daren.Ryder melacak sekitarnya, mencari sisa aura yang ada tapi nihil. "Lebih baik kita berpencar, aku akan pergi lebih dulu," ucap Ryder berlari secepat kilat."Huh, tidak ada petunjuk sama sekali-"Daren berhenti, dia mendengar suara rumput yang terinjak di bagian pohon belakang rumah. Dengan tersenyum kecil, Daren menarik lengan Billy menjauh dari rumah. Billy yang kesal, melepaskan pegangan Daren

  • Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda   Bab 109

    Ryder melepas tangan Freya pelan, lalu berjalan ke arah pria tersebut. Meskipun perasaannya sangat kesal mendengar ucapan pria itu, Ryder harus tetap bijaksana dalam mengurus semua hal berkaitan penduduknya.“Permisi tuan, Aku sebagai Pemimpin wilayah ini merasa keberatan dengan ucapan anda. Melihat, anda sepertinya bukanlah orang yang menyaksikan perang yang terjadi di wilayah perbatasan. Anda tidak berhak mengatakan hal sekeji itu kepada calon istriku,” tekan Ryder.“Tu-tuan penguasa, saya merasa kasihan pada anda yang tertipu oleh perempuan itu. Tapi-”“Billy, beri tuan ini sedikit pelajaran tentang apa yang terjadi pada saat perang di perbatasan. Dan, untuk penduduk sekalian, Freya adalah perempuan yang menjadi seorang prajurit demi wilayahnya, sebagai seorang pemimpin dan perempuan dia telah menanggung banyak tanggung jawab. Jadi, perhatikan mulut kalian saat ingin berkata kepadanya,” tegas Ryder.Billy menerima perintah tuannya, dia segera pergi menyeret pria itu menjauh bersama

DMCA.com Protection Status