Share

166. Hanya Permulaan

Kenny memaksa merangkak menuju pintu apartemennya. Ia tidak mungkin berteriak dari dalam meminta pertolongan karena ruangan ini kedap suara.

“Balas dendamku belum selesai. Aku harus tetap hidup,” batinnya. Saat ini nyawanya tengah terancam, ia tidak mungkin meladeni Tuan Leo. Kekuatannya kalah telak! Dia bukan tandingan Tuan Leo.

“Kenny? Mau kemana?” tanya Levon terkekeh.

Kenny terus merangkak meski perutnya terasa sangat sakit. Bahkan ketika ia mencoba berdiri, sakitnya bertambah dua kali lipat.

“Apakah kau mau mencoba lari, Kenny? Apakah kau bisa lari dariku?” tanya Levon yang tetap mematung di tempat.

Akhirnya Kenny sampai di depan pintu, “Akkkhhh ....” Kenny meringis kesakitan ketika mencoba berdiri untuk meraih gagang pintu.

Click ...

“Tolong!” Kenny langsung berteriak ketika berhasil membuka pintu.

Namun, di luar sudah ada beberapa orang bertubuh besar yang menunggu. Mereka menyeringai dengan tatapan bak binatang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status