Jason terlihat panik saat ini. Ia langsung menoleh ke arah Tom dan bertanya, "Tom, apa maksud ini semua? Siapa yang mengirimkan surat ini?"Saat ini Tom benar-benar merasa depresi. Tubuhnya benar-benar lemas saat ini dan kehilangan banyak tenaga. "Surat ini memang benar-benar dikirimkan oleh Max. Kalimat bunuh itu sudah menjelaskan semuanya. Dia memang benar-benar ingin memusnahkan kelompok kita. Dia sebenarnya takut kalau kita akan merebut posisinya dalam pengawalan Tuan Ramford.""Aku akan membunuh Max, jika melihatnya datang!" seru Ethan yang tiba-tiba angkat bicara setelah diam sejak tadi.Ethan adalah salah satu sepupu dari Rex yang juga membentuk perkumpulan untuk memusnahkan Max."Huh! Aku tahu kalau Max memiliki maksud yang tidak baik, Rex dan asisten Ming saja berhasil dibunuh olehnya. Apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikannya?" tanya Tom.Ethan langsung menoleh ke arah sepupunya. Ia tampak tidak setuju dengan pendapat Tom."Apa menurutmu kita hanya akan duduk diam da
Saat itu Tom dan yang lainnya melihat kedatangan Max beserta pengikutnya pun sudah berdiri di depan mereka. Kedatangan musuh besar mereka ini benar-benar mengejutkan.Saat itu Max melihat ke arahnya sambil memicingkan mata dan bertanya, "Aku tak mengira kalau kau bisa sembuh dari lukamu secepat ini, sepertinya kalian mengeluarkan uang yang tak sedikit."Max memang sengaja menyindir Tom dan mengingatkan pada peristiwa saat mereka mencoba menyerang Max di kediaman Ernest McCall.Saat itu Max memukulinya dengan brutal hingga membuat tubuhnya kesakitan dan mengalami patah tulang pada beberapa bagian. Bahkan saking brutalnya, Tom bahkan sampai tidak bisa berjalan saat itu sehingga harus dibantu oleh rekannya.Sementara Tom menggertakkan giginya dan berkata, "Aku benar-benar tidak menyangka kalau kau berani datang di klan kami!"Seperti tak kenal takut saat berada di kandang harimau, Max pun menarik kursi dan duduk sambil menyilangkan kaki di hadapan Tom."Hari ini Rex datang bersama orang-
Semuanya tampak mengepung Max sambil menunjukkan ekspresi wajah yang kejam. Masing-masing dari mereka pun mengangkat pisau dan mulai mengarahkan pada Max.Tak satupun dari anak buah Tom yang menunjukkan wajah ramah. Mereka semua telah diliputi nafsu membunuh yang sangat kental.Namun, menghadapi jumlah orang yang mengepungnya, sama sekali tidak membuat Max gentar. Ia tetap tenang dan berdiri tegak.Sekarang Jason menatapnya nyalang dan ia pun berkata dengan tegas pada Max, "Max, karena kau telah membunuh saudaraku, maka sekarang giliranku untuk membunuhmu! Aku akan balaskan kematian saudaraku padamu!""Bunuh dia!" perintah Jason.Semua anggotanya yang sudah mengangkat pisau pun sama-sama berteriak lantang, "Bunuh!"Tanpa banyak bicara lagi, mereka semua pun langsung mendekat ke arah Max dan bersiap menghunuskan pisau untuk menusuk atau menyayat Max. Satu yang diinginkan oleh mereka, yaitu kematian Max dengan tragis.Namun tanpa mereka ketahui, seluruh pengikut Max langsung berlari ke
Saat itu juga wajah Jason menegang. Dia tahu kalau hari ini juga dia bisa mati. Bahkan sekarang saat ia berdiri pun kakinya terasa gemetar. Namun Jason tampak berusaha keras untuk menyembunyikannya."Jika memang kau ingin menghancurkan kelompok kami, kita lihat saja apa kau benar-benar punya kemampuan untuk itu!" Tiba-tiba saja Ethan muncul sambil mengarahkan senjata api pada Max."Max, aku tak akan tinggal diam. Aku akan membunuhmu dan membalaskan dendam Rex.Kematian saudaraku itu tidak boleh sia-sia!"Setelah itu ia pun melepaskan tembakan ke arah Max. Dor!Peluru mulai ditembakkan, tapi tidak ada suara yang memekakan telinga. Saat itu Ethan menggunakan pistol dengan peredam.Max terduduk di kursi dengan tiba-tiba. Namun tidak ada ekspresi kesakitan sama sekali. Saat itu ia malah duduk sambil menyilangkan kaki.Ethan yang masih memegang pistol pun matanya membulat. Ia keheranan dengan apa yang dilihatnya sekarang ini.Namun tak lama kemudian darah segar mulai menetes dari dahi Et
Saat ini Jason ternganga mendengar ucapan Max barusan. Apa maksud dari ucapannya itu. Apakah itu berarti ada suatu identitas rahasia yang menggemparkan.Saat itulah Max dengan santai mengatakan."Aku menjadi utusan malaikat pencabut nyawa!""Apa?""Ha ha kau tidak salah dengar, aku memang diutus malaikat pencabut nyawa untuk mengirim kalian ke neraka!"Saat ini Jason menatap Max dengan tatapan tidak percaya. Namun tetap tidak bisa menyembunyikan ketakutan pada wajah mereka.Ternyata Max memang pengawal yang memiliki kekuatan luar biasa. Bahkan dia juga yang telah membunuh banyak musuh-musuh Don Ramford. Bahkan bisa dikatakan kalau Max adalah sang pengawal terhebat.Sayangnya Jason terlambat untuk mengetahuinya. Saat itulah Jason benar-benar menyesal.Jika sejak awal dia tahu kalau Max adalah sang pengawal terhebat, maka ia tak akan berani untuk menyinggungnya. Namun sekarang tidak ada gunanya lagi.Saat itu Jason menunjukkan ekspresi wajah kebingungan dan ia pun tidak bisa mengatakan
Wanita itu pun terdiam, kemudian berkata pada laki-laki yang bersamanya, "Tuan, Anda harus menyelidiki masalah ini dan menemukan siapa yang melakukan pembunuhan ini. Bagaimanapun klan Rex adalah orang yang berjasa pada kita. Mereka semua tidak boleh mati sia-sia."Pria itu mengangguk kemudian berkata, "Baik Nona, aku pasti akan menyelidikinya."Wanita itu kemudian berbalik dan pergi meninggalkan tempat mereka.Keesokan harinya seorang petugas kebersihan penthouse menjerit histeris saat tengah membersihkan lorong. Tak biasanya ia melihat pintu utama penghuni penthouse terbuka lebar di pagi hari.Petugas benar-benar terkejut saat mendapati aroma anyir dan mayat-mayat yang bergelimpangan. Semenjak hari itu pun terdengar berita tentang klan Rex yang sudah musnah. Klan yang terdiri dari orang-orang kuat itu pun sudah hancur.Setelah pesan itu disebarkan seluruh warga South Bayview pun ikut terkejut.Meskipun Rex dan Tom hanya berprofesi sebagai pengawal. Namun keluarga mereka semua memilik
Saat ini Vanessa menatap Max dengan penuh curiga. Kemudian ia pun bertanya dengan nada yang menyelidik. "Bagaimana kau bisa melakukan ini? Sangat tidak masuk akal jika mereka mengalihkan aset pada kita!"Max tersenyum tipis dan berkata, "Klan Rex telah membuat masalah pada kita berulang kali. Lalu kemarin mereka mulai tergerak hatinya dan sebagai permintaan maaf mereka memberikan semua pada kita."Mau tak mau Vanessa pun memutar matanya dan ia masih tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Max. Jika memang keluarga Rex adalah kelompok orang yang murah hati untuk apa mereka semua membuat masalah sebelumnya.Menurutnya Max pasti menggunakan cara yang tidak benar untuk melakukan hal ini. Namun terus terang saja hal ini justru yang menambah daya tarik Max sendiri di hadapan Vanessa.Vanessa sedikit mengernyit ada sedikit kekhawatiran dalam dirinya. Meski sudah lama berhubungan dengan Don Ramford dan dia sendiri adalah wanita licik, tetap saja Vanessa khawatir kalau harus berurusan deng
Tuan Wirald mengangguk dan menyanggupi keinginan Tuan Randall.Bagi Wirald, Klan Wolfgang adalah kelompok yang sangat dikagumi oleh Tuan Wirald. Selama ini ia selalu mendapatkan dukungan dan bantuan dari klan Wolfgang setiap tahunnya.Sekarang Felix sudah mati berikut dengan klan Wolfgang yang sudah tinggal nama. Ini benar-benar suatu kerugian yang besar di mata Wirald."Ada berita lain yang kudengar. Semalam klan Rex yang merupakan mantan pengawal dari Don Ramford pun dihabiskan hanya dalam waktu semalam. Tak ada yang tersisa sama sekali," lanjut Randall."Apa?"Wirald pun langsung berdiri begitu mendengar hal ini. Klan Rex memang baru saja terbentuk, tapi reputasi mereka tidak bisa dianggap remeh.Mereka termasuk klan yang kuat karena membernya adalah orang-orang kuat dan sudah lama berada di lingkungan bisnis gelap. Sekarang mereka sudah dihancurkan dalam satu malam saja, bagaimana mungkin Wirald tidak terkejut dengan hal ini.Rasa keingin tahuan Wirald akan hal ini sangat besar, s
Sementara itu di pegunungan Aiken Mountain, tempat yang sangat dingin dan selalu dipenuhi kabut sepanjang tahun. Di sebuah area tanah yang lapang penuh tampak sebuah bangunan yang berdiri dengan kokoh. Di situ tempat berdirinya kelompok persaudaraan legenda bintang enam. Tak jauh dari bangunan itu tampak ratusan orang dengan pakaian serba hitam berdiri berjajar. Mereka semua menggenggam pedang dengan erat yang terbuat dari baja.Kesemuanya menunjukkan aura kematian yang sangat kuat, sekuat pedang mereka. Saat mereka memotong besi, sudah seperti memotong ranting, sangat mudah. Hanya dalam hitungan detik saja akan mampu terbelah menjadi dua bagian.Kedua mata mereka memandang begitu tajam seperti iblis dari neraka yang siap untuk menghancurkan.Mereka adalah pasukan kedua yang memang dibentuk oleh Max. Mereka semua gabungan dari pengawal terlatih yang bekerja pada Tuan Ramford.Karir Max sebagai pengawal memang melaju pesat. Dia yang awalnya tidak memiliki kemampuan dan hanya diremehka
Seketika pria berpakaian kelabu itu pun ketakutan. Wajahnya semakin lama semakin pucat pasi, “Lepaskan aku! Lepaskan!” Pria itu terus saja berteriak.Sekarang ini dia sedang merasakan aura yang mengerikan dan siap membunuh dari orang-orang yang bersamanya ini. Pria ini sangat yakin kalau orang-orang yang membawanya sekarang sudah sering membunuh orang.Dia pun yakin kalau bukan satu dua atau tiga orang yang pernah dibunuh. Mungkin saja jumlahnya ratusan. Jika tidak, tak mungkin ia bisa merasakan keganasan orang-orang itu.Sikap mereka memang terlihat biasa saja, tapi saat mengeluarkan senjata dan menyeret tubuhnya, semua tampak begitu ringan dan tidak ada kendala sama sekali. Seolah tidak ada beban apa-apa yang dialaminya.Pria bergaya kuno ini sampai tidak berani untu membayangkan apa yang akan ia terima kalau sampai jatuh ke dalam genggaman mereka.Selang beberapa menit kemudian …Bill pun tiba di hadapan Mx, dan ia langsung berkata dengan sedikit tergesa, tapi tidak meninggalkan ke
Setelah mendapatkan pukulan maut dari Max, pria berpakaian kelabu itu pun tampak begitu ketakutan. Dia sendiri adalah seorang salah satu master beladiri yang dulu pernah menolong dan mengobati Rex.Kemampuannya tidak bisa disebut sebagai sang ahli amatir atau pemula. Namun juga tidak bisa dikatakan sebagai tingkat utama, karena masih banyak ilmu yang harus dikuasai olehnya.Meskipun begitu, di hadapan Max ia bahkan tidak sanggup untuk menahan pukulan dan langsung terhempas begitu saja hanya oleh sebuah pukulan saja.Sekarang ini, pria berpakaian abu-abu itu sudah terluka sangat parah. Dia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk bertarung lagi.Saat ia melihat Max berjalan menghampiri selangkah demi selangkah, wajah pria itu pun semakin terlihat pucat seperti sudah tidak ada aliran darah di sana.Max dengan angkuh datang menghampirinya, dan Ia pun bertanya dengan nada yang dingin, “Siapa yang telah menyuruhmu ke sini dan membunuh putri Nyonya Vanessa?”Begitu mendengar pertanyaan Max,
Cahaya yang terpancar itu mengarah pada leher Olive. Dia pasti mati kalau sampai belati itu memotong urat leher Olive. Gerakannya begitu cepat, sampai tidak ada orang yang sempat melakukan sesuatu.“Aaa tidaak!” Saat itu Daniel berteriak lantang, ia takut jika sesuatu terjadi pada kakaknya. Berbeda sekali dengan Vanessa yang entah dimana keberadaannya sekarang. Mungkinkah wanita itu melarikan diri.Max hanya memaki dalam hati, “Dasar perempuan tidak berguna. Ibu macam apa dia membiarkan darah dagingnya berada dalam bahaya.”Max pun dengan cepat menggeser tubuh kedua anaknya pada Jade yang sekarang berdiri di belakangnya. Jade langsung mendekap anak itu dengan erat. Sekelebat bayangan pun melintas dan berdiri di samping Max.Itu adalah Zack yang bersiap untuk mendampingi Max. Bersama dengan Max ia melayangkan tinju dan Bruk! Sebuah dentuman terdengar sanagt nyaring, seolah-olah seluruh ruangan meledak terkena pukulan Max dan Zack.Max tidak akan pernah memberi ampun pada siapapun yang
Hari ini adalah hari ulang tahun Olive. Vanessa telah menyiapkan sebuah pesta besar. Ia menyewa taman hotel Prime Bayview hanya untuk menyenangkan anak perempuannya.Tak heran jika Olive sempat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ibunya. Sejah ayahnya sakit, ia sama sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya, hanya tekanan dan bahkan hukuman untuknya. Namun bagaimanapun juga Olive adalah seorang anak yang juga membutuhkan kasih sayang orang tua.Meski hari ini Olive merasakan kebahagiaan, tapi sesungguhnya kebahagiaan itu tidak untuknya. Pesta ini dibuat oleh Vanessa demi memperlancar bisnisnya.“Olive, selamat ulang tahun. Jadilah anak yang pintar dan panutan untuk adikmu. Bahagialah selalu Olive,” batin Max yang sedari tadi memperhatikan putri sulungnya dari kejauhan.Saat ini ia sama sekali tidak berani untuk menunjukkan wajahnya di dekat anak itu. Meski sesungguhnya ia ingin memeluk Olive seperti yang biasa dilakukan setiap anak sulungnya berulang tahun. Namun se
Cepat-cepat Max merubah ekspresinya. Ia kembali memasang wajah dingin, jangan sampai Vanessa melihat perubahan pada wajahnya.“Oh, benarkah Nyonya? Saya tidak tahu mengenai kapan ulang tahun mereka, istriku juga tidak bercerita apa-apa,” jawab Max.Vanessa tertawa dingin, “Ha ha sudahlah kau tidak mengetahui ulang tahun mereka itu tidak masalah. Bukankah itu bukan kewajibanmu, lagipula belakangan ini kau lebih sering mengawalku dibanding mengurus kedua anak itu. Sekarang mereka berdua sudah menjadi tanggung jawab istrimu.”“Saya mengerti Nyonya. Hanya saja saya sedikit kaget saat anda menanyakan tentang mereka berdua.”Vanessa mendesah napas panjang, “Yah aku tahu. Meski aku jauh dari mereka dan sudah lama tidak saling menyapa, bahkan aku sempat berpikir untuk membawa mereka ke sekolah asrama saja. Kau tahu kan anak-anak itu sangat berisik!”Max tidak berkata apa-apa. Kalau boleh dikata, dia yang lebih peduli dengan anak-anak dibanding Vanessa. Jade sendiri sudah lama menginginkan keh
Sementara itu di luar hotel …Bill menoleh ke arah Max. Ia penasaran dengan satu keputusan yang dibuat oleh rekannya itu.“Max, kenapa kau membiarkan Selena pergi begitu saja? Apa kau tidak ingin menghabisinya juga?”Saat ini Bill tampak begitu mengkhawatirkan keadaan. Ia teringat akan anggapan kalau kita ingin membasmi sesuatu harus dimilai dari akarnya, jika tidak maka akan tumbuh lagi.Bill menganggap otak dari semua kekacauan ini adalah Selena. Apalagi terlihat jelas bagaimana Tuan Randall begitu menghormati Selena.Saat ini tatapan Selena dipenuhi dengan kebencian terhadap Max dan Bill. Menandakan kalau ia tidak terima dengan perlakuan seperti ini dan dia tidak akan tinggal diam.Max tertawa lirih, kemudian ia pun berkata, “Dia hanya seorang Selena Harris yang tidak penting. Tidak ada gunanya untukku membunuh dia, tujuanku sekarang ini adalah untuk menyuruhnya kembali ke kota Zylan karena aku tahu kalau ia akan membalas dendam kepada Tuan Ramford dan aku, dengan begitu maka aku a
Pengawal pribadi Selena Harris menghela napas perlahan dan berkata, “Nona, tidak ada gunanya untuk membicarakan hal ini sekarang. Kita harus segera pergi dari tempat ini!”Selena Harris pun mengangguk, “Hmm, ayo kita pergi!”Selena sadar kalau saat ini Tuan Randall sudah mati dan tidak ada gunanya lagi untuk terus berlama-lama di kota Northbay. Dia harus segera kembali ke kota Zylan dan menceritakan semua masalah yang telah terjadi di sini pada keluarga besarnya.Jika keluarga besarnya tahu tentang hal ini, maka ia bisa segera membuat keputusan langkah apa yang harus mereka ambil selanjutanya. Bagaimanapun juga grup Mulder masih mereka inginkan untuk saat ini.Kematian Tuan Randall menjadi sebuah kerugian yang besar bagi keluarga Harris.Brak!Saat itu tiba-tiba pintu pun terbuka dengan cara ditendang oleh seseorang.“Ha ha ha, sepertinya sudah terlambat untuk kalian pergi sekarang,” sindir seseorang yang datang dengan tertawa sinis.“Max, kau!” seru Selena tak percaya dengan apa yang
Siapa dia sebenarnya? Sejak kapan ada seorang master yang menguasai ilmu mengerikan dari kota kecil seperti Northbay.“Jangan membuang waktuku. Kalau kau tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan dalam waktu sepuluh menit saja, maka kembalilah!” seru Max dengan tidak sabar setelah ia menghabiskan satu kaleng beernya, yang entah kaleng ke berapa saat itu.Begitu mendengar kata-kata Max, wajah Bill pun memerah dan makin lama semakin garag. Di dalam hatinya muncul kemarahan yang berapi-api.Bill tampak tersenyum muram kemudian berkata, “Awalnya aku hanya ingin bersenang-senang, sedikit bermain denganmu bukannya tidak masalah. Sayang sekali aku hanya punya sedikit waktu.”Sebenarnya Bill masih belum ingin meninggalkan Northbay, tapi akan menjadi sangat membosankan. Lagipula ia adalah anak buah Max yang tentunya harus menuruti pria itu. Ketika dia mengikuti Max kembali ke kota Southbay ada sesuatu yang menunggu dirinya di sana, tentunya bukan sesuatu hal yang menyenangkan.Semenjak hubunga