Mndengar ancaman dari Rex, Max bukannya takut, ia justru bersikap tenang bahkan cenderung meremehkan Rex. Saat ini ia duduk sambil tertawa lantang."Ha ha ha, aku hanya berkata kenapa seorang pengawal yang tersohor di masanya, Rex justru membawa banyak orang seperti sekarang ini. Ternyata kau kemari untuk mati?" sindir Max."Kau!" seru Rex sambil menuding ke arah Max.Saat ini Rex bersama asisten Ming membawa banyak orang, dan mereka bukanlah orang sembarangan. Orang-orang itu adalah para ahli beladiri yang kemampuannya tak perlu diragukan. Mereka semua dari perguruan lembah hitam.Namun di mata Max mereka semua tak berarti apa-apa. Justru ia bersikap sangat arogan, dan membuat Rex semakin marah."Hey Max, jangan sombong kau! Kali ini aku datang dengan membawa seorang ahli beladiri yang disegani. Kau akan mati dibuatnya! seru Rex tak terima dengan sikap Max."Oh seorang ahli beladiri? Dimana? Aku tidak melihat apa-apa, selain seorang pria dengan tubuh yang tambun di sebelahmu?" ejek M
"Kau tentunya bisa melihat dengan jelas bagaimana kami membuat mereka kewalahan dan akhirnya kalah dengan keadaan yang memalukan, bukan?" tanya Max sambil tersenyum remeh ke arah lelaki itu.Mendengar hal ini Rex pun sangat marah, sampai-sampai ia ingin memuntahkan semua isi perutnya. Kemudian ia pun menoleh ke arah asisten Ming yang ada di sampingnya."Tuan Ming, kumohon bantu aku untuk memberi pelajaran pada laki-laki ini. Dia bermaksud melukaiku dan telah menghina guru," ucapnya meminta tolong.Mendengar hal ini wajah Tuan Ming pun terlihat begitu tak bersahabat. Ia memicingkan mata ke arah Max.Tatapannya begitu tajam dan penuh dengan dendam.Meskipun dia tidak memperhatikan apa yang dilakukannya, tapi tim yang sudah dia kirim berhasil dikalahkan oleh Max hanya dalam hitungan menit. Kekuatan yang dimiliki oleh Max dinilai cukup menakutkan.Asisten Ming kemudian melompat dari mobil Jeep dan mendekat ke arah Max dengan tatapan yang dingin. "Aku adalah asisten Ming, aku bekerja dengan
Rex pun mendekat pada Max dan ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Namun saat mereka berdekatan, lidahnya pun kelu tak bisa mengatakan apa-apa. Sedangkan Max sendiri berdiri dengan kedua tangan dilipat di depan dada."Max, apa yang kau mau?" tanya Rex dengan berteriak ketakutan.Saat ini Max terlihat begitu mengerikan seperti iblis di mata Rex.Awalnya Rex berpikir kalau kedatangannya kemari bersama asisten Ming akan membuat Max kalah dengan mudah. Ia bisa melihat Max terkapar dan tak berdaya. Namun ternyata hasilnya malah sebaliknya. Orang yang diharapkan justru tewas di depan mata Rex.Max pun memperhatikan Rex dengan jelas kemudian kedua matanya memandang mantan pimpinan pengawal itu dengan remeh. Setelah itu, Max pun menepuk-nepuk pundak Rex dan berkata dengan nada mengejek, "Rex, bukankah aku sudah mengatakan kalau kau datang ke sini karena ingin mati."Seketika lutut Rex terasa begitu lemas dan tib-tiba saja ia jatuh berlutut di hadapan Max. Ini sesuatu yang sangat langka dan ti
Sementara itu di sudut kota Bayview, Tom yang merupakan saudara sepupu dari Rex tengah duduk menikmati anggur. "Tom, katamu saat ini Rex tengah pergi ke pegunungan naga untuk mencari bantuan. Bukankah dia berniat untuk memberikan pelajaran pada Max? Namun kenapa sampai sekarang tidak juga ada kabar darinya?" tanya Jason yang juga sepupu dari Rex.Jason adalah kerabat paling muda yang dimiliki oleh Rex. Mereka semua sering menghabiskan waktu di apartemen lima kamar milik Rex.Sebenarnya Rex sendiri juga memiliki keinginan untuk menguasai harta kekayaan Tuan Ramford. Ia juga menginginkan untuk dapat menggantikan tempat Tuan Ramford.Saat itu Tom mengernyitkan kening dan berpikir. Kekhawatiran pun tampak jelas di wajahnya."Tak perlu khawatir, Rex tidak sendirian. Ada asisten Ming dan pengikutnya yang mendampingi. Jumlahnya pun tak hanya satu atau dua, tapi ada puluhan atau mungkin ratusan, entahlah.""Baguslah jika ada asisten Ming, setidaknya Max tidak akan berkutik melawannya. Bukank
Tom langsung membuka apa yang dikirimkan oleh Max pada mereka. Saat itu mereka pun langsung terkejut dan melemparkan apa yang mereka pegang.Saat itu ia melihat kepala Rex dengan kedua mata melotot dan terlihat tegang. Sepertinya ada sesuatu yang mengerikan sebelum kematian orang itu."Gila! Ini benar-benar gila. Max buka. Sekedar pengawal lagi, tapi sudah sakit jiwa. Bagaimana mungkin ia bisa mengirimkan kepala Rex pada kita!""Benar! Menurutku dia sudah tidak punya perikemanusiaan lagi. Max sudah tidak layak disebut sebagai manusia," lanjut Jason memperkuat pernyataan Tom."Rex bagaimana mungkin ini bisa terjadi?" tanya Tom. Sekarang ini tanpa disadari air matanya pun mulai meleleh.Rex dianggap sebagai yang terkuat dan dihormati di klan mereka, dan sekarang harus mati dalam keadaan yang mengenaskan.Sekarang ini lutut Tom benar-benar lemas, bahkan ia nyaris pingsan melihat ini. Saudaranya pergi dari penthouse dan mengatakan kalau ia ada perlu untuk memberi pelajaran pada Max dan me
Jason terlihat panik saat ini. Ia langsung menoleh ke arah Tom dan bertanya, "Tom, apa maksud ini semua? Siapa yang mengirimkan surat ini?"Saat ini Tom benar-benar merasa depresi. Tubuhnya benar-benar lemas saat ini dan kehilangan banyak tenaga. "Surat ini memang benar-benar dikirimkan oleh Max. Kalimat bunuh itu sudah menjelaskan semuanya. Dia memang benar-benar ingin memusnahkan kelompok kita. Dia sebenarnya takut kalau kita akan merebut posisinya dalam pengawalan Tuan Ramford.""Aku akan membunuh Max, jika melihatnya datang!" seru Ethan yang tiba-tiba angkat bicara setelah diam sejak tadi.Ethan adalah salah satu sepupu dari Rex yang juga membentuk perkumpulan untuk memusnahkan Max."Huh! Aku tahu kalau Max memiliki maksud yang tidak baik, Rex dan asisten Ming saja berhasil dibunuh olehnya. Apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikannya?" tanya Tom.Ethan langsung menoleh ke arah sepupunya. Ia tampak tidak setuju dengan pendapat Tom."Apa menurutmu kita hanya akan duduk diam da
Saat itu Tom dan yang lainnya melihat kedatangan Max beserta pengikutnya pun sudah berdiri di depan mereka. Kedatangan musuh besar mereka ini benar-benar mengejutkan.Saat itu Max melihat ke arahnya sambil memicingkan mata dan bertanya, "Aku tak mengira kalau kau bisa sembuh dari lukamu secepat ini, sepertinya kalian mengeluarkan uang yang tak sedikit."Max memang sengaja menyindir Tom dan mengingatkan pada peristiwa saat mereka mencoba menyerang Max di kediaman Ernest McCall.Saat itu Max memukulinya dengan brutal hingga membuat tubuhnya kesakitan dan mengalami patah tulang pada beberapa bagian. Bahkan saking brutalnya, Tom bahkan sampai tidak bisa berjalan saat itu sehingga harus dibantu oleh rekannya.Sementara Tom menggertakkan giginya dan berkata, "Aku benar-benar tidak menyangka kalau kau berani datang di klan kami!"Seperti tak kenal takut saat berada di kandang harimau, Max pun menarik kursi dan duduk sambil menyilangkan kaki di hadapan Tom."Hari ini Rex datang bersama orang-
Semuanya tampak mengepung Max sambil menunjukkan ekspresi wajah yang kejam. Masing-masing dari mereka pun mengangkat pisau dan mulai mengarahkan pada Max.Tak satupun dari anak buah Tom yang menunjukkan wajah ramah. Mereka semua telah diliputi nafsu membunuh yang sangat kental.Namun, menghadapi jumlah orang yang mengepungnya, sama sekali tidak membuat Max gentar. Ia tetap tenang dan berdiri tegak.Sekarang Jason menatapnya nyalang dan ia pun berkata dengan tegas pada Max, "Max, karena kau telah membunuh saudaraku, maka sekarang giliranku untuk membunuhmu! Aku akan balaskan kematian saudaraku padamu!""Bunuh dia!" perintah Jason.Semua anggotanya yang sudah mengangkat pisau pun sama-sama berteriak lantang, "Bunuh!"Tanpa banyak bicara lagi, mereka semua pun langsung mendekat ke arah Max dan bersiap menghunuskan pisau untuk menusuk atau menyayat Max. Satu yang diinginkan oleh mereka, yaitu kematian Max dengan tragis.Namun tanpa mereka ketahui, seluruh pengikut Max langsung berlari ke