Share

Part 161

Author: Rindu Rinjani
last update Last Updated: 2023-12-08 21:14:25

Suasana di Bayview saat ini tampak mencekam. Jalanan yang biasanya ramai pun mendadak sunyi senyap.

Malam itu hanya terasa aura yang negatif, penuh dengan nafsu membunuh. Jalanan tampak lengang, bahkan tak ada satu toko pun berani buka. Seakan semuanya tahu kalau akan ada sebuah peristiwa besar malam ini.

Saat ini mereka sedag berada di depan kediaman Tuan McCall, tempat Vanessa berada sekarang ini.

Meski sudah menjalin hubungan serius dengan Leon Ramford, tapi Vanessa masih belum tinggal bersama Ramford. Sebenarnya beberapa waktu lalu mereka sempat membicarakan hal ini, tapi karena situasi di kediaman Ramford sedang dalam keadaan yang tak kondusif belakangan ini, ia pun menunda untuk tinggal bersama.

Di depan rumah McCall, Klaus duduk di dalam mobil dengan ditemani orang kepercayaannya Andy. Mereka diam-diam memperhatikan kediaman Ernest McCall.

"Apa kau yakin kalau pacar Ramford ada di dalam?" tanya Klaus pada Andy.

Andy mengangguk cepat. Kemudian ia pun berkata, "Aku sangat yakin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang Pengawal   Part 162

    Di saat Felix melambaikan tangan mengundang semua anak buahnya. Satu per satu dari seribu anggota pun berjalan mengikutinya.Kesemuanya berjalan dengan gagah dan penuh napsu membunuh. Mereka seakan berkata kalau tak ada satu pun kesempatan bagi Max untuk bisa lepas dari mereka.Tanpa menunggu lama, mereka pun langsung membuka pintu pagar kediaman Ernest McCall yang megah. Pagar rumah itu dengan mudah dibobol oleh mereka.Kekuatan yang dimiliki oleh klan Wolfgang mampu mendorong pagar besi hingga roboh. Namun tak ada yang tahu kalau sebenarnya pagar besi itu dirancang secara smartphone sehingga membutuhkan kode khusus untuk membukanya.Namun untuk kali ini, sengaja kode itu tidak diaktifkan oleh Max dan memberi jalan bagi orang-orang itu untuk mengaksesnya.Saat mereka melewati pagar, di taman depan kediaman McCall tampak sebuah bangku dengan seorang pria duduk menyilang kan kaki di sana. Pria itu duduk sambil membaca koran.Pria itu kemudian meletakkan korannya dan mendongak karena me

    Last Updated : 2023-12-10
  • Sang Pengawal   Part 163

    Felix terlihat sangat marah saat melihat sikap Max yang terkesan arogan. Ia merasa saat ini pemuda tanggung itu telah menginjak-injak harga dirinya.Felix kembali melihat ke arah sekeliling untuk memastikan kalau Max tidak akan melakukan serangan tiba-tiba, dan tidak ada pasukan yang bersembunyi lagi. Saat itulah kepercayaan dirinya semakin tumbuh.Ia pun semakin dekat ke arah Max dan menatapnya nyalang. "Hmm Max ,aku ingin tanya, apa benar kalau kau yang telah membunuh kakakku?" Max tersenyum tipis dan berkata, "Kakakmu telah mencoba menipu Tuan Ramford dan menginginkan nyawanya, maka dia pantas untuk mati.""Apa kau juga yang menyebarkan ancaman pada kami?""Ya, kau benar," jawab Max lagi.Setelah mendengar semua jawaban Max, Felix pun semakin geram. Kedua tangannya mengepal dan siap untuk menghajar Max.Namun ia berusaha menahan diri untuk tidak gegabah. Felix menghembuskan napas panjang kemudian berkata dengan tegas."Max, jika kau menarik kembali ancamanmu maka kami akan pergi s

    Last Updated : 2023-12-13
  • Sang Pengawal   Part 164

    Semua pasukan di bawah pimpinan Bill pun berteriak Bunuh! Bunuh! dan Bunuh! Siapapun yang menghalangi mereka pasti akan dibunuh.Meski ada ribuan orang di sana, tapi tak satu pun dari mereka mampu untuk mengimbangi kekuatan Bill dan pengikutnya. Bahkan Bill sendiri tidak menyangka kalau mereka memiliki kekuatan itu.Satu per satu dari kawanan Wolfgang pun dihabisi oleh Bill dan kawanannya. Seribu orang itu pun berhasil dikalahkan oleh 25 orang dalam waktu singkat.Jeritan-jeritan kesakitan terus terdengar dari segala penjuru. Satu per satu anggota tumbang dalam keadaan tertusuk senjata.Darah segar pun mengucur dari tubuh mereka, mengotori halaman rumah Ernest McCall. Sementara itu di dalam tampak Vanessa yang ketakutan dan sembunyi.Kali ini Olive, Daniel dan Jade termasuk giliran yang beruntung. Mereka tidak berada di dalam rumah karena masih harus berada di rumah sakit. Setidaknya mereka lebih aman. Ditambah lagi Zack dan kawanannya diminta untuk berjaga di sana.Melihat keadaan in

    Last Updated : 2023-12-13
  • Sang Pengawal   Part 165

    Felix membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu, tapi saat itu darah menyembur keluar dari mulutnya. Ia pun tak mampu untuk mengendalikan darah yang keluar itu.Brug!Saat itulah Felix terjatuh dan tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Tubuhnya membentur tanah dengan sangat keras.Saat ini bola matanya mulai menyempit. Ia merasakan sesak yang teramat sangat pada dada. Sepertinya ajak akan segera tiba pada Felix.Sangat tak masuk akal seorang petarung dan keturunan Wolfgang harus mati dengan cara seperti ini. Bukankah ini sangat hina untuk seorang sepertinya. Namun siapa yang bisa menolak ajal."Sekarang kau sudah tahu bagaimana kekuatan kami. Jangan pernah bermimpi untuk bertarung melawan Maxim kami. Kau sangat jauh dari kelasnya!" sindir Bill tanpa menoleh ke arah Felix sedikitpun.Sementara itu sisa pengikut Bill telah menyelesaikan tugasnya. Mereka telah berhasil membuat para pengikut Wolfgang terkapar di atas tanah sambil merintih kesakitan.Tak jauh dari mereka tampak dua orang sed

    Last Updated : 2023-12-14
  • Sang Pengawal   Part 166

    "Hu ... Hukuman lain?" tanya Klaus dengan wajah yang pucat.Max tersenyum tipis dan berkata kepada kumpulannya, "Segera patahkan tangan dan kakinya kemudian buang dia di jalanan. Biarkan ia merasakan seperti apa hidup di jalan!"Setelah mengatakan hal itu Max pun berlalu dan berbisik pada Bill agar membereskan semua kekacauan saat in. "Aku akan memeriksa keadaan di dalam!" ucap Max yang ingin mengetahui bagaimana keadaan Vanessa sekarang ini.Max tentunya harus tampil sebagai pahlawan dan memberikan kesan pada Vanessa saat ini. Ia tahu kalau Vanessa sudah mulai berdamai dengannya.Sementara itu wajah Klaus terlihat semakin pucat. Ia tak dapat membayangkan dirinya sebagai seorang peminta-minta di jalanan.Bagaimana nasibnya nanti harus mengenakan pakaian yang jelek dengan tubuh yang dekil dan bau. Ia harus menadahkan tangan pada setiap orang yang lewat.Lalu bagaimana jika orang lain tahu tentang siapa pengemis yang baru itu. Bagaimana jika ada yang mengenal sosok Klaus adalah pengemi

    Last Updated : 2023-12-16
  • Sang Pengawal   Part 167

    "Saat ini Anda berada di tempat kami dan luka-luka anda sudah sembuh," ucap seorang pria botak yang ada di sampingnya.Pria yang terbaring itu adalah Rex, dia salah satu pengawal dari Don Ramford yang telah dipecat gara-gara membuat kekacauan. Saat Rex baru sembuh dari luka, ia membuat masalah dan menginginkan untuk merebut kembali posisinya. Namun akhirnya terjadi pertengkaran dan lagi-lagi Max yang memenangkan pertengkaran itu. Hal itu menyebabkan Rex kehilangan kendali dan mengemudi sangat jauh hingga tanpa sadar ia mengalami kecelakaan di jalan. Tubuhnya tergencet oleh mobilnya.Seorang pria botak bernama Robin Lee berhasil menyelamatkannya, dan ia adalah seorang ahli obat kuno yang masih eksis hingga sekarang. Pria itulah yang setiap hari merawat Rex dengan metode khusus yang ia miliki.Meski sebenarnya Rex masih harus berjalan dengan pincang, tapi sebenarnya ia sudah bisa dinyatakan sembuh.Seketika wajah Rex terlihat suram, dan ia berkata pada pria botak yang menolongnya. "Aku

    Last Updated : 2023-12-17
  • Sang Pengawal   Part 168

    Peristiwa semalam benar-benar membuat Vanessa semakin terkesan terhadap Max. Hingga sekarang ia pun meminta agar pengawal kepercayaan pacarnya itu menemaninya untuk berada di kantor pusat McCall Enterprise.Saat memasuki gedung bertingkat itu, Max seperti sedang bernostalgia dengan masa lalunya. Dulu ini adalah kantornya. Dia memulai semua dari nol sampai bertemu iblis wanita Vanessa.Tak banyak perubahan dengan kantornya, mungkin saja Vanessa tidak menangani sebaik dia. Atau mungkin memang sengaja untuk tidak diubah.Max menghembuskan napas panjang kemudian ia berpikir kalau suatu saat warisan ini akan dinikmati oleh kedua anaknya. Bagaimanapun juga mereka berdua adalah yang paling berhak.Max duduk di sofa sambil menikmati kopi. Ia mengawasi Vanessa yang sekarang sedang berada di balik laptop menangani sesuatu.Diam-diam Max penasaran dengan apa yang dilakukan Vanessa, lebih tepatnya ia ingin tahu tentang perkembangan perusahaan yang lama ia tinggalkan."Nyonya, Anda bekerja begitu

    Last Updated : 2023-12-17
  • Sang Pengawal   Part 169

    Vanessa hanya melirik sebentar ke arah Max lalu kembali melanjutkan pekerjaannya. Baginya Max hanya mengada-ngada. Mana mungkin orang seperti Max mampu untuk melakukan hal ini.Max tak berkata apa-apa lagi. Percuma saja ia menjelaskan pada Vanessa yang tak percaya kepadanya. Max pun memutuskan untuk beranjak dan meninggalkan ruang kerja Vanessa.Namun ia senang karena ternyata Vanessa mengerjakan semua urusan kantor dengan serius. Setidaknya hal ini bisa membuat kehidupan Olive dan Daniel akan terjamin suatu saat nanti.Saat ia berada di ruangan, tampak Bill sedang berlari ke arahnya."Max aku baru saja mendapatkan kabar kalau Rex sedang berada di area gunung dan ia mendapatkan bantuan dari seorang master kelas atas," ucap Bill dengan napas terengah sepertinya ia baru saja berlari."Tenangkan dirimu dulu dan atur napasmu dengan baik." Bill pun melakukan apa yang diperintahkan oleh Max dan akhirnya mengulangi perkataannya."Yang benar saja?""Benar Max.""Hmm aku baru saja memikirkan

    Last Updated : 2023-12-23

Latest chapter

  • Sang Pengawal   Part 212

    Sementara itu di pegunungan Aiken Mountain, tempat yang sangat dingin dan selalu dipenuhi kabut sepanjang tahun. Di sebuah area tanah yang lapang penuh tampak sebuah bangunan yang berdiri dengan kokoh. Di situ tempat berdirinya kelompok persaudaraan legenda bintang enam. Tak jauh dari bangunan itu tampak ratusan orang dengan pakaian serba hitam berdiri berjajar. Mereka semua menggenggam pedang dengan erat yang terbuat dari baja.Kesemuanya menunjukkan aura kematian yang sangat kuat, sekuat pedang mereka. Saat mereka memotong besi, sudah seperti memotong ranting, sangat mudah. Hanya dalam hitungan detik saja akan mampu terbelah menjadi dua bagian.Kedua mata mereka memandang begitu tajam seperti iblis dari neraka yang siap untuk menghancurkan.Mereka adalah pasukan kedua yang memang dibentuk oleh Max. Mereka semua gabungan dari pengawal terlatih yang bekerja pada Tuan Ramford.Karir Max sebagai pengawal memang melaju pesat. Dia yang awalnya tidak memiliki kemampuan dan hanya diremehka

  • Sang Pengawal   Part 210

    Seketika pria berpakaian kelabu itu pun ketakutan. Wajahnya semakin lama semakin pucat pasi, “Lepaskan aku! Lepaskan!” Pria itu terus saja berteriak.Sekarang ini dia sedang merasakan aura yang mengerikan dan siap membunuh dari orang-orang yang bersamanya ini. Pria ini sangat yakin kalau orang-orang yang membawanya sekarang sudah sering membunuh orang.Dia pun yakin kalau bukan satu dua atau tiga orang yang pernah dibunuh. Mungkin saja jumlahnya ratusan. Jika tidak, tak mungkin ia bisa merasakan keganasan orang-orang itu.Sikap mereka memang terlihat biasa saja, tapi saat mengeluarkan senjata dan menyeret tubuhnya, semua tampak begitu ringan dan tidak ada kendala sama sekali. Seolah tidak ada beban apa-apa yang dialaminya.Pria bergaya kuno ini sampai tidak berani untu membayangkan apa yang akan ia terima kalau sampai jatuh ke dalam genggaman mereka.Selang beberapa menit kemudian …Bill pun tiba di hadapan Mx, dan ia langsung berkata dengan sedikit tergesa, tapi tidak meninggalkan ke

  • Sang Pengawal   Part 209

    Setelah mendapatkan pukulan maut dari Max, pria berpakaian kelabu itu pun tampak begitu ketakutan. Dia sendiri adalah seorang salah satu master beladiri yang dulu pernah menolong dan mengobati Rex.Kemampuannya tidak bisa disebut sebagai sang ahli amatir atau pemula. Namun juga tidak bisa dikatakan sebagai tingkat utama, karena masih banyak ilmu yang harus dikuasai olehnya.Meskipun begitu, di hadapan Max ia bahkan tidak sanggup untuk menahan pukulan dan langsung terhempas begitu saja hanya oleh sebuah pukulan saja.Sekarang ini, pria berpakaian abu-abu itu sudah terluka sangat parah. Dia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk bertarung lagi.Saat ia melihat Max berjalan menghampiri selangkah demi selangkah, wajah pria itu pun semakin terlihat pucat seperti sudah tidak ada aliran darah di sana.Max dengan angkuh datang menghampirinya, dan Ia pun bertanya dengan nada yang dingin, “Siapa yang telah menyuruhmu ke sini dan membunuh putri Nyonya Vanessa?”Begitu mendengar pertanyaan Max,

  • Sang Pengawal   Part 208

    Cahaya yang terpancar itu mengarah pada leher Olive. Dia pasti mati kalau sampai belati itu memotong urat leher Olive. Gerakannya begitu cepat, sampai tidak ada orang yang sempat melakukan sesuatu.“Aaa tidaak!” Saat itu Daniel berteriak lantang, ia takut jika sesuatu terjadi pada kakaknya. Berbeda sekali dengan Vanessa yang entah dimana keberadaannya sekarang. Mungkinkah wanita itu melarikan diri.Max hanya memaki dalam hati, “Dasar perempuan tidak berguna. Ibu macam apa dia membiarkan darah dagingnya berada dalam bahaya.”Max pun dengan cepat menggeser tubuh kedua anaknya pada Jade yang sekarang berdiri di belakangnya. Jade langsung mendekap anak itu dengan erat. Sekelebat bayangan pun melintas dan berdiri di samping Max.Itu adalah Zack yang bersiap untuk mendampingi Max. Bersama dengan Max ia melayangkan tinju dan Bruk! Sebuah dentuman terdengar sanagt nyaring, seolah-olah seluruh ruangan meledak terkena pukulan Max dan Zack.Max tidak akan pernah memberi ampun pada siapapun yang

  • Sang Pengawal   Part 208

    Hari ini adalah hari ulang tahun Olive. Vanessa telah menyiapkan sebuah pesta besar. Ia menyewa taman hotel Prime Bayview hanya untuk menyenangkan anak perempuannya.Tak heran jika Olive sempat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ibunya. Sejah ayahnya sakit, ia sama sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya, hanya tekanan dan bahkan hukuman untuknya. Namun bagaimanapun juga Olive adalah seorang anak yang juga membutuhkan kasih sayang orang tua.Meski hari ini Olive merasakan kebahagiaan, tapi sesungguhnya kebahagiaan itu tidak untuknya. Pesta ini dibuat oleh Vanessa demi memperlancar bisnisnya.“Olive, selamat ulang tahun. Jadilah anak yang pintar dan panutan untuk adikmu. Bahagialah selalu Olive,” batin Max yang sedari tadi memperhatikan putri sulungnya dari kejauhan.Saat ini ia sama sekali tidak berani untuk menunjukkan wajahnya di dekat anak itu. Meski sesungguhnya ia ingin memeluk Olive seperti yang biasa dilakukan setiap anak sulungnya berulang tahun. Namun se

  • Sang Pengawal   PArt 207

    Cepat-cepat Max merubah ekspresinya. Ia kembali memasang wajah dingin, jangan sampai Vanessa melihat perubahan pada wajahnya.“Oh, benarkah Nyonya? Saya tidak tahu mengenai kapan ulang tahun mereka, istriku juga tidak bercerita apa-apa,” jawab Max.Vanessa tertawa dingin, “Ha ha sudahlah kau tidak mengetahui ulang tahun mereka itu tidak masalah. Bukankah itu bukan kewajibanmu, lagipula belakangan ini kau lebih sering mengawalku dibanding mengurus kedua anak itu. Sekarang mereka berdua sudah menjadi tanggung jawab istrimu.”“Saya mengerti Nyonya. Hanya saja saya sedikit kaget saat anda menanyakan tentang mereka berdua.”Vanessa mendesah napas panjang, “Yah aku tahu. Meski aku jauh dari mereka dan sudah lama tidak saling menyapa, bahkan aku sempat berpikir untuk membawa mereka ke sekolah asrama saja. Kau tahu kan anak-anak itu sangat berisik!”Max tidak berkata apa-apa. Kalau boleh dikata, dia yang lebih peduli dengan anak-anak dibanding Vanessa. Jade sendiri sudah lama menginginkan keh

  • Sang Pengawal   Part 206

    Sementara itu di luar hotel …Bill menoleh ke arah Max. Ia penasaran dengan satu keputusan yang dibuat oleh rekannya itu.“Max, kenapa kau membiarkan Selena pergi begitu saja? Apa kau tidak ingin menghabisinya juga?”Saat ini Bill tampak begitu mengkhawatirkan keadaan. Ia teringat akan anggapan kalau kita ingin membasmi sesuatu harus dimilai dari akarnya, jika tidak maka akan tumbuh lagi.Bill menganggap otak dari semua kekacauan ini adalah Selena. Apalagi terlihat jelas bagaimana Tuan Randall begitu menghormati Selena.Saat ini tatapan Selena dipenuhi dengan kebencian terhadap Max dan Bill. Menandakan kalau ia tidak terima dengan perlakuan seperti ini dan dia tidak akan tinggal diam.Max tertawa lirih, kemudian ia pun berkata, “Dia hanya seorang Selena Harris yang tidak penting. Tidak ada gunanya untukku membunuh dia, tujuanku sekarang ini adalah untuk menyuruhnya kembali ke kota Zylan karena aku tahu kalau ia akan membalas dendam kepada Tuan Ramford dan aku, dengan begitu maka aku a

  • Sang Pengawal   Part 205

    Pengawal pribadi Selena Harris menghela napas perlahan dan berkata, “Nona, tidak ada gunanya untuk membicarakan hal ini sekarang. Kita harus segera pergi dari tempat ini!”Selena Harris pun mengangguk, “Hmm, ayo kita pergi!”Selena sadar kalau saat ini Tuan Randall sudah mati dan tidak ada gunanya lagi untuk terus berlama-lama di kota Northbay. Dia harus segera kembali ke kota Zylan dan menceritakan semua masalah yang telah terjadi di sini pada keluarga besarnya.Jika keluarga besarnya tahu tentang hal ini, maka ia bisa segera membuat keputusan langkah apa yang harus mereka ambil selanjutanya. Bagaimanapun juga grup Mulder masih mereka inginkan untuk saat ini.Kematian Tuan Randall menjadi sebuah kerugian yang besar bagi keluarga Harris.Brak!Saat itu tiba-tiba pintu pun terbuka dengan cara ditendang oleh seseorang.“Ha ha ha, sepertinya sudah terlambat untuk kalian pergi sekarang,” sindir seseorang yang datang dengan tertawa sinis.“Max, kau!” seru Selena tak percaya dengan apa yang

  • Sang Pengawal   Part 204

    Siapa dia sebenarnya? Sejak kapan ada seorang master yang menguasai ilmu mengerikan dari kota kecil seperti Northbay.“Jangan membuang waktuku. Kalau kau tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan dalam waktu sepuluh menit saja, maka kembalilah!” seru Max dengan tidak sabar setelah ia menghabiskan satu kaleng beernya, yang entah kaleng ke berapa saat itu.Begitu mendengar kata-kata Max, wajah Bill pun memerah dan makin lama semakin garag. Di dalam hatinya muncul kemarahan yang berapi-api.Bill tampak tersenyum muram kemudian berkata, “Awalnya aku hanya ingin bersenang-senang, sedikit bermain denganmu bukannya tidak masalah. Sayang sekali aku hanya punya sedikit waktu.”Sebenarnya Bill masih belum ingin meninggalkan Northbay, tapi akan menjadi sangat membosankan. Lagipula ia adalah anak buah Max yang tentunya harus menuruti pria itu. Ketika dia mengikuti Max kembali ke kota Southbay ada sesuatu yang menunggu dirinya di sana, tentunya bukan sesuatu hal yang menyenangkan.Semenjak hubunga

DMCA.com Protection Status