Setelah Ato mendengarkan beberapa penjelasan Desi, dirinya mulai bisa menyimpulkan. Siapa sebenarnya Jodi itu?
Ternyata Jodi si lelaki berumur 46 tahun itu, merupakan orang yang masih terbilang baru di Perusahaan tempat Ato bekerja.
3 tahun lalu, Jodi bergabung di Perusahaan tempat Ato bekerja. Saat Jodi dinyatakan sebagai tangan kanan perusahaan, ramailah orang-orang terus membicarakannya.
"Aneh! memangnya dia bisa apa? Kok tiba-tiba seakan berkuasa ditempat ini!"
"Orang itu sombong sekali, semenjak dia datang ke tempat ini. Belum ada yang berbicara dengannya, kecuali Pak Ruslan!"
"Orang genit! seenaknya saja colak colek pantat!"
Bahkan, beberapa orang karyawan, nekad melakukan protes pada pihak perusahaan.
Aksi protes itu, dilakukan mereka hanya untuk memberikan saran supaya pihak Perusahaan tidak menjadikan Jodi sebagai tangan kanan Perusahaan.
Namun hasil kerjanya yang bisa dirasakan Perusahaan dalam waktu singkat, menjadikan Jodi sebagai bahan perhitungan Perusahaan untuk tetap menjadikan Jodi sebagai tangan kanannya.
Banyak sekali aset dan saham baru, bisa dimiliki Perusahaan semenjak Jodi bergabung, kerja kerasn dan kepiawaian dalam membangun komunikasi dengan beberapa pemilik modal besar, mampu mengembalikan keadaan Perusahaan yang sangat buruk.
Disisi lain, sifat asli Jodi sering terlihat oleh para karyawan wanita, jika didepan Bos besar Jodi berprilaku sopan dan baik hati, maka saat bertemu dengan karyawan wanita, perilakunya menjadi liar dan menjadi pria yang bersyahwat tinggi.
Dikala keadaan sedang sepi, Jodi kerap kali memperlakukan karyawan wanita seperti pemandu karoke. Lelaki paruh baya itu tak segan-segan untuk memberikan perlakuan kasar jika keinginannya tak bisa terpenuhi.
Bahkan, Jodi tak segan-segan untuk memotong upah para karyawan wanita dengan tangan besinya. Hanya dengan memanfaatkan kedudukannya sebagai tangan kanan Perusahaan, Jodi bisa menguasai berbagai sumber kekayaan tempat kerjanya.
Hal itu dikarenakan, kunci keluar masuknya aset perusahaan, sebagian besar dipegang oleh Jodi.
Tiga bulan sebelum Jodi bergabung dengan Perusahaan, gulung tikar merupakan pilihan yang tak bisa dihindarkan lagi.
Ruslan yang merupakan Bos besar sekaligus pemilik Perusahaan, mengalami kerugian besar-besaran.
Beberapa surat dan dokumen penting aset perusahaannya, raib dilanda bencana kebakaran. Kemudian sisa aset lainnya habis dirampas oleh perampok.
Hingga suatu hari, Ruslan bertemu dengan Jodi. Kemudian keduanya itu melakukan kerja sama sampai saat ini.
Meskipun Jodi sangat berperan penting dalam Perusahaan. Dengan kecerdasan dan pengalamannya, Ruslan tetap berhati-hati dalam melakukan kerja sama dengan siapapun.
Sebab, dirinya tak ingin mengulang kesalahan yang sama. Peristiwa masa lalu saat kebakaran dan perampokan di Perusahaannya itu, ternyata melibatkan beberapa teman dekat bisnisnya.
Hanya saja, Ruslan belum menemukan bukti kuat bahwa pelaku kebakaran dan perampokan di perusahaannya, merupakan ulah temannya sendiri.
Dengan mengutus beberapa orang suruhan, semua aset milik Ruslan berhasil di bawa kabur oleh temannya.
***
"Banyak sekali hal yang kamu ketahui!" ucap Ato seraya memuji Desi.
"Hanya aku dan Ratna yang mengetahui rahasia besar Jodi, itu semua karena hanya kami berdualah yang masih bertahan sampai saat ini!"
"Memangnya, sejak kapan kamu kerja di Perusahaan ini?"
"Sejak lima tahun lalu!"
"Emh, cukup lama juga yah! terus temanmu yang lain pada kemana?"
"Semuanya lebih memilih resign dari tempat ini, karena sudah muak dengan sifat si berengsek Jodi itu!"
"Lho kok aneh yah? sudah tahu berengsek, kenapa temanmu masih saja mau jadi pacar gelap orang gila?"
"Karena, orang yang bernama Jodi itu. Seperti memiliki ilmu hipnotis!"
"Haha!" tiba-tiba Ato tertawa lepas.
Desi yang melihat tingkah Ato, langsung mengerenyitkan dahinya,"Hei, kenapa malah ketawa?"
"Haha, enggak kok. Aneh aja dengernya. hemp, lama-lama aku bisa gila ngomong sama kamu ... tadi penyakit ketupat, sekarang Hepatitis. kok banyak sekali ucapanmu yang belum aku ngerti, yah!"
"Hhhmmmmp. Apanya yang aneh? kamu tuh yang aneh, masa gak tahu psikopat sama Hepatitis? anak SD juga pasti tahu lah!" dengan melebarkan matanya Desi terlihat sedikit kesal,"Disaat seperti ini, malah bercanda!"
Walaupun Desi terus menggerutu, nampaknya Ato sibuk sendiri memegang ponselnya.
"Wew. Pantas aja gak terlalu nyambung, ternyata lagi mainin hp!" lanjut Desi.
"Hehe, iya tanggung nih.kalau gak cepet di bales suka marah dia!" sahut Ato sambil senyum sendiri memandang layar ponselnya.
"Emh gitu yah, bagus dong! pasti istrinya khawatir ya?"
"Hah! istri? emangnya aku kelihatan udah nikah yah!"
"Terus siapa?"
"Temen!"
"Emh, temen apa pacar?"
"Dari dulu aku belum pernah punya pacar, jadi gak bisa bedain rasa punya pacar sama rasa punya temen dekat cewe!"
"Haha, dasar Buaya!
"Hmp! maksudnya?"
"Semua lelaki itu pandai berbohong yah! sama seperti kamu. Gak mungkinlah sampai setua ini belum pernah ngerasain punya pacar!"
"Asli lho! suer!"
"Huh. Basi ah, dari bibir aja udah kelihatan, pasti pemain wanita!"
"Hei, kok baru tahu yah. Kalo wanita bisa dimainin!"
Ato dan Desi malah bersenda gurau sampai tak ingat waktu. Sudah berjam-jam mereka saling bersahutan. Waktu pun sudah menunjukan pukul enam pagi.
Mereka berdua sampai lupa, bahwa saat ini adalah hari Minggu.
"Sepertinya aku harus pergi sekarang!" Desi langsung berdiri dari tempatnya duduk. Tapi saat dirinya berjalan beberapa langkah, pandangan mata seakan disilaukan oleh cahaya.Badan yang tegakpun tiba-tiba oleng tak karuan. Sepertinya Desi mengidap penyakit anemia, atau wanita itu banyak kehilangan cairan tubuh. Setelah terus terjaga seharian penuh.Rasa takut yang terus menyelimutinya, menjadikan Desi tidak bisa meregangkan otot dan pikiran. Hingga akhirnya Desi harus membuka mata, tanpa tidur sekejap pun.Ato yang melihat Desi sempoyongan, langsung berdiri dan mendekapnya.Setelah Ato, memandang Desi. Nampaknya wanita itu berwajah pucat pasi. Dengan sigap Ato langsung memboyong Desi untuk dibaringkan pada tempat duduknya semula."Hei! apa kamu baik-baik saja?" tanya Ato sembari memukulkan telapak tangan pada pipi Desi dengan perlahan.Dalam situasi seperti itu, Ato langsung mengedarkan pandangannya. Mencari sesuatu untuk dijadikan bahan pert
Dengan susah payah Ato mencari tempat persembunyian, tapi ia tak kunjung mendapatkan tempat yang cukup nyaman. Pada akhirnya Ato memilih ruangan kecil yang menurutnya bisa dijadikan persembunyian sementara. Tak lama setelah Ato bersembunyi, datanglah puluhan orang yang hendak mencarinya. "Dimana mereka?" "Apa kamu yakin? wanita itu dalam keadaan terikat." "Mereka pasti masih disini!" "Jika mereka lolos?" "Aku akan tetap menghabisi mereka berdua, karena sudah mengetahui banyak hal!" Terdengar beberapa orang sedang membicarakan seseorang yang hendak dicarinya. Mereka itu tak lain adalah Jodi dan teman-temannya. Dengan membawa sesuatu memanjang yang ditutupi kain. Jodi hendak mengeluskan tangannya pada benda yang berada dibalik kain itu. Saat ini, Ato dan Desi sudah berada ditempat persembunyian yang terbilang sangat berbahaya. Karena tempat persembunyian itu merupakan ruang sempit, jika mereka berdua salah langkah atau mengenai k
Tak pernah disangka, jika Perusahaan milik Ruslan itu, menjadi tempat terakhir seorang wanita cantik bertubuh ramping bernama Ratna. Mungkin, siapapun yang melihat wanita itu ... akan segera tergoda dan ingin memilikinya! Enam tahun lalu! Anugrah yang dimiliki Ratna, seperti alis mata centik, bibir tipis merah merona dan selalu berpenampilan glowing. Menjadikan dirinya dikejar para lelaki. Begitupun dengan Jodi, dirinya terus berusaha untuk mendapatkan wanita itu. Hingga berbagai cara ia lakukan agar bisa menjadikan Ratna sebagai kekasihnya. Entah bisikan atau keinginan sendiri, Jodi langsung mendatangi seorang ahli perdukunan. Tujuan dari kedatangan Jodi tersebut, tak lain hanyalah meminta untuk diberikan ilmu kejayaan dan ilmu pemikat. Masing-masing dari ilmu itu akan digunakannya untuk beberapa maksud tertentu. Ilmu kejayaan, ia gunakan untuk memudahkannya meraih pangkat dalam setiap pekerjaan. Lalu ilmu pemikat, ia gunakan agar setiap oran
Saat ini, Ato berada di sebuah rumah yang tak dikenalinya. Kemudian ia memperhatikan keadaan tubuhnya yang dipenuhi dengan perban. Beberapa luka bekas sayatan senjata tajam saat ini terasa begitu menyakitkan. Lalu, Ato mencoba untuk mendekati jendela rumah itu yang berada di arah timur. Hanya sebuah Padang rumput saja yang didapatinya dan tidak ada satu orangpun yang bisa ia lihat,"Dimana aku?" lanjutnya. Rumah itu masih berbahan kayu dan bilik bambu, nampaknya ia sangat jauh sekali dari keramaian. 'Siapa yang membawaku kesini?' gumam Ato. Kemudian ia bergegas menuju pintu rumah yang berada di arah selatan. Sakit yang teramat sangat, seakan dilupakan Ato dengan begitu saja. Mungkin lelaki itu panik, karena ia saat ini tengah berada di tempat yang belum terjamahnya. Dengan perlahan pintu rumah bambu itu dibuka Ato! Nampaklah sebuah pemandangan yang dipenuhi dengan pepohonan besar dan menjulang tinggi. Tidak ada satu rumah pun yang dapat t
"Permisi! apakah ada orang di dalam?"Terdengar suara nenek tua dari arah luar pintu.Nampaknya Ato belum pernah mengenali suara yang saat ini tengah didengarnya.Setelah membereskan bekas makanan, dengan segera Ato menghampiri pintu hendak menyambut kedatangan nenek tua yang menghampirinya.Kre keeeeek!Suara pintu yang sudah berumur itu, terdengar sangat mengganggu. Ato yang terbiasa hidup di perkotaan seakan telah melupakan suasana rumah kayu seperti itu."Permisi anak muda! maaf sudah mengganggu istirahatnya, jika berkenan bolehkah saya masuk ke dalam?" ucap nenek tua dengan membawa tongkat yang menjadi penyangga tubuhnya.'hmp, gimana yah? andai pemilik rumah ini datang, apakah dia akan mengijinkan masuk, nenek ini?" gumam Ato."Ta-tapi, saya bukan pemilik rumah ini nek!" sergah Ato, sebelum nenek tua di hadapannya memaksa untuk tetap masuk."Hehe. Baiklah jika saya tidak boleh masuk, lalu bisakah kamu memberi
Rasa ngilu di sekujur tubuh Ato terasa sangat mengganggunya, kemudian Pak Nurdin beranjak dari tempat duduk lalu pergi ke sebuah kamar pribadinya.Hanya selang beberapa menit saja, Pak Nurdin kembali lagi sambil membawa secangkir cairan berwarna merah."Minumlah ramuan ini!" ucap Pak Nurdin sembari menyodorkan cangkir yang dipegangnya."A-apa ini?" sahut Ato sambil menatap wajah Pak Nurdin."Tubuhmu sudah mengalami luka yang cukup serius, jika tidak segera di obati hal itu akan membahayakan dirimu," kemudian Pak Nurdin memegang pundak Ato.Tiba-tiba rasa panas terasa di sekujur tubuh, dan membuat Ato meringis kesakitan. Pandangannya menjadi kabur lalu nafasnya menjadi sesak."Ini bukanlah luka luar saja, melainkan luka dari suatu benda yang telah di balut oleh mantra-mantra, kemudian ada makhluk kiriman yang hinggap di tubuhmu!" lanjut Pak Nurdin sambil mengerutkan dahinya.Walaupun atapan Pak Nurdin terlihat sangat serius, tapi dalam
"Hmp! kenapa malah bertanya padaku?" timpal Pak Nurdin yang dimintai pendapat oleh Ato sambil menaikan bulu alisnya. Kemudian Pak Nurdin beranjak pergi membawa sebuah buku yang lumayan tebal."Aku seperti hidup sebatang kara Pak! di sini hanya seorang sahabat yang kupunya (Keni). Selebihnya tak ada lagi orang yang bisa kupinta pendapatnya, atau orang yang mau memberiku nasehat!" keluh Ato."Biar ku tebak beberapa hal yang saat ini menjadi masalahmu!" celetuk Pak Nurdin.Pak Nurdin seakan mengetahui rahasia Ato, semua itu berhasil didapatkannya dikala malam hari saat sesuatu tak lazim tengah terjadi.Dalam ketidak sadaranya Ato tiba-tiba berbicara sendiri. Lelaki itu mengatakan bahwa dirinya sudah berbuat bohong selama 3 tahun pada orang tuanya.Kemudian saat ini, Ato sedang menjalin hubungan asmara dengan seorang wanita. Tapi belum pernah bertemu lagi selain pertemuannya yang pertama. Lalu Ato membicarakan masalahnya dengan seorang petinggi di Peru
"Semua gambar ini, aku peroleh setelah menerawang isi alam bawah sadarmu, begitupun dengan tebakanku pada mimpimu!" tegas Pak Nurdin.Ato sangat kebingungan dengan perkataan Pak Nurdin, ia seakan disuguhi hal baru dalam hidupnya. Tak ada memori ingatan dalam hidupnya yang bisa menerima kenyataan saat ini. Apalagi, setelah Pak Nurdin dengan sengaja menunjukan beberapa hal tak lazim pada Ato, semua itu hanyalah untuk membuat mahasiswanya percaya, bahwa di dunia ini masih ada sesuatu yang ada, walaupun sesuatu itu tidak terlihat dan nyaris diangga tak ada, kemudian perkara itu seakan tidak bisa diketahui semua orang.Lalu Pak Nurdin memberitakan tentang sesuatu yang sangat memukul perasaan Ato. Berita itu menerangkan bahwa wanita yang saat ini sedang dekat dengan Ato, telah jatuh ke tangan seorang lelaki yang merupakan petinggi perusahaannya bahkan sudah merasakan berbagai siksaan.Rani berhasil di Sandra oleh Jodi, sebab lelaki itu bisa mengetahui identitas