Home / Urban / Sang Menantu Terkuat / Bab 1. Pengkhianatan Di Hari Istimewa

Share

Sang Menantu Terkuat
Sang Menantu Terkuat
Author: Kaisar Dewa

Bab 1. Pengkhianatan Di Hari Istimewa

Author: Kaisar Dewa
last update Last Updated: 2023-02-21 00:14:42

Hotel Grand Everest, Kota ChesterLand

Haven Clark berjalan memasuki sebuah hotel berbintang di kota ChesterLand. Dengan senyuman di sudut bibir wajahnya yang tampan dan kokoh, Haven membawa sekotak roti sebagai hadiah ulang tahun pernikahannya yang ketiga dengan Alice Lee. 

"Maaf, Pak. Hotel kami adalah hotel berbintang di kota ChesterLand, dan tidak ada sampah sedikit pun

di sini." Seorang wanita resepsionis hotel tiba-tiba menghentikan langkahnya. Tak lupa, wanita itu menatap sinis penampilan Haven yang tampak seperti "pemulung" dan merusak keindahan hotel tempatnya bekerja.

Namun, Haven Clark tersenyum ramah meski dia tersinggung dengan maksud ucapan wanita itu. "Saya ingin menemui istri saya. Dia sedang menginap di sini."

"Siapa nama istri Anda?" tanya resepsionis yang lainnya dengan tatapan curiga. 

Mereka sangat jijik dan heran dengan Haven Clark yang berpenampilan compang-camping mirip gelandangan, tapi berani masuk ke hotel berbintang dan mengaku memiliki istri yang sedang menginap di hotel itu.

Apa pria itu bercanda? 

"Alice Lee. Dia menginap sejak kemarin malam karena ada urusan bisnis," jawab Haven berusaha tak peduli. Saat ini, dia hanya berharap segera bertemu dengan istrinya.

Malas menanggapi Haven, salah satu dari mereka akhirnya duduk di depan layar komputer.

Petugas resepsionis itu pun mulai mencari.

Beberapa detik kemudian mata resepsionis itu terbuka. Diliriknya Haven dari atas ke bawah. "Apa Anda yakin akan menemui istrimu saat ini juga?"

"Iya, Bu." 

"Dia berada di kamar nomor 107, tetapi kurasa Anda jangan ke sana dan tunggu saja sampai istrimu pulang," ucap resepsionis itu lagi. 

Wanita yang lainnya tampak terkejut ketika ikut melihat layar komputer. "Hm, saya sarankan sebaiknya Anda pulang saja. 'Istrimu' itu sedang bersenang-senang di hotel ini."

Haven tidak bodoh. Dia paham dengan maksud wanita itu, namun dia tetap berpikiran positif tentang istrinya. "Jangan bicara aneh-aneh. Istri saya menginap karena ada urusan bisnis. Dia adalah wanita yang baik dan saya sangat mencintainya," ucapnya. 

Tanpa peduli lagi, Haven berjalan menuju ke kamar nomor 107 tempat keberadaan istrinya menginap.

Di salah satu lobby, dia melihat ada sekelompok lelaki mirip pengawal, sedang bermain kartu domino dan minum beberapa botol wine. 

Sampai di kamar 107, Haven bergegas mendorong pintu kamar 107 dengan wajah mengekspresikan memberi kejutan. 

Namun ….

Apa yang dilihat oleh Haven Clark ungguh menyayat hati! Istrinya tengah bercumbu di pangkuan seorang pria blasteran berwajah putih bersih dan berparas tampan di atas ranjang. Mereka saling menautkan bibirnya. 

Bruk!

Sekotak roti yang terbungkus berwarna merah dengan sebuah pita di atasnya terjatuh ke lantai dan berserakan begitu saja. Dentuman jatuhnya makanan itu membuat dua insan yang tengah berbuat mesum terkesiap dan saling memisahkan tubuh mereka. 

"Sayang, apa yang kau lakukan?!" teriak Haven Clark dengan bibir bergetar. 

Alice Lee, istri Haven Clark, menampakkan raut wajah tidak suka begitu melihat Haven tiba-tiba berdiri di ambang pintu. Perempuan itu pun membenahi kemejanya dan mengaitkan kembali kancingnya dengan cepat, seolah tidak mengizinkan mata suami sahnya untuk melihat seinci pun dari tubuhnya.

Tak lama, Alice pun mendekat dengan raut ketidaksukaan atas kehadiran Haven yang dianggap mengganggu kesenangannya.  “Siapa yang menyuruhmu kemari?” 

"Apa kau sudah tuli? Aku bilang, jangan menyusulku kemari! Aku sedang bekerja!" ucap Alice Lee lagi. Kini dengan ketus dan mata melotot. "Ini kulakukan demi satu juta dollar investasi perusahaan keluarga Lee!"

Tangan Haven mengepal. Bekerja? Akan tetapi, yang dilihat oleh Haven sekarang adalah perselingkuhan istrinya dengan lelaki lain! 

"Sayang, bukankah aku sudah bilang, aku akan membantumu mendapatkan uang satu juta dollar!" ucap Haven dengan raut marah, "tapi, kenapa sekarang kau mengkhianati pernikahan kita selama tiga tahun ini?" 

Haven sangat mencintai Alice. Selama tiga tahun ini, Haven selalu melakukan apa saja untuk membuat Alice luluh dan mencintainya dengan tulus. 

Setiap hari, semua pekerjaan rumah keluarga Lee dialah yang melakukannya seorang diri. Ketika siang hari, Haven selalu mengantarkan makan siang untuk istrinya yang bekerja di kantor perusahaan milik keluarga Lee. Ketika pagi dan sore, dia harus membuat sarapan dan makan malam. Siangnya, dia pun berbelanja di pasar untuk membeli bahan makanan.

Hari ini, Haven Clark sengaja mendatangi Alice Lee dengan tujuan memberikan kue sebagai hadiah di ulang tahun ke tiga pernikahan mereka.

Hanya untuk membeli sepotong kue di hari istimewa mereka dari salah satu toko roti terbaik di kota ChesterLand, dia rela menyisihkan uang simpanan sisa dari berbelanja yang jumlahnya hampir seribu dollar.

Akan tetapi, apa yang dia dapat dari pengorbanan selama tiga tahun ini? Pria ini justru melihat pengkhianatan yang terjadi di depan matanya sendiri. Alice bahkan tanpa malu berbuat hal tidak senonoh dengan pria lain. Jika Haven datang sedikit terlambat, mungkin mereka sudah berbuat lebih dari yang dia lihat saat ini. 

PLAK!

Tamparan keras mendarat tepat di wajah Haven. 

"Membantuku? Memangnya selama tiga tahun ini kau bisa apa?" ucap Alice dengan wajah mencemooh, "hidupmu saja bergantung pada keluarga Lee! Dan sekarang, kau mau memberi bantuan uang yang nilainya satu juta dollar?" 

“Sayang, apa kau tidak percaya padaku sedikitpun sebagai suamimu?" Haven berkata dengan sungguh-sungguh, lalu menoleh ke arah pria selingkuhan Alice. "Aku mau kau jauhi istriku dan jangan pernah dekati dia lagi!" 

Garfield Blackton tiba-tiba mengerutkan kening.

Dengan wajah putih, ketampanan yang begitu memukau--dia merasa jauh di atas Haven. 

Apalagi, Garfield tampak begitu elegan dengan setelan pakaian brandet khas bangsawan italia yang harganya lebih dari ratusan ribu dollar. Sangat berlawanan dengan pakaian Haven yang hanya memakai kemeja lusuh dan celana compang-camping. Harga outfit pria itu bahkan tak sampai 10 dollar. 

Garfield lantas tersenyum sinis. "Oh, jadi kau adalah si manusia sampah yang menjadi menantu tidak berguna di keluarga Lee? Astaga, aku sangat kasihan dengan kehormatan keluarga Lee yang tercemar oleh seonggok sampah menjijikkan sepertimu!"

"Pantas saja Alice membencimu, bahkan kau mirip seperti anjing jalanan! Asal kau tahu, Alice akan segera menceraikanmu dan menjadi milikku," tandas Garfield dengan angkuh. 

Garfield lalu menoleh ke arah Alice. "Ayo, Sayang. Buka semua pakaianmu untuk melanjutkan kepuasan kita lagi. Setelah itu, aku akan memberikan dua juta dollar dan melamarmu di hadapan nenek Pricilla Lee."  

'Kurang ajar! Beraninya kau mengatakan ini kepada istriku!' Haven mengumpat dalam hati. 

Hanya saja tak seperti Haven yang terhina, Alice justru kini menggigit bibir bawahnya. Mata indahnya terbuka lebar ketika Garfield menyelipkan sebuah kartu debit Golden Card di kedua jarinya. 

Siapa yang tidak mengenal kartu Golden Card? Sebuah kartu yang hanya bisa dibuat oleh para petinggi perusahaan besar seperti CEO Galaxi Company, yang menjadi perusahaan terbesar di kota ChesterLand. 

Haven menggelengkan kepala menyadari itu. Dia tak mau kehilangan Alice bagaimana pun caranya.

Sayangnya, pria itu tak sadar bahwa istri cantiknya itu selama ini sudah muak dengan kehidupan bersama Haven yang selalu membawa sial baginya.

Selain terkenal sebagai salah satu wanita cantik di seluruh kota ChesterLand, Alice juga dikenal berbakat dan berprestasi dengan jabatan sebagai divisi ketua pemasaran di perusahaan Lee Group. Tapi, selama tiga tahun ini, dia harus menahan malu karena aib memiliki seorang suami tidak berguna yang di pungut oleh sang kakek. 

Ketika itu, kakek Lee selaku kepala keluarga, tiba-tiba membuat surat wasiat yang membuat semua anggota keluarga Lee terguncang hebat. 

Kakek Wallace meminta cucu perempuannya, yaitu putri dari Albert Lee, untuk dinikahkan dengan seorang lelaki yang belum diketahui asal-usulnya. 

Tidak ada satu pun orang berani membantah perintahnya, termasuk Alice. Saat itu, dia yakin pilihan kakeknya adalah yang terbaik. 

Seminggu setelah membuat surat wasiat, kakek Lee pun meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. 

Alice pun menurut. Dia juga bertahan untuk tak bercerai dari Haven dalam situasi apa pun--sesuai wasiat kakeknya.

Hanya saja, sang kakek mengizinkan keduanya bercerai setelah tiga tahun pernikahan. Itu pun harus mendapatkan persetujuan dari Haven Clark. 

Saat ini, tepat tiga tahun pernikahan mereka. Penantian Alice selama ini untuk berpisah dengan Haven sebentar lagi akan tercapai.  

"Tidak, Sayang! Jangan kau terima apa pun dari pria kurang ajar yang ingin merebutmu dariku!" ucap Haven sembari berusaha memegangi kedua tangan istrinya.

Haven Clark sangat yakin, sosok Garfield Blackton adalah pria pemain wanita. Buktinya saja, pria muda itu mau mendekati Alice yang jelas-jelas masih menjadi istri orang lain. 

Namun, Alice justru mengibaskan tangannya dari pegangan Haven. "Siapa yang kau bilang pria kurang ajar, hah? Asal kau tahu, Garfield Blackton adalah pria mapan yang seribu kali jauh lebih baik daripada dirimu, Haven Clark!"

Haven tidak terima. Kartu debit yang terselip di tangan Garfield direbutnya lalu dipatahkan menjadi dua bagian. 

KLAK! 

"Haven, apa yang kau lakukan?!" teriak Alice dengan mulut menganga. 

Suara retakan benda tipis bernilai dua juta dolar membuat Garfield terperanjat. 

"Dasar, pria bodoh!" umpat Garfield. "Apa kau sadar dengan hal bodoh yang telah kau lakukan? Jika Golden Card hancur atau rusak sedikit saja, uang di dalam sana sudah dianggap hilang oleh pihak bank!" 

"Bajingan! Kau sekarang telah membuang uang dua juta dollarku! Untuk gantinya, aku tidak akan membiarkanmu keluar hidup-hidup dari sini!" Garfield bangkit dan berjalan ke arah Haven dengan kedua tangan mengepal. "Karena kau telah mematahkan kartuku, sebagai gantinya aku akan mematahkan kedua tangan dan kakimu, anjing jalanan!"

Garfield sangat marah, dia merasa sangat perlu memberi pelajaran pada Haven.  

"Matilah kau!" umpat Garfield sembari mengayunkan tinju ke arah wajah Haven yang tampan dan kokoh. 

Namun, Garfield terkejut ketika Haven sigap menghindari serangannya.

Sebelum Garfield menyadari keberadaan targetnya, sosok Haven tiba-tiba berdiri tepat di hadapannya sembari memberikan tendangan ke arah perut dengan keras. 

BRAK! 

Garfield terpental, punggungnya membentur meja hingga meja itu hancur berkeping-keping. Siapa saja yang melihatnya, pasti akan bergidik ketakutan dengan keadaan itu. 

Alice terkejut dan cemas melihat kekasih gelapnya terjatuh membentur nakas. Wanita itu tanpa malu sedikit pun membantu Garfield tanpa mempedulikan sosok Haven lagi. 

"Sayang, jangan!" ucap Haven sembari mengulurkan tangannya mencoba mencegah tindakan bodoh Alice. 

Alice tak menghiraukan Haven. Wanita itu justru membantu Garfield berdiri. 

Garfield kini mengerang sambil memegangi perutnya, darah segar pasti mengalir dari mulut lelaki berpakaian elegan itu. "Sialan! Beraninya kau padaku!" umpatnya sembari mengusap darah di bibirnya. 

Haven menampakkan raut wajah dingin. Siapa saja yang tahu identitas siapa dia sebenarnya, pasti akan menggigil ketakutan. 

"Apa kau tahu siapa aku, hah? Aku adalah keponakan CEO Garrick Blackton dan sepupuku adalah seorang juara petarung martial arts kelas A!" ucap Garfield marah, "jangan bangga karena kau berhasil memukulku, brengsek!" 

Garfield tidak terima ada orang yang berani dengannya, apalagi hanyalah seorang sampah, karena dia adalah keponakan kesayangan CEO Garrick, seorang lelaki berwibawa yang memimpin perusahaan besar Galaxi Company.  

CEO Garrick adalah lelaki terpandang yang paling ditakuti di kota ChesterLand. Tidak ada satu orang pun yang berani menyinggung CEO Garrick maupun keluarganya. 

Hanya dalam satu perintah dari sosok Garrick Blackton, seluruh kota ChesterLand akan terguncang dengan dahsyat.   

"Cepat bersujud atau pamanku tidak akan mengampunimu!" teriak Garfield. 

Alice terdiam tak mengatakan apa pun. Dia sebenarnya merasa ada yang berbeda dengan Haven.  

Yang wanita itu tahu, Haven hanyalah lelaki sampah yang tidak pernah berani membantah sedikitpun. Di keluarga Lee, Haven sangat penurut dan jinak bagai seekor anjing. 

Sekarang, dari sorot matanya saja, Haven menampakkan sorot mata yang berbeda. Mengintimidasi dan melenyapkan. 

"Kenapa diam? Apa kau takut? Bagus jika kau takut dengan pamanku, tapi lebih baik kau cium kakiku daripada ketakutanmu itu menjadi kenyataan!" hardik Garfield dengan senyum menyeringai puas. 

Takut?  

Haven melirik ke arah sebuah meja yang di atasnya terdapat bekas botol White Wine. "Baiklah, akan kulakukan." 

Haven melangkah dengan tatapan tenang, dengannya dengan cepat meraih sebuah botol bekas white wine yang berada di atas meja tanpa ada yang tahu pergerakan tangannya yang hampir tak terlihat.

Tepat berada di hadapan Garfield, Haven berdiri diam sejenak. Tatapannya lurus ke arah Garfield yang menampakkan raut wajah pria sialan. 

"Ayo cium kakiku, anjing jalanan! Jika tidak, akan kupastikan kau hidup cacat dan menderita seumur hidupmu!" ancam Garfield sembari menunjuk ke arah kakinya yang terbalut sepatu outfit terbuat dari kulit asli. "Asal kau tahu, sepatuku jauh lebih mahal dari harga dirimu." 

"Baiklah," ucap Haven. Tangan kanan yang membawa botol anggur di belakang tubuhnya, segera mengayun memukul kepala Garfield. 

BLAMMM!!! 

Comments (6)
goodnovel comment avatar
samiadji noer
Lanjutannya lama amat ampun
goodnovel comment avatar
Bagus Rio
kerja bagus
goodnovel comment avatar
Ida Darwati
hebat heaven kau laki laki gentle,, dan ga tahu malu alice,,kau blm tahu ada rahasia heaven yg tersembunyi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 2. Tidak Peduli Dengan Apapun

    "Auwww!" Garfield menjerit histeris! Wajah putih dan tampannya berubah mengerikan berlumuran darah Siapa saja yang tanpa sengaja melihat ini pasti menggigil ketakutan, jika ada seseorang yang berani lancang dengan keponakan CEO Garrick Blackton. Haven membalikkan tubuhnya. Lalu melirik ke arah Garfield. "Benarkah kau akan membuatku cacat?" "Bajingan! Beraninya kau!" umpat Garfield "Haven, kenapa kau melakukan hal bodoh?" tanya Alice dengan panik ketika melihat kekasih gelapnya kesakitan dengan kepala bagian atas mengucurkan darah segara. "Aku bersumpah kau sekarang dalam masalah besar!" Saat itu, wajah blasteran Garfield yang tampan dan putih berubah sangat jelek. Tidak mencerminkan keponakan CEO terpandang, melainkan mirip anak monster terlaknat dengan keadaannya saat ini. Garfield tiba-tiba berteriak dengan suara bergetar. "Pengawal!" Garfield berada di hotel tak sendiri, melainkan membawa segerombolan pengawal. Sekelompok pengawal yang memiliki kekuatan hebat dalam

    Last Updated : 2023-02-21
  • Sang Menantu Terkuat   Bab 3. Motor Kesayangan

    Para pria berjas hitam tampak marah. Bagaimana tidak? Mobil milik bos mereka yang baru saja kembali dari bengkel perawatan, ditabrak hingga mengalami kerusakan oleh seorang pria miskin dengan motor tuanya. "Maaf, saya tidak sengaja, Pak. Tapi, saya akan memperbaiki mobilmu," ucap Haven. Dia kembali bangun sambil membersihkan debu di pakaiannya. "Memperbaiki? Memangnya kau punya uang berapa?" ucap Bentle, pemimpin pria berpakaian jas yang mengendarai Bugatti Chiron. "Kau kira mobil apa yang telah kau tabrak? Bahkan harga dirimu tidak akan cukup untuk membayar biaya perbaikan mobil milik Ketua Kami!" Bentle lalu mengerahkan semua anak buahnya. "Hancurkan motor itu, setelahnya kalian patahkan kaki dan tangan pria itu untuk membayar perbuatan bodohnya!" "Baik." Semua pria berjas hitam menganggukkan kepala lalu segera mengambil pemukul besi di mobil mereka, lalu mengayunkan ke arah motor tua milik Haven yang tergeletak di samping Supercar Bugatti Chiron. "Hentikan! Tolong hentikan! It

    Last Updated : 2023-02-21
  • Sang Menantu Terkuat   Bab 4. Royal Express MasterCard

    "Tidak. Jangan, Ketua. Tolong maafkan kami," kata pria berpakaian jas dengan wajah pucat pasi. Kelima pria berpakaian jas bersama pemimpin mereka tidak dapat mengelak sedikitpun ketika para pria berbadan kekar memukul dengan brutal. Jeritan kesakitan memekakkan telinga, membuat semua orang yang mendengarnya pasti akan bergidik ketakutan. "Kakak Clark. Jika berkenan, mampirlah ke perusahaan King Paradise milikmu," ucap Camela tampak berharap. "Kakak Clark adalah pemiliknya." "Kurasa kau sangat pantas menjadi ketua perusahaanku. Aku percayakan sepenuhnya pada seorang ratu bisnis sepertimu, Camela," ujar Haven kepada Camela yang tampak begitu cantik dan sangat muda, tubuhnya pun begitu hot seperti beberapa wanita emas yang berada di klub malam. Camela membungkukkan tubuhnya. "Terima kasih atas kepercayaannya, Kakak Clark. Aku berjanji akan mengabdikan hidupku untuk King Paradise. Bagaimanapun juga, kakak Clark adalah malaikat kehidupanku." Haven tertawa mendengar Camela mengatakan

    Last Updated : 2023-02-21
  • Sang Menantu Terkuat   Bab 5. Hempasan Surat.

    Seketika nenek Pricilla tertawa. "Hahaha. Memangnya kenapa kalau Alice bersama pria lain yang lebih kaya? Apa urusannya denganmu? Bukankah selama ini kau hanya berstatus sebagai suami saja!""Kalau bukan suamiku yang pikun itu menjodohkan cucuku dengan sampah sepertimu, aku tidak akan sudi menerimamu sebagai cucu menantu di keluarga ini!" Haven menunduk. Dia mengira jika mengatakan itu, nenek Lee akan berpihak padanya. Akan tetapi ternyata wanita tua itu tetap membela cucunya meski bersalah. "Wah ada keributan apa ini?" Cucu tertua nenek Pricilla Lee, Marvel Lee, tampak tersenyum sembari menyilangkan kedua tangannya, berjalan mendekati neneknya. Dia baru saja pulang dari restoran mewah untuk makan malam dan menghabiskan uang bersama teman-temannya. "Hei, kau pulang juga? Kukira kau sudah pergi meninggalkan kota ini karena takut kepada kakak Garfield Blackton," tanya Marvel Lee. "Marvel, bicara apa kau ini?" tanya Callysta terkejut. "Apa Bibi Callysta tidak tahu? Siang tadi, s

    Last Updated : 2023-02-21
  • Sang Menantu Terkuat   Bab 6. Bukan Pengemis

    Dua pria berbadan tinggi tegap berdiri menutup jalan ketika Haven memasuki pintu masuk perusahaan Galaxi Company, tepat di dekat bagian resepsionis perusahaan. "Aku kemari ingin bertemu dengan CEO Garrick Blackton, kami sudah janjian pagi tadi," ucap Haven. Kedua pria security saling pandang memandang setelah mendengar ucapan seorang pria berpakaian lusuh, yang mirip gelandangan dan mangaku-ngaku akan bertemu CEO mereka yang begitu terhormat. Sangat mustahil seorang CEO Garrick Blackton ingin bertemu dengan seorang gelandangan kan? "Hey, jangan mengada-ngada. Memangnya siapa kau? Cepat keluar dari sini sebelum kami menyeretmu keluar dengan cara kami sendiri!" perintah pria security berbadan gempal. Haven menghembuskan napasnya pelan, wajahnya mencoba seramah mungkin sambil tersenyum. "Aku tidak akan pergi sebelum bertemu dengan CEO Garrick Blackton! Jika kalian tidak mengijinkanku masuk, tolong beritahu dirinya jika pria bernama Haven Clark sudah berada di loby," ucap Have

    Last Updated : 2023-03-10
  • Sang Menantu Terkuat   Bab 7. Hukuman Untuk Wanita Angkuh

    Garrick Blackton kembali berdiri, dia melihat pakaian Haven tampak basah dan ada sebuah gelas di tangan Rosei. Tubuh pria berbadan gempal itu bergetar hebat, giginya gemeletukkan menahan amarah. Sebuah bencana besar akan dia rasakan akibat dari perbuatan pegawai perusahaannya itu. Pria dengan wajah garang dan rambut disisir ke belakang itu membalikkan tubuhnya ke belakang. Dia lalu menampar wajah Rosei dengan sangat kuat. "Tutup mulut kotormu itu, Rosei! Kau benar-benar wanita berotak bintang! Apa yang telah kau perbuat kepada Kakak Clark? Apa kau tidak tahu siapa Kakak Clark? Dia adalah-" Ketika akan menyebutkan identitas Haven yang sesungguhnya, CEO Garrick teringat jika identitas sosok Clark sangat dirahasiakan. Jika sampai mulut busuknya keceplosan, tamat sudah riwayatnya. Camela Wycliff meminta Garrick Blackton untuk tetap menutupi identitas Haven Clark yang sesungguhnya, atas permintaan Haven sendiri kepada Camela. Karena dia lebih suka sebagai pria biasa meski memiliki l

    Last Updated : 2023-03-10
  • Sang Menantu Terkuat   Bab 8. Fakta Yang Sebenarnya

    Meskipun Rosei terus berusaha bernegoisasi, tapi sosok Garrick bukanlah pria yang mudah begitu saja memaafkan seseorang. Pukulan dan tamparan terus melayang. Rosei layaknya seekor kuda betina yang dipacu keras oleh penunggangnya. Rosei menyadari bahwa apa yang dia lakukan terhadap Haven salah di mata Garrick. Untuk itu dia mencoba memohon kepada Haven untuk membujuk CEO Garrick agar mau mengampuninya. Rosei berusaha bernegosiasi. Haven acuh tak acuh tersenyum. "Kurasa kau menikmatinya." "Tak kusangka ternyata kau lebih menjijikkan daripada seorang menantu sampah," ucap Haven. Suara desahan Rosei semakin tidak nyaman untuk didengar dan sangat liar. Wanita itu kini semakin tak punya malu lagi untuk mengekspos kenikmatannya. CEO Garrick kemudian mengajak Haven untuk naik ke ruangannya agar telinga mereka tidak terkotori oleh suara dari mulut wanita murahan. "Mari, Kakak Clark, saya akan membawa anda ke ruanganku untuk membicarakan hal penting." Haven menganggukkan kepala. "Ya,

    Last Updated : 2023-03-10
  • Sang Menantu Terkuat   Bab 9 Mencincang Menjadi Seribu Bagian

    Wajah segerombolan pria itu sedikit terkejut ketika melihat aura Haven Clark seperti seorang pembantai. Sebagai seorang pengawal, tentu saja mereka tak boleh takut meski makhluk pencabutan nyawa datang sekalipun. Pria berbadan gempal yang berdiri paling depan mencoba bersikap berani dan tegas. "Apa? Kau ingin bertemu dengan pengacara Bliss? Hmm, baiklah, tapi sebutkan dulu siapa namamu dan kami akan memberitahumu apakah kau boleh masuk atau tidak!" "Namaku Haven Clark, menantu keluarga Lee." Haven mengulangi namanya lagi. "Katakan kepada pengacara Bliss jika aku ingin menemuinya hari ini," ucap Haven dengan tatapan dingin. "Aku tidak mau mendengar alasan dia tidak mau menemuiku!" Pria berbadan gempal mengerutkan setelah mendengar jawaban itu, yang dia tahu, pengacara Bliss adalah mantan pengacara sekaligus kepercayaan keluarga Lee. Seseorang dari mereka berjalan masuk setelah mendapat perintah dari pria berbadan gempal. Beberapa menit kemudian, pria itu keluar mengatakan

    Last Updated : 2023-04-04

Latest chapter

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 126. Hukuman Ranjang

    Seorang pria dengan setelah jas formal berwajah dingin tanpa ekspresi berdiri di tempat itu.Dari nada bicaranya, jelas pria seumuran empat puluhan itu memiliki sifat yang tegas dan bijaksana. Pria itu menatap ke arah sekitar dengan wajah datar, lalu dia berjalan mendekat.Melihat General Manager Alexander Won mendatangi keributan itu, Cloe segera membungkukkan tubuhnya dengan hormat dan memberi senyuman. “Tuan Won.” Cloe tidak hanya sekedar memberi rasa hormat dengan membungkuk dan tersenyum, namun dia juga sengaja memperlihatkan sepasang gumpalan daging kenyal miliknya kepada bos nya. Bahkan, Cloe masih saja terus membungkuk dan berusaha memperlihatkan keindahan tubuhnya yang kini sebagian dengan sengaja dia perlihatkan. Namun, General Manager Alexander sama sekali tidak mempedulikan Cloe, dia melangkah dan melewati Cloe begitu saja.Nanti pria berkharismafik itu me

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 125. Alexander Won

    Cloe Kallen tiba-tiba maju selangkah, dia mengayunkan tangannya untuk menampar Winnie. Namun, Haven dengan sigap menahan tangan wanita itu dan mencengkeramnya dengan. “Sial, lepaskan tanganku, dasar berandalan!” Cloe tampak terkejut, namun beberapa saat kemudian dia berusaha untuk melepaskan tangannya. Namun, sekuat apapun Cloe berusaha melepaskan tangannya, itu tidak akan berhasil karena cengkeraman Haven jauh lebih kuat dari orang-orang pada umumnya. Cloe masih berusaha menarik tangannya dengan sekuat tenaga. “Apa telingamu sudah tuli? Dasar berandalan mesum, cepat lepaskan tanganku!” Haven menampakkan raut wajah dingin. “Jika kau bukan sahabat Winnie, aku sudah mematahkan lenganmu saat ini.” Cloe tampak mengusap-usap lengannya, seolah tengah membersihkan kotoran di tangannya.  Haven menatap Winnie, dia merasa di keduanya memiliki masalah di masa lalu. Dan juga, mengapa Cloe me

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 124. Seorang Wanita Jalang

    Cloe melangkah dengan high heels nya, menyebabkan bunyi benturan sepatunya dengan lantai di tempat itu. Kemudian dia berhenti dan menyipitkan matanya. “Astaga, benar, kau Winnie Lee.” Cloe berkata setelah memastikan bahwa wanita muda yang berada di hadapannya benar-benar Winnie Lee. Sementara itu, Winnie benar-benar terkejut, dia menatap wanita yang memiliki jabatan sebagai HRD di tempat itu. “Cloe … Kau Cloe Kallen?” Ada sedikit perasaan yang sulit diartikan saat Winnie menyebut nama wanita itu. Wajahnya tiba-tiba berubah seolah-olah dia tengah menyembunyikan sesuatu. Haven bertanya kepada Winnie. “Apa kau mengenal wanita ini?” Winnie sedikit bergetar. “A-aku mengenalnya. Dia…. Dia teman SMA ku.” “Oh,” Haven tampak tak peduli pada Cloe. “Teman sekolahmu?” Haven menatap sekilas ke arah wanita beriasan tebal ini. Wajahnya memang cukup cantik, namun itu adalah hasil dari lapisan ma

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 123. HRD berdada montok

    Di Penthouse GreenLand, ada sebuah Villa terbaik yang berdiri disana. Villa itu bernama Golden Phoenix. Camela menjelaskan bahwa Golden Phoenix adalah Villa terbaik yang pernah di bangun di kota ChesterLand. Villa itu dibangun di dataran tinggi dan berada di wilayah kompleks rumah elit. Setelah mendengar penjelasan singkat, Haven langsung tertarik. “Oke, aku mau mengambilnya.” “Baik, Kakak. Saya akan segera menyiapkan untukmu.” Camela segera menghubungi General Manager Penthouse GreenLand - Alexander Won. Bahwa Tuan Clark menginginkan Villa terbaik di Penthouse GreenLand - Golden Phoenix. Tuan Clark akan mengunjungi Penthouse GreenLand hari ini untuk mengambil unit terbaik. Di kantornya, Alexander Won langsung menyanggupi dan dia seorang diri yang akan melayani Tuan Clark untuk mengambil unit terbaik. Siang hari, Winnie baru saja menyelesaikan pekerjaannya dalam bertemu beberapa

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 122. Hadiah Untuk Winnie Lee

    Di sebuah rumah yang berada di kompleks perumahan elit. Seorang pria baru saja dimarahi oleh istrinya. “Cannon, kau mau kemana? Bagaimana jika kita mengulanginya, aku berjanji akan berusaha untuk memberikan yang terbaik untukmu.” Pria itu adalah Lucius Ribery. Wajah pria itu memerah karena merasa malu terhadap istrinya. “Lucius, aku muak padamu. Kau sekarang adalah pria yang sangat lemah. Bagaimana mungkin kita sudah berada di dalam bersama, namun kau tak bisa melakukan apapun.” Seorang wanita cantik dengan pakaian seksi berkata dengan marah kepada pria di depannya. “Kau benar-benar sangat lemah.”Wanita itu adalah istri dari Lucius Ribery - Cannon Obsiden. Dia memiliki wajah yang cukup cantik dengan postur tubuh yang sangat baik dan seksi. Cannon sangat marah dan muak kepada suaminya. Bagaimana tidak? Semalam mereka baru saja masuk ke dalam kamar, dan Lucius tidak bisa melakukan apapun lagi. Saat ini, Lucius

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 121. Resep

    Haven meminta pria tua itu berdiri kembali. “Henry, bangunlah.” Yang lebih mengejutkannya lagi, orang itu memanggilnya dengan sebutan Kakak. Jelas, Henry saat ini lebih menghormati Haven sejak kejadian yang dia lihat kemarin. Henry menggelengkan kepalanya, dia masih berada di posisi yang sama. Henry segera mengadah ke atas, dia lalu kembali berdiri dengan ekspresi takut. “Kakak, saya kemari untuk mengucapkan terimakasih ku yang paling dalam atas bantuan dari kakak Clark.” Haven diam, dia hanya mengangguk. “Hmm…”Sebenarnya, Haven sudah melupakan bantuan yang dia berikan kepada Henry. Namun bagi Henry, bantuan yang diberikan oleh Haven sangatlah berharga, dia tidak bisa melupakan dan membiarkannya begitu saja, jadi dia harus berterimakasih. Hening sesaat, kemudian Henry kembali berkata setelah dia diam sebentar seolah memikirkan sesuatu. “Kakak, jika anda bersedia, maukah kakak bertemu dengan keponakanku? Dia p

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 120. Berterimakasih 

    “Berdasarkan berita yang kudapat saat ini, seseorang telah membuatnya bangkrut karena keluarga Owen telah berani menyingung mereka.” Semua orang terkejut. Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa keluarga Owen tiba-tiba bisa lenyap begitu saja. “Anya, apa yang terjadi?”“Benar sekali, apa yang terjadi? Bukankah Keluarga Owen adalah keluarga yang cukup kuat di kota ini? Apa yang membuatnya tiba-tiba jatuh?” “Aku tidak percaya dengan berita ini. Anya, coba kau jelaskan mengapa keluarga Owen yang begitu kuat bisa jatuh?” Semua orang bertanya kepada Anya. Mereka tidak percaya dengan berita itu. Namun, mereka langsung terkejut begitu membuka berita di kota ChesterLand yang beredar siang tadi. Bahwa keluarga Owen telah dinyatakan bangkrut dan menghilang dari kota ChesterLand.Bukankah Donald mengatakan bahwa keluarga Owen adalah keluarga yang berpengaruh di kota ChesterLand? Nenek Pricilla m

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 119. Berita Mengejutkan 

    Dalam gelapnya malam, Haven menghentikan mobilnya di sebuah jembatan, tepat di bawahnya ada sungai besar yang mengalirkan air yang tenang. Saat melihat ke bawah, dia melihat batangannya melalui bayangan di air yang diterangi oleh cahaya rembulan. Ada aura mengerikan yang terpencar dari dirinya. Dia kemudian menatap ke arah depan. “Peter, jika kau masih mengikutiku dan kau tidak segera kembali ke kota Cloth dan memberitahu si bajingan tua itu bahwa dia harus datang sendiri, aku benar-benar akan membunuhmu!”  Sementara itu, di markas milik Harimau Gunung, Peter memerintahkan anak buah yang dia bawa untuk mengangkat Harimau Gunung. Peter terdiam menatap Harimau Gunung yang sudah tak bernyawa lagi. Mereka sebelumnya telah merencanakan untuk menangkap Haven, namun pria muda itu telah datang sendiri ke hadapan mereka. Sebelum Harimau Gunung menyadari bahwa seorang pria yang datang itu bernama Haven Clark, Harimau G

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 118. Sosok Iblis 

    Dengan kecepatan pergerakan Peter, orang biasa bahkan seorang pembela diri ulung sekalipun tidak akan bisa melihat pergerakan secepat itu. Namun, bagi Haven kecepatan Peter dalam melesat ke depan untuk memberinya serangan, terlalu lambat! Saat jarak serangan pukulan Peter hanya berjarak kurang dari lima puluh sentimeter, Haven masih diam dengan senyum tenang. Sett …Peter terkejut, dengan jarak yang sedekat itu. Haven tiba-tiba menghilang. Serangan Peter telah gagal, dan dia terdiam menyadari bahwa sosok Haven bukanlah seseorang yang selama ini dia pikirkan. Peter terdiam membeku. Ini semua seperti tidak nyata. Bagaimana mungkin ada seseorang yang bisa menghindari serangannya, bahkan pergerakan tidak lebih dari satu detik. Haven dengan mudahnya menghindari serangannya dengan kecepatan yang luar biasa.Bahkan jika seseorang memiliki kemampuan untuk menghindari serangan secepat seran

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status