Share

Bab 32

Author: Abimana
Naura awalnya berharap ketika Bulan pulang mengunjungi Oki, Shaka bisa mengambil uang pemberian Bulan untuk membeli beberapa kilogram daging tanpa lemak di kota untuk mengisi perutnya yang lapar akan daging.

Tak disangka, ketika Bulan kembali bulan lalu, dia hanya membawa dua setengah kilogram beras. Tidak ada daging maupun uang.

Bencana alam tidak hanya berdampak pada satu desa, panen keluarga suaminya Bulan tahun ini juga tidak bagus. Saat dia pulang kali ini, dia tidak punya uang untuk diberikan kepada Oki.

Saat pergi, dia juga mengatakan bahwa ibu mertuanya sedang kurang sehat sehingga butuh dirawat. Dia tidak akan kembali pada musim dingin ini, musim semi tahun depan baru kembali.

Karena itu, Naura marah selama sebulan. Dia juga menjadi sinis ketika berbicara dengan dua mertuanya.

...

Orang yang bisa membeli begitu banyak daging berlemak sekaligus seharusnya Gilang yang berada di seberang rumah mereka.

Gilang adalah seorang penjual yang bepergian dari desa ke desa. Dalam beberapa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 33

    "Kak Disa, biar aku yang mengisinya."Daisha mengulurkan tangan untuk mengambil toples minyak dari tangan Disa."Jangan. Berikan kepadaku."Arjuna lebih dulu mengambil toples dari tangan Disa.Daisha tidak membiarkan Arjuna terlibat dalam memasak sebelumnya, Arjuna terima. Akan tetapi, dia tidak membiarkan Daisha melakukan hal seperti mengisi minyak.Kompor mereka agak tinggi, sedangkan Daisha tidak tinggi. Daisha kekurangan nutrisi untuk jangka panjang.Ada risiko tertentu dalam mengisi minyak.Dia mengalami transmigrasi jauh-jauh baru memiliki istri secantik ini. Kalau wajah Daisha rusak, Arjuna pasti akan sangat menyesal.Bagaimanapun, Daisha masih muda. Ketika Arjuna mengisi minyak daging, hati gadis itu berdebar lagi.Dia menatap minyak daging yang ada di sendok Arjuna, kemudian diam-diam menjilat bibirnya, tampak seperti kucing kecil yang rakus.Meskipun Disa tidak menunjukkannya sejelas Daisha, tatapannya juga tidak meninggalkan sisa minyak daging yang ada di mangkuk.Arjuna yan

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 34

    Daging berlemak harganya enam puluh sen per setengah kilogram, sementara daging tanpa lemak harganya dua puluh sen per kilogram. Harga beras adalah sepuluh sen per kilogram, sedangkan kubis harganya sepuluh sen per potong, kain katun ....Harga barang di tempat ini sangat tinggi.Dibandingkan dengan pendapatan, harganya beberapa kali lebih tinggi dibandingkan zaman modern.Dia harus bekerja lebih keras untuk membuat hidup mereka lebih baik.Setelah memakan sisa minyak dan menemukan bahwa Arjuna telah kembali ke kamar, Daisha buru-buru membawa baskom berisi air."Tuan!"Daisha mendatangi Arjuna, kemudian berkata, "Aku akan membersihkan wajah dan kakimu.""Uh!" Arjuna meletakkan penanya, lalu menyingsingkan lengan baju. "Aku akan melakukannya sendiri."Arjuna benar-benar tidak terbiasa jika orang lain membantunya mencuci muka dan kaki."Tidak boleh!"Daisha, yang selalu berbicara dengan lembut, tiba-tiba berbicara dengan keras dan tegas, yang mana mengejutkan Arjuna.Melihat bahwa dia te

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 35

    Di sebelah.Shaka baru saja pulang saat ini.Saat dia membuka tirai pintu, kemudian masuk ke dalam rumah. Ruangan agak gelap sehingga tersandung mainan yang ada di lantai dan hampir terjatuh."Sialan!"Shaka menendang mainan tersebut kemudian memaki, "Memangnya tidak menyalakan lampu minyak? Apakah kamu ingin membuatku tersandung sampai mati?"Suasana hatinya sedang buruk hari ini.Hari ini seharusnya gaji turun, tetapi hal itu tidak terjadi.Ketika dia berangkat ke sekolah pada sore hari, puisi dan esai yang dia tulis dikritik oleh guru di sekolah. Katanya, esai yang dia tulis kalah dari karya siswa berusia dua belas tahun yang ada di kelas.Shaka pulang dengan sangat marah dan tersandung ketika memasuki rumah sehingga dia langsung meledak.Istri Shaka yang lain masih sibuk di dapur. Hanya ada Naura di atas perapian di kamar. Dia sedang menyusui bayinya. Dia sudah lama tidak makan daging sehingga tidak punya cukup ASI, bayinya terus menangis. Naura membujuk bayinya untuk waktu yang la

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 36

    "Sudahlah!"Melihat Naura mengakui kesalahan, Shaka pun berujar, "Setelah aku menerima gaji, aku akan memberi setengah kilogram daging tanpa lemak untuk memenuhi gizimu.""Sungguh?"Mendengar bahwa Shaka akan membeli daging untuknya, hati Naura tiba-tiba menjadi cerah setelah dia merasa tertekan sekian lama."Bagaimana mungkin aku menipumu? Menikah denganku, hidupmu jauh lebih baik daripada Alsava bersaudari itu.""Benar, kelak Tuan akan menjadi orang kaya dan berkuasa." Naura segera duduk, lalu mulai membayangkan bagaimana rasanya menjadi istri pejabat di kemudian hari.Shaka tidak berkata apa-apa, tetapi tatapannya dipenuhi rasa bangga.Bukankah begawan di Kuil Yamuna sudah mengatakannya? Dalam sepuluh tahun, Keluarga Kusumo akan menghasilkan seorang orang hebat yang mampu dalam bidang sastra dan militer. Dalam sepuluh tahun, putranya Shaka masih kecil. Kalau begitu, bukankah itu artinya dirinya?Cendekiawan nomor satu mungkin belum tentu, tetapi Shaka merasa dia tidak punya masalah

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 37

    Arjuna terpesona.Istri yang begitu lembut, cantik dan pemalu ini ditugaskan oleh pemerintah, bohong bila Arjuna tidak goyah.Akan tetapi, kaki Daisha masih dibalut obat. Selain itu, dia baru berusia 15 tahun tahun lalu, masih sangat muda.Tunggulah sebentar lagi.Setidaknya sampai kakinya sembuh.Menarik napas dalam-dalam, Arjuna berbalik ke pintu lalu berkata, "Disa, kenapa kamu di luar? Cepat masuk dan istirahat."Arjuna hanya fokus dengan rasa tidak tega sehingga dia tidak memperhatikan wajah di balik selimut yang diam-diam tampak terluka.Pada akhirnya, Arjuna masih tidak menyukainya.Setelah Disa masuk, dia melihat ke arah Arjuna dan Daisha, bibirnya bergerak, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya naik ke atas tempat perapian, kemudian tidur di sisi yang jauh dari Arjuna."Tuan, aku sudah menghangatkan selimutnya."Ketika Daisha keluar dari selimut Arjuna, suaranya terdengar rendah dan kurang energi. Dia kembali ke ujung tempat perapian, naik ke tempat tidur untuk tidur,

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 38

    Dia tidak menyadari bahwa es di bawah kakinya mulai retak.Dalam sekejap, esnya pecah, Arjuna langsung jatuh ke dalam air.Untungnya, dia cukup pandai dalam berenang sehingga dia bangun setelah beberapa saat.Tidak ada es yang terasa di dalam air. Setelah keluar dari air, hembusan angin bertiup, membuat Arjuna menggigil kedinginan.Suhu di pegunungan rendah, jadi dia harus segera pulang. Jika tidak, begitu terjadi hipotermia, dia mungkin akan meninggal seperti Arjuna yang sebelumnya.Karena jatuh ke dalam air, Arjuna menarik keranjangnya sehingga menyebabkan separuh ikan dan cangkulnya pun jatuh ke dalam air.Ya sudahlah kalau hanya setengah keranjang, toh juga tidak sedikit. Sedangkan sekop, Arjuna tinggalkan.Arjuna berlari pulang membawa setengah keranjang ikan di punggungnya, sama seperti dia ketika berlatih bersama tim di kehidupan dulu.Dia tidak boleh berlari terlalu cepat, karena energinya akan cepat habis. Lari pelan tidak hanya bisa membuat Arjuna pulang lebih cepat, tetapi j

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 39

    "I ... ikan bakar ...."Daisha hendak berbicara tetapi berhenti."Daisha, kalau ada yang ingin kau katakan, katakan saja.""Tuan, ikan bakar yang kamu masak memang enak, tapi kalau menjualnya ... belum tentu lalu. Seandainya laku, harganya juga tidak tinggi."Daisha menjaga kata-katanya serendah mungkin, takut menyinggung Arjuna.Mereka selalu makan sayur-sayuran liar sehingga menyukai ikan."Jangan khawatir, aku sudah memikirkan cara yang lebih baik untuk memanggang ikan."Ketika Arjuna kembali, seluruh tubuhnya basah kuyup, jadi dia tidak mencabut rumput pentium.Ngomong-ngomong, orang di tempat ini menyebut rumput pentium sebagai rumput cincau.Karena Arjuna berada di tempat mereka, dia akan ikut menyebutnya rumput cincau.Arjuna menyuruh Daisha untuk mencabut rumput cincau. Meskipun rumput cincau di musim dingin tidak sebagus di musim panas, itu tidak buruk.Rumput cincau bisa ditemukan di mana-mana. Daisha tidak perlu pergi terlalu jauh, ada di pegunungan belakang desa.Pegunungan

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 40

    Setelah meninggalkan toko besi, Arjuna pergi ke toko kayu bakar untuk membeli sekantong arang.Lalu dia pergi ke toko obat membeli dua ons jintan dan dua ons lada. Dia meminta penjaga toko obat untuk menggiling jintan dan lada menjadi bubuk. Sayangnya, pada zaman ini tidak ada paprika.Harga barang-barang ini sembilan puluh sen.Sekalipun dia menjual semua ikan hari ini, dikurangi modal, Arjuna tidak akan menghasilkan banyak uang. Akan tetapi, hari pertama berbisnis, jika dia tidak merugi artinya sudah untung. Palingan, dia tidak perlu membeli tongkat besi lagi.Dari sembilan puluh sen uang yang dihabiskan, tujuh puluh sennya adalah untuk dua batang besi.Setelah kembali ke pasar, hari sudah gelap.Jika seseorang datang memungut biaya kios. Kios seperti Arjuna harus membayar dua sen.Sulit bagi orang lemah untuk melawan orang kuat. Pada hari pertama jualan, Arjuna tidak ingin menimbulkan masalah jadi dia memberikannya.Pasar pun mulai ramai, Arjuna membawa Disa dan Daisha pergi membuka

Pinakabagong kabanata

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 350

    Arjuna berdiri lalu membungkuk pada Eshan. Setelah itu, dia tersenyum sambil berkata kepada orang-orang yang menertawakannya. "Terima kasih atas pujian kalian.""Terima kasih? Dia tidak benar-benar menganggap kita sedang memujinya saat kita mengatakan bahwa dia merawat istri-istrinya menjadi cantik, 'kan?""Lihatlah ekspresi konyolnya itu, mungkin saja benar.""Dasar kutu buku.""Yang Mulia, masakan yang aku masak sering dipuji oleh istriku, aku juga merasa masakanku cukup enak. Aku bersedia untuk bertanding dengan calon koki istana kaisar ini."Arjuna menoleh untuk melihat Lujain, tetapi Lujain malah membuang muka dengan jijik. Ada sedikit ekspresi kesal di wajahnya.Jika dia tahu bahwa orang yang maju dari Kabupaten Damai adalah Arjuna, dia tidak akan turun tangan.Arjuna tidak layak bersaing dengannya.Sering mendapat pujian dari istrinya? Dengan beberapa pujian dari para wanita rendahan itu, Arjuna pikir dirinya sangat hebat memasak?Bodoh sekali.Dia sering mendengar orang mengata

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 349

    "Ini jelas-jelas penindasan!""Jangan bicara lagi. Mereka memang sengaja menindas kita dan kita hanya bisa menerima.""Aish, semua karena kita terlalu miskin."Para pedagang dari Kabupaten Damai menggelengkan kepala sambil menghela napas."Kami telah memiliki kandidat untuk ronde kedua, Kak Eshan." Sugi memberi isyarat mengundang. "Sekarang giliranmu."Eshan menoleh, tetapi sebelum dia bertanya, para pengusaha yang mengelola penginapan dan restoran menundukkan kepala mereka, seolah mereka takut akan dipilih oleh Eshan untuk bersaing dengan Lujain."Setiap babak kompetisi memiliki hadiah. Ronde kedua juga sama. Kalau kalian menang, Restoran Kebon Sirih akan menjadi milik kalian. Kalau kalian kalah, Restoran Dapur Rempah Lujain harus diizinkan membuka cabang di Kabupaten Damai."Setelah mendengar ucapan Sugi, semua orang dari Kabupaten Damai menjadi makin marah.Sugi benar-benar tidak tahu malu. Restoran Kebon Sirih memang milik Kabupaten Damai, dia malah menggunakannya sebagai taruhan.

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 348

    Perlawanan Mois kebetulan sesuai dengan keinginan Sugi.Bawahan yang membantah atasan merupakan kesalahan serius. Sugi dapat melaporkannya kepada gubernur, kemudian meminta menjatuhkan hukuman kepada Mois.Jika Mois tak ada lagi, Eshan akan seperti kehilangan satu tangan.Sekretaris daerah berikutnya yang ditunjuk pasti tidak akan sehati dengan Eshan.Karena Sugi pasti telah melakukan sesuatu. Meskipun itu bukan orang Sugi, orang itu pasti orang yang tidak cocok dengan Eshan."Kenapa?" Sugi terus memprovokasi Mois. "Kamu tampaknya sangat tidak puas denganku. Baiklah, kalau begitu kita bisa meminta keadilan dari gubernur daripada aku dibilang menggunakan statusku sebagai atasan untuk menindasmu."Eshan meremas lengan Mois dengan kuat sambil berkata kepada Sugi dengan nada menyanjung. "Terima, terima. Bagaimana mungkin dia tidak terima?"Sugi setingkat dengannya, tetapi Eshan tidak bisa membantah. Apakah Eshan tidak merasa terhina?Tentu saja bukan begitu.Dia sangat merasa terhina.Akan

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 347

    "Hm?" Arjuna mengangkat kelopak matanya, kemudian berkata dengan malas. "Curang? Bagaimana bisa dikatakan curang? Apakah aku melarangmu membuka toko? Apakah aku melakukan bisnis yang melanggar hukum Dinasti Bratajaya?""Kamu tidak tahu malu, tercela!" Wajah Bani memerah karena marah.Mendengar perkataan Bani, Arjuna tertawa. "Kalau bicara soal tidak tahu malu dan tercela, bagaimana aku bisa dibandingkan dengan kalian? Kalian mengandalkan kekayaan Kabupaten Sentosa dan perhatian gubernur kepada kepala daerah kalian untuk menjebak kami demi menguasai semua bisnis di Kabupaten Damai.""Arjuna benar!"Irwan angkat bicara untuk mendukung. Meskipun dia masih memandang rendah Arjuna, dia adalah bagian dari Kabupaten Damai.Terhadap internal, mereka dapat bertarung sampai mati.Terhadap eksternal, mereka harus kompak untuk melawan.Irwan lanjut berkata, "Apa pun yang dijual kedua belah pihak, yang penting tidak melanggar hukum Bratajaya. Syarat ini bukan diajukan oleh Arjuna maupun Yang Mulia

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 346

    Satu batu dapat menimbulkan riak.Perkataan petugas pemerintah itu mengejutkan semua orang."Apakah kamu salah bicara? Bagaimana mungkin barangku tidak terjual satu pun? Pasti barang dia yang tidak terjual satu pun."Wajah Bani memerah, dia sangat marah.Perlengkapan pernikahan keluarga Bani dibuat dengan sangat teliti dan dirancang dengan sangat indah. Perlengkapan tersebut terkenal tidak hanya di Kabupaten Sentosa, tetapi juga di seluruh Kota Perai.Setelah kabar diskon 10% tersebar, orang-orang mulai mengantre sejak tengah malam. Bagaimana mungkin tidak ada satu pun yang terjual?"Pak, apakah kamu sedang bercanda? Seharusnya semua produk keluarga Bani dibeli hingga tak tersisa satu pun, 'kan?"Seorang pedagang dari Kabupaten Sentosa melangkah maju untuk memastikan."Benar." Hendra juga berdiri. "Pasti dibeli sampai tak tersisa satu pun. Petugas ini ingin bercanda, tapi waktunya tidak tepat.""Katakan dengan benar!" Sugi memelotot petugas yang datang melapor itu."Yang Mulia, memang

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 345

    "Seharusnya tidak secepat itu." Sejujurnya, Arjuna benar-benar tidak ingin Daisha hamil secepat itu. Dia masih terlalu muda."Kenapa? Apakah kesehatan Dik Daisha tidak baik? Kalau begitu, aku harus segera membawanya ke tabib.""Bukan." Arjuna menatap dua orang yang sedang kejar-kejaran dan berkelahi di halaman. "Daisha masih kecil, jadi tunggu nanti baru melahirkan.""Tidak, tidak boleh nanti, orang-orang itu akan ...."Hm? Arjuna mengernyit, bertanya-tanya mengapa Disa tidak melanjutkan omongannya.Saat Arjuna mengangkat kepalanya, wajah Disa yang marah nan sedih menarik perhatiannya.Berapa banyak pria yang tahan melihat pemandangan seperti itu, melihat seorang gadis yang kesal sekaligus sedih?Sensasi berdenyut menyebar di dada Arjuna."Akan apa?" Suara Arjuna sedikit serak, nadanya pun menurun tanpa sadar.Suara Arjuna enak didengar, terutama saat dia berbicara dengan suara serak.Suara yang serak, rendah, hangat dan dangkal masuk ke telinga Disa, membuat dia merasa seluruh tubuhny

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 344

    Dia akan membuka toko di tanah rendah sebelah Rumah Bordil Mawar. Dia tidak akan membukanya jika itu bukan tanah rendah.Karena ....Tanah itu adalah lokasi yang bagus untuk membuka toko."Kurasa apa yang dikatakan Yang Mulia Eshan dan Yang Mulia Mois benar. Kenapa kamu begitu keras kepala, Tuan? Bersikeras menjual toko Tante Buana dan membeli tanah di sebelah Rumah Bordil Mawar untuk membuka toko."Setelah Eshan dan yang lainnya pergi, Disa pun mulai mengoceh.Arjuna bersandar di kursi dekat jendela, meletakkan buku yang ada di tangannya, kemudian menatap Daisha yang sedang memijat kakinya."Daisha.""Apakah aku memijat terlalu kuat, Tuan?" tanya Daisha mengangkat kepalanya kepada Arjuna."Tidak, tenagamu pas.""Kalau begitu ...." Mata Daisha yang besar penuh dengan kelembutan. "Apakah ada yang ingin kamu katakan kepadaku?""Tidak, aku hanya ingin bertanya, kenapa kamu tidak menceramahiku?"Biasanya, jika Arjuna membeli beberapa meter kain atau beberapa potong daging, Daisha bisa meng

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 343

    "Persetan dengan teh!" Eshan tiba-tiba mengumpat. "Apakah aku terlihat seperti sedang ingin minum? Tiga ratus tael perak! Kamu menjual sebuah toko, lalu membeli tanah kosong di sebelah Rumah Bordil Mawar? Kamu bilang kamu bisa mengalahkan Bani hanya dengan sebuah toko. Ternyata begitu cara!"Setelah Eshan selesai berbicara, dia meletakkan tangannya di pinggangnya. Wajahnya memerah karena marah."Yang Mulia, jangan marah dulu. Marah tidak baik untuk kesehatan. Minum teh dulu."Arjuna lanjut berbicara sambil menyengir.Namun apa pun yang dia katakan, Eshan mengabaikannya. Sekelompok pengusaha yang ada di belakang Eshan juga memandangnya dengan ekspresi dingin."Arjuna." Akhirnya sekretaris daerah, Mois, yang memecah keheningan. "Kesampingkan soal pertandingan. Kamu menjual toko itu seharga 300 tael, itu terlalu murah.""Toko itu dekat Rumah Bordil Prianka. Seribu tael perak saja masih tergolong murah, apalagi tiga ratus tael.""Aish, seorang kutu buku miskin tahu apa? Tiga ratus tael pas

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 342

    Bukan hanya warga Kabupaten Sentosa saja yang mencari Arjuna, warga Kabupaten Damai juga turut mencarinya."Dia tidak kabur, 'kan?""Dia pasti sudah melarikan diri. Aish, Yang Mulia Eshan seharusnya tidak menyuruh Sekretaris Daerah untuk mencarinya di Desa Embun."Para pedagang di Kabupaten Damai berbisik-bisik. Meskipun Eshan sangat kesal, dia tidak bisa mengatakan apa-apa.Jika dia tahu bahwa Arjuna tidak mau meminjamkan lencana perak, dia pasti tidak akan membiarkan Mois pergi mencari Arjuna."Apa? Kamu yakin tidak salah dengar? Arjuna menjual toko kecilnya, lalu membeli tanah kosong di sebelah barat Rumah Bordil Mawar?" tanya Bani kepada pelayannya dengan ekspresi tidak percaya.Saat malam hari, akhirnya ada berita tentang Arjuna.Entah itu disengaja atau tidak, tetapi Bani adalah orang pertama yang mendapat kabar tentang Arjuna.Tanpa menunggu jawaban pelayan, Bani langsung bertanya, "Apakah dia mengatakan alasan dia membelinya?""Orang-orang kita mendengar dia memberi tahu istrin

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status