Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 295. DUEL NAGA VS NAGA

Share

Bab 295. DUEL NAGA VS NAGA

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-06 17:22:38

Spratzzh..!!

Cahaya merah pekat berwujud lingkaran, keluar melesat dari kedua tangan Chen Sang.

Nampak semakin ke bawah, lingkaran cahaya pukulan itu semakin membesar. Hingga pada saat diameter cahaya pukulan itu mencapai 15 meter...

Blaammpshsk ... !!! Grgghhk..! Greegrrghk..!!

Bumi di sekitar area titik pukulan itu nampak berguncang hebat. Semua satwa yang berada di sekitar lembah itu keluar berlarian kencang, terbang, atau merayap cepat menjauh.

Pusaran angin dahsyat terbentuk seketika, membawa serta debu dan kerikil ikut naik masuk dalam arus pusaran.

Namun tak lama kemudian pusaran angin itu pun terhenti. Kerikil-kerikil serta daun dan ranting, yang ikut terbawa naik oleh pusaran kembali berjatuhan dan berserakan di atas bumi.

Kini nampaklah sebuah lubang besar di permukaan bumi lembah itu. Lubang melingkar berdiameter 15 meteran telah Amblass..!!

Melesak sedalam 5 meteran ke dalam bumi. Bagaikan kolam renang yang kosong, tanpa air berbentuk lingkaran. Dahsyat..!!

Subggu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 296. PUKULAN DUA NAGA

    "Kyaarrgghks..!!" Byaarrshk..!! Pekikkan menggetarkan yang berasal dari dalam Gua Kelelawar itu. Bagai hendak meruntuhkan karang-karang tinggi dan terjal, yang mengurung sosok Bara di dalamnya. Lalu diikuti dengan meledaknya hawa energi dari tubuh Bara, yang langsung memancarkan dua energi ajaib Naga Emas dan Naga Salju dalam dirinya. Perubahan wujud sosok Bara pun seketika terjadi.!Wujud bersisik emas berkilau berada di bagian kanan tubuhnya, dan bagian tubuh kirinya bersisik seputih salju dengan kilauan bak intan. Kedua matanya pun berlainan warna. Mata kanannya merah semerah saga, dengan kemilau keemasan mengelilingi tepian bola matanya. Sementara mata kirinya biru terang menyala. Indah namun pancarkan aura dingin mengerikkan..! Slaphh...! Melesat secepat kilat sosok bercahaya kemilau putih keemasan terang menyilaukan mata. Bak sebuah meteor yang melesat keluar, dari lubang Gua Lalai yang berada di pantai Rancabuaya itu. Sosok perwujudan Bara yang diselimuti cahaya itu te

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 297. JANGAN CEPAT BERLALU

    "Mas Bara, apakah sudah selesai latihannya..?" tanya Resti, seraya berlari kecil menghampiri kekasihnya itu. "Sudah Resti. Ayo kita kembali ke vila. Hawa malam tak baik buatmu Resti," ajak Bara, yang langsung merengkuh Resti dalam dekapannya, seraya mengajaknya ke villa. Bara tak ingin kekasihnya itu masuk angin malam. Resti menyandarkan tubuhnya ke pundak Bara, dirinya merasa sangat nyaman bila berada dekat kekasihnya itu. Sejak tadi, dia memang tengah menanti Bara selesai latihan. Karena malam itu Resti ingin ngobrol berdua saja dengan kekasihnya. Ya, hanya berdua. Karenanya Resti langsung menggandeng tangan Bara. Menuju ke taman yang cukup indah di belakang vila, yang ditempati oleh para sahabat wanita. Temaramnya lampu taman, bagai menguarkan kesan romantis tanpa disengaja, bagi sepasang kekasih itu. Bimo dan Resti pun duduk bersebelahan, di bangku taman yang terbuat dari beton yang dilapisi keramik itu. "Mas Bara, bolehkah Resti meminta satu hal pada Mas Bara..?" ucap Rest

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 298. BANG MADI REPORT

    "Bodoh kalian..! Persilahkan mereka masuk..!" semprot sang Jendral, pada para penjaga pagar gerbangnya. Namun dalam hati sebenarnya dia mentertawakan para petugas itu. 'Biar kalian rasakan sekarang! Tak bisa kalian sembarangan masuk ke kediamanku ini..!' bathin sang Jendral puas. Akhirnya, ketiga petugas kepolisian yang memegang surat perintah pemeriksaan dan penggeledahan itupun masuk, ke dalam kediaman sang Jendral. "Maaf Pak Graito. Kami hanya menjalankan perintah, untuk menanyakan beberapa hal pada Bapak. Dan juga memeriksa rumah pak Graito..!" ucap tegas sang petugas. "Silahkan saja tanyakan apa yang ingin ditanyakan," ucap sang Jendral tenang. Beruntung dia telah memindahkan seluruh pasukkan Harimau Besi, serta semua senjata di gudangnya ke kediaman Freedy. Karenanya sang Jendral bisa bersikap santai, dalam menghadapi para petugas itu. Sementara seorang menginterogasi sang Jendral. Dua orang petugas lainnya menggeledah ke sekeliling kediaman sang Jendral. Nampak raut wa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 299. KEMBALI DAN PENGINTAIAN

    "Hhhh..! Ada saja perkara yang datang dan pergi. Cari masalah rupanya kau Freedy..!' desis bathin Bara, merasa kesal pada Freedy. Namun Bara berniat mendatangi warung bang Madi, dan nongkrong di sana bersama David besok. *** Sementara di kediaman Freedy. Saat itu Freedy sedang duduk bersama Angga, di teras kediaman bekas ayahnya itu. "Bagaimana Freedy, apakah Cin Hai dan Han Jian sudah mendapatkan info dari rumah Bara itu..?" "Hingga saat ini belum ada kabar menggembirakan dari mereka Angga. Tapi biarkan saja mereka mengawasi beberapa hari lagi. Jika masih belum ada hasil, maka akan kupindahkan mereka mengawasi kantor David," sahut Freedy menjelaskan rencananya. "Bagus Freedy! Mengetahui keberadaan salah satu saja dari mereka. Maka otomatis kita akan dapatkan mereka semua. Aku sudah rindu sekali memandang wajah Resti yang jelita itu Freedy." "Bersabarlah Angga. Toh tak lama lagi kau akan bisa menghabisi Bara di arena." "Justru itu Freedy. Aku ingin Resti tahu dan melihat s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 300. PERSIS SAMA

    'Hmm. Dua cecunguk itu sudah datang. Semoga Bang Bara juga segera datang', bathin bang Madi. Dilihatnya Cin Hai dan Han Jian yang langsung mengeluarkan ponsel mereka, setelah keduanya duduk di kursi warung. Tak lama kemudian, Bara dan David pun sudah hampir tiba di kediaman Bara. "David, sebaiknya parkirkan mobilmu di mini market terdekat dengan kediamanku saja. Kita datang ke warung Bang Madi, dengan berjalan kaki saja. Agar pengintai itu dalam kondisi tak siaga," ujar Bara mengarahkan. "Ahh..! Kau benar Bara. Mari kita kejutkan mereka!" seru David, yang merasa gemas dengan para pengintai suruhan Freedy itu. Bara menulis sebuah chat di ponselnya, yang di tujukan pada bang Madi, "Bang Madi. Nanti tolong di warung berlakulah pura-pura tak kenal saya ya." Klik.! chat pun terkirim. Bip.! Balasan bang Madi pun langsung masuk tak lama kemudian. Madi :"Siap Bang Bara."Akhirnya David memarkirkan mobilny di sebuah mini market, yang hanya berjarak 150 meteran dari kediaman Bara da

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 301. DUEL DI BUMI PERKEMAHAN

    "Baik..! Tapi katakan dulu siapa yang menyuruh kalian mengawasi rumahku..?! Freedy kah..?" seru Bara menerima 'tantangan' Cin Hai, seraya bertanya pada mereka berdua. "Benar..! Kami memang disuruh olehnya..!" sahut Cin Hai jujur, karena dia merasa yakin akan bisa menghabisi Bara dan temannya itu. 'Percuma kau tahu juga, karena sebentar lagi kau akan jadi mayat Bara..!' bathin Cin Hai gemas. "Baik. Ikuti aku ke tempat yang nyaman..!" Seth..! Seru Bara seraya langsung melesat cepat, keluar dari warung bang Madi. Bara sengaja tak mengeluarkan kecepatan penuh pada ilmu meringankan tubuhnya, agar David dan dua lawannya bisa mengikutinya. Seth..! Sethh..! Cin hai dan Han Jian melesat cepat mengikuti sosok Bara. Seth..! David melesat menyusul di belakang mereka. "Hahh...! Muke gile..! semuanya lenyap..!" seru bang Madi terkejut bukan kepalang, tubuhnya sampai terjatuh di atas kursinya dari posisi berdiri. Saking gemetar rasa dengkulnya, menyaksikan semua orang yang tadi berada di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 302. AMBYARNYA KIPAS NERAKA

    'Hmm. Akan kucoba dengan kombinasi Pukulan Kilat Naga Emas level ke 4 dan Pukulan Naga Salju level 4', bathin Bara. Segera kaki kanannya menjejak bumi dengan hantaman keras, dengan tangan kiri mengepal menghantam ke langit. Daambh..!! Kratzzh..!! Bumi bergetar bagai di hantam palu godam raksasa. Sementara dari langit, seberkas cahaya kebiruan melesat dan menghantam tangan kiri Bara yang mengepal dengan sebuah ledakkan bak petir menyambar. Uap tebal putih segera mengepul menutupi tangan kiri Bara hingga sebatas lengan. Pada saat uap putih pekat itu menghilang, maka tangan kiri Bara hingga sebatas siku telah di selimuti sisik berwarna putih kebiruan, yang berkilau terkena sinar matahari. Sungguh menyilaukan.!Byaarsh..!! Kini tangan sebelah kanan Bara, yang tiba-tiba telah berubah diselimuti sisik keemasan yang juga menyilaukan. Bara menangkupkan kedua tapak tangannya yang berbeda warna sisik itu. Lalu Bara menepuk keras kedua telapak tangannya. Plaarkhhs...!! Suara keras meng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 303. MENTION KERAS BARA

    "Apakah Bara yang membunuhnya..?" tanya sang Guru pelan, namun getar kengerian malah makin terasa bagi Han Jian. Han Jian sangat paham, jika sang Guru sudah berkata dengan nada tenang, namun dalam seperti itu. Maka itu adalah tanda, bahwa sang Guru tengah menahan kemurkaan hebat dalam dirinya. Sang Guru bahkan bisa mengiris-iris leher orang dengan tenangnya, jika dia sudah dalam kondisi seperti itu. Karena Han Jian memang pernah melihat kejadian seperti itu. Dan kini nada suara yang seperti itu terdengar lagi dari sang Guru. "B-benar Suhu. Baralah yang menyebabkan kematian Kakak kedua," sahut Han Jian gugup. Klik.! Hong Chen pun menutup panggilan tanpa bertanya-tanya lagi. *** Sang Jendral sedang menatap serius Pasukkan harimau Besinya, yang kala itu sedang berlatih di halaman belakang rumahnya. Saat... Tuttt ... Tutt ... Tuttt.! Ponsel Graito berdering, dilihatnya nama pemanggil di layar ponselnya 'Master Hong Chen memanggil'. Klik.! "Ya Master Hong," sapa Graito sopan.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 368. PESTA AKBAR

    Taph..! Tak salah memang Bara menjuluki Brian sebagai sahabat tercepat setelah dirinya, dalam hal ilmu meringankan tubuh. Bara pun terselamatkan dan langsung di bawa oleh Brian, ke tempat agak jauh dari arena pertarungan. Para sahabat pun berlesatan cepat menghampiri Brian, untuk melihat kondisi Bara yang masih tak sadarkan diri. Gatot langsung menotok beberapa titik di tubuh Bara. Untuk mempercepat dan memperlancar sirkulasi darah dan energi di tubuh Bara. Akhirnya, para sahabat memutuskan untuk meninggalkan area pertarungan final malam itu. Mereka pun berniat kembali ke kediaman Joseph, yang saat itu masih setia menanti mereka. Tampak wajah Joseph pucat pasi dilanda ketakutan, akibat merasakan kondisi alam yang tadi bagaikan hendak kiamat. Namun rasa cemasnya atas keselamatan Bara cs, membuatnya tetap bertahan menanti di posisinya. Sungguh orang yang tabah dan setia kawan si Joseph ini. Dimas dan Leonard memutuskan ikut ke rumah Joseph, setelah mereka melihat kondisi Bara.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 367. SAVANA BERGUNCANG

    Lengkap sudah tiga elemen langit, es, dan bumi menyatu..! Dalam satu badai gelombang power raksasa di sekitar Bara.Semua orang yang berada di sekitar arena pertarungan itu, mereka langsung bergerak secepat mungkin. Untuk menjauh dari lokasi pertarungan, yang bagaikan sedang dilanda kiamat itu. Bahkan dua helikopter yang tersisa di udara, mereka hanya bisa mengambil gambar itu dari jarak yang sangat jauh. Tentu saja mereka bergidik ngeri, setelah melihat dua helikopter rekan mereka yang sudah menjadi bangkai. Tanpa ada satu pun penumpangnya yang bisa selamat. Dengan saling menguatkan tekat. Keempat sosok lawan Bara secara bersamaan bergerak, menyerang dan menerjang..! "Hiyaahh...!! Haaurmmsh.!! Hiyaathh..!! Huuppsh..!!" Keempat sosok itu serentak melesatkan pukulan andalan mereka ke arah Bara. BLANNGGGKSHHZTT...!!!! Sebuah gelombang besar bak bola energi raksasa pun melesat deras ke arah Bara. Gelombang energi yang tercipta dari 4 serangan lawannya tersebut, terdiri atas berb

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 366. TIGA ELEMEN MENYATU

    "Tembak..!" seru Dimas, saat dia melihat para sniper penyelenggara mulai menarget ke arah Bara. Splazth..! Splatsh..! ... Splatzh..! Dengan serentak para sniper Pasukan Super Level segera melesatkan pelurunya. Clakh..! Clakhs..! Clapsh..! Claksh..! ... Clakgssh..! Dan seluruh sniper pihak penyelenggara pun terhentak tewas, dengan kepala berlubang.! Karena memang mereka sudah dalam target para sniper Pasukan Super Level sejak tadi. Seth..! Sethh..! Sethh..! Sang Jendral, Freedy, dan Pandu, yang melihat Hong Chen sudah bergerak menyerang Bara. Akhirnya mereka semua pun ikut melesat, hendak menyerang Bara. Para sahabat yang melesat juga telah bersiap dengan ilmu pamungkas mereka masing-masing. Ajian 'Sayap Pembelah Langit' disiapkan oleh Brian, ajian 'Tendangan Halilintar Semesta' disiapkan Sandi, Gatot siagakan 'Jari Singa Neraka'nya, dan David juga telah menyiapkan ilmu 'Tapak Budha Mengguncang Langit' miliknya. Seth..! Sett..! Dimas dan Leonard juga tak mau ketinggalan, mere

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 365. AMBYAR PAMUNGKAS

    Langit bagai terbelah, saat menyambar sebuah kilatan halilintar bercahaya keemasan ke arah tangan Chen Sang yang teracung. Dan nampaklah kini, betapa tangan kanan Chen Sang di selimuti cahaya keemasan yang berkeredepan menyilaukan. Sebuah cambuk dengan 3 lidah petir berkilat-kilat, dengan mengeluarkan bunyi tegangan listrik yang mengerikkan di udara. Krrtzzh...! Krttzzkh..!! Krrttzzsk..!!Bara melirik ke arah timer, yang menunjukkan pertarungan sudah berada di menit ke 21. 'Hmm. Apa boleh buat, ini terpaksa', bathin Bara resah. "KALIAN SEMUA YANG DI BAWAH..! MENYINGKIRLAH LEBIH JAUH..!!" seru Bara memperingatkan, dengan lambaran tenaga dalamnya, pada semua orang yang berada di sekitar arena. Seketika semua orang di bawah pun bergerak menjauhi garis batas arena. Hati mereka semua sama berdebar. Ya, mereka semua sangat sadar, kiranya puncak pertarungan final telah tiba. Dan 'Pukulan Dua Naga' pamungkas Bara pun di siapkan tanpa ragu lagi. "Hyaarrghks...!!" Blaatzhs..!! Blaatzks

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 364. DUEL DUA NAGA

    "Terimalah ini bedebah.!" Byaarshk..!! Chen Sang berseru keras, seraya kembali meledakkan energi dalam dirinya. Kini nampak sosoknya berubah di selubungi cahaya hitam pekat kemerahan. Inilah ilmu gabungan, antara power Naga Bumi dan ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! Byaarshk..!!Bara juga meledakkan 'power' dalam dirinya. Seketika sosoknya berubah menjadi dua warna yang berbeda. Nampak sebagian sisik tubuhnya berwarna emas di kanannya, dan sisik putih cemerlang kebiruan di sebelah kirinya. Kedua matanya mencorong, dengan warna merah menyala dan biru berkilau. 'Ahh..! Penyelarasan dua Mustika Naga..!' seru bathin Chen Sang terkejut. Walau dia sudah mendengar dari gurunya, soal pemuda yang sanggup menyelaraskan dua power Mustika Naga ini. Namun tetap saja hatinya merasa tergetar. Melihat keindahan sekaligus kengerian 'power', di balik sosok Bara itu. Namun tentu saja Chen Sang juga sangat yakin, dengan 'power'nya sendiri. Segera Chen Sang menerapkan ilmu 'Badai Neraka Naga Bumi'nya.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 363. L E N Y A P

    Slaph..! Slaph..! Hampir bersamaan dan dengan kecepatan yang setara, Bara dan Chen Sang kini telah saling berhadapan di tengah arena pertarungan yang luas itu. Keduanya masih dalam posisi melayang tak menyentuh tanah. Keduanya nampak saling tatap dengan pandangan tajam, dalam jarak sekitar 15 meter. "Apakah kau yang membunuh kedua adik seperguruanku..?!" seru tajam Chen Sang. "Maaf, adik seperguruanmu yang mana..?" Bara balik bertanya tenang. Karena dia memang tak tahu, jika Cin Hai dan Han Jian adalah adik seperguruan dari Chen Sang. "Si Kipas Neraka dan si Naga Terbang..!" seru Chen sang geram bukan main, melihat ketenangan Bara. 'Seolah tak bersalah saja kau bangsat..!' seru hati Chen Sang murka. Nampak 4 buah helikopter dari pihak channel khusus telah terbang mengudara, di empat titik mereka dalam bentuk 'plus' di empat sisi arena. "Ohh..! Si Tukang Kipas dan si Pendek Kekar itu. Iya aku membunuhnya, karena mereka berbuat onar di negeriku," sahut Bara tersen

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 362. SEMUA BERGERAK DAN BERDOA

    "Hmm. Sepertinya ini akan memakan waktu agak lama. David, konfirmasikan saja waktu pasang pertaruhan khusus pada menit ke 25 pada para rekanan kita. Pada menit tersebut akan bisa ditentukan, aku atau Chen Sang yang akan tewas," ucap Bara. Sepasang mata Bara pun langsung terpejam, bathinnya berusaha membaca alur pertarungan yang akan terjadi nanti malam. "Baraa..! Kau harus memenangkan pertarungan nanti malam, sobatku!" seru Sandi terkejut waswas, mendengar ucapan terakhir Bara. "Kau pasti menang Bara..! Jangan ragu untuk menghabisi lawanmu nanti malam!" seru Gatot yakin. 'Andai sampai kau kalah, maka aku juga akan turun arena dan menghabisi Graito..! Dialah biang kerok dari semuanya ini!' bathin Gatot bertekad."Mas Bara.! Kau harus memenangkan pertarungan nanti..!" seru Brian serak, dia sangat terkejut mendengar ucapan terakhir Bara yang sangat dikaguminya itu."Baik akan ku infokan waktu pasang taruhan itu pada seluruh rekan kita. Aku percaya padamu Bara..!" seru David mantap.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 361. MUSUH TELAH TIBA

    "Bara! Sebentar lagi aku landing di bandara A.A. Bere Tallo." "Ahh..! Kau merepotkan diri untuk datang Leonard. Kali ini sepertinya akan berbahaya Leonard. Apakah Marsha kau bawa serta..?" "Tidak ada alasan bagiku untuk tak berada di sisimu, saat kalian menghadapi bahaya. Tidak Bara, Marsha tak kuijinkan ikut, walaupun dia memaksa," sahut Leonard mantap. "Syukurlah Marsha tak ikut serta. Baiklah Leonard. Kau sudah datang, maka Brian akan menemuimu. Brian akan menunjukkan hotel, di mana Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan menginap. Untuk sementara kau bisa menempatinya, sambil menunggu Mas Dimas datang tak lama lagi," ujar Bara lega, mendengar Marsha tak ikut serta. Bara pun memberi arahan pada Leonard. "Baik Bara, aku mengerti." Klik.! "Brian kau berangkatlah sekarang juga ke pintu keluar Bandara. Untuk menyambut Leonard. Antarkan dia ke hotel tempat Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan bermalam. Dan temani dia hingga Mas Dimas datang, lalu kau kembalilah ke sini," uj

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 360. MENGGEBRAK PERTARUHAN TERAKHIR

    "Wah..! Mantap Norman..! Kau memang pandai menangkap angin surga rupanya! Hahaa..!" David merasa senang atas pasrtisipasi Norman, dalam rencana Bara cs menghabisi 'bisnis' sang Jendral. "Hahaaa..! Baik David, sementara itu dulu yang bisa kupertaruhkan saat ini. Jika ada rejeki mendadak, maka pasti akan kutambahkan taruhanku." Klik.!"Semuanya. Norman telah menyiapkan dana 9 triliun untuk bertaruh besok," ujar David, dengan wajah berseri. "Wah..! Sepertinya Graito akan nangis darah bila mengetahui hal ini. Hehe," Dimas menimpali. "Bukan hanya nangis darah Mas Dimas. Tapi nangis sambil bugil dia, kayak ODGJ baru..! Hahaha..!" timpal Gatot tergelak. "Mantap David..! Hehehe..!" seru Bara senang, seraya terkekeh mendengar celotehan para sahabatnya. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara kembali berdering. Klik.! "Ya Andrei." "Bara, aku mendengar dari Tuan Winston, kalau dia ikut bertaruh atas kemenanganmu di kompetisi internasional itu. Apakah aku boleh ikut bertaruh atas keme

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status