Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 277. SIRNA JADI DEBU

Share

Bab 277. SIRNA JADI DEBU

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-31 16:11:40

Byaarrrsshtk..!!

Seketika sisik keemasan muncul menyelimuti seluruh tangan Bara hingga lengannya.

Ya, sisik emas yang menyelimuti tangan Bara, kini tidak lagi sebatas siku seperti biasanya.

Bara pun menambahkan level tenaga dalamnya menjadi 3/4 powernya..! Ampun dahsyatnya Tuan Vijay..!

Bakalan ambyar sosok Dayat kali ini nampaknya.

Sontak peningkatan 'power' yang begitu tiba-tiba dari tubuh Bara, langsung memicu ledakkan gelombang energi yang memancar keluar dari dirinya.

"Ahh..!" Dayat tersentak dan terhuyung mundur beberapa langkah.

Saat terpaan gelombang energi dahsyat Bara, mampu mendorong dirinya ke belakang.

Seketika wajahnya memucat seputih kertas. Demi menyadari, bahwa hawa gelombang energi seperti itu tak akan mungkin bisa dilawannya..!

Sebuah level power yang tak akan pernah bisa dicapainya. Kendati dia berlatih selama puluhan tahun siang malam sekalipun.

Namun terlambat bagi Dayat, untuk menyadari hal itu. Dia benar-benar tak menyangka, jika Bara sejauh ini hanya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 278. PENGEJARAN DI UDARA

    Suara sorak bergemuruh para penonton pro Bara kembali bergaung menggelegar. "Hidup Sang Kaisar Prodeo..!!" "Terimakasih Bara Satria..!!" "Bara pasti menang..!!" "God of fighter..! Caesar Prodeo..!!" Ya, mereka semua dilanda rasa gembira dan bangga. Karena jagoan mereka akhirnya menjadi wakil negeri, dalam kompetisi internasional nanti. Tak sedikit pula yang mendoakan kebaikkan bagi Bara. Karena taruhan mereka untuk Bara selalu menang. *** Dan seperti biasanya. Suasana di penjara kota sudah layaknya malam tahun baru atau malam takbiran saja. Sorak sorai, tabuhan jeruji besi, serta gelak tawa hampir semua narapidana di dalamnya. Sungguh menjadikan penjara kota bagaikan pasar malam, di tengah acara karnaval. Semarak sekali. Bahkan para petugas sipir pun sampai kewalahan, dan tak sanggup menenangkan euphoria para napi itu. Dan sesungguhnya, hampir seluruh sipir serta petugas di Penjara Kota juga bertaruh untuk Bara..! Maka jadilah seisi Penjara Kota malam itu melepaskan emosi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 279. DUEL DI UDARA

    "Bara..! Kita di ikuti dua helikopter di belakang, sepertinya mereka hendak mengetahui posisi markas kita. Paman menyuruh Sandi memutar, dan mengacaukan arah tujuan kita. Untuk mengecoh mereka..!" seru Gatot mengabarkan. "Baik Gatot. Jangan putuskan panggilanmu Gatot kita harus tetap berkomunikasi..!" "Baik Bara, kau benar." "Sandi putar arah 45 derajat ke kiri, kita kacaukan arah tujuan kita..! Ada dua helikopter mengikuti kita!" Bara berseru mengarahkan pada Sandi. "Baik Bara..!" Sandi mengikuti arahan Bara. Sementara Drajat sedang berpikir keras, soal bagaimana mereka melepaskan diri. Dari pengintaian dua helikopter, yang jelas-jelas milik penyelenggara itu. Karena Drajat telah membidik penumpang di helikopter itu dengan teleskopnya, dan mendapati Denta cs berada di dalamnya. "Bagaimana Paman..? Apa siasat kita kali ini..?" Dimas bertanya bingung. "Apakah kita harus mendarat, dan menanti apa yang akan mereka lakukan Paman..? Jika memang harus bertempur, ayolah..! Aku ju

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 280. PANIK DAN RENCANA DRAJAT

    "Menjauhlah kalian..!!" seru lantang Drajat, pada helikopter yang membawa sahabat mudanya. Helikopter itu pun menjauh hingga berada di jarak 500 meter, dari lokasi pertarungannya dengan Angga. Sementara Angga juga tak mau kalah, dia juga langsung terapkan pukulan aji pamungkasnya 'Murka Singa Langit'. Nampak kedua tangannya telah bercahaya merah sangat terang. "Kyaarrghksh..!!" Duaarrtzzs...!! Didahului dengan pekikan bagaikan naga murka menggetarkan. Sosok Drajat bagai meledak dahsyat di udara. Scraatzzkhs..!! Ledakkan yang pancarkan pecahan cahaya putih biru menyilaukan mata. Bagaikan ledakkan pesta kembang api di angkasa. Melesat ratusan Sisik Naga Salju bak hujan cahaya ujung pedang intan ke arah Angga, yang berjarak sekitar 40 meter di depannya. "Huaarrmmshhk...!!" Splaashp..!! Dengan auman keras Angga, sosok singa emas di belakangnya seketika pecah menjadi 7 sosok. "Hiahh..!!" Spraatzzhk..!! Haaurrmmshk...!!Angga langsung menghantamkan pukulan dahsyatnya, yang bercah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 281. SELAMAT JALAN..

    Namun diam-diam rupanya Drajat melakukan sesuatu, yang tak diduga oleh kedua sahabat mudanya tersebut. Ya, rupanya Drajat sedang memompa sesuatu keluar dari dalam tubuhnya. Sesuatu yang harus dikeluarkannya, dalam kondisi dirinya masih hidup. Hingga pada batasnya.."Kyaarrghks..!" pekikan naga murka bergaung dahsyat. Dimas dan Gatot sampai terhempas ke belakang, dan membentur dinding helikopter. Helikopter seketika itu juga oleng dan tak terkendali. "Hegghs..!" Drajat keluarkan seruan tersedak. Dan dari mulutnya, keluar sebuah batu putih berkilau sebesar bola pingpong. Batu itu seperti giok, namun lebih transparan wujudnya. Benda itu langsung di genggam oleh Drajat, yang tangannya sejak tadi telah bersiap di depan mulutnya. Dimas dan Gatot cepat kembali menghampiri Drajat. Tangan mereka langsung menahan tubuh lemas Drajat, agar tak terjerembab jatuh. "Di .. mas ..hhh ... hhh.. berikan pa ..da Ba..ra. Telan sa .. ja. Kitab..nya di lema..ri.shhh ..." dan akhirnya terkulai sudah t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 282. DUKA DAN MURKA

    "Baik Bara," sahut Sandi seraya meningkatkan kecepatan helikopter itu. Keharuan, kesedihan, dan rasa kehilangan nampak jelas terlukis, pada wajah semua para sahabat Bara cs. Mereka semua berkumpul di vila tanpa ada yang ketinggalan. Resti, Revina, Katrin, Dewi, bahkan Retno ibu Dimas juga ikut berada di vila markas malam itu. Mereka semua bergegas datang ke vila markas, saat dikabari tentang gugurnya paman Drajat. Semua anggota Pasukan Super Level pun tertunduk sedih, karena mereka merasa sangat kehilangan sosok pemimpin, guru, dan juga panglima terdepan mereka. Lima buah helikopter sudah disiapkan di halaman markas. Untuk berangkat ke Cirebon, menuju ke kediaman keluarga besar Drajat. Dimas juga sudah mengabarkan perihal meninggalnya Drajat, pada pihak keluarganya. Pihak keluarga Drajat tentu saja terkejut dan sedih mendengar kabar itu. Namun rupanya Drajat sudah mewanti-wanti mereka, untuk tabah jika sesuatu terjadi pada dirinya. Mereka pun menunggu jenasah Drajat di terbang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 283. AMANAH YANG BERAT

    "Keparath..!" Graito berteriak marah entah memaki siapa, seraya menghantam meja. Braakhh..!!Namun yang pasti ... again.! Sebuah meja jati ukir harus segera dibeli. Untuk menggantikan meja jati ukir yang ambyar dan hancur, di ruang pribadinya. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Kembali ponsel sang Jendral berdering. Klik.! "Ya Angga..!" seru sang Jendral, yang masih merasa emosi dengan kabar dari Atri tadi. "Ayah. ! Paman Denta telah tewas, helikopter yang dinaikinya jatuh semalam." "A-apa..?! Siapa yang menjatuhkan helikopternya..?!" seru sang Jendral terkejut bukan main, mendengar kabar buruk itu. Sang Jendral pun langsung menduga, jika helikopter pasti jatuh akibat sesuatu hal. "Itu gara-gara pukulan Bara, Ayah! Bara yang melakukannya," sahut Angga cepat. "Bedebah Bara..! Kau lagi .. kau lagi..! Baik Angga..! Ayah akan segera ke sana. Dan kau Angga..! Persiapkan dirimu untuk menghabisi Bara, di pertandingan tantangan pada sang Penguasa Wakil Negeri dua bulan mendatang..!" Kl

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 284. MENUJU PENJARA KOTA

    "Dahsyat..!" seru Sandi takjub. Melihat kedahsyatan energi Mustika Naga Salju, yang baru saja disaksikannya"Edan..!" Gatot pun berseru terkejut. Lalu Bara meraih kitab tebal, yang ternyata terpisah menjadi dua bagian. Kitab dengan tulisan dan bahan yang sama. Namun sayangnya Bara sama sekali tak bisa membaca dan memahami makna, dari huruf-huruf serta beberapa gambar yang tergurat di buku berbahan kulit berwarna kuning kecoklatan itu. "Aku tak bisa membaca dan memahaminya," keluh Bara dengan wajah agak kecewa. "Wah, sayang sekali Bara," ujar David menyayangkan hal itu. "Mas Bara, ada satu pesan lagi dari paman Drajat yang harus kaujalani," ucap Dimas, yang sejak tadi terdiam dan terkesima, melihat hal yang terjadi pada Mustika Naga Salju itu. "Apa itu Mas Dimas..?" tanya Bara, yang kini merasa penasaran dengan maksud Drajat memberikan kitab yang sama sekali tak mampu dibaca dan dipahaminya itu. "Paman Drajat meminta kau menelan Mustika Naga Salju itu," sahut Dimas. "Hei..! Bu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 285. HEBOH DAN SEMARAK

    "Sudah lama kita tak bertemu mereka David. Bagaimana ya keadaan rekan-rekan kita sekarang di sana..?" Bara berkata sekaligus bertanya, seolah pada dirinya sendiri. Ya, Bara memang memiliki kenangan tersendiri di Penjara Kota itu. Tempat yang merupakan 'titik awal' dari perjalanannya, menjadi seorang petarung kompetisi. Sebuah titik tolak yang seketika merubah kehidupannya 180 derajat. Sehingga pada akhirnya uang bukanlah masalah lagi, dalam kehidupannya. Namun di sisi lain. Hal itu juga merupakan titik pahit dalam hidupnya. Di mana sebuah kemelut terjadi, yang menyebabkan tewasnya kedua orangtuanya tercinta. Sungguh sebuah harga yang teramat mahal bagi Bara. Namun hal itu memang sudah menjadi garis-NYA..! Akhirnya mereka pun tiba di Penjara Kota. Suasana di luar area penjara saat itu tak begitu ramai. Bara teringat kebiasaannya dahulu, di jam-jam seperti ini. Biasanya dia dan rekan-rekannya sedang asik nongkrong dan ngobrol, di Taman blok penjara. Akhirnya Bara dan David turun

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 368. PESTA AKBAR

    Taph..! Tak salah memang Bara menjuluki Brian sebagai sahabat tercepat setelah dirinya, dalam hal ilmu meringankan tubuh. Bara pun terselamatkan dan langsung di bawa oleh Brian, ke tempat agak jauh dari arena pertarungan. Para sahabat pun berlesatan cepat menghampiri Brian, untuk melihat kondisi Bara yang masih tak sadarkan diri. Gatot langsung menotok beberapa titik di tubuh Bara. Untuk mempercepat dan memperlancar sirkulasi darah dan energi di tubuh Bara. Akhirnya, para sahabat memutuskan untuk meninggalkan area pertarungan final malam itu. Mereka pun berniat kembali ke kediaman Joseph, yang saat itu masih setia menanti mereka. Tampak wajah Joseph pucat pasi dilanda ketakutan, akibat merasakan kondisi alam yang tadi bagaikan hendak kiamat. Namun rasa cemasnya atas keselamatan Bara cs, membuatnya tetap bertahan menanti di posisinya. Sungguh orang yang tabah dan setia kawan si Joseph ini. Dimas dan Leonard memutuskan ikut ke rumah Joseph, setelah mereka melihat kondisi Bara.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 367. SAVANA BERGUNCANG

    Lengkap sudah tiga elemen langit, es, dan bumi menyatu..! Dalam satu badai gelombang power raksasa di sekitar Bara.Semua orang yang berada di sekitar arena pertarungan itu, mereka langsung bergerak secepat mungkin. Untuk menjauh dari lokasi pertarungan, yang bagaikan sedang dilanda kiamat itu. Bahkan dua helikopter yang tersisa di udara, mereka hanya bisa mengambil gambar itu dari jarak yang sangat jauh. Tentu saja mereka bergidik ngeri, setelah melihat dua helikopter rekan mereka yang sudah menjadi bangkai. Tanpa ada satu pun penumpangnya yang bisa selamat. Dengan saling menguatkan tekat. Keempat sosok lawan Bara secara bersamaan bergerak, menyerang dan menerjang..! "Hiyaahh...!! Haaurmmsh.!! Hiyaathh..!! Huuppsh..!!" Keempat sosok itu serentak melesatkan pukulan andalan mereka ke arah Bara. BLANNGGGKSHHZTT...!!!! Sebuah gelombang besar bak bola energi raksasa pun melesat deras ke arah Bara. Gelombang energi yang tercipta dari 4 serangan lawannya tersebut, terdiri atas berb

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 366. TIGA ELEMEN MENYATU

    "Tembak..!" seru Dimas, saat dia melihat para sniper penyelenggara mulai menarget ke arah Bara. Splazth..! Splatsh..! ... Splatzh..! Dengan serentak para sniper Pasukan Super Level segera melesatkan pelurunya. Clakh..! Clakhs..! Clapsh..! Claksh..! ... Clakgssh..! Dan seluruh sniper pihak penyelenggara pun terhentak tewas, dengan kepala berlubang.! Karena memang mereka sudah dalam target para sniper Pasukan Super Level sejak tadi. Seth..! Sethh..! Sethh..! Sang Jendral, Freedy, dan Pandu, yang melihat Hong Chen sudah bergerak menyerang Bara. Akhirnya mereka semua pun ikut melesat, hendak menyerang Bara. Para sahabat yang melesat juga telah bersiap dengan ilmu pamungkas mereka masing-masing. Ajian 'Sayap Pembelah Langit' disiapkan oleh Brian, ajian 'Tendangan Halilintar Semesta' disiapkan Sandi, Gatot siagakan 'Jari Singa Neraka'nya, dan David juga telah menyiapkan ilmu 'Tapak Budha Mengguncang Langit' miliknya. Seth..! Sett..! Dimas dan Leonard juga tak mau ketinggalan, mere

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 365. AMBYAR PAMUNGKAS

    Langit bagai terbelah, saat menyambar sebuah kilatan halilintar bercahaya keemasan ke arah tangan Chen Sang yang teracung. Dan nampaklah kini, betapa tangan kanan Chen Sang di selimuti cahaya keemasan yang berkeredepan menyilaukan. Sebuah cambuk dengan 3 lidah petir berkilat-kilat, dengan mengeluarkan bunyi tegangan listrik yang mengerikkan di udara. Krrtzzh...! Krttzzkh..!! Krrttzzsk..!!Bara melirik ke arah timer, yang menunjukkan pertarungan sudah berada di menit ke 21. 'Hmm. Apa boleh buat, ini terpaksa', bathin Bara resah. "KALIAN SEMUA YANG DI BAWAH..! MENYINGKIRLAH LEBIH JAUH..!!" seru Bara memperingatkan, dengan lambaran tenaga dalamnya, pada semua orang yang berada di sekitar arena. Seketika semua orang di bawah pun bergerak menjauhi garis batas arena. Hati mereka semua sama berdebar. Ya, mereka semua sangat sadar, kiranya puncak pertarungan final telah tiba. Dan 'Pukulan Dua Naga' pamungkas Bara pun di siapkan tanpa ragu lagi. "Hyaarrghks...!!" Blaatzhs..!! Blaatzks

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 364. DUEL DUA NAGA

    "Terimalah ini bedebah.!" Byaarshk..!! Chen Sang berseru keras, seraya kembali meledakkan energi dalam dirinya. Kini nampak sosoknya berubah di selubungi cahaya hitam pekat kemerahan. Inilah ilmu gabungan, antara power Naga Bumi dan ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! Byaarshk..!!Bara juga meledakkan 'power' dalam dirinya. Seketika sosoknya berubah menjadi dua warna yang berbeda. Nampak sebagian sisik tubuhnya berwarna emas di kanannya, dan sisik putih cemerlang kebiruan di sebelah kirinya. Kedua matanya mencorong, dengan warna merah menyala dan biru berkilau. 'Ahh..! Penyelarasan dua Mustika Naga..!' seru bathin Chen Sang terkejut. Walau dia sudah mendengar dari gurunya, soal pemuda yang sanggup menyelaraskan dua power Mustika Naga ini. Namun tetap saja hatinya merasa tergetar. Melihat keindahan sekaligus kengerian 'power', di balik sosok Bara itu. Namun tentu saja Chen Sang juga sangat yakin, dengan 'power'nya sendiri. Segera Chen Sang menerapkan ilmu 'Badai Neraka Naga Bumi'nya.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 363. L E N Y A P

    Slaph..! Slaph..! Hampir bersamaan dan dengan kecepatan yang setara, Bara dan Chen Sang kini telah saling berhadapan di tengah arena pertarungan yang luas itu. Keduanya masih dalam posisi melayang tak menyentuh tanah. Keduanya nampak saling tatap dengan pandangan tajam, dalam jarak sekitar 15 meter. "Apakah kau yang membunuh kedua adik seperguruanku..?!" seru tajam Chen Sang. "Maaf, adik seperguruanmu yang mana..?" Bara balik bertanya tenang. Karena dia memang tak tahu, jika Cin Hai dan Han Jian adalah adik seperguruan dari Chen Sang. "Si Kipas Neraka dan si Naga Terbang..!" seru Chen sang geram bukan main, melihat ketenangan Bara. 'Seolah tak bersalah saja kau bangsat..!' seru hati Chen Sang murka. Nampak 4 buah helikopter dari pihak channel khusus telah terbang mengudara, di empat titik mereka dalam bentuk 'plus' di empat sisi arena. "Ohh..! Si Tukang Kipas dan si Pendek Kekar itu. Iya aku membunuhnya, karena mereka berbuat onar di negeriku," sahut Bara tersen

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 362. SEMUA BERGERAK DAN BERDOA

    "Hmm. Sepertinya ini akan memakan waktu agak lama. David, konfirmasikan saja waktu pasang pertaruhan khusus pada menit ke 25 pada para rekanan kita. Pada menit tersebut akan bisa ditentukan, aku atau Chen Sang yang akan tewas," ucap Bara. Sepasang mata Bara pun langsung terpejam, bathinnya berusaha membaca alur pertarungan yang akan terjadi nanti malam. "Baraa..! Kau harus memenangkan pertarungan nanti malam, sobatku!" seru Sandi terkejut waswas, mendengar ucapan terakhir Bara. "Kau pasti menang Bara..! Jangan ragu untuk menghabisi lawanmu nanti malam!" seru Gatot yakin. 'Andai sampai kau kalah, maka aku juga akan turun arena dan menghabisi Graito..! Dialah biang kerok dari semuanya ini!' bathin Gatot bertekad."Mas Bara.! Kau harus memenangkan pertarungan nanti..!" seru Brian serak, dia sangat terkejut mendengar ucapan terakhir Bara yang sangat dikaguminya itu."Baik akan ku infokan waktu pasang taruhan itu pada seluruh rekan kita. Aku percaya padamu Bara..!" seru David mantap.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 361. MUSUH TELAH TIBA

    "Bara! Sebentar lagi aku landing di bandara A.A. Bere Tallo." "Ahh..! Kau merepotkan diri untuk datang Leonard. Kali ini sepertinya akan berbahaya Leonard. Apakah Marsha kau bawa serta..?" "Tidak ada alasan bagiku untuk tak berada di sisimu, saat kalian menghadapi bahaya. Tidak Bara, Marsha tak kuijinkan ikut, walaupun dia memaksa," sahut Leonard mantap. "Syukurlah Marsha tak ikut serta. Baiklah Leonard. Kau sudah datang, maka Brian akan menemuimu. Brian akan menunjukkan hotel, di mana Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan menginap. Untuk sementara kau bisa menempatinya, sambil menunggu Mas Dimas datang tak lama lagi," ujar Bara lega, mendengar Marsha tak ikut serta. Bara pun memberi arahan pada Leonard. "Baik Bara, aku mengerti." Klik.! "Brian kau berangkatlah sekarang juga ke pintu keluar Bandara. Untuk menyambut Leonard. Antarkan dia ke hotel tempat Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan bermalam. Dan temani dia hingga Mas Dimas datang, lalu kau kembalilah ke sini," uj

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 360. MENGGEBRAK PERTARUHAN TERAKHIR

    "Wah..! Mantap Norman..! Kau memang pandai menangkap angin surga rupanya! Hahaa..!" David merasa senang atas pasrtisipasi Norman, dalam rencana Bara cs menghabisi 'bisnis' sang Jendral. "Hahaaa..! Baik David, sementara itu dulu yang bisa kupertaruhkan saat ini. Jika ada rejeki mendadak, maka pasti akan kutambahkan taruhanku." Klik.!"Semuanya. Norman telah menyiapkan dana 9 triliun untuk bertaruh besok," ujar David, dengan wajah berseri. "Wah..! Sepertinya Graito akan nangis darah bila mengetahui hal ini. Hehe," Dimas menimpali. "Bukan hanya nangis darah Mas Dimas. Tapi nangis sambil bugil dia, kayak ODGJ baru..! Hahaha..!" timpal Gatot tergelak. "Mantap David..! Hehehe..!" seru Bara senang, seraya terkekeh mendengar celotehan para sahabatnya. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara kembali berdering. Klik.! "Ya Andrei." "Bara, aku mendengar dari Tuan Winston, kalau dia ikut bertaruh atas kemenanganmu di kompetisi internasional itu. Apakah aku boleh ikut bertaruh atas keme

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status