Share

Bab 012. BARA JENGKEL

'Surat wasiat ayah..!' seru bathin Marini.

"Bi ... Bi Diyem! Kesini sebentar Bi," Marini memanggil sosok perempuan paruh baya, yang membantunya melayani pembeli di warung makan sederhana miliknya depan rumah.

"Iya Bu Mar," sahut bi Diyem, seraya bergegas masuk ke rumah.

"Bi Diyem, tolong teruskan membereskan kamar Ayah dan menjemur kasur dulu ya. Biar saya yang menjaga warung sambil membaca surat ini dulu," ucap Marini tersenyum.

"Baik Bu," sahut bi Diyem.

Marini beranjak menuju warung makan miliknya, yang dibukanya sejak kepergian Bara merantau 4 tahun yang lalu. Dia memang butuh kesibukan, agar tak terlalu larut dalam kesedihan dan kesepian dalam menjalani hari-harinya.

Direkrutnya pula Bi Diyem yang tak lain masih tetangganya itu, untuk membantunya berjualan di warung. Namun memang karena hobi memasak sudah mendarah daging dalam dirinya, maka tak perlu waktu lama warung sederhananya itu cukup ramai oleh pelanggan di jam-jam makan.

Orang sedesanya banyak yang memuji masakkannya yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status