Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 018. PERSIAPAN KOMPETISI

Share

Bab 018. PERSIAPAN KOMPETISI

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-19 13:34:18

Tuttt ... tuttt ... tuttt!

Klikh!

"Pagi Resti."

"Kau sudah siap Vina..?" tanya Resti, hatinya sedikit berdebar karena ini adalah hari pergerakkan mereka berdua minggat dari rumah.

"Ok Resti, aku siap. Siapkan saja semua yang perlu kaubawa Resti."

"Beres Vin. Kita akan langsung ke Bank menarik tunai 40% dari limit kartu kredit kita, mengucapkan pesan pada orangtua via chat, lalu langsung reset ponsel dan ganti nomor."

Resti mengatakan kembali detail rencana mereka berdua.

"Ok. Selanjutnya kita akan mengontrak sebuah apartemen di daerah Bintaro saja Resti."

Ujar Revina menambahkan.

"Baik Vina, kita bertemu di Bank satu jam lagi ya."

"Ok Resti. Klik."

Revina memandang ranselnya yang cukup penuh kali ini. Semua berkas penting, perhiasannya, dan beberapa stel pakaian telah termuat rapih di dalamnya.

Mereka sepakat meninggalkan mobil mereka, dan menggunakan grab menuju bank tempat pertemuan mereka. Karena kebetulan kartu kredit precious mereka dari bank yang sama.

'Maafkan Vina Mah, Pah. K
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 019. TERKEJUT

    "SalaM Paman Tedjo. Lama tak bertemu," sapa Marini tersenyum haru. Dia mengenal orang kepercayaan mendiang ayahnya ini dengan sangat baik.Marini sendiri juga bisa merasakan ketulusan dan kesetiaanTedjo pada ayahnya sejak dulu, saat dia masih tinggal di rumah ini."Baik Marini. Silahkan masuklah dulu ke dalam. Pastinya kau lelah," ucap Tedjo tersenyum sambil mempersilahkan Marini berjalan ke arah pintu rumah. Di ambil alihnya tas agak besar Marini untuk dibawakannya.Sesampainya mereka di depan pintu, Tedjo segera mengeluarkan sebuah gantungan kunci dengan beberapa anak kunci di dalamnya."Marini. Terimalah hakmu ini. Sudah lama Paman menunggumu dan anakmu kembali ke rumah ini. Masuklah, Paman ada di rumah depan itu ya," ucap Tedjo sambil menyerahkan kunci itu."Terimakasih Paman Tedjo," Marini berkata dengan penuh rasa terimakasih.Klek..! Marini membuka pintu rumah itu. Beribu kenangan pun berlintasan di benaknya, saat dia mulai masuk ke dalamnya, sambil memandangi sudut demi sudut

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 020. POS MONYET

    "Baik," sahut Bara sambil beranjak berdiri, lalu melangkah menuju ke ruang kunjungan mengikuti sang petugas."Silahkan itu tamunya," ucap sang petugas, sambil menunjuk seorang pria paruh baya perlente yang berada di dalam ruang kunjungan.'Degh..!''Pak Rudi! ada apa dia mengunjungiku..?' bathin Bara terkejut dan bertanya-tanya."Siang pak Rudi," ucap Bara sopan.Rudi Handoko tak menjawab sapaan Bara, matanya tajam menatap sinis bercampur jijik pada Bara."Bara..! Aku tak banyak waktu untuk bicara denganmu. Katakan saja apa kau mengetahui keberadaan Resti..?!" seru Rudi ketus dan langsung ke point maksud kedatangannya."Lho..! Memangnya ada apa dengan Resti Pak..?" seru Bara kaget.Dia sama sekali tak mengerti kenapa ayah Resti bertanya seperti itu padanya. Namun hatinya menyimpulkan bahwa Resti telah minggat dari rumahnya.Rudi menatap tajam menyelidik pada ekspresi Bara,'Huhh..! Sepertinya pemuda brengsek ini juga tak tahu', sungut bathinnya kesal, namun dia juga diliputi kebingung

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 021. WANITA PANGGILAN KELAS ATAS

    "Serius bos..?!" seru Jarot bersemangat.Bara kembali hanya tersenyum saja menatap Jarot. Mereka bertiga akhirnya makan bersama dengan suasana gembira, walau dengan porsi yang terbatas karena jatah Bara yang di bagi tiga. *** Seorang wanita cantik nampak turun dari sebuah mini cooper cabrio merah.Nampak dia langsung di sambut dan dikawal oleh dua orang petugas lapas yang telah menantinya. Wanita dengan lekuk tubuh sempurna, dengan rambut riap tergerai yang di cat blonde kemerahan itu pun tersenyum pada kedua petugas itu."Silahkan ikuti kami Nona," ucap sang petugas itu sopan.'Cakep amat sih nih cewek..!' Glek! Bathin kedua petugas itu sambil menelan jakun mereka."Baik," suara renyah wanita itu terdengar. Menambah fantasi nakal kedua petugas itu makin melenting tinggi.Mereka pun beranjak melangkah menuju ke sebuah pondok yang tak terlalu luas. Namun kesan mewah langsung terasa, saat mereka semakin dekat dengan pondok itu.Pondok itu terletak agak tersembunyi di bagian tengah are

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 022. PERSIAPAN DAN PENCARIAN

    "Baik bos. Terimakasih," ucap Jarot, seraya berjalan ke sel Paul cs dan memberikan lima bungkus nasi padang pada mereka."Paul ini dari si Bos buat kalian," ucap Jarot."Wah, mantap nian Bos kita Rot..!" seru Paul sambil menatap punggung Bara, yang telah berlalu menuju sel khususnya dengan rasa kagum dan terimakasih.Baru kali ini dia melihat penguasa gang yang baik hati dan tak semena-mena seperti Bara. Karena sepengetahuannya semua penguasa gang di Blok D adalah penindas pada napi di bawahnya. Termasuk dirinya dulu.Keesokkan harinya, semua napi di Gang 5 secara kolektif sudah mengumpulkan seluruh uang yang mereka miliki. Mereka semua sepakat untuk bertaruh atas kemenangan Bara, pada pertandingan nanti malam melawan Rojak penguasa Gang 2.Terkumpul dana taruhan yang cukup besar dari Gang 5, yang separuhnya berasal dari David. Ya, diam-diam dia membawa uang tunai cukup besar yang di selipkan di ranselnya.Sementara di kubu Gang 2 tentu saja bertaruh atas nama penguasa mereka Rojak, w

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 023. DUA PASANG MATA TERKESIMA

    "Siap Jenderal!!" sahut ketiga orang itu tegas."Berangkatlah, semoga kalian menemukannya. Aku juga akan mencari dengan caraku sendiri," ucap sang Jenderal yang tak lain adalah Tedjo.Ya, pangkat terakhir saat Tedjo mengundurkan diri adalah seorang Letnan Jenderal, kharismanya sangat merasuk ke sanubari anak buahnya. Hingga saat ini pun sebutan Jenderal masih disebut oleh mantan anak buahnya itu.Ketiga orang itu serentak berdiri memberi hormat, lalu beranjak meninggalkan rumah megah sang Jenderal dengan tegak. Adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi mereka mendapat misi dari sang Jendral.Terlebih mereka juga mengetahui, sosok yang paling dihormati sang Jenderal dalam hidupnya. Siapa yang tak kenal dan tertunduk segan dengan rasa gentar, jika mendengar Panglima Naga Emas yang legendaris itu disebut.Sebuah nama julukan yang harum menyebar dari mulut ke mulut dalam kemiliteran di negeri ini. Ditambah lagi yang mereka cari adalah cucu langsung dari sang Panglima legendaris itu.Maka mu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 024. CAKAR PEREMUK TULANG

    'Gilaa.!! Ternyata masih ada ilmu meringankan tubuh selangka itu..!' bathin Braja terkejut bukan kepalang.Sementara David menyimpan keterkejutannya dalam hati,'Pantas saja dia bisa keluar masuk penjara dengan mudahnya. Sungguh level meringankan tubuh yang sangat sempurna', bathin David kagum.Penonton sekelas Nero, Woro dan Bora saja bisa terkecoh! Apalagi penonton yang lainnya, yang notabene hanya berkemampuan tarung biasa saja."Kenapa Mas Braja..? Sepertinya Mas agak terkejut," tanya Marsha. Mata jernihnya yang awas melihat ekspresi Braja yang nampak terkejut, saat melihat peserta kompetisi bernama Bara memasuki arena."Pemuda itu bukan orang biasa Marsha," sahut Braja nampak serius, tanpa menoleh pada Marsha.Tatapan mata Braja terus mengikuti gerak-gerik Bara di dalam arena itu yang nampak tenang. Tak nampak ketegangan atau ambisi meluap. Bahkan terlihat Bara sama sekali tak terpengaruh, oleh sorak sorai penonton yang mengejeknya.'Hmm. Pengendalian diri tingkat tinggi', bathin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 025. PENYERBUAN DI KAMPUS

    "Baiklah semuanya!! Pemenang dari pertarungan perdana ini, adalah Bara Satria..! Penguasa Gang Lima!!" teriak wasit mengumumkan pemenang pertarungan malam itu.Nampak masuk empat orang ke dalam ring arena, mereka mengangkat sosok Rojak keluar dari ring arena pertarungan.Ya, sepertinya akan sulit bagi Rojak untuk mempertahankan gelarnya sebagai penguasa Gang 2, dengan kondisi sepuluh jarinya yang patah itu. 'Luar biasa coolnya pemuda bernama Bara itu', bisik hati Marsha kagum.Entah mengapa mata Marsha seolah tak bisa lepas memandang sosok Bara, yang masih berada di dalam arena itu. Sama sekali dia tak merasa sedang memandang seorang napi saat itu. Karena yang nampak di matanya adalah seorang pemuda gagah dengan tubuh sedang, namun nampak menyimpan kekuatan yang besar dalam dirinya.Bara juga sempat menoleh ke arah Marsha sekejap tadi, mungkin dia heran melihat ada seorang wanita cantik yang ikut menyaksikan pertarungannya di dalam penjara.'Degh!' Tatapan tajam namun hangat dari Bar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 026. MENDADAK CINTA

    "Gue Dodo..!" Brian berseru tegas.Sepasang matanya yang biasanya lembut dan tenang kini menatap tajam bagaikan mata elang, pada orang yang memegang pisau lipat itu."Brian.." desah Katrin berbisik mencemaskan keselamatan Brian.Sementara di wajah Dodo kini malah terukir senyum kelegaan, bagai terdakwa yang lolos dari vonis mati. Hal yang sama terlihat pula di wajah teman-teman tongkrongannya.Brian maju mendekati Katrin sambil melepas kemeja panjangnya, di balik kemeja panjangnya ternyata dia memakai kaos hitam polos berlengan pendek."Katrin, pakailah," ucap Brian memberikan kemeja panjangnya, sambil meletakkan tas ranselnya di dekat Katrin dan Nina berdiri."Terimakasih, tapi sebaiknya jangan lakukan ini Brian," Katrin berbisik pelan, sambil menerima kemeja Brian."Tenanglah Katrin," bisik Brian tersenyum."Heii..hei..heii!! Punya nyali juga rupanya kau..!" seru pemimpin penyerbuan itu, seraya memainkan pisau lipatnya dengan sangat terampil."Ini mau main keroyokkan apa kita by one

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 334. SERANGAN DI PAGI HARI

    "Teh manis opo..? Gundulmu kuwi..! Bikin sendiri sana..!" seru bi Tarni sewot. "Ya Bibi, Gatot kan mau pulang nanti Bi. Bikinin ya, teh bikinan Bibi kan yang paling pas di lidah. Hehe," celetuk Gatot terkekeh. "Huhh..! Gombiall..!" sungut bi Tarni, seraya beranjak kembali ke dapur. Bara cs melanjutkan obrolannya, sambil makan gorengan buatan bi Tarni. Sungguh suasana yang menyenangkan di pagi itu. Namun...Wrrngg..! Wrŕenngg..!! Secara tiba-tiba dari ketinggian, turun dengan cepat 5 buah helikopter ke arah markas Bara. Kumpulan helikopter itu terbang dalam keadaan melintang berbaris. Pada ketinggian sekitar 80 meter di atas tanah, dengan sisi-sisi pintu nya telah terbuka menghadap ke depan vila. Nampak RPG-32 telah disiapkan pada posisi siap meluncur. "Tembak..!!" Pandu yang memimpin langsung penyerangan, langaung memberikan perintah tembak. Swassh..! Swaassh ..! ... Swaassh..!! Enam buah roket langsung melesat cepat ke titik target di markas Bara. "Awass..! Semuanya..!! Han

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 333. HARIMAU BETINA

    "Resti..!" Seth..! Tiba-tiba saja sosok Revina melesat masuk, dan memalang di antara tubuh Resti yang tertarik maju. Plakh.! ... Plakh..!!Dan Revina langsung menampar keras pipi Evan bolak-balik 3 kali. "Arrkksgh...!! Kurang ajar kau Rrevina..! Kau selalu menghalangiku..!" Evan berteriak keras kesakitan. Pipinya terasa panas berdenyar, dengan kuping berdenging, dan mulutnya terasa asin berdarah. Warna merah lebam segera menghias kedua pipi Evan, yang nampak mulai membengkak. "Kau yang Bajingan Evan..! Rupanya tempo hari aku kurang keras menghajarmu..!" seru Revina dengan mata membelalak marah, seraya menunjuk ke wajah Evan. "Hei.hei..hei..! Rupanya buruanmu galak juga Evan. Aku jadi ingin mencicipi keganasannya di ranjang..! Hahaaa..!" seru tergelak salah seorang dari teman Evan. Dan serentak kedua teman Evan itu berjalan mendekat ke arah Revina. "Resti..! Kau masuklah ke mobil. Biar kuhajar tiga pecundang ini..!" bisik tajam Revina pada Resti. "Hati-hati Vina..!" bisik Re

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 332. BERTEMU MUSUH LAMA

    "Bara memang brengsek..! Dia berkata dia adalah orang bebas..! Cuih..! Jangan harap..!" seru Freedy, mengungkapkan kekesalan hatinya. "Freedy, apakah benar Bara berkata begitu..?!" seru sang Jendral, yang mendengar seruan marah Freedy. "Benar Jendral." "Hmm. Pemuda licik itu benar-benar tahu posisinya saat ini Freedy..!" seru Graito. "Maksud Jendral..?!" seru Freedy kaget. Setelah mendengar sang Jendral seolah membenarkan ucapan Bara yang telah bebas. "Freedy, buka nalarmu..! Saat ini posisi kita dalam pengintaian pihak kepolisian. Dan aku mencurigai ada kerjasama antara pihak Bara cs dengan kepolisian, untuk menyelidiki serta membekuk kita. Karenanya kita tak mungkin mengajukan laporan pencabutan jaminan kita atas dirinya. Karena telah terjadi pergantian pejabat tinggi di kepolisian saat ini. Jika kita nekat melaporkan juga. Maka kemungkinan pihak kepolisian malah akan memeriksa kita, sehubungan dengan penjaminan yang kita lakukan. Benar-benar 'culas' si Bara ini..!" seru sa

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 331. MARKAS BARA CS DETECTED

    "Haishh..! Dasar wong gemblung.! Lagi bahas Non Marsha malah ngomongin makanan," sentak bi Tarni kesal pada Gatot. Segera ia melepaskan pelukannya dari Gatot, seraya mengusap air matanya. Lalu dia pun berbalik melangkah kembali ke dalam vila, tanpa menoleh lagi. Tentu saja bi Tarni hendak membuatkan masakan terenak, khusus buat 'tuyul dapur'nya itu. "Lho..?! Salah saya di mana Bi Tarni yang cantik..?" protes Gatot, sambil memasang wajah bingung.Ya, dibalik sikap jutek bi Tarni pada Gatot, sesungguhnya dia sudah menganggap Gatot bagai ponakannya sendiri. Para sahabat lainnya hanya tertawa saja, melihat adegan rutin cekcok Gatot dan bi Tarni itu. Mereka pun akhirnya berkumpul dan ngobrol di teras vila dalam suasana yang penuh kekeluargaan. *** Dua hari kemudian. Sang Jendral sedang termenung di 'ruang rahasia'nya. Tampak emas batangan bertumpuk-tumpuk membentuk sebuah gunungan setinggi 3 meteran. Beberapa brankas besi pun tampak berjajar, di sekitar ruangan yang luas tersembun

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 330. KELUARGA BESAR DAN KEPULANGAN

    "Terimakasih Mas Bara, Mas Dimas, Mas Gatot, Mas David, Mas Sandi, Brian, dan semuanya. Kalian memang sahabat-sahabat terbaik seumur hidupku," ucap serak Marsha, penuh perasaan terimakasih dan keharuan mendalam. "Bukan apa-apa Marsha, kau juga kerap membantu kami semua. Istirahatlah, yakinlah hari esok pasti lebih baik Marsha," sahut Bara tersenyum menenangkan. Ditatapnya Marsha dengan pandangan penuh prihatin dan juga sayang, pada sahabat wanitanya ini. Marsha pun tertunduk, dengan buliran air mata mengalir di pipinya. Lalu dia pun beranjak melangkah menuju ke kamarnya, dengan dirangkul oleh Leonard. "Mas Bara, David, dan semuanya. Atas nama keluarga Winston Group, saya mengucapkan banyak terimakasih atas pertolongan dan penghiburan kalian. Di saat keluarga kami mengalami musibah yang menyedihkan dan membingungkan ini. Kalian datang dan memberi titik terang atas masalah kami. Dengan ini, 'Winston group' telah menganggap kalian sebagai bagian dari keluarga besar kami. Kami tak

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 329. AKSI MENGGETARKAN BARA CS

    Slaph..!! Wurrsh..! Bara membuka jalan dengan melesat keluar dari heli, seraya hantamkan pukulan jarak jauhnya dengan energi terukur, ke arah kaca jendela kamar hotel. Pyaarsshk..!! Taph!Kaca jendela pecah dan Bara langsung melesat masuk ke dalamnya. Slaph..! ... Slaph..! Tiga sahabat Bara ikut melesat cepat, dan mendarat masuk ke dalam kamar itu. "Hahh..!!" "Aihh..!!" Betapa terkejutnya Kuzma dan juga Marsha yang berada dalam kamar itu. Nampak Kuzma tengah bertelanjang dada, sedangkan di ranjang saat itu nampak Marsha yang terikat kedua tangannya di sisi ranjang. Kuzma memang sengaja mengikat Marsha. Karena Marsha kepergok nekat hendak bunuh diri, dengan cara meloncat dari jendela kamar hotel yang terbuka. Beruntunglah Kuzma melihatnya, dan menggagalkan niat Marsha. Dia pun langsung mengikatnya di ranjang. Tubuh Marsha dalam keadaan polos, dan hanya di tutupi dengan sehelai selimut setengah badan saja. Karuan Leonard yang melihat hal itu jadi murka bukan main terhadap K

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 328. EKSEKUSI DAN AKSI

    "Bos Besar bahkan jatuh hati padanya Barton. Bos Besar hendak membawanya besok ke Rusia, untuk di jadikan wanitanya. Sekarang mereka masih asik berbulan madu di Hotel Canabis," ujar pelan Jacob, seraya kembali melihat ke sekiitaran lokasi balkon. Dia takut ada Sergei memergokinya, saat dia tengah membuka kedok bos mereka, lalu melaporkannya pada Kuzma. Namun tentu saja suaranya masih bisa jelas terdengar oleh Bara dan Brian, yang berada di atap balkon tersebut. Bara segera memberi isyarat pada Brian, untuk segera bergerak cepat. Seth..! Seth..! Sosok Bara dan Brian melesat cepat turun ke balkon. Lalu ... "Hei .. Tagh..! Tagh..! Hanya sebatas itu suara yang keluar dari bibir Jacob, saat Bara menetak cepat sisi lehernya dan juga Barton. Keduanya pun langsung pingsan seketika. Brian langsung menyambar tubuh Jacob dan... Slaph..! Slaph..! Sosok Bara dan Brian kembali melesat cepat menuju ke mobil Herbert, yang menunggu di sudut blok kawasan itu. Herbert saat itu tengah asik me

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 327. PENYUSUPAN DI MARKAS MUSUH

    "Brengsekk..!" maki Gayatri dengan suara penuh kebencian, di dalam kamarnya. Dia sungguh benci menerima perlakuan ayahnya, yang memang bajingan itu. Dirinya merasa sangat tak dihargai, apalagi di anggap anak oleh Graito. Pedih..! Namun Gayatri tak berdaya. Ya, hanya itu tanggapan Graito, mendengar laporan menggembirakan dari putrinya. Tanpa luapan kegembiraan, ataupun kata-kata lainnya. Karena memang semuanya kini menjadi 'hambar' bagi Graito. Dan satu-satunya semangat, ambisi, dan tujuan dalam hidup Graito kini. Adalah, bagaimana pun caranya, dia harus bisa menghabisi Bara..! Hanya itu..! *** Sementara senja sudah menjelang malam, saat Bara cs tiba di markas milik Leonard di Chicago. Mereka pun langsung berembuk di markas Leonard saat itu juga. Untuk menentukan langkah berikutnya. "Leonard, apakah kau memiliki gambaran soal markas Kuzma..?" tanya Bara. "Herbert! Jelaskan dan gambarkan lokasi markas agen Kuzma pada kami," perintah Leonard pada bawahannya itu, yang ikut sert

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 326. PERANG BISNIS DAN PELACAKKAN

    "Tuan muda, kabar sangat buruk terjadi di Chicago. Harga senjata-senjata milik kita di jual dengan harga bawah pasar, oleh agen milik Kuzma. Sedangkan harga-harga produk mereka dijual tetap, bahkan naik..!" seru Herbert, pimpinan agen Winston Group di Chicago. Leonard menyalakan speaker phonenya, dia ingin para sahabatnya juga bisa mendengar pembicaraannya. Karena Chicago adalah kota yang akan mereka selidiki. "Hmm. Ikuti saja permainan mereka Herbert. Keluarkan semua stok senjata produk Rusia yang ada di gudang sana. Jual dengan harga di bawah pasar. Namun jangan naikkan harga produk senjata kita..! Pakai harga tetap untuk produk kita..!" ujar Leonard tegas. "Sepertinya stok produk buatan kita yang mereka miliki. Itu baru datang kemarin Tuan Muda. Karena kemarin stok produk kita sudah tak tersedia di agen mereka. Entah kenapa tiba-tiba hari ini stok produk kita melimpah di markas mereka." "Sepertinya Kuzma mengumpulkan sisa stok produk kita yang masih mereka miliki, dan mensup

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status