Home / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 005. THE NEXT LEADER

Share

Bab 005. THE NEXT LEADER

Author: BayS
last update Last Updated: 2024-10-07 11:40:17

"Hahhh..! Punya kemampuan juga kau rupanya..!" seru kaget Paul, yang menyaksikan gerakan kilat Bara dari sel seberang.

"Bangsat..! Kita hajar dia..!" teriak Jarot yang masih kesakitan.

Dalam emosinya Jarot tak bisa melihat betapa Bara jelas-jelas memiliki kemampuan jauh di atas dirinya dan dua rekannya.

Dia malah memberi aba-aba untuk kembali menyerang Bara, yang tampak tersenyum dingin melihat kedegilan tiga cecunguk rekan satu selnya ini.

Mendengar aba-aba dari pimpinan selnya, si kurus dan si gempal langsung mengikuti jejak Jarot. Mereka kembali sama menyerang Bara dengan tendangan ke tubuh Bara.

"Hiyahh..!" Wukkh..! Wush..! Wukk..!

Tiga buah tendangan melesat ke arah dada dan lengan Bara, namun kali ini Bara hanya diam saja menerima semua serangan mereka.

Diam-diam Bara mengerahkan Aji 'Perisai Baja'nya, yang merupakan tingkatan dasar dari aji 'Sisik Naga Emas' warisan sang kakek.

Seketika tubuhnya bagai terselimuti lapisan energi tenaga dalamnya, sosok Bara menjadi sangat keras sekeras baja.

Daghh..! Kreegk..!

"Arrghkss..! Awhhhsssshh...! Aduhh Makkk...!" terdengar teriakkan 'trio nada' setinggi 9 oktav, yang cukup menggegerkan seisi Gang Teri di penghujung senja itu. Teriakkan kesakitan dari Jarot, si Kurus, dan si Gempal.

Sementara Bara melangkah tenang kembai ke arah sudut sel dan membereskan ranselnya kembali. Seolah tak pernah terjadi apa pun di situ. Cool..!

"Gilaa...!!" seru Paul dan 4 rekan satu selnya, yang menyaksikan jelas peristiwa luar biasa itu.

'Aku menyerah', bathin Paul menatap jerih pada Bara. Sekuat-kuatnya dia, tak mungkin dia sanggup menghadapi tiga serangan dengan cara yang di praktekkan Bara barusan.

Hatinya 'ciut' seketika melihat hal itu, hanya orang-orang khusus saja yang memiliki kemampuan seperti itu. Seperti si Nero, penguasa di Gang Kakap, pikir Paul.

'Sepertinya Gang Teri akan memiliki penguasa baru', bathin keempat rekan satu sel Paul.

Tangg.! Tangg!

"Hei kenapa kalian berteriak-teriak mengganggu ketenangan..?!" sentak sang sipir berkumis melintang, sambil memukul-mukul jeruji sel dengan tongkat kayunya.

"Tidak ada apa-apa Pak Barjo. Mereka hanya sedang latihan vokal untuk menyambut tahun baru besok," sahut Paul, yang langsung menjawab dan mengedipkan matanya pada Jarot cs.

"Iya Pak Barjo. Maaf suara kami mengagetkan," sahut Jarot dan kedua rekannya yang langsung tanggap atas kode dari Paul.

Mereka bersikap tenang sambil 'tersenyum jelek', karena sebenarnya mereka bertiga sedang menahan rasa sakit yang teramat sangat.

"Ya sudah..! Sekali lagi kalian membuat keributan, akan saya masukkan kalian semua ke sel khusus..!" ancam pak Barjo sambil memilin kumis kesayangannya. Dia pun kembali menuju poskonya.

Ada 4 blok area di dalam penjara kota itu.

Blok A, adalah area sel tahanan yang berisikan para napi dalam kasus-kasus ringan seperti pencurian, pemerkosaan, penipuan, dan pencemaran nama baik atau pelecehan.

Blok B, adalah area sel tahanan yang berisi para tahanan kasus Narkoba, baik ringan maupun pada tingkat yang menunggu eksekusi mati.

Blok C, adalah area sel tahanan yang berisi para tahanan korupsi dan politik.

Dan terakhir adalah blok D, area tahanan yang berisi para tahanan dengan kasus pembunuhan, baik ringan hingga berat terencana yang menunggu eksekusi mati.

Di antara keempat blok itu, blok C lah yang memiliki 'jagoan' terkuat dan merajai wilayah penjara kota itu.

Lho kok bisa..?! Ya, tentu saja bisa.

Karena dengan kekuatan dan kekuasaan uang para tahanan di blok itu. Para tahanan di sel itu sepakat serta mampu mendatangkan 'orang yang memiliki kemampuan diluar nalar'.

Dan ada sebuah pergelaran pertarungan 'penguasa antar blok', yang di adakan setiap 6 bulan sekali secara 'sangat rahasia' di penjara kota itu.

Sebuah pertarungan sampai salah seorang lawan mati di arena pertarungan itu..!

Pertarungan antar penguasa blok ini bahkan di jadikan ajang pertaruhan besar-besaran, oleh para pelanggan rahasia yang bersedia membayar mahal, untuk menyaksikan pertarungan maut itu secara live.

Ya, panitia kompetisi ilegal itu rupanya memiliki channel siaran khusus, yang bisa disaksikan oleh para pelanggan khusus mereka baik di TV maupun ponsel.

Tentu saja ada oknum dalam di penjara kota, yang ikut menjadi 'penyelenggara' pertarungan rahasia ini. Dan sudah pasti pula dia menangguk laba yang fantastis dalam hal ini.

Begitulah fakta di balik adanya julukkan 'penguasa blok' di penjara kota itu, semuanya terselenggara begitu rapih, begitu senyap, namun begitu gemerlap bagi para pelanggan rahasia mereka.

Para pelanggan rahasia ini bisa ikut bertaruh atau sekedar menonton saja pertarungan rahasia sampai mati ini. Bahkan tak sedikit pula di antara para pelanggan rahasia itu yang merupakan orang-orang dari luar negeri.

Dan dengan 'jenius'nya pelanggan luar negeri ini juga menangguk keuntungan tak sedikit, dengan turut merelay siaran live tersebut dan merekrut 'pelanggan-pelanggan rahasia' mereka sendiri di negerinya.

Dan tentu saja pemenang dari pertarungan hidup mati ini akan mendapatkan nilai uang yang 'menggiurkan' pula. Kisaran perolehan mereka mencapai ratusan juta rupiah, dan mendapat fasilitas 'wah' di sel khusus, yang akan menjadi hadiah bagi pemenang pertarungan.

Sungguh sebuah kompetisi penuh darah dengan nilai putar uang yang fantastis..!

***

Keesokkan paginya, semua pintu sel dan pintu utama blok telah di buka lebar.

Sebuah rutinitas harian yang memberi kesempatan para napi, untuk menghirup udara segar di halaman dan taman blok D.

Namun rutinitas ini tidak hanya di blok D saja, semua blok memberlakukan aturan yang sama di penjara kota itu. Mereka bisa menghirup udara bebas, membuang hajat, mencuci pakaian, dan mandi di tempat yang sudah di sediakan khusus bagi para napi di halaman blok itu.

Tentu saja semuanya dilakukan secara bergiliran atau antri. Dan bagi yang ingin mengambil jatah sarapannya, mereka tinggal masuk ke sebuah aula di tengah taman yang sudah menyediakan 'jatah sarapan' mereka.

Sarapan dengan 'menu dan rasa' ala prodeo alias apa adanya, karena pola makan di sini bermotto kuantitas mengalahkan kualitas. Hehe.

Tapi jangan kira di penjara tak ada pedagang, bahkan ada beberapa tahanan yang membuka warung kecil di dalam selnya. Ada yang menjual rokok, mie telor, kopi, bahkan juga ada yang menjual pakaian dan bantal.

Pedagang tahanan itu mendapat pasokkan dari keluarga atau relasi yang biasa datang pada waktu besuk/menengok mereka, sambil mengantarkan barang dagangan untuk mereka.

Karenanya tak semua tahanan mengambil 'jatah makan ala prodeo' saat waktunya makan. Mereka yang memiliki uang tentunya lebih memilih makan di warung-warung alakadar itu, yang dijual oleh rekan sesama napi di sana.

Bara akhirnya ikut antri mandi di kamar mandi halaman blok itu. Tertatih-tatih Jarot, si Kurus, dan si Gempal, yang belakangan di ketahui Bara bernama Didin dan Amir itu mengikuti di belakang dirinya.

Ya, kini ketiganya sudah 'waras' dan berpikir Bara adalah the next penguasa di Gang Teri. Oleh karenanya mereka memaksakan kaki mereka, yang rata-rata masih bengkak membiru itu berjalan tertatih mengiringi Bara. Bahkan si Didin mengalami retak tulang di telapak kakinya.

"Bos. Biar kami sediakan kamar mandinya," ucap Jarot pada Bara.

"Hahh..?!"

Tentu saja Bara melengak kaget mendengar dirinya di panggil bos oleh Jarot, yang kemarin sore baru di bikin teler olehnya itu.

Namun Bara hanya melihat saja, saat Jarot berjalan mendahuluinya menuju pintu kamar mandi.

Dokk..! Dokk..! Dokk..!

"Cepat..! Bos kami mau mandi tahu..!!" seru Jarot seraya menggedor pintu kamar mandi itu.

"Jangan Jarot..! Jangan begitu..!" sentak geram Bara, setelah tahu apa yang dilakukan Jarot. Karena dia lebih suka masuk kamar mandi sesuai antrian.

"Ya..!" Klakh! Terdengar sahutan dari dalam kamar mandi, dan keluarlah orang yang berada di dalamnya dalam keadaan masih berbusa rambutnya.

Rupanya orang itu belum selesai keramas, wajahnya terlihat pucat karena mengenali suara Jarot yang berteriak di depan kamar mandi tadi.

"Kamu masuklah lagi. Selesaikan mandimu dulu," ucap Bara tegas.

Orang yang masih berbusa rambutnya itu menjadi bingung, dia menatap ke arah Jarot seolah meminta kejelasan.

"Tunggu apa lagi.! Cepat selesaikan mandimu..! Masuk lagi sana..!" sentak Jarot sambil melotot ke arah orang berbusa itu.

Orang dengan busa di rambutnya itu pun kembali masuk dan buru-buru menyelesaikan mandinya.

"Jarot..!..

Related chapters

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 006. DUA KEKASIH

    "Jarot..! Aku tak suka dengan orang yang semena-mena di depanku. Sekali lagi kau berbuat begitu kupatahkan kakimu..! Kau dengar itu Jarot..!" sentak Bara kesal. "Ba..baik bos..!" sahut Jarot patuh. Sedangkan Didin dan Amir hanya tertunduk pucat mendengar kejengkelan Bara. Ya, mereka bertiga memang sepakat menjadikan Bara pemimpin di sel mereka. Bahkan mereka yakin setelah melihat kemampuan Bara, maka Gang Teri akan mempunyai penguasa baru menggantikan Paul, dan Bara lah orangnya. Usai mandi, Bara langsung hendak menuju aula makan umum para napi. Namun Jarot menahan tangan Bara. "Bos, kami punya makanan khusus buat Bos. Tinggalkan saja jatah makan nasi cadong yang umum di sini, rasanya tak karuan Bos," ucap Jarot memberitahukan. Nasi cadong adalah nasi campur aneka lauk yang di sediakan pihak pengelola penjara, biasanya nasinya dari kualitas standart atau pera. "Biarlah aku cicipi dulu sebagai perkenalan Jarot, jika memang tak cocok besok-besok aku akan beli di warung sel," sahut

    Last Updated : 2024-10-08
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 007. SAHABAT BARU

    Braghh..!"Sama saja Resti..! Kau tak boleh lagi bertemu lagi dengan Bara..! Lihat akibatnya pada ayah..! Ayah Donald memutuskan kerjasama sepihak dengan ayah dan dia sekarang malah mensuplai pesaing bisnis ayah di kota ini..! Sungguh membuat sial si Bara itu..! Cepat masuk ke kamarmu Resti..!" Rudi menggebrak meja, lalu berkata-kata penuh kebencian disertai amarah di hadapan Resti dan Sofia istrinya."Resti masuklah ke kamarmu dulu, jangan membuat Ayahmu tambah meledak Nak," ucap Sofia pelan pada putrinya. Dia sendiri tak bisa berkata apa-apa dalam hal ini."Baik Mah," sahut Resti sambil bergegas kembali ke kamarnya. Hati Resti sungguh terluka, saat sang ayah mengatakan Bara sebagai pembuat sial bagi ayahnya.'Bukankah yang menyerang lebih dulu si Donald itu..!' pikir Resti kesal.***Bara sedang mengurut ke tiga rekan satu selnya secara bergiliran, karena keterbatasan sarana dia hanya menggunakan minyak goreng yang dicampur dengan minyak kayu putih.Namun intinya memang bukan pada '

    Last Updated : 2024-10-15
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 008. NASI GORENG DAN KEJUTAN

    "Aku membunuh sepupuku sendiri Bara. Karena dia telah membunuh ayahku," sahut David."Hmm. Kita sama saja David. Aku membunuh orang yang menista Ibuku," ucap Bara."Aku membunuh karena rebutan lahan parkir bos," Jarot ikut masuk dalam pembicaraan."Kalau aku membunuh orang yang menggoda istriku," Didin menimpali."Aku sih bunuh majikkan, gara-gara gaji 3 bulan nggak dibayar," timpal Amir."David, kamu tidak ke gereja penjara kota malam ini kawan..? Kulihat para napi nasrani boleh ijin keluar untuk ikut merayakan hari Natal di sana malam ini," tanya Bara, dia paham rata-rata keturunan memeluk agama nasrani."Aku disini saja malam Natal ini. Aku ingin bersama kalian saja di malam natal tahun ini," David berkata dengan serak. Baginya lebih baik merayakan natal di hatinya, dan menghabiskan malam natal sekaligus malam pertamanya di penjara dengan teman-teman barunya itu.Walau tetap saja dalam hati David nelangsa, mengingat malam Natal tahun lalu yang begitu ceria bersama papah, mamah, dan

    Last Updated : 2024-10-15
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 009. KUNJUNGAN KE PENJARA

    "Aku..!"Bara berseru seraya berdiri dan menatap tajam pada Bora cs. Dia sangat tak suka dengan gaya Bora mendatangi selnya, dan bertanya seolah menantang dan meremehkan semua orang di selnya."Oh..! Ini orangnya..!" seru Bora sambil mengamati Bara dari atas ke bawah. Dilihatnya Bara yang memiliki tinggi badan sekitar 178cm, rambutnya lurus tebal dan hitam dengan tubuh sedang namun berisi.Rahang di wajah Bara juga cukup keras dan gagah dilihatnya. Namun yang membuat Bora agak tergetar adalah pandang mata Bara. Ya, sepasang mata milik pemuda itu begitu jernih namun tajam menusuk saat itu.Bara tetap diam menunggu,'Mau apa orang-orang ini mencariku..?' tanya hatinya penasaran."Kita akan bertemu 10 hari dari sekarang di arena Bara. Aku Bora penguasa Gang 3..! Bersiaplah..!" Bora berkata dengan nada mengancam."Arena apa..?!" seru Bara tak mengerti.Tiba-tiba seorang di belakang Bora melesatkan pukulan keras mengarah ke wajah Bara sambil memaki,"Banyak omong kau..! Wesshh..!"Namun bu

    Last Updated : 2024-10-16
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 010. PERSAHABATAN TERJALIN

    "Makasih Resti," ucap Bara terharu atas perhatian Resti.Dulu saat dia masih menjadi security komplek, dia selalu berbagi martabak pemberian Resti pada Didik dan Eko, rekannya sesama security. Kini Bara berniat membaginya dengan rekan satu selnya."Mas Bara, Resti sudah membayar kontrakkan Mas untuk 7 tahun. Motor Mas Bara juga sudah di masukkan ke dalamnya. Barang-barang Mas Bara aman di sana," bisik Resti lirih.Ya, Resti memang pernah beberapa kali mampir di kontrakkan Bara, saat mereka dulu masih menjalin kasih. Resti bahkan tahu alamat ibu Bara di Banyumas, dan Resti memang berniat datang ke sana suatu saat nanti.Sebenarnya memang cukup dalam Resti mengenal Bara dan sebaliknya. Namun 'tirani' yang di bangun oleh ayah dan ibu Resti memang cukup tinggi, sehingga tertutup kemungkinan bagi Bara untuk berkomunikasi dengan mereka. Bahkan kini sepertinya sudah 'tak mungkin' lagi itu terjadi."Resti, aku akan membayar kembali apa yang sudah kaubayarkan," ucap Bara serak, seluruh perhati

    Last Updated : 2024-10-16
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 011. SURAT WASIAT DITEMUKAN

    "Baik pak Samuel. Akan saya temukan cara secepatnya untuk menghabisi David," sahut Donny berjanji. "Baik. Cepatlah Donny..! David bagai batu aral selama dia masih hidup di dunia ini!" Klik.! Samuel pun langsung menutup panggilannya pada orang suruhannya itu. "Nah, Marina sayang, mari kita lanjutkan permainan kita," ucap Samuel penuh nafsu. Diremasnya buah dada sekretaris pribadinya itu dengan penuh hasrat, seraya menciumi wajah dan leher jenjangnya. Ya, Samuel memang seorang bandot kawakan! Di usianya yang 48 tahun itu, dia memang masih tampak bugar dan penuh hormon. Beberapa kali dia berganti sekretaris pribadinya dalam 3 tahun terakhir ini. Bagai habis manis sepah dibuang begitulah tabiatnya! Karena jika dia merasa sudah bosan dengan sekretaris pilihannya, maka tak berpikir panjang dia akan memberhentikan dan menggantinya dengan yang baru. Tentunya dengan 'uang tutup mulut' yang sangat cukup bagi sekretaris yang diberhentikannya itu. Begitulah sifat asli si Samuel ini. Ter

    Last Updated : 2024-10-17
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 012. BARA JENGKEL

    'Surat wasiat ayah..!' seru bathin Marini."Bi ... Bi Diyem! Kesini sebentar Bi," Marini memanggil sosok perempuan paruh baya, yang membantunya melayani pembeli di warung makan sederhana miliknya depan rumah."Iya Bu Mar," sahut bi Diyem, seraya bergegas masuk ke rumah."Bi Diyem, tolong teruskan membereskan kamar Ayah dan menjemur kasur dulu ya. Biar saya yang menjaga warung sambil membaca surat ini dulu," ucap Marini tersenyum."Baik Bu," sahut bi Diyem.Marini beranjak menuju warung makan miliknya, yang dibukanya sejak kepergian Bara merantau 4 tahun yang lalu. Dia memang butuh kesibukan, agar tak terlalu larut dalam kesedihan dan kesepian dalam menjalani hari-harinya.Direkrutnya pula Bi Diyem yang tak lain masih tetangganya itu, untuk membantunya berjualan di warung. Namun memang karena hobi memasak sudah mendarah daging dalam dirinya, maka tak perlu waktu lama warung sederhananya itu cukup ramai oleh pelanggan di jam-jam makan.Orang sedesanya banyak yang memuji masakkannya yang

    Last Updated : 2024-10-17
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 013. AMANAT SANG PANGLIMA

    "Biadab..! Klaangkh..!!"Dua jeruji besi sel patah terkena hantaman sisi telapak tangan Bara. Dia marah mendengar aturan pertarungan 'biadab' dalam kompetisi antar penguasa blok penjara kota itu."Hahhh..!!" kembali seruan ngeri terdengar kali ini tidak hanya rekan satu selnya saja, bahkan Paul dan empat rekan satu selnya yang melihat ikut pula berseru kaget.Dua buah jeruji berbahan dasar besi baja berdiameter 24 mm patah hanya dengan sekali hantam, hati siapa yang tak jerih.Beruntunglah saat itu tak ada sipir yang berjaga dan masuk ke Gang 5. Paul pun segera ikut masuk ke dalam sel mereka,"Ada apa bos..?" tanyanya pada Bara."Sekarang aku mau tanya! Apa yang di dapatkan pemenang pertarungan itu Jarot, Paul..?!" seru Bara pada Jarot dan Paul, yang di anggapnya paling mengetahui mengenai 'kompetisi gelap' itu."Pemenang di kompetisi antar penguasa gang sel menjadi penguasa blok D mendapatkan sel dengan fasilitas khusus Bos. Kamar mandi dalam dan makanan enak diantar 3 kali sehari, T

    Last Updated : 2024-10-17

Latest chapter

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 340. GERILYA DAN PEMBELOT

    "Bagus Pandu..! Kita tinggal tunggu saja, macam apa serangan mereka nanti. Hahaaa..!" sang Jendral terbahak puas, dengan sistem pertahanan di markasnya. Tentu saja dia mengenal kedahsyatan senapan mesin NSV, karena dia yang membelinya. Dia sekarang malah berharap Bara cs menyerang markasnya secepat mungkin. "Paman Jendral. Jika boleh, Pandu ingin memperdalam kemampuan dan berlatih di kediaman Freedy, hingga waktu kompetisi internasional tiba," ucap Pandu meminta ijin. "Hmm. Silahkan saja Pandu, aku tak keberatan," sahut sang Jendral. Dia memang merasakan butuh orang-orang berkemampuan di pihaknya. Karena setelah kematian Angga, otomatis orang kepercayaannya yang bisa diandalkan hanya Pandu dan Freedy. Namun diam-diam sang Jendral juga hendak menarik seseorang, yang telah menghubunginya beberapa hari yang lalu. Seorang pembelot yang kecewa dengan Tuannya. *** Sementara pagi harinya di markas Bara cs. Rembukkan siasat penyerangan balasan masih belum fix. Hingga rembukkan itu kr

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 339. DENDAM DAN RENCANA

    "Mas Bara. Janganlah terus menyalahkan dirimu sendiri. Kita semua melihat, itu adalah kejadian yang memang diluar kuasa kita untuk mencegahnya," ucap Dimas saat dia melihat Bara, yang termenung di teras seorang diri malam itu. "Kita harus membalas semua ini Mas Dimas..! Meluap emosiku dan tak tega rasanya. Setiap aku melihat Gatot, yang masih tak sadarkan diri sampai sekarang. Aku ingin membalas, tapi aku tak mau melibatkan kalian," ucap Bara, dengan mata mencorong penuh amarah. Ya, Gatot memang masih terkapar tak sadarkan diri hingga saat itu. Ibu dan adiknya Rani pun telah datang, dengan dijemput helikopter oleh Bara. Mereka memilih tinggal sementara waktu di markas, untuk merawat Gatot. Bi Tarni juga sangat telaten membantu mereka merawat Gatot. Sementara seorang Dokter juga selalu rutin datang dua hari sekali. Untuk memeriksa kondisi Gatot. Ya, Gatot memang bisa dikatakan dalam kondisi koma. Sementara secara perlahan, proses penyelarasan energi Mustika Taring Singa dalam di

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 338. PEMILIK PUSAKA LANGIT

    "Mulai ..!" Seth..! Seiring aba-aba yang diserukannya, Hong Chen melesat dengan tangan menyambar ke arah pusaka langit tersebut. Staaghs.! "Akhhs..!" Seth..! Tangan Hong Chen terasa bergetar dan tersetrum tegangan tinggi. Saat gagang cambuk berkilau keemasan itu terbentur oleh tangannya. Tangkapannya kurang tepat, cambuk terus berputar cepat sekali. Dia pun kembali melesat ke tepi cekungan, untuk mengatur tangkapannya kembali. "Hiahh..!" Swaappsh..!! Biksu Kian Long menghentakkan kedua tangannya, ke arah cambuk pusaka yang tengah berputar cepat itu. Seketika arus putaran cambuk pusaka bagai tertahan, oleh sebuah tenaga luar biasa yang tak kasat mata. Putaran cambuk pusaka itu menjadi lebih lambat, dan jelas sekali terlihat gagangnya. Dan saat sang biksu hendak melesat meraihnya, Seth..! Cepat sekali Chen Sang melesat ke arah cambuk yang nampak jelas itu. Melihat hal itu, biksu Kian Long melepaskan kembali energi penahan lesatan cambuk itu. Wrrrrrhhss...! Krrtz..! Krrtzzs

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 337. KEMUNCULAN PUSAKA LANGIT

    "Benar Guru. Sesuatu yang berharga pastilah banyak yang mengincarnya," sahut Chen Sang pelan. "Chen Sang, kita bermeditasi disini hingga 'pusaka' itu turun. Apapun yang akan terjadi nanti tetaplah bermeditasi, gunakan perisai tenaga dalammu saat badai datang. Hilangkan ambisi mendapatkan 'pusaka' itu, namun tetaplah berharap pada kemurahan-NYA," ujar sang Guru Tiga Aliran memberikan arahan terakhirnya pada Chen Sang. "Baik Guru..!" sahut Chen Sang patuh. "Dan ingat Chen Sang..! Saat badai mulai mereda, kita harus mengakhiri meditasi kita. Lalu berusahalah menggapai 'Pusaka Langit', yang telah melayang di atas pusat cekungan melingkar ini," sang Guru berbisik dengan suara pelan namun tajam. "Chen Sang paham Guru." Sosok guru dan murid itu akhirnya duduk bersila, lalu bermeditasi dengan posisi teratai. Selama 2 jam lebih sudah ke tiga sosok di tepian cekungan, yang berada di lembah pegunungan Kunlun itu bermeditasi. Hingga ... Scraattzz..! Jlegaarhhss..!! Sebuah kilatan besar

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 336. GERBANG NERAKA

    "Lapor Jendral..! Misi sudah dilaksanakan. Enam buah roket telah ditembakkan. Dan satu orang di antara mereka sepertinya sudah tewas Jendral..!" "Bara..?!" seru Graito bertanya."Maaf, bukan Jendral..!" sahut pelapor. "Lalu empat helikopter yang lainnya..?!" tanya sang Jendral, seraya menatap tajam sang pelapor. "Empat helikopter kita meledak hancur oleh pukulan Bara, Jendral..!" "Wesh..!" Praaghk..!! Sang pelapor pun langsung tewas di tempat, dengan kepala pecah. Di hantam pukulan bertenaga dalam sang Jendral. Dua orang lain di samping pelapor otomatis melangkah mundur seketika. Sadis..! "Keparat Bara..!! Kau selalu membuatku rugi..!" teriak kalap sang Jendral. "Mana Pandu..?!" seru sang Jendral, pada dua orang lainnya. Sepasang matanya mendelik berkilat kemerahan. "He-he-helikopternya juga jatuh Jendral." sahut seorang di antara mereka. "Dari sisi mana kalian menyerang..?!" "Da-dari arah depan markas Jendral."Braaghk..!! Kini meja teras yang lagi-lagi hancur oleh sepaka

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 335. LUKA PARAH DAN MUSTIKA

    "Bangsat kau Bara..!" Slaph..! Byaarshk..! Pandu melesat keluar dari helikopter yang hilang kendali tersebut. Bara melihat sosok merah keemasan melesat keluar, dari helikopter yang hendak hancur masuk ke lembah itu. 'Pandu..!' gumam bathin Bara. Namun saat dia hendak melesat mengejarnya, "Gatott..!!" samar-samar terdengar teriakkan keras para sahabatnya, menyeru nama Gatot di bawah sana. Bara pun urung mengejar Pandu, dan melesat kembali ke markasnya dengan secepat mungkin. Slaphh..! Taph..! Bara mendarat tepat di sisi para sahabatnya, yang telah berkerumun cemas pada kondisi Gatot. Nampak jelas kini oleh Bara, sosok Gatot yang tengah terkapar tak sadarkan diri. Dada Gatot nampak membiru, dengan darah mengalir dari mulutnya. 'Luka dalam yang teramat parah..!' bathin Bara sesak dan sedih sekali. "B-bara..! A-apa yang harus kita lakukan..?!" seru gugup bergetar Sandi. Dan semua sahabat pun kini menatap Bara, seolah menanti keputusan cepat dari Bara. Karena mereka semua tak a

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 334. SERANGAN DI PAGI HARI

    "Teh manis opo..? Gundulmu kuwi..! Bikin sendiri sana..!" seru bi Tarni sewot. "Ya Bibi, Gatot kan mau pulang nanti Bi. Bikinin ya, teh bikinan Bibi kan yang paling pas di lidah. Hehe," celetuk Gatot terkekeh. "Huhh..! Gombiall..!" sungut bi Tarni, seraya beranjak kembali ke dapur. Bara cs melanjutkan obrolannya, sambil makan gorengan buatan bi Tarni. Sungguh suasana yang menyenangkan di pagi itu. Namun...Wrrngg..! Wrŕenngg..!! Secara tiba-tiba dari ketinggian, turun dengan cepat 5 buah helikopter ke arah markas Bara. Kumpulan helikopter itu terbang dalam keadaan melintang berbaris. Pada ketinggian sekitar 80 meter di atas tanah, dengan sisi-sisi pintu nya telah terbuka menghadap ke depan vila. Nampak RPG-32 telah disiapkan pada posisi siap meluncur. "Tembak..!!" Pandu yang memimpin langsung penyerangan, langaung memberikan perintah tembak. Swassh..! Swaassh ..! ... Swaassh..!! Enam buah roket langsung melesat cepat ke titik target di markas Bara. "Awass..! Semuanya..!! Han

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 333. HARIMAU BETINA

    "Resti..!" Seth..! Tiba-tiba saja sosok Revina melesat masuk, dan memalang di antara tubuh Resti yang tertarik maju. Plakh.! ... Plakh..!!Dan Revina langsung menampar keras pipi Evan bolak-balik 3 kali. "Arrkksgh...!! Kurang ajar kau Rrevina..! Kau selalu menghalangiku..!" Evan berteriak keras kesakitan. Pipinya terasa panas berdenyar, dengan kuping berdenging, dan mulutnya terasa asin berdarah. Warna merah lebam segera menghias kedua pipi Evan, yang nampak mulai membengkak. "Kau yang Bajingan Evan..! Rupanya tempo hari aku kurang keras menghajarmu..!" seru Revina dengan mata membelalak marah, seraya menunjuk ke wajah Evan. "Hei.hei..hei..! Rupanya buruanmu galak juga Evan. Aku jadi ingin mencicipi keganasannya di ranjang..! Hahaaa..!" seru tergelak salah seorang dari teman Evan. Dan serentak kedua teman Evan itu berjalan mendekat ke arah Revina. "Resti..! Kau masuklah ke mobil. Biar kuhajar tiga pecundang ini..!" bisik tajam Revina pada Resti. "Hati-hati Vina..!" bisik Re

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 332. BERTEMU MUSUH LAMA

    "Bara memang brengsek..! Dia berkata dia adalah orang bebas..! Cuih..! Jangan harap..!" seru Freedy, mengungkapkan kekesalan hatinya. "Freedy, apakah benar Bara berkata begitu..?!" seru sang Jendral, yang mendengar seruan marah Freedy. "Benar Jendral." "Hmm. Pemuda licik itu benar-benar tahu posisinya saat ini Freedy..!" seru Graito. "Maksud Jendral..?!" seru Freedy kaget. Setelah mendengar sang Jendral seolah membenarkan ucapan Bara yang telah bebas. "Freedy, buka nalarmu..! Saat ini posisi kita dalam pengintaian pihak kepolisian. Dan aku mencurigai ada kerjasama antara pihak Bara cs dengan kepolisian, untuk menyelidiki serta membekuk kita. Karenanya kita tak mungkin mengajukan laporan pencabutan jaminan kita atas dirinya. Karena telah terjadi pergantian pejabat tinggi di kepolisian saat ini. Jika kita nekat melaporkan juga. Maka kemungkinan pihak kepolisian malah akan memeriksa kita, sehubungan dengan penjaminan yang kita lakukan. Benar-benar 'culas' si Bara ini..!" seru sa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status