Dengan cekatan Celline mereclining kursi yang diduduki oleh Leon dan kemudian dia duduk di atas pinggang Andrew, tepat di atas senjatanya yang sudah mengeras. "Ternyata kau menginginkanku, huh?"Andrew menyingkap kemeja Celline dan menghisap bukit indah wanita itu seperti anak bayi yang kehausan. "
Setelah hari yang menyenangkan dan penuh kasih bersama pasangan mereka, Andrew dan Celline melanjutkan perjalanan mereka untuk menjemput ketiga putri mereka, Allicia, Abella , dan Audrey, yang telah menyelesaikan sekolah mereka pada hari itu. Dengan senyum cerah di wajah mereka, Andrew dan Celline t
Andrew membantu ketiga putrinya berdiri dan menggandeng tangan mereka saat mereka berjalan menuju kamar tidur mereka. Dia membacakan cerita pengantar tidur favorit mereka dan mencium kening mereka sebelum mereka tertidur dengan damai.Setelah meyakinkan bahwa ketiga putrinya nyenyak tertidur, Andrew
Andrew dan Celline sedang duduk bersama di ruang tamu mereka. Hari itu, cuaca di luar terik dan mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di dalam rumah. Andrew tengah membaca sebuah novel sambil menikmati secangkir kopi, sedangkan Celline sibuk dengan pekerjaannya sebagai penulis lepas.Ti
Setiap putri memberikan perhatian dan kasih sayang pada pilihan buku masing-masing. Mereka saling membantu untuk mencari judul yang mereka sukai dan berbagi saran tentang buku-buku yang menarik. Andrew dan Celline hanya bisa tersenyum melihat kedekatan dan kerjasama yang terjalin di antara mereka.K
Setelah menghabiskan waktu yang luar biasa di pusat perbelanjaan dan menikmati es krim bersama, keluarga itu kembali ke rumah untuk melanjutkan momen indah mereka dengan makan malam keluarga yang hangat. Celline, sang istri, mempersiapkan hidangan yang lezat dan menggugah selera untuk mereka nikmati
Pagi yang hangat di salah satu kota terpadat dan tersibuk di Muloz.Celline merasa sedikit panik saat menyadari bahwa hari ini adalah Hari Ayah di sekolah kedua putrinya, Audrey dan Abella. Baru saja Andrew, suaminya, pergi mengantarkan mereka ke sekolah tanpa membawa ponsel. Seolah-olah kebetulan b
Setelah menempuh hari yang penuh kejutan, Celline dan Andrew terkejut dengan kedatangan Emilly, sepupu jauh mereka, ke rumah mereka pada malam hari. Namun, mereka dengan cepat sadar bahwa sesuatu yang tidak beres.Celline melihat wajah Emilly yang penuh kemarahan dan kegelisahan. Dia mempersilakan E
Allicia, dengan semangatnya yang berani dan tekad untuk mengikuti impian, menjadi seorang wirausaha sukses. Dia mendirikan perusahaan teknologi yang inovatif dan berkontribusi pada kemajuan teknologi di dunia. Keberaniannya dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian membuatnya menjadi panutan bag
Pada suatu pagi yang cerah di Negara Muloz, Adrian, Abella, Audrey, dan Allicia, yang dikenal sebagai quadruplet yang sangat istimewa, berkumpul di ruang keluarga. Mereka duduk bersama di sekitar meja makan yang besar, dengan senyum bahagia di wajah mereka. Hari itu adalah hari yang sangat spesial,
Andrew dan Odez juga membangun hubungan diplomatik yang kuat antara kedua negara, dengan harapan dapat menghindari konflik dan bekerja sama dalam menjawab tantangan global. Mereka mengundang pemimpin-pemimpin negara lain untuk berpartisipasi dalam dialog dan inisiatif bersama yang bertujuan untuk pe
Setelah bertahun-tahun konflik yang sengit dan berdarah, Andrew dan Odez, dua pemimpin negara yang pernah berseteru, akhirnya duduk bersama untuk mencari jalan keluar dari situasi tersebut. Mereka telah melihat terlalu banyak penderitaan, terlalu banyak nyawa yang hilang, dan terlalu banyak puing-pu
Andrew memulai percakapan dengan hati-hati, "Odez, saya tahu kita punya perbedaan yang dalam, tapi saat ini kita harus bersatu. Wabah ini mengancam kedua negara kita, dan kita harus mengambil alih kendali untuk mengatasi masalah ini."Odez mengangguk setuju, ekspresinya serius. "Saya juga merasa beg
Matahari terbenam dengan gemilang, menyisakan langit senja yang memancarkan warna oranye dan ungu di balik pepohonan yang menghiasi kota Muloz. Andrew duduk di bangku taman yang sepi, merenung dalam-dalam. Hatinya berdebar-debar karena kejutan tak terduga yang baru saja terjadi. Dia, yang selama ini
Andrew mendengarkan dengan serius dan kemudian berkata, "Saya menghargai perhatian dan keprihatinan Anda semua. Ini adalah keputusan sulit bagi saya juga. Namun, kita harus ingat bahwa Phoenix selalu berpegang pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Ini adalah yang membedakan kita dari musuh kita
Ruangan Sang Dewa Perang (Andrew) terasa tegang, seolah-olah udara di dalamnya telah terkompresi oleh ketegangan yang begitu kuat. Para prajurit Phoenix yang setia telah menjaga ruangan ini dengan ketat, senjata-senjata mereka siap sedia dalam genggaman mereka. Markas utama Phoenix di ibukota Muloz
Andrew memutuskan untuk pulang. Dia merasa bahwa semua kejanggalan di Kabhie harus segera dihentikan, meskipun dia tahu bahwa option terakhir yang dimiliki bisa menghanguskan seluruh isi kota."Dokter Sarah, aku tidak tahan lagi dengan semua yang terjadi di Kabhie. Semua kejanggalan itu harus berakh