Beranda / Lain / Salah Sebut Nama Panggilan / Perjalanan Nirmala Nyaris Usai

Share

Perjalanan Nirmala Nyaris Usai

Penulis: Nisa Noor
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Semoga semua sesuai harapan kita ya mas," ucap Nirmala saat di perjalanan menuju rumah setelah menjadi saksi dalam persidangan kasus penculikan dan penyekapan yang dilakukan Heru kepada anaknya sendiri. 

"InsyaAllah, tetap berdoa ya. Kalau pun nanti hukumannya dikurangi karena mengingat Heru itu masih ayahnya Kania setidaknya Heru mendapat hukuman atas tindakannya itu yang semoga bisa membuatnya jera."

Nirmala tersenyum, ia bernafas lega karena pada akhirnya Heru bisa merasakan dinginnya jeruji besi, Anto benar semoga setelah ini dia bisa sadar dan kembali pada jalan yang benar.

Tetiba Nirmala merasa kepalanya pusing, sejak tadi memang ia merasa kurang enak badan namun tak ia rasakan karena dipikir hanya nervous biasa kala menghadapi persidangan. Anto yang melihat Nirmala memijit-mijit kepalanya dibuat khawatir. Sesekali ia memegang kening istrinya, namun tak panas. 

 <
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Heru Bebas

    "Izinkan aku menebus semua kesalahanku dan memulainya kembali, memperbaiki semuanya aku janji akan menjadi ayah dan suami yang baik, aku mohon.""Aku mohon Nirmala, kembalilah padaku minta cerailah pada suamimu itu. Dia lelaki baik kan, dia pasti mengerti dengan semuanya."Heru berbisik, sebelum akhirnya belalu dari hadapannya🌷🌷🌷Heru yang sudah menjalankan hukuman tujuh tahun, dia sudah bisa menghirup udara bebas lagi dan kedatangannya menemui Nirmala adalah hal yang tak pernah ia pikirkan terlebih dengan datang ke rumah sakit di mana Nirmala melahirkan anak dari pernikahannya dengan Anto."Mama mau nengok Nirmala dia melahirkan," ucap mama Ratih."Aku ikut ma," tutur Heru."Kamu yakin?""Ya, Heru belum meminta maaf sama dia.""Janji sam

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Ungkapan Hati Heru

    Heru sudah bebas dan tadi malam sewaktu kamu praktek dia datang bersama mama Ratih."Seketika Anto terdiam, ada sesuatu yang tak beres yang dapat ia rasakan."Oh ... Gimana kabarnya?" tanya Anto.Nampaknya Anto berusaha bersikap bijak, kegelisahan yang ia rasakan dipendamnya sebisa mungkin Anto tak berpikir negatif karena akan mempengaruhi hal lain dalam hidupnya.Lagi pula Anto percaya pada Nirmala, dia perempuan baik yang bisa menjaga kehormatannya."Dia sudah lebih baik, dia memintaku untuk memberinya kesempatan."Nirmala menjeda kalimatnya melihat tatapan Anto begitu lekat padanya. Nirmala memberikan senyum terbaiknya untuk suaminya itu, lelaki yang menikahinya ketika ia sedang merasa terpuruk dan menemaninya membesarkan Kania hingga ia tumbuh jadi anak yang pintar."Kamu

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Talak Untuk Sarah

    "Dia menemuiku ketika barus aja bebas dan memintaku bercerai dengan Mas Anto."Terbelalak mata Sarah mendengar ucapan Nirmala, hatinya mendadak mendidih, bukan karena cemburu yang bersarang namun lebih pada kecewa atas sikap Heru, Sarah mungkin sudah tak mengharapkan Heru lagi tapi jika mendapati perlakuan seperti ini tentu sakit rasanya.Sarah membisu, ia tak menyangka tujuh tahun membersamai Heru di penjara tapi saat keluar Heru sama sekali tak mengingatnya. Apakah ini karma yang harus Sarah terima atas sikapnya dulu pada Nirmala?"Kamu tenang saja, aku gak akan mau balik lagi sama Heru apalagi harus melepas Mas Anto yang sholeh."Nirmala tertawa kecil, Sarah pun ikut tertawa."Ya iyalah mba, untuk apa melepas berlian hanya demi seonggok perak yang usang," cekikik Sarah.Keduanya nampak asy

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Permintaan Mama Heru

    "Pergi dari rumah ini dan jangan pernah menampakan wajahmu lagi hadapanku. Pergiii ... ."Nirmala mengangkat telunjuknya ke arah pintu."Pergiii ... ," teriak Nirmala.Heru tak bisa berbuat apapun, dia segera ke luar dari rumah Nirmala. Seumur hidupnya mengenal Nirmala baru kali ini Heru melihat Nirmala begitu marah, ketika dulu ia mengkhianati Nirmala kemarahannya masih standar tidak separah ini, sekarang teriakan Nirmala menyuruhnya pergi hingga sampai menusuk jantungnya, terasa bergetar dan membuat Heru bersalah telah menjatuhkan talak pada Sarah.Nirmala telah melihat begitu besar pengorbanan yang sudah dilakukan Sarah untuk Heru, namun dia tak habis pikir kenapa Heru justru malah terus mengharapkan dirinya bukan kah dulu demi Sarah ia rela menduakan Nirmala?Nirmala segera masuk ke dalam kamar dan meraih ponselnya hendak menghubungi

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Mencoba Berdamai

    Mama Heru sudah menunggu kedatangan anaknya, mendengar deru mobil bergegas menghampiri dan Heru tampak kesal."Ada apa sih ma?" tanya Heru."Kamu harus menarik talak kamu untuk Sarah."Heru tampak terkejut mendengar hal itu, bagaimana mungkin ia menarik talaknya. Ia baru saja mengucap talak itu lalu dengan tiba-tiba mama nya meminta ia menariknya kembali."Ma, mana mungkin bisa kayak gitu. Heru mau berpisah dengan Sarah, keputusan Heru sudah bulat.""Heru, mama baru saja bertemu Nirmala. Sadar Heru, dia gak mungkin kembali sama kamu dengan apa yang sudah kamu lakukan. Dia sudah bahagia, jangan ganggu dia. Lagi pula Nirnala benar, mungkin kamu memang jodohnya Sarah. Lihatlah pengorbanan Sarah sama kamu selama kamu di penjara, tak pernah ia absen menjenguk dan membawakanmu makanan, iya kan?""Ma, kenapa mama tiba-tiba seperti ini. Bukan kah mama senang jika dia menderita?"Tiba-tiba mama Heru terdiam mendengar uc

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Kebimbangan Hati

    "Oke, tapi ini ada beberapa kali panggilan dari Heru. Yakin kamu gak akan ambil?"Sarah terdiam, terkejut mendengar ucapan Nirmala soal panggilan dari Heru. Pikirannya kembali berkecamuk dalam tanda tanya yang bercokol dalam pikiran. Ada apa lagi laki-laki itu?"Besok pagi saja mbak, ini sudah jelang magribh. Aku harus bimbing anak-anak.""Ya sudah, apa perlu mbak angkat kalau Heru telepon?" tanya Nirmala."Nggak perlu mbak, biarin aja. Ngapain juga dia menghubungi? Dia kan sudah menjatuhkan talak mbak, jadi sudah bukan siapa-siapa aku lagi.""Tapi talak satu masih bisa segera ditarik lho," ucap Nirmala.Nirmala terus membujuk Sarah, tapi Sarah kuat pendiriannya hingga Nirmala pun menyerah. Nirmala menyimpan ponsel Sarah."Asyik bener teleponannya."Suara Anto membuyarkan lamunan Nirmala, Nirmala tersenyum lalu menghampiri suaminya yang baru saja pulang."Maaf mas, ini ponsel Sarah ter

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Bayangan Masa Lalu

    "Terima kasih ya mba, aku sudah kaget ponselku di mana ternyata tertinggal di rumah mba," ucap Sarah."Iya sama-sama. Lain kali hati-hati, maaf juga aku baru bisa antarkan biasa nunggu waktu yang pas ini sekalian beli keperluan baby.""Padahal gak usah repot-repot mbak, aku ambil ke rumah cuma ini nunggu ibu dulu lagi pengajian.""Tadinya mau begitu, tapi pengen sekalian ketemu. Aku harus memastikan kamu baik-baik saja kan?" tanya Nirmala."Alhamdulillah, mbak. Ya sedikit syok itu wajar ya mbak karena mungkin setidaknya ada harapan untuk bisa bertahan dengan Mas Heru tapi ternyata Mas Heru yang sudah tak mau lagi.""Kata siapa?"Seketika sebuah suara mengejutkan Nirmala dan Sarah, keduanya menoleh ke arah sumber suara."Mas Heru ... ." lirih keduanya.Nirmala dan Sarah saling memandang, kedatang Heru membuat mereka saling menautkan kedua alisnya."Kayaknya aku harus segera pergi nih, ditunggu Mas

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Kilas Balik

    "Mas ....""Sarah ...."Sekalinya bicara malah barengan dan membuat mereka semakin tersipu malu. Mendadak Sarah mengingat masa lalunya saat pertama kali bertemu dengan Heru beberapa tahun yang lalu.Bayangan Sarah melayang di masa itu, di mana dia mengenal sosok Heru yang sangat baik. Sungguh masa yang tak pernah bisa ia lupakan, disaat dirinya sendiri tanpa orang tua lengkap, Tuhan seakan mengirimkan Heru untuk menemani hidupnya."Mau kah kamu menikah denganku?" tanya Heru kala itu."Mas, apakah kamu yakin?" tanya Sarah."Tentu saja, aku yakin untuk menikahimu.""Tapi mas, aku ini yatim piatu tinggal sendiri. Bahkan orang tuamu tak menyukaiku. Aku gak mau mas menikah tanpa restu orang tua.""Sayang, ini hanya soal waktu saja. Aku yakin kamu bisa membuat mama jatuh cinta sama kamu seperti aku yang jatuh cinta sama kamu."Sarah tertunduk, harapan Heru terlalu besar. Ia ingat betul ketik

Bab terbaru

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Ending

    Suasana sudah begitu ramai, Bu Wati senang akhirnya Sarah akan segera resmi menikah kembali dengan Heru, perjalanan panjang dan tak mudah sudah dilewati Sarah. Penantian dan kesabaran Sarah akhirnya berbuah manis, sempat ragu tapi akhirnya Sarah mantap kembali menerima Heru dalam hidupnya. Rasanya merasa bersalah telah membuat Heru menunggu padahal mereka bisa segera menikah kembali, tapi perlu waktu untuk Sarah menerima Heru, ketakutan akan masa lalu selalu membayanginya. Bagaimanapun Heru pernah membuatnya kecewa dengan meninggalkan Sarah seorang diri di rumah sakit lalu pergi entah kemana hingga Sarah harus tinggal di panti ini. Kebahagiaan itupun hadir dalam hati Nirmala, perempuan yang dulu pernah disakiti oleh Satah tapi mampu memaafkan dan berbesar hati menerima kehadiran Sarah dalam hidupnya bahkan mereka jadi sangat akrab sejak Sarah berhijrah menjadi lebih baik, tak ada yang tak memuji Nirmala yang bisa menerima mantan madunya bahkan mantan istri simpanan suaminya dulu, ba

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Sebuah Permintaan

    "Kenapa harus menepi sejenak?" tanya Heru di ujung sana. "Mas, aku mohon. Aku perlu waktu untuk memikirkan semuanya, aku harus memutuskan semua dengan segala pertimbangan, aku gak mau gegabah soal ini. Ini menyangkut kehidupanku selanjutnya. Aku mohon Mas Heru mengerti." "Berapa lama?" "Tiga hari saja mas, tolong jangan kirim aku pesan atau apapun. Kita nanti akan tahu seberapa rindu hati kita jika tak melakukan itu, jika dalam waktu tiga hari itu aku ternyata tak bisa hidup tanpamu maka aku yang menghubungimu duluan, begitupun sebaliknya."Heru terdengar menghela napas berat, ia tak menyangka sesulit itu kembali pada Sarah padahal ia pikir bisa dengan mudah karena Sarah terlihat sangat mencintainya terbukti dari kebiasaannya mengantar makanan saat di penjara. Tapi itu saja tak cukup membuat Heru yakin akan mudah mendapatkan Sarah, dia harus berusaha lebih keras lagi. "Baiklah, aku turuti." Akhirnya kalimat itu meluncur dari bibir Heru membuat Sarah bernapas lega."Terima kasih

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Mimpi

    "Apa?" Heru terkejut mendengar ucapan Sarah, tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. "Terus kamu jawab apa?" Sarah terdiam, Heru menunggu jawaban Sarah dengan hati tak karuan."Aku belum menjawabnya, mas. Aku bercerita tentang semua itu pada Mbak Nirmala, dia memintaku untuk beristikharah. Saat ini jujur aku gamang, aku gak tahu bisa percaya sama kamu sepenuhnya atau nggak, aku ini pernah menjadi istri kedua secara sembunyi-sembunyi, menyakiti perempuan lain bahkan kini perempuan itu seolah tak pernah merasa disakiti olehku, dia sangat baik. Tetap saja justru dengan begitu rasa bersalahku kian besar, aku takut mas." "Apa yang kamu takutkan?" Sarah menatap lelaki itu, keduanya saling menatap penuh arti. "Aku takut kamu mengkhianatiku seperti kamu mengkhianati Mbak Nirmala." Heru menghela napas berat dan mengusap wajahnya kasar. "Sarah, aku rela mengkhianati Nirmala karena apa?" tanya Heru menatap perempuan di depannya. Sarah menunduk, memang ia rasakan semua yang ter

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Permintaan Lelaki Lain

    "Mas, aku mau kita sah dulu secara agama dan negara. Tujuh tahun tanpa nafkah batin bukan waktu yang sebentar, aku tak mau melakukan ini dengan gegabah. Mungkin tak pernah ada kata talak darimu tapi saat keluar penjara kamu memilih menghampiri Mbak Nirmala dan mengacuhkanku itu pertanda kamu tak menginginkan aku lagi, mas.""Sudah aku bilang, aku menemui Kania bukan Nirmala. Menemui anakku," sanggah Heru. "Tapi kamu kecewa kan mendengar Mbak Nirmala sudah menikah lagi bahkan hidup bahagia sekarang?" Heru terdiam, Sarah menghela napas. Ia sangat takut, Heru membawanya ke sebuah villa yang cukup sepi, dia meminta untuk melakukan hubungan layaknya suami istri. Tapi Sarah menolak dengan alasan telah hilang haknya untuk itu, karena sepengetahuannya. Enam bulan saja tanpa nafkah batin maupun lahir maka sudah bisa jatuh talak jika istri tak ridho. Ini tujuh tahun selama di penjara, meski selama itu Sarah masih mengunjungi Heru, mereka masih bertemu tapi Sarah tak melihat bias cinta saat it

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Ujian Kebersamaan

    "Assalamualaikum, mas. Ada apa?""Waalaikumsalam, dimana kamu dek?""Di rumah mbak Nirmala, mas. Kenapa?" "Siapa lelaki itu?" TegSarah terdiam, mendadak wajahnya memerah entah pertanda apa. Nirmala mengamati wajah bingung Sarah. Apa yang dilihat Heru hingga dia marah seperti itu. "Lelaki mana mas?" "Jangan pura-pura, jelas sekali aku melihat kamu dengan seorang lelaki." Sarah menghela nafas, apa yang ditakutkannya terjadi. Sejak dulu, ia tahu sikap Heru yang gampang marah, Heru tak pernah bisa bersikap dingin terlebih jika sudah menyangkut dirinya. Nirmala mencoba menenangkan meski dia tak tahu apa yang sedang mereka bicarakan, hanya saja melihat raut wajah Sarah membuat Nirmana merasa mereka sedang tak baik-baik saja. Enggan ikut campur, Nirmala memilih meninggalkan Sarah seorang diri, membiarkan Sarah menyelesaikan semuanya. "Mas, jangan dulu berpikir aneh. Dia temanku, dulu kami pernah satu panti. Lalu terpisah dan kembali dipertemukan." "Teman atau teman?" Lagi, Sarah me

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Heru Meradang

    "Maksud kamu?" tanya Sarah.Jaka gelagapan, ia mencari paduan kata yang tepat untuk menutup sikapnya yang mendadak serba salah karena ucapannya tadi."Apakah aku tak perlu menghiraukannya lagi?" tanya Sarah kembali."Eh, tidak. Bukan begitu," ucap Jaka menjeda kalimatnya. "Gini, pernikahan itu untuk membuat kita bahagia ya setidaknya itu yang aku pegang selama ini, aku sampai sekarang belum menikah karena aku gak yakin bisa bahagia dengan perempuan lain. Kebahagiaanku ada pada seseorang yang hadir sejak dulu, seseorang yang setiap malam aku sebut namanya berharap bisa dipertemukan dengannya yang entah dimana. Aku menunggunya, karena aku yakin dia tercipta untukku. Meski nantinya akan terluka setidaknya aku tak menikah hanya karena untuk membohongi hati ini dan menyakiti perempuan lain yang jadi istriku. Jadi, menurutku ambil keputusan sesuai keyakinan hatimu," ucap Jaka.Sarah terdiam, dia seolah merasa perempuan yang ditunggu Jaka adala

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Pertemuan

    Ponsel Sarah kembali berdering, dia tampak malas melihatnya tapi mendadak sumringah ketika yang menelepon bukan Heru melainkan Jaka, lelaki yang saat ini mengganggu pikirannya sejak pertemuannya tadi.Dengan segera Sarah mengangkat telepon itu."Halo, dengan Ibu Sarah Alea Putri?""Ish, apaan sih. Gak lucu," ucap Sarah seraya tersenyum.Jaka terdengar tertawa di ujung sana, Sarah terlihat malu-malu dan dia tak banyak bicara."Kamu lagi apa?" tanya Sarah."Lagi diem aja," jawab Sarah."Kamu gak nanya aku lagi apa?""Hmm ... Harus ya?""Nggak sih, cuma ya gak adil aja. Aku kan udah nanya masa kamu nggak, tapi sebelum kamu nanya aku jawab duluan deh. Aku lagi mikir mau ngajak kamu makan malam tapi takut ditolak, jadi gimana ya caranya? Kamu tahu gak caranya gimana?"Sarah terdiam, dia kini benar-benar merasakan kegamangan. Kehadiran Jaka membuat dirinya serasa berada di persi

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Bimbang

    "Tak lama kamu pindah ayahku meninggal karena serangan jantung, aku dan ibu bertahan di kampung itu hingga kami sudah tak punya apapun. Seluruh peninggalan ayah sudah habis terjual, lalu ibu membawaku ke kota ini, dia menitipkanku ke tetangga dan ibu bekerja. Aku gak tahu kerja ibu apa, yang jelas aku lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah dan si rumah tetanggaku karena ibu selalu pulang lama pergi pagi. Lalu ...."Sarah menjeda kalimatnya, dadanya seakan terasa sangat sesak bila mengingat semua perjalanan hidupnya yang tak pernah menemukan kebahagian, hanya sekejap ketika bertemu dengan Heru tapi itu pun tak lama.Jaka mencoba menenangkan Sarah dengan mendekatinya dan mengusap punggung Sarah, tapi Sarah menjauh dan menolak. Jaka terkejut, tapi ia pun kemudian maklum kini mereka sudah bukan anak kecil lagi, bahkan dari pakaiannya Sarah pasti sangat menjaga diri dari lelaki yang bukan mahramnya."Ibu pun meninggal sesaat setelah aku menikah, berun

  • Salah Sebut Nama Panggilan   Lelaki Masa Lalu

    Perlahan Sarah melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, dari luar sudah terdengar riuh orang ngobrol tapi tak terdengar suara Heru, Sarah semakin penasaran, ia kembali ke halaman rumah lalu mengamati setiap kendaraan benar saja dari tiga mobil dan dua motor yang terparkir bukan milik Heru.Dia segera lewat pintu belakang, Sarah berpikir itu donatur yang sengaja datang menemui panti untuk memberikan langsung dananya atau untuk melihat langsung panti ini. Ya, memang suka ada donatur yang sengaja berkunjung secara langsung untuk memberikan bantuan pada panti itu."Siapa bu?" tanya Sarah begitu sampai di dalam."Biasa, dari perusahan Jaya Corp. Mereka lagi mau bikin event di panti ini, acaranya minggu depan. Itu pemimpin perusahaan sama event organizernya, coba kamu temui mereka. Ada Lina juga di sana sudah gabung, soalnya dari tadi ibu nunggu kamu.""Oh, baiklah bu."Tanpa banyak berkomentar, Sarah segera menemui mereka. Kehadiran Sarah cukup men

DMCA.com Protection Status