Home / Romansa / Salah Mencintai / Perkenalan Hari Pertama

Share

Perkenalan Hari Pertama

Author: Istikharoh
last update Last Updated: 2021-08-20 20:34:17

     Kepala ruangan dan pegawai yang lain berkumpul untuk menyambut kedatangan kami.

 “Assalamualaikum semuanya,” ucap kepala ruangan.

 “Waalaikumsalam,” jawab kami yang hadir kecuali Rendy. Entah kemana anak itu.

 “Selamat datang di Rumah Sakit Jaya Medika, selamat datang di ruangan rehabilitasi medik. Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya Anto Wijaya. Kalian bisa panggil Pak Anto, couch Anto, Kak Anto atau yang lebih romantis yaitu Mas Anto,” ucap pak Anto diselingi candaan. 

Tubuhnya tegap memilki kulit putih rambutnya cukup lebat, seperti perawakan tentara, kelihatannya keras tapi kalau sudah mendengar ucapannya dia sosok yang hangat.

Semua yang hadir tertawa kecil mendengar ucapan pak Anto.

“Gini-gini saya masih muda loh. Masih duapuluhan,” tambahnya.

“Duapuluh kali dua ya pak,” ucap salah satu fisioterapis cowok.

“Hahahaha,” tawa pak Anto.

“Baiklah tugas kalian disini membantu kami dalam kegiatan terapi, kalian diwajibkan menerapkan ilmu yang ada diperkuliahan di ruangan ini guna membantu proses penyembuhan pasien. Jika ada sesuatu yang ditanyakan atau kalian yang tidak tau langsung ditanyakan saja. Kami selalu setia membantu dan menjadi pengawas kalian. Jadi manfaatkanlah kesempatan praktik ini guna melatih skill kalian. Untuk tugasnya, pasti sudah dijelaskaan oleh institusi, saya hanya mengikutinya asalkan kalian harus membuat janji terlebih dahulu jika ingin konsul. Satu hari sebelum konsul harus ada janji. Dan konsulnya harus satu kelompok, jangan sampai deadline mundur. Itulah penjelasan dari saya. Ada yang perlu ditanyakan?”

“Tidak pak,” jawab kami.

“Di ruang ini ada tujuh fisioterapis termasuk saya. Silahkan kakak senior memperkenalkan diri,” ucap pak Anto.

Dari ujung kanan.

“Halo semuanya nama saya Trisna. Saya sudah bekerja selama lima tahun di rumah sakit Jaya Medika dan saya disini ditugaskan sebagai pembimbing kedua jika pak Anto tidak bisa memberikan konsultasi. Terimakasih,” ucap kak Trisna. Perawakannya seperti pak Anto, tapi dia lebih tegas dan cuek.

“Halo. Saya Hamidah. Ibu dua anak. Saya selisih setahun kerjanya dengan Kak Trisna. Saya sudah enam tahun bekerja disini,” ucap kak Hamidah. Seorang senior yang hangat. Wajahnya juga imut dan nada bicaranya halus.

 “Halo. Saya Lidia. Saya bekerja di rumah sakit Jaya Medika sudah 4 tahun. Salam kenal dari saya untuk kalian semua, jika kalian ingin bertanya seputar fisioterapi silahkan dengan senang hati saya akan menjelaskannya.” ucap kak Lidia. Dia orang yang ceria, murah senyum.

 “Halo saya Utami. Pengalaman kerja sekitar dua tahun. Terimakasih,” ucap kak Utami. Masih mudah, cantik, tubuhnya juga bagus, kulit putih. Sepertinya dia lumayan tertutup.

 “Assalamualaikum. Saya Zaid, pengalaman kerja di sini sekitar tiga tahun. Salam kenal dari saya,” Ucap kak Zaid. Dia terlihat agamis terlihat dari penampilannya. Dia juga mempunyai brewok seperti orang arab.

 “Assalamualaikum. Saya Kemal, saya suka dipanggil Mas Kemal. Saya temannya Kak Zaid. Saya masih single. Kak Zaid juga masih. Kalian bisa tanya tentang ilmu fisioterapis, saya sangat senang sekali jika kalian bertanya. Bisa via whatshap atau langsung. Silahkan,” ucap mas Zaid. Sambutannya cukup mengelitik, hingga membuat kami tertawa geli. Dia sepertinya lebih jujur dan terbuka.

 “Demikian perkenalan singkat dari kami. Oh ya kalian para cewek-cewek harus hati-hati dengan Mas Kemal. Dia cukup ganas.” Semuanya tertawa mendengar ucapan pak Anto. Terlihat wajah mas Kemal seperti malu.

 “Jadi disini saya yang paling senior. Saya sudah tujuh tahun. Sekarang giliran kalian yang memperkenalkan diri,” pinta pak Anto.

 Entah kenapa Rifda begitu gelisah, karena Reyhan tidak datang. Kalau sampai dia tidak hadir maka akan mengurangi nilai kekompakan kelompok.

Dari sisi kiri yang memperkenalkan. Disela-sela kami perkenalan, pak Anto melihat absen dikertas.

“Halo,,selamat pagi. Saya Orlando Kevin Akhmad. Nama panggilan Kevin,” ucap Kevin.

“Halo saya Nirinda Adinda. Biasanya dipanggil Dinda,” ucap Dinda.

“Selamat pagi. Nama Saya Rifdatul Auliyah Rinjani, panggilannya Rifda. Terimakasih,” ucap Rifda.

“Halo nama saya Meilinda Sonia. Biasanya dipanggil Sonia,” ucap Sonia.

“Terimakasih atas perkenalannya. Kalian ada lima orang kan? Yang satunya mana?”

“Hening tidak ada yang menjawab. Kami hanya melirik satu sama lain.

“Permisi. Assalamualaikum,” ucap dari luar pintu ruangan.

“Waalaikumsalam,” jawab kami semua.

Reyhan datang dengan kondisi cukup kusut. Keringat terlihat bercucuran dan nafas tersengal-sengal.

“Kamu yang juga praktik di sini?” tanya pak Anto.

Reyhan berjalan mengisi baris sejajar dengan kami, “ Iya pak. Mohon maaf saya telat tadi ada kendala di jalan. Sekali lagi mohon maaf,” ucap Reyhan.

Terlihat pak Anto memperhatikan penampilan Reyhan dari bawah sampai atas.

“Baiklah, tapi jangan ulangi kesalahanmu ini. Setidaknya kamu memberitahu ke temanmu,” ucap pak Anto.

“Iya pak,” sahut Reyhan.

“Silahkan untuk memperkenalkan diri,” pinta pak Anto.

“Halo, saya Reyhan Alfanani. Biasanya dipanggil Reyhan. Terimakasih,” ucap Reyhan.

“Oke perkenalan sudah selesai. Kalian bisa melakukan kegiatan selanjutnya. Selamat bertugas. Wasalamualaikumwarahmatullahiwabarakatu,” ucap pak nto menutup sambutan hari ini.

Kami mulai mengikuti kak Trisna, dia memperkenalkan ruangan dan alat-alat yang ada. Dia juga memandu kami untuk memcoba alat yang ada.

Terlihat pasien mulai datang satu persatu memasuki rungan, kamipun bertugas sesuai prosedur yang ada. Rifda dan Dinda bersama menangani pasien dipandu kak Lidia. Reyhan dengan kak Utami. Kevin dengan kak Zaid. Sonia dengan kak Kemal. Kak Hamida dan pak Trisna mengurus pasien masing-masing. Sedangkan pak Anto, sedang ada rapat di aula.

Banyak tipe pasien, mereka begitu unik. Ya karena manusia itu memang unik. Kevin terlihat patuh sekali dengan kak Zaid. Sesekali kak Zaid menyelipkan petuah agama untuk membuat pasien lebih semangat.

“Bu, ibu harus selalu optimis dan yakin. Kalau tidak yakin, maka hasilnya juga nihil. Allah mengabulkan do’a hamba-Nya sesuai prasangka. Jadi harus selalu optimis,” ucap kak Zaid.

“Kadang saya ini capek pak. Setiap hari selalu bergantung sama anak. Anak juga sering ngelu. Saya jadi sedih,” ucap pasien. Dia memnderita stroke selama empat tahun. Kakinya tidak bisa berjalan.

Kak Zaid menghela nafas sebentar, “Tapi ibu harus tau ngak ada anak yang tega dengan ibunya. Mungkin saja anaknya sedang capek. Kalau ibu bantuan saya siap membantu. Tolong ibu selalu berpikiran positif. Anak ibu kan banyak. Ibu juga bisa memilih harus tinggal dengan siapa.’

Pasien itu terlihat mengangukkan kepalanya. Raut wajah Kevin seperti kasihan kepada pasien itu. Dia begitu hati-hati melatihnya.

Disisi lain ada Kak Kemal dan Sonia dengan pasien wanita. Pasien itu umurnya sudah lanjut sekitar 85 tahun tapi dandananya tak kala dengan ABG. Pasien itu pasca jatuh dari kamar mandi. Kaki kirinya mengalami cedera. 

“Nak nama kamu siapa?” tanya pasien itu.

“Sonia nek,” jawab Sonia.

“Cantik seperti wajahnya,” ucap pasien.

Kak Kemal yang menyiapkan alat juga mendengarkan pembicaraan S onia dengan pasien.

“Kamu masih sendiri?” tanya pasien.

Sonia tersenyum, “Saya masih sendiri nek.”

“Nenek punya cucu, ganteng sekali. Dia lulusan luar negeri dan sekarang udah bekerja di perusahan BUMN, jadi manager. Kamu mau nenek kenalin.” Pasien itu antusias menceritakan cucunya pada Sonia,

Kak Kemal datang, “Susah siap nek?”

“Iya.” Jawabnya singkat.

Kak Kemal mulai mengerakkan kaki kiri pasien, “Pelan-pelan dong,” ucap nenek.

“Iya nek,” sahut kak Kemal.

“Sonia, kamu udah semester berapa?” tanya pasien.

“Semester tujuh nek,” jawab Sonia.

“Mau lulus dong. Sama cucu nenek aja deh,”

Sonia hanya tersenyum. Sementara kak Kemal tidak suka dengan perkataan pasien itu, main jodoh-jodohin. Karena kak Kemal tertarik dengan Sonia.

“Pelan-pelan dong mas,” ucap pasien.

“Iya nek. Ini udah pelan kok,” sahut kak Kemal.

“Nenek tarik nafas kemudian keluarkan pelan-pelan. Supaya nyerinya berkurang,” ucap Sonia.

“Nenek itu mengikuti saran Sonia, “Lebih lega ya.”

“Aduh, nenek ngak sabar ngenalin kamu ke cucu nenek.”

“Dia sudag punya pacar nek,” ucap kak Kemal.

“Yang benar kamu?” tanya pasien.

“Coba tanya sama orangnya,”

“Benar kamu sudah punya pacar?” tanya pasien pada Sonia.

Sonia meliht kak Kemal, dia memberi isyarat dengan mengedipkan mata yang artinya menyetujui sarannya.

“Iya nek.” Ucap Sonia sedikit ragu.

“Putusin saja kalau gitu,” ucap pasien.

“Pacarnya itu saya nek,” ucap kak Kemal.

“Hah.” Pasien kaget. “Cewek secantik ini pacaran sama kamu,” tambahnya.

 “Nenek ngak boleh kayak gitu,” ucap Sonia.

 “Cu,,kamu ini cantik pilih yang ganteng juga,” ucap pasien.

 “Cintanya sama saya nek. Cinta ngak bisa dipaksa,” sahut kak Kemal.

 “Udah-udah. Saya mau diterapi sama Sonia saja. Lepasin kaki saya,” pinta pasien dengan nada ketusnya.`

 “Tapi nek saya masih praktik disini dan butuh pendamping,” ucap Sonia.

 Kak Kemal berdiri dan mendekati Sonia, “Ngak papa lakuakan yang kamu bisa, saya ambil alat dulu. Biar dia ngak ngomel-ngomel.” Kak kemal pergi.

 “Baiklah nek,” ucap Sonia.

 Kak Kemal pergi sambil mengerutu, “ Bener-bener, kurang nganteng apa coba gue.”

 Diseberang sana, ada kak Utami dan Reyhan. Mereka menangani pasien pria yang masih muda. Pasien itu cedera pada lengan kanannya karena kesalahan saat main volly.

Related chapters

  • Salah Mencintai   Jadi Mata-Mata

    Terlalu cinta atau memang tidak mau kehilangan. Sampai-sampai setiap tindakan harus ada pengawasan. Jatuh cinta beda tipis dengan buta. Apa yang terlihat dan dirasa itu semuanya indah. Sedari pagi Rifda terus dihujani pesan dari Sonia. Karena sejak dia tidak mau ketinggalan info mengenai Reyhan. Rifda membalas pesan Sonia dengan malas.“Iya.” Hanya itu balasannya.Tidak terima dengan balasan pesan Rifda, cewek cantik itu mengirim pesan lagi.“Kalau nanti dia main mata, lo cubit saja ya Reyhan.” Isi pesan Sonia.Rifda hanya membalas dengan emoticon senyum.“Emangnya gue ngak ada kerjaan apa disuruh ngawasin tuh cowok,” gerutu Rifda.Pagi ini dia mau membuat sarapan yang simpel saja, telor ceplok dan kecap yang menghiasi nasi putihnya.“Alhamdulillah,” ucapnya setelah memasukkan satu suap nasi.Rifda melihat handphonenya yang berdering.“Ibu,” ucapn

    Last Updated : 2021-10-01
  • Salah Mencintai   Kenapa Marah Kepada Ku?

    Kaki yang tertutup rok span itu berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor. Dan melajukannya untuk keluar dari rumah sakit. Rifda berhenti di warung makan padang dan membeli lauk pauk di sana. Dia harus super hemat dalam hal makan dan kebutuhan pribadinya. Untuk nasi dia selalu menyediakan di kos dan masak sendiri. Kalau untuk lauk dia hanya beli sehari sekali dengan harga duapuluh ribu, terkadang lauknya itupun buat satu hari selanjutnya. Dia memilih dua potong ayam kecap dan tumis buncis wortel. Setelah itu dia melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kos. Dia kaget karena ada Sonia dan mobilnya yang berdiri di depan gerbang kosnya. Terpaksa Rifda memberikan senyum dan menyapanya.Sonia, ucap Rifda sambil memarkir sepedabya di depan gerbang kos. Sonia menghampiri Rifda, "Lo itu apa-apaan sih Rif, kok malah ngedeketin cewek genit itu dengan Reyhan. Lo ngak sadar dengan janji lo?" "Ni, lo itu ngomong apa sih?" t

    Last Updated : 2021-12-05
  • Salah Mencintai   Kenapa Salah Ku?

    Kaki yang tertutup rok span itu berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor. Dan melajukannya untuk keluar dari rumah sakit. Rifda berhenti di warung makan padang dan membeli lauk pauk di sana.Dia harus super hemat dalam hal makan dan kebutuhan pribadinya. Untuk nasi dia selalu menyediakan di kos dan masak sendiri. Kalau untuk lauk dia hanya beli sehari sekali dengan harga duapuluh ribu, terkadang lauknya itupun buat satu hari selanjutnya. Dia memilih dua potong ayam kecap dan tumis buncis wortel.Setelah itu dia melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kos. Dia kaget karena ada Sonia dan mobilnya yang berdiri di depan gerbang kosnya. Terpaksa Rifda memberikan senyum dan menyapanya.Sonia, ucap Rifda sambil memarkir sepedabya di depan gerbang kos.Sonia menghampiri Rifda, "Lo itu apa-apaan sih Rif, kok malah ngedeketin cewek genit itu dengan Reyhan. Lo ngak sadar dengan janji lo?""Ni, lo itu ngomong apa s

    Last Updated : 2021-12-09
  • Salah Mencintai   Belum Kenal

    Lagi-lagi Rifda lupa menaruh buku catatan kedalam tasnya. Alhasil dia meminta satu kertas pada teman sampingnya.“Ni, gue minta selembar kertas dong. Buku gue ketinggalan,” pinta Rifda.Nia mengambil selembar kertas dari bindernya, kemudian menyerahkan kepada Rifda.“Makasih ya,” ucap Rifda.“Sama-sama,” sahut Nia.Dosen datang tepat waktu. Mana mungkin pak Handoko telat. Bila telat satu menit saja beliau langsung membatalkan jadwal kuliah dan mengantinya dilain hari. Kedisiplinannya begitu tinggi. Jika mahasiswa telat satu orang, beliau juga tidak mau mengajar. Teman satu kelas harus kompak untuk datang lebih awal tigapuluh menit. Jadwal pak Handoko yang padat membuat PJMK kuwalahan untuk mengontrak jika tidak sesuai jadwal yang ditetapkan kampus. Maka dari itu semua harus menyepakati keputusan PJMK guna mempermudah mendapatkan ilmu dari pak Handoko.Beliau merupakan dosen sekaligus dokter bedah ortopedi. Tidak heran jika kedisi

    Last Updated : 2021-08-20
  • Salah Mencintai   Teman Tapi Mencinta

    Terkadang tak semua perasaan sama dengan kejadian. Telihatnya baik-baik saja kenyataan berantakan ataupun sebaliknya. Tapi tak semua yang terlihat baik-baik saja seperti itu dan memang benar baik-baik saja.Banyak kerahasiaan padahal sudah lama mengenal. Ehhh, kenyataan memang Rifda baru tau kalau Niswa telah menjalin hubungan dengan cowok yang selalu ia ceritakan pada sahabatnya itu. Sakit rasanya, menyembunyikan sesuatu yang menyangkut perasaan. Dan sakit itu bertambah saat kepercayaan dihancurkan.Rifda bersusah payah membuat kue ulang tahun pada Riswan. Dan berniat memberikan kejutan padanya. Dia sengaja tidak memberitau akan ke rumah Niswa, ingin mengajaknya untuk memberikan kejutan padaRiswan. Pemandangan tak terduga terlihat di depan mata Rifda. Sepasang kekasih yang saling berpelukan dan menyatakan ungkapan sayang. Seketika kotak kue berwarna coklat berhiaskan pita itu jatuh. Kue itupun hancur. Mata Rifda memerah melihat kejadian itu. Tak ada kata yang keluar dari mulu

    Last Updated : 2021-08-20
  • Salah Mencintai   Merelahkan

    Bila memang tak seharusnya dimiliki pasti akan menjauh. Tidak perlu memaksa jika memang tidak bisa dilanjutkan. Daripada hubungan itu menjadi bengkok bahkan sampai patah. Hanya perlu waktu saja untuk merelakan. Bukankah melihat orang yang disayang bahagia, kita juga ikut bahagia. Jatuh cinta hal yang wajar. Tapi jika cinta itu membuat orang lain tersiksa, lebih baik bersahabat saja. Menyayangi tanpa harus ada rasa yang lebih. Bersama tanpa harus ada cemburu. Melengkapi tanpa harus bersatu dalam ikatan yang namanya cinta.“Rif tunggu.” Niswa mengejar Rifda yang berlari kecil menjauhinya.“Rif, gue bisa jelasin semuanya.”Rifda hanya diam, langkahnya semakin cepat untuk meninggalkan kampus. Dia berjalan begitu cepat di jalan raya untuk mencari angkutan umum.“Rif jangan gini dong. Kita udah janji loh untuk saling menjaga satu sama lain.”Rifda mulai menyebrang, tapi ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi yang melaju. R

    Last Updated : 2021-08-20
  • Salah Mencintai   Praktik Terakhir Sebelum Lulus

    Akhirnya pendidikan ini akan segera berakhir. Harapan demi harapan terwujud, meskipun sampai sekrang Rifda belum menemukan ayah kandungnya. Merantau sendiri di kota besar mengajarkan arti dari kehidupan yang lebih dalam. Menjadi pribadi yang bisa mengambil keputusan dengan tepat.Praktik kali ini dilaksanakan dengan jangka waktu enam bulan setelah itu Rifda akan menjalani sidang skripsinya.Ada yang menjangal di hati Rifda, kenapa dia harus satu kelompok dengan Reyhan. Cowok yang kasar dan punya banyak cewek itu.“Rif, lo satu kelompok sama Reyhan,” ucap Niswa yang melihat layar monitor di aula.Rifda hanya diam dan tak menanggapi Niswa.“Alhamdulillah kelompok ku jos-jos semua. Kenapa kita ngak pernah sekelompok ya. Udah kelasnya beda lagi,” celoteh Niswa.Rifda masih dalam kekesalannya karena memikirkan kelakukan Reyhan nantinya.“Rif,” panggil Sonia teman sekelasnya yang duduk di belakannya.“Ya,” s

    Last Updated : 2021-08-20

Latest chapter

  • Salah Mencintai   Kenapa Salah Ku?

    Kaki yang tertutup rok span itu berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor. Dan melajukannya untuk keluar dari rumah sakit. Rifda berhenti di warung makan padang dan membeli lauk pauk di sana.Dia harus super hemat dalam hal makan dan kebutuhan pribadinya. Untuk nasi dia selalu menyediakan di kos dan masak sendiri. Kalau untuk lauk dia hanya beli sehari sekali dengan harga duapuluh ribu, terkadang lauknya itupun buat satu hari selanjutnya. Dia memilih dua potong ayam kecap dan tumis buncis wortel.Setelah itu dia melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kos. Dia kaget karena ada Sonia dan mobilnya yang berdiri di depan gerbang kosnya. Terpaksa Rifda memberikan senyum dan menyapanya.Sonia, ucap Rifda sambil memarkir sepedabya di depan gerbang kos.Sonia menghampiri Rifda, "Lo itu apa-apaan sih Rif, kok malah ngedeketin cewek genit itu dengan Reyhan. Lo ngak sadar dengan janji lo?""Ni, lo itu ngomong apa s

  • Salah Mencintai   Kenapa Marah Kepada Ku?

    Kaki yang tertutup rok span itu berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor. Dan melajukannya untuk keluar dari rumah sakit. Rifda berhenti di warung makan padang dan membeli lauk pauk di sana. Dia harus super hemat dalam hal makan dan kebutuhan pribadinya. Untuk nasi dia selalu menyediakan di kos dan masak sendiri. Kalau untuk lauk dia hanya beli sehari sekali dengan harga duapuluh ribu, terkadang lauknya itupun buat satu hari selanjutnya. Dia memilih dua potong ayam kecap dan tumis buncis wortel. Setelah itu dia melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kos. Dia kaget karena ada Sonia dan mobilnya yang berdiri di depan gerbang kosnya. Terpaksa Rifda memberikan senyum dan menyapanya.Sonia, ucap Rifda sambil memarkir sepedabya di depan gerbang kos. Sonia menghampiri Rifda, "Lo itu apa-apaan sih Rif, kok malah ngedeketin cewek genit itu dengan Reyhan. Lo ngak sadar dengan janji lo?" "Ni, lo itu ngomong apa sih?" t

  • Salah Mencintai   Jadi Mata-Mata

    Terlalu cinta atau memang tidak mau kehilangan. Sampai-sampai setiap tindakan harus ada pengawasan. Jatuh cinta beda tipis dengan buta. Apa yang terlihat dan dirasa itu semuanya indah. Sedari pagi Rifda terus dihujani pesan dari Sonia. Karena sejak dia tidak mau ketinggalan info mengenai Reyhan. Rifda membalas pesan Sonia dengan malas.“Iya.” Hanya itu balasannya.Tidak terima dengan balasan pesan Rifda, cewek cantik itu mengirim pesan lagi.“Kalau nanti dia main mata, lo cubit saja ya Reyhan.” Isi pesan Sonia.Rifda hanya membalas dengan emoticon senyum.“Emangnya gue ngak ada kerjaan apa disuruh ngawasin tuh cowok,” gerutu Rifda.Pagi ini dia mau membuat sarapan yang simpel saja, telor ceplok dan kecap yang menghiasi nasi putihnya.“Alhamdulillah,” ucapnya setelah memasukkan satu suap nasi.Rifda melihat handphonenya yang berdering.“Ibu,” ucapn

  • Salah Mencintai   Perkenalan Hari Pertama

    Kepala ruangan dan pegawai yang lain berkumpul untuk menyambut kedatangan kami.“Assalamualaikum semuanya,” ucap kepala ruangan.“Waalaikumsalam,” jawab kami yang hadir kecuali Rendy. Entah kemana anak itu.“Selamat datang di Rumah Sakit Jaya Medika, selamat datang di ruangan rehabilitasi medik. Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya Anto Wijaya. Kalian bisa panggil Pak Anto, couch Anto, Kak Anto atau yang lebih romantis yaitu Mas Anto,” ucap pak Anto diselingi candaan.Tubuhnya tegap memilki kulit putih rambutnya cukup lebat, seperti perawakan tentara, kelihatannya keras tapi kalau sudah mendengar ucapannya dia sosok yang hangat.Semua yang hadir tertawa kecil mendengar ucapan pak Anto.“Gini-gini saya masih muda loh. Masih duapuluhan,” tambahnya.“Duapuluh kali dua ya pak,” ucap salah satu fisioterapis cowok.“Hahahaha,” tawa pak Anto.“Baiklah tugas kalian disini membantu kami dal

  • Salah Mencintai   Praktik Terakhir Sebelum Lulus

    Akhirnya pendidikan ini akan segera berakhir. Harapan demi harapan terwujud, meskipun sampai sekrang Rifda belum menemukan ayah kandungnya. Merantau sendiri di kota besar mengajarkan arti dari kehidupan yang lebih dalam. Menjadi pribadi yang bisa mengambil keputusan dengan tepat.Praktik kali ini dilaksanakan dengan jangka waktu enam bulan setelah itu Rifda akan menjalani sidang skripsinya.Ada yang menjangal di hati Rifda, kenapa dia harus satu kelompok dengan Reyhan. Cowok yang kasar dan punya banyak cewek itu.“Rif, lo satu kelompok sama Reyhan,” ucap Niswa yang melihat layar monitor di aula.Rifda hanya diam dan tak menanggapi Niswa.“Alhamdulillah kelompok ku jos-jos semua. Kenapa kita ngak pernah sekelompok ya. Udah kelasnya beda lagi,” celoteh Niswa.Rifda masih dalam kekesalannya karena memikirkan kelakukan Reyhan nantinya.“Rif,” panggil Sonia teman sekelasnya yang duduk di belakannya.“Ya,” s

  • Salah Mencintai   Merelahkan

    Bila memang tak seharusnya dimiliki pasti akan menjauh. Tidak perlu memaksa jika memang tidak bisa dilanjutkan. Daripada hubungan itu menjadi bengkok bahkan sampai patah. Hanya perlu waktu saja untuk merelakan. Bukankah melihat orang yang disayang bahagia, kita juga ikut bahagia. Jatuh cinta hal yang wajar. Tapi jika cinta itu membuat orang lain tersiksa, lebih baik bersahabat saja. Menyayangi tanpa harus ada rasa yang lebih. Bersama tanpa harus ada cemburu. Melengkapi tanpa harus bersatu dalam ikatan yang namanya cinta.“Rif tunggu.” Niswa mengejar Rifda yang berlari kecil menjauhinya.“Rif, gue bisa jelasin semuanya.”Rifda hanya diam, langkahnya semakin cepat untuk meninggalkan kampus. Dia berjalan begitu cepat di jalan raya untuk mencari angkutan umum.“Rif jangan gini dong. Kita udah janji loh untuk saling menjaga satu sama lain.”Rifda mulai menyebrang, tapi ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi yang melaju. R

  • Salah Mencintai   Teman Tapi Mencinta

    Terkadang tak semua perasaan sama dengan kejadian. Telihatnya baik-baik saja kenyataan berantakan ataupun sebaliknya. Tapi tak semua yang terlihat baik-baik saja seperti itu dan memang benar baik-baik saja.Banyak kerahasiaan padahal sudah lama mengenal. Ehhh, kenyataan memang Rifda baru tau kalau Niswa telah menjalin hubungan dengan cowok yang selalu ia ceritakan pada sahabatnya itu. Sakit rasanya, menyembunyikan sesuatu yang menyangkut perasaan. Dan sakit itu bertambah saat kepercayaan dihancurkan.Rifda bersusah payah membuat kue ulang tahun pada Riswan. Dan berniat memberikan kejutan padanya. Dia sengaja tidak memberitau akan ke rumah Niswa, ingin mengajaknya untuk memberikan kejutan padaRiswan. Pemandangan tak terduga terlihat di depan mata Rifda. Sepasang kekasih yang saling berpelukan dan menyatakan ungkapan sayang. Seketika kotak kue berwarna coklat berhiaskan pita itu jatuh. Kue itupun hancur. Mata Rifda memerah melihat kejadian itu. Tak ada kata yang keluar dari mulu

  • Salah Mencintai   Belum Kenal

    Lagi-lagi Rifda lupa menaruh buku catatan kedalam tasnya. Alhasil dia meminta satu kertas pada teman sampingnya.“Ni, gue minta selembar kertas dong. Buku gue ketinggalan,” pinta Rifda.Nia mengambil selembar kertas dari bindernya, kemudian menyerahkan kepada Rifda.“Makasih ya,” ucap Rifda.“Sama-sama,” sahut Nia.Dosen datang tepat waktu. Mana mungkin pak Handoko telat. Bila telat satu menit saja beliau langsung membatalkan jadwal kuliah dan mengantinya dilain hari. Kedisiplinannya begitu tinggi. Jika mahasiswa telat satu orang, beliau juga tidak mau mengajar. Teman satu kelas harus kompak untuk datang lebih awal tigapuluh menit. Jadwal pak Handoko yang padat membuat PJMK kuwalahan untuk mengontrak jika tidak sesuai jadwal yang ditetapkan kampus. Maka dari itu semua harus menyepakati keputusan PJMK guna mempermudah mendapatkan ilmu dari pak Handoko.Beliau merupakan dosen sekaligus dokter bedah ortopedi. Tidak heran jika kedisi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status