Home / Romansa / Salah Mencintai / Kenapa Marah Kepada Ku?

Share

Kenapa Marah Kepada Ku?

Author: Istikharoh
last update Last Updated: 2021-12-05 22:23:01

Kaki yang tertutup rok span itu berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor. Dan melajukannya untuk keluar dari rumah sakit. Rifda berhenti di warung makan padang dan membeli lauk pauk di sana. 

Dia harus super hemat dalam hal makan dan kebutuhan pribadinya. Untuk nasi dia selalu menyediakan di kos dan masak sendiri. Kalau untuk lauk dia hanya beli sehari sekali dengan harga duapuluh ribu, terkadang lauknya itupun buat satu hari selanjutnya. Dia memilih dua potong ayam kecap dan tumis buncis wortel. 

Setelah itu dia melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kos. Dia kaget karena ada Sonia dan mobilnya yang berdiri di depan gerbang kosnya. Terpaksa Rifda memberikan senyum dan menyapanya.

Sonia, ucap Rifda sambil memarkir sepedabya di depan gerbang kos.

Sonia menghampiri Rifda, "Lo itu apa-apaan sih Rif, kok malah ngedeketin cewek genit itu dengan Reyhan. Lo ngak sadar dengan janji lo?"

"Ni, lo itu ngomong apa sih?" tanya Rifda.

"Jangan-jangan lo sekongkol ya sama cewek itu?" tuduh Sonia deNgan nada yang meninggi.

Rifda membuang nafasnya kasar, "Gue banyak kerjaan, mendingan lo pulang."

Selangkah Rifda melangkah, pergelangan tangannya sudah dicekal kuat oleh Sonia.

"Gue belum selesai ngomong ya Rif!" bentak Sonia.

"Lepas ngak Ni!" pinta Rifda.

"Lo harus jelasin dulu, ngapain Reyhan deket sama cewek itu. Padahal lo juga di situ kan?" ucap Sonia dengan mata tajamnya.

"Lo itu kenapa sih over banget sama Reyhan. Kalau lo sayang sama dia seharusnya lo percaya dong sama dia." Rifda mdngeluarkan unek-uneknya.

"Dan gue tegesin sama lo ya. Gue ngak ada janji apapaun sama lo." Rifda menghempaskan tangan Sonia kasar.

Sonia menatap kepergian Rifda dengan kebencian.

***

"Lo kenapa sih Ni ngajakin gue untuk mantau Rifda. Yang harus lo curigain itu Tania bukan Rifda, sih kutu buku itu," ucap Dinda sambil memperbaiki riasan wajahnya di dalam mobil Sonia.

"Gue mau Rifda menyesal atas ucapannya," ucap Sonia dengan kebencian.

"Ucapan apa?" tanya Dinda dengan santai yang masih memoles wajanya dengan bedak padat.

"Dia berani bentak gue Din. Dan ngajarin gue cara mencintai. Emang dia siapa, sok tau tentang hubungan gue." Sonia mengeluarkan kesalnya.

Fokus Dinda beralih pada Sonia, "Hah, lo bercanda kan?"

"Dia udah berani sama gue. Dan gue tidak terima tentang ucapannya itu," ucap Sonia.

"Gue ngak yakin deh kalau Rifda bentak lo," ucap Dinda.

"Lo lebih percaya dia dibanding sama gue," ucap Sonia sambil menoleh kea rah Dinda.

"Ya, bukan begitu Ni," ucap Dinda.

"Sepulang praktik, gue jemput lo. Dan lo harus bantu gue," pinta Sonia.

Dinda hanya bisa diam dan mengiyakan sahabatnya.

     ***

 Sonia siap dengan rencananya. Dia ingin Rifda tidak lagi menguruinya. Rifda yang sedang asyik membeli buku, tiba-tiba ditarik oleh Sonia.

"Lo, apa-apaan sih Ni," ucap Rifda.

"Ikut gue," pinta Sonia. Dia menarik pergelangan tangan Rifda dan memojokkan do dasbord mobil merahnya. 

"Kasar banget sih lo," ucap Rifda sambil menghempaskan tangan Sonia.

Dinda yang sedari tadi diam, hanya melihat ke arah dua perempuan itu. Dia sebenarnya tidak ingin ikut campur dengan urusan mereka. 

"Lo, mulai sekarang jangan pernah sedikitpun untuk mendekatkan Reyhan dengan Tania," ucap Sonia dengan kedua matanya yang melotot.

Wajah Rifda berpaling dari Sonia kemudian dia tersenyum kecur padanya, "Gue tekenin ya sama lo. Gue tidak ada waktu untik ngurusin masalah percintaan lo."

Sonia semakin geram dengan ucapan Rifda. Kedua tanganya mengepal, "Lo?".

"Kenapa? Gue ngak habis pikir deh sama lo," ucap Rifda.

Secepat kilat tangan kanan Sonia siap meluncur ke pipi Rifda dan secepat kilat juga ada tangan yang menghalangi Sonia. Dia berdiri tepat di depan Sonia dan Rifda di belakangnya. Dia menatap Sonia dengan tajam.

"Jangam pernah lo sentuh dia sedikitpun," ucap pria yang sangat dicintai Sonia.

"Reyhan," ucap Sonia kaget.

"Gue harap, lo bisa terima keputusan yang sudah ada. Lo bisa lanjutin hidup lo dan maaf jangan pernah lo ngurusi hidup gue," ucap Reyhan dengan kedua matanya yang menyakinkan Sonia.

Tak terasa bulir air jatuh dari pelupuk mata Sonia, "Aku masih sayang sama kamu Rey."

"Maaf, kita bisa jadi teman, tidak lebih dari itu," ucap Reyhan.

Rifda hanya melihat dua lawan jenis itu berbicara begitupula Dinda. Rifda sangat mengerti, Sonia begitu menyayangi Reyhan. Tapi cinta Tania seperti mengkekang Reyhan terlalu dalam. 

Dengan cepat Reyhan menarik pergelangan  tangan Rifda yang berbalut baju tunik dan mengikuti setiap langkah kakinya. Pria itu membuat Rifda kesal karena sudah berani menarik pergelangan tanganya. Seumur-umur hanya dia yang berani memaksa Rifda untuk mengikutinya.

"Lo, ngak sopan banget sih," keluh Rifda.

Reyhan melepaskan pergelangan tangan Rifda. Dia melirik sebentar ke gadis itu yang merasa tidak nyaman dengan kelakuannya tadi. Kedua tangannya bertolak pinggang dengan membuang nafas kasar.

"Gue minta maaf," ucap Reyhan. Dia membawa Rifda jauh dari Sonia. 

"Lo seharusnya ngak perlu bilang ke Sonia seperti itu tadi. Seakan-akan gue dipihak lo," ucap Rifda.

"Lo ngak usah balas chat dia kalau nanya tentang gue. Apapun itu alasannya, lo harus buang rasa kasihan itu," ucap Reyhan.

"Lo ternyata udah tau semuanya? Kalau Sonia nyuruh gue ngawasin lo?" tanya Rifda.

"Gue kenal Sonia. Gue tau dia seperti apa. Saat dia ngikutin lo kesini pun, gue tau." Reyhan sedikit lembut saat berbicara seperti itu.

"Meskipun dia nyuruh gue, tapi gue ngak pernah nuruti permintaannya. Lagian itu masalah kalian berdua," ucap Rifda.

"Yasudah kalau gitu. Dan lo jangan lupa sama janji lo," ucap Reyhan.

"Iya Bapak Reyhan. Saya ingat kalau punya tangunggan untuk mobil anda," ucap Rifda dengan kesal.

Reyhan menaikkan satu alisnya kemudian pergi. Baru satu langkah kakinya berjalan, Rifda memanggilnya.

"Rey," panggil Rifda. Reyhanpun menoleh.

"Gue harap lo bisa menyayangi cewek dengan tulus." Dengan spontan Rifda mengutarakan itu. Dia memang tidak terlalu mengenal Reyhan, tapi dari asumsi-asumsi teman kampus mengenainya, menjadi peluang bagi Rifda melakukan itu.

Reyhan hanya menatap Rifda tanpa menangapi apapun. Dia berlanjut berjalan dan menghilang dari pandangan Rifda.

"Kenapa gue tadi ngomong seperti itu," sesal Rifda.

Related chapters

  • Salah Mencintai   Kenapa Salah Ku?

    Kaki yang tertutup rok span itu berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor. Dan melajukannya untuk keluar dari rumah sakit. Rifda berhenti di warung makan padang dan membeli lauk pauk di sana.Dia harus super hemat dalam hal makan dan kebutuhan pribadinya. Untuk nasi dia selalu menyediakan di kos dan masak sendiri. Kalau untuk lauk dia hanya beli sehari sekali dengan harga duapuluh ribu, terkadang lauknya itupun buat satu hari selanjutnya. Dia memilih dua potong ayam kecap dan tumis buncis wortel.Setelah itu dia melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kos. Dia kaget karena ada Sonia dan mobilnya yang berdiri di depan gerbang kosnya. Terpaksa Rifda memberikan senyum dan menyapanya.Sonia, ucap Rifda sambil memarkir sepedabya di depan gerbang kos.Sonia menghampiri Rifda, "Lo itu apa-apaan sih Rif, kok malah ngedeketin cewek genit itu dengan Reyhan. Lo ngak sadar dengan janji lo?""Ni, lo itu ngomong apa s

    Last Updated : 2021-12-09
  • Salah Mencintai   Belum Kenal

    Lagi-lagi Rifda lupa menaruh buku catatan kedalam tasnya. Alhasil dia meminta satu kertas pada teman sampingnya.“Ni, gue minta selembar kertas dong. Buku gue ketinggalan,” pinta Rifda.Nia mengambil selembar kertas dari bindernya, kemudian menyerahkan kepada Rifda.“Makasih ya,” ucap Rifda.“Sama-sama,” sahut Nia.Dosen datang tepat waktu. Mana mungkin pak Handoko telat. Bila telat satu menit saja beliau langsung membatalkan jadwal kuliah dan mengantinya dilain hari. Kedisiplinannya begitu tinggi. Jika mahasiswa telat satu orang, beliau juga tidak mau mengajar. Teman satu kelas harus kompak untuk datang lebih awal tigapuluh menit. Jadwal pak Handoko yang padat membuat PJMK kuwalahan untuk mengontrak jika tidak sesuai jadwal yang ditetapkan kampus. Maka dari itu semua harus menyepakati keputusan PJMK guna mempermudah mendapatkan ilmu dari pak Handoko.Beliau merupakan dosen sekaligus dokter bedah ortopedi. Tidak heran jika kedisi

    Last Updated : 2021-08-20
  • Salah Mencintai   Teman Tapi Mencinta

    Terkadang tak semua perasaan sama dengan kejadian. Telihatnya baik-baik saja kenyataan berantakan ataupun sebaliknya. Tapi tak semua yang terlihat baik-baik saja seperti itu dan memang benar baik-baik saja.Banyak kerahasiaan padahal sudah lama mengenal. Ehhh, kenyataan memang Rifda baru tau kalau Niswa telah menjalin hubungan dengan cowok yang selalu ia ceritakan pada sahabatnya itu. Sakit rasanya, menyembunyikan sesuatu yang menyangkut perasaan. Dan sakit itu bertambah saat kepercayaan dihancurkan.Rifda bersusah payah membuat kue ulang tahun pada Riswan. Dan berniat memberikan kejutan padanya. Dia sengaja tidak memberitau akan ke rumah Niswa, ingin mengajaknya untuk memberikan kejutan padaRiswan. Pemandangan tak terduga terlihat di depan mata Rifda. Sepasang kekasih yang saling berpelukan dan menyatakan ungkapan sayang. Seketika kotak kue berwarna coklat berhiaskan pita itu jatuh. Kue itupun hancur. Mata Rifda memerah melihat kejadian itu. Tak ada kata yang keluar dari mulu

    Last Updated : 2021-08-20
  • Salah Mencintai   Merelahkan

    Bila memang tak seharusnya dimiliki pasti akan menjauh. Tidak perlu memaksa jika memang tidak bisa dilanjutkan. Daripada hubungan itu menjadi bengkok bahkan sampai patah. Hanya perlu waktu saja untuk merelakan. Bukankah melihat orang yang disayang bahagia, kita juga ikut bahagia. Jatuh cinta hal yang wajar. Tapi jika cinta itu membuat orang lain tersiksa, lebih baik bersahabat saja. Menyayangi tanpa harus ada rasa yang lebih. Bersama tanpa harus ada cemburu. Melengkapi tanpa harus bersatu dalam ikatan yang namanya cinta.“Rif tunggu.” Niswa mengejar Rifda yang berlari kecil menjauhinya.“Rif, gue bisa jelasin semuanya.”Rifda hanya diam, langkahnya semakin cepat untuk meninggalkan kampus. Dia berjalan begitu cepat di jalan raya untuk mencari angkutan umum.“Rif jangan gini dong. Kita udah janji loh untuk saling menjaga satu sama lain.”Rifda mulai menyebrang, tapi ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi yang melaju. R

    Last Updated : 2021-08-20
  • Salah Mencintai   Praktik Terakhir Sebelum Lulus

    Akhirnya pendidikan ini akan segera berakhir. Harapan demi harapan terwujud, meskipun sampai sekrang Rifda belum menemukan ayah kandungnya. Merantau sendiri di kota besar mengajarkan arti dari kehidupan yang lebih dalam. Menjadi pribadi yang bisa mengambil keputusan dengan tepat.Praktik kali ini dilaksanakan dengan jangka waktu enam bulan setelah itu Rifda akan menjalani sidang skripsinya.Ada yang menjangal di hati Rifda, kenapa dia harus satu kelompok dengan Reyhan. Cowok yang kasar dan punya banyak cewek itu.“Rif, lo satu kelompok sama Reyhan,” ucap Niswa yang melihat layar monitor di aula.Rifda hanya diam dan tak menanggapi Niswa.“Alhamdulillah kelompok ku jos-jos semua. Kenapa kita ngak pernah sekelompok ya. Udah kelasnya beda lagi,” celoteh Niswa.Rifda masih dalam kekesalannya karena memikirkan kelakukan Reyhan nantinya.“Rif,” panggil Sonia teman sekelasnya yang duduk di belakannya.“Ya,” s

    Last Updated : 2021-08-20
  • Salah Mencintai   Perkenalan Hari Pertama

    Kepala ruangan dan pegawai yang lain berkumpul untuk menyambut kedatangan kami.“Assalamualaikum semuanya,” ucap kepala ruangan.“Waalaikumsalam,” jawab kami yang hadir kecuali Rendy. Entah kemana anak itu.“Selamat datang di Rumah Sakit Jaya Medika, selamat datang di ruangan rehabilitasi medik. Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya Anto Wijaya. Kalian bisa panggil Pak Anto, couch Anto, Kak Anto atau yang lebih romantis yaitu Mas Anto,” ucap pak Anto diselingi candaan.Tubuhnya tegap memilki kulit putih rambutnya cukup lebat, seperti perawakan tentara, kelihatannya keras tapi kalau sudah mendengar ucapannya dia sosok yang hangat.Semua yang hadir tertawa kecil mendengar ucapan pak Anto.“Gini-gini saya masih muda loh. Masih duapuluhan,” tambahnya.“Duapuluh kali dua ya pak,” ucap salah satu fisioterapis cowok.“Hahahaha,” tawa pak Anto.“Baiklah tugas kalian disini membantu kami dal

    Last Updated : 2021-08-20
  • Salah Mencintai   Jadi Mata-Mata

    Terlalu cinta atau memang tidak mau kehilangan. Sampai-sampai setiap tindakan harus ada pengawasan. Jatuh cinta beda tipis dengan buta. Apa yang terlihat dan dirasa itu semuanya indah. Sedari pagi Rifda terus dihujani pesan dari Sonia. Karena sejak dia tidak mau ketinggalan info mengenai Reyhan. Rifda membalas pesan Sonia dengan malas.“Iya.” Hanya itu balasannya.Tidak terima dengan balasan pesan Rifda, cewek cantik itu mengirim pesan lagi.“Kalau nanti dia main mata, lo cubit saja ya Reyhan.” Isi pesan Sonia.Rifda hanya membalas dengan emoticon senyum.“Emangnya gue ngak ada kerjaan apa disuruh ngawasin tuh cowok,” gerutu Rifda.Pagi ini dia mau membuat sarapan yang simpel saja, telor ceplok dan kecap yang menghiasi nasi putihnya.“Alhamdulillah,” ucapnya setelah memasukkan satu suap nasi.Rifda melihat handphonenya yang berdering.“Ibu,” ucapn

    Last Updated : 2021-10-01

Latest chapter

  • Salah Mencintai   Kenapa Salah Ku?

    Kaki yang tertutup rok span itu berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor. Dan melajukannya untuk keluar dari rumah sakit. Rifda berhenti di warung makan padang dan membeli lauk pauk di sana.Dia harus super hemat dalam hal makan dan kebutuhan pribadinya. Untuk nasi dia selalu menyediakan di kos dan masak sendiri. Kalau untuk lauk dia hanya beli sehari sekali dengan harga duapuluh ribu, terkadang lauknya itupun buat satu hari selanjutnya. Dia memilih dua potong ayam kecap dan tumis buncis wortel.Setelah itu dia melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kos. Dia kaget karena ada Sonia dan mobilnya yang berdiri di depan gerbang kosnya. Terpaksa Rifda memberikan senyum dan menyapanya.Sonia, ucap Rifda sambil memarkir sepedabya di depan gerbang kos.Sonia menghampiri Rifda, "Lo itu apa-apaan sih Rif, kok malah ngedeketin cewek genit itu dengan Reyhan. Lo ngak sadar dengan janji lo?""Ni, lo itu ngomong apa s

  • Salah Mencintai   Kenapa Marah Kepada Ku?

    Kaki yang tertutup rok span itu berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor. Dan melajukannya untuk keluar dari rumah sakit. Rifda berhenti di warung makan padang dan membeli lauk pauk di sana. Dia harus super hemat dalam hal makan dan kebutuhan pribadinya. Untuk nasi dia selalu menyediakan di kos dan masak sendiri. Kalau untuk lauk dia hanya beli sehari sekali dengan harga duapuluh ribu, terkadang lauknya itupun buat satu hari selanjutnya. Dia memilih dua potong ayam kecap dan tumis buncis wortel. Setelah itu dia melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kos. Dia kaget karena ada Sonia dan mobilnya yang berdiri di depan gerbang kosnya. Terpaksa Rifda memberikan senyum dan menyapanya.Sonia, ucap Rifda sambil memarkir sepedabya di depan gerbang kos. Sonia menghampiri Rifda, "Lo itu apa-apaan sih Rif, kok malah ngedeketin cewek genit itu dengan Reyhan. Lo ngak sadar dengan janji lo?" "Ni, lo itu ngomong apa sih?" t

  • Salah Mencintai   Jadi Mata-Mata

    Terlalu cinta atau memang tidak mau kehilangan. Sampai-sampai setiap tindakan harus ada pengawasan. Jatuh cinta beda tipis dengan buta. Apa yang terlihat dan dirasa itu semuanya indah. Sedari pagi Rifda terus dihujani pesan dari Sonia. Karena sejak dia tidak mau ketinggalan info mengenai Reyhan. Rifda membalas pesan Sonia dengan malas.“Iya.” Hanya itu balasannya.Tidak terima dengan balasan pesan Rifda, cewek cantik itu mengirim pesan lagi.“Kalau nanti dia main mata, lo cubit saja ya Reyhan.” Isi pesan Sonia.Rifda hanya membalas dengan emoticon senyum.“Emangnya gue ngak ada kerjaan apa disuruh ngawasin tuh cowok,” gerutu Rifda.Pagi ini dia mau membuat sarapan yang simpel saja, telor ceplok dan kecap yang menghiasi nasi putihnya.“Alhamdulillah,” ucapnya setelah memasukkan satu suap nasi.Rifda melihat handphonenya yang berdering.“Ibu,” ucapn

  • Salah Mencintai   Perkenalan Hari Pertama

    Kepala ruangan dan pegawai yang lain berkumpul untuk menyambut kedatangan kami.“Assalamualaikum semuanya,” ucap kepala ruangan.“Waalaikumsalam,” jawab kami yang hadir kecuali Rendy. Entah kemana anak itu.“Selamat datang di Rumah Sakit Jaya Medika, selamat datang di ruangan rehabilitasi medik. Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya Anto Wijaya. Kalian bisa panggil Pak Anto, couch Anto, Kak Anto atau yang lebih romantis yaitu Mas Anto,” ucap pak Anto diselingi candaan.Tubuhnya tegap memilki kulit putih rambutnya cukup lebat, seperti perawakan tentara, kelihatannya keras tapi kalau sudah mendengar ucapannya dia sosok yang hangat.Semua yang hadir tertawa kecil mendengar ucapan pak Anto.“Gini-gini saya masih muda loh. Masih duapuluhan,” tambahnya.“Duapuluh kali dua ya pak,” ucap salah satu fisioterapis cowok.“Hahahaha,” tawa pak Anto.“Baiklah tugas kalian disini membantu kami dal

  • Salah Mencintai   Praktik Terakhir Sebelum Lulus

    Akhirnya pendidikan ini akan segera berakhir. Harapan demi harapan terwujud, meskipun sampai sekrang Rifda belum menemukan ayah kandungnya. Merantau sendiri di kota besar mengajarkan arti dari kehidupan yang lebih dalam. Menjadi pribadi yang bisa mengambil keputusan dengan tepat.Praktik kali ini dilaksanakan dengan jangka waktu enam bulan setelah itu Rifda akan menjalani sidang skripsinya.Ada yang menjangal di hati Rifda, kenapa dia harus satu kelompok dengan Reyhan. Cowok yang kasar dan punya banyak cewek itu.“Rif, lo satu kelompok sama Reyhan,” ucap Niswa yang melihat layar monitor di aula.Rifda hanya diam dan tak menanggapi Niswa.“Alhamdulillah kelompok ku jos-jos semua. Kenapa kita ngak pernah sekelompok ya. Udah kelasnya beda lagi,” celoteh Niswa.Rifda masih dalam kekesalannya karena memikirkan kelakukan Reyhan nantinya.“Rif,” panggil Sonia teman sekelasnya yang duduk di belakannya.“Ya,” s

  • Salah Mencintai   Merelahkan

    Bila memang tak seharusnya dimiliki pasti akan menjauh. Tidak perlu memaksa jika memang tidak bisa dilanjutkan. Daripada hubungan itu menjadi bengkok bahkan sampai patah. Hanya perlu waktu saja untuk merelakan. Bukankah melihat orang yang disayang bahagia, kita juga ikut bahagia. Jatuh cinta hal yang wajar. Tapi jika cinta itu membuat orang lain tersiksa, lebih baik bersahabat saja. Menyayangi tanpa harus ada rasa yang lebih. Bersama tanpa harus ada cemburu. Melengkapi tanpa harus bersatu dalam ikatan yang namanya cinta.“Rif tunggu.” Niswa mengejar Rifda yang berlari kecil menjauhinya.“Rif, gue bisa jelasin semuanya.”Rifda hanya diam, langkahnya semakin cepat untuk meninggalkan kampus. Dia berjalan begitu cepat di jalan raya untuk mencari angkutan umum.“Rif jangan gini dong. Kita udah janji loh untuk saling menjaga satu sama lain.”Rifda mulai menyebrang, tapi ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi yang melaju. R

  • Salah Mencintai   Teman Tapi Mencinta

    Terkadang tak semua perasaan sama dengan kejadian. Telihatnya baik-baik saja kenyataan berantakan ataupun sebaliknya. Tapi tak semua yang terlihat baik-baik saja seperti itu dan memang benar baik-baik saja.Banyak kerahasiaan padahal sudah lama mengenal. Ehhh, kenyataan memang Rifda baru tau kalau Niswa telah menjalin hubungan dengan cowok yang selalu ia ceritakan pada sahabatnya itu. Sakit rasanya, menyembunyikan sesuatu yang menyangkut perasaan. Dan sakit itu bertambah saat kepercayaan dihancurkan.Rifda bersusah payah membuat kue ulang tahun pada Riswan. Dan berniat memberikan kejutan padanya. Dia sengaja tidak memberitau akan ke rumah Niswa, ingin mengajaknya untuk memberikan kejutan padaRiswan. Pemandangan tak terduga terlihat di depan mata Rifda. Sepasang kekasih yang saling berpelukan dan menyatakan ungkapan sayang. Seketika kotak kue berwarna coklat berhiaskan pita itu jatuh. Kue itupun hancur. Mata Rifda memerah melihat kejadian itu. Tak ada kata yang keluar dari mulu

  • Salah Mencintai   Belum Kenal

    Lagi-lagi Rifda lupa menaruh buku catatan kedalam tasnya. Alhasil dia meminta satu kertas pada teman sampingnya.“Ni, gue minta selembar kertas dong. Buku gue ketinggalan,” pinta Rifda.Nia mengambil selembar kertas dari bindernya, kemudian menyerahkan kepada Rifda.“Makasih ya,” ucap Rifda.“Sama-sama,” sahut Nia.Dosen datang tepat waktu. Mana mungkin pak Handoko telat. Bila telat satu menit saja beliau langsung membatalkan jadwal kuliah dan mengantinya dilain hari. Kedisiplinannya begitu tinggi. Jika mahasiswa telat satu orang, beliau juga tidak mau mengajar. Teman satu kelas harus kompak untuk datang lebih awal tigapuluh menit. Jadwal pak Handoko yang padat membuat PJMK kuwalahan untuk mengontrak jika tidak sesuai jadwal yang ditetapkan kampus. Maka dari itu semua harus menyepakati keputusan PJMK guna mempermudah mendapatkan ilmu dari pak Handoko.Beliau merupakan dosen sekaligus dokter bedah ortopedi. Tidak heran jika kedisi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status