Kedatangan mereka berdua di kota ini hanya disambut Samudra karena Mike dan Nina sudah kembali ke tempat asalnya, tidak banyak perubahan dari rumah orang tuanya yang ditinggal selama sebulan. Orang tua Aulia menyambut mereka berdua dengan tangan terbuka dan telah menyiapkan beberapa makanan kesukaan Aulia terutama dan beberapa ada juga makanan kesukaan Giovanni.
“Menginap di sini kan?” Aulia hanya mengangguk “bagaimana kehamilan kamu?.”
Aulia memeluk Melania dalam merasakan bagaimana kehangatan orang tuanya ini yang tidak dia rasakan selama sebulan, sebenarnya selama di Kalimantan mereka masih saling berhubungan satu sama lain tapi tetap saja berbeda jika bertemu secara langsung seperti ini. Melania menepuk punggung Aulia pelan membuat pelukan semakin kuat sehingga Melania melepaskan pelukan mereka menatap Aulia dengan membelai pipinya lembut.
“Makanan yang aku inginkan apa sudah siap?” Melania mengangguk “aku belajar banyak disana bunda dan Nimas adalah guru
Kehamilan Aulia semakin membesar membuat Giovanni harus bekerja ekstra untuk menjaga Aulia karena bagaimana pun ini adalah buah cinta pertama mereka berdua, Aulia terkadang meminta Melania menemani dirinya ketika tidur dan membuat Giovanni harus menahan diri agar memahami kondisi Aulia meski begitu pada saat malam akan kembali ke kamar mereka melakukan kegiatan panasnya.Usaha mereka berdua berjalan lancar dan saat Aulia serta Berry hamil membuat organizer mereka sedikit berantakan, Pram yang paham bisnis akhirnya turun tangan dengan bantuan Giovanni dan saat ini mereka berdua berteman baik bahkan saling mendukung usaha masing – masing. Usaha Giovanni dan Damar sendiri berjalan lancar setelah Aulia mengatakan hal tersebut membuat Giovanni menceritakan semua yang telah dilakukan bersama Damar, Aulia hanya mendengarkan dan menyetujui semua apa yang dilakukan oleh Giovanni.Sesuai perkiraan dokter adalah hari ini Aulia akan melahirkan anak pertama mereka dan Giovanni
Aulia memandang pria di hadapannya dengan tatapan tidak percaya karena bagaimana bisa pria yang berasal dari daerah timur Indonesia berada dihadapannya dengan tatapan seolah merindukan dirinya, Aulia tidak mengenal pria ini sama sekali dan senyumannya sangat mengerikan meski manis.“Kamu melupakan aku, Lia?.”Aulia semakin membelalakkan matanya bagaimana pria ini memanggil namanya dengan sangat santai dan seolah sudah kenal lama, Aulia semakin kesal dengan pria ini karena saat ini dirinya sedang bersama mantan kekasih ketika duduk di bangku putih biru. Pria yang membuat Aulia tidak bisa melupakannya karena pria ini yang bernama Arman adalah cinta pertama dan juga pencuri bukan pencuri jika Aulia melakukannya dengan sadar dan ikhlas, Aulia melakukan ciuman pertama dengan Arman.Aulia tersadar jika panggilan tersebut hanya orang – orang tertentu termasuk Arman, orang lain memanggil dirinya Sarah bukan Aulia dan panggilan Lia bahkan Arman sendiri tidak memanggil dirin
Aulia Sarah wanita berusia 27 tahun biasa dipanggil Sarah oleh teman – temannya tapi orang terdekatnya memanggil dirinya Aulia, saat ini bekerja di wedding organizer yang dia dirikan bersama sahabatnya Berry. Wedding organizer ini jadi satu dengan cafe yang juga mereka dirikan karena kesukaannya Aulia dalam membuat atau menciptakan menu baru, dulu Aulia hanya menjual dengan sistem pesanan tapi setelah lulus dan wedding organizer yang mereka berdua rintis dari kuliah berjalan lancar akhirnya mereka juga membuat cafe.“Rencana pernikahanmu berjalan lancar?” Aulia menatap Berry yang sedang menuliskan sesuatu di catatannya.“Hampir 70 persen, kenapa?” Berry menjawab tanpa menatap Aulia.“Asal setelah menikah gak melakukan hal begitu di sini” Berry tertawa mendengar perkataan Aulia.“Bukankah kamu juga pernah sama Yuda?” Aulia membelalakkan matanya mendengar perkataan Berry.“Kami hanya hercium
Aulia menggelengkan kepala mendengar perkataan Berry bagaimana bisa dirinya akan menikah dengan Pram dan membayangkan pria lain yang baru ditemuinya, Aulia memutuskan untuk mengambil alih pekerjaan di luar bertemu dengan salah satu klien yang akan menggunakan jasa mereka. Bertempat di salah satu hotel ternama membuat Aulia harus menyesuaikan diri dengan penampilannya, Berry yang melihat penampilan Aulia hanya tersenyum pasalnya saat ini menggunakan pakaian yang terlihat dewaasa.Aulia menatap lobby hotel dengan perasaan cemas tapi segera ditepis karena ini adalah pekerjaan, seorang pegawai mengantarkan Aulia ke salah satu ruangan yang tampaknya seperti pertemuan keluarga. Kedatangan Aulia membuat mereka menatap ke arahnya dan tersenyum, tidak lama satu persatu pergi dari ruangan setelah berkenalan dengan Aulia menyisakan dirinya dengan sepasang calon pengantin.“Aku kakak iparnya bukan calon dia, karena calonnya sibuk jadi aku diminta untuk bertemu sama kamu” Aulia menga
Aulia masih tidak percaya dengan ajakan Arman yang entah mengapa membuat dirinya menjadi kembali mengingat masa – masa mereka dahulu, tapi semuanya ditepis oleh Aulia karena mengingat bagaimana sikap Rahayu pada dirinya. Aulia memandang Arman yang seolah berharap mendapatkan jawaban yang sangat diinginkannya, Aulia sendiri bingung akan menjawab seperti apa pada Arman.“Kamu tahu bukan jika ibu dan keluarga kamu tidak menyukai aku?” Aulia mencoba menatap Arman yang terdiam “jadi aku tidak mungkin melakukan hal yang sama berulang kali, saat ini aku mencari hubungan yang serius bukan hanya sekedar kembali lalu putus lagi” Aulia memegang tangan Arman “kita baru pertama bertemu setelah sekian lama dan rasanya kamu tidak mengenalku dengan sangat baik seperti dahulu.”“Aulia.”Aulia memandang pria di hadapannya dengan tatapan tidak percaya karena bagaimana bisa pria yang berasal dari daerah timur Indonesia berada dihadapannya dengan tatapan seolah merindukan dirinya, Auli
Aulia menampar pipi Giovanni dengan kembali ke tempat awalnya, Aulia menatap tajam pada Giovanni atas apa yang baru saja dirinya lakukan. Giovanni sendiri seakan tidak peduli dengan apa yang terjadi barusan dengan kembali menatap Aulia lembut seketika membuat Aulia bergidik ngeri melihat sikap Giovanni.“Apa mau kamu?” menatap Giovanni tajam.“Meminta jawaban yang dulu pernah kamu katakan” Giovanni hanya menatapnya lembut “aku sudah kembali dengan berbagai macam cara agar bisa dekat denganmu.”“Bagaimana bisa kamu bertemu Damar?” Aulia tidak menghiraukan perkataan Giovanni.“Secara tidak sengaja dan ternyata dia mengingat aku meski sudah lama tidak ketemu” Giovanni masih memandang Aulia dengan tatapan yang sama “tujuanku ke sini adalah untuk mendekatimu lagi, kamu tidak lupa kan janjimu akan memberikan jawaban jika aku kembali ke kota ini?.”“Bagaimana jika aku telah menikah atau memiliki kekasih?” Aulia menantang Giovanni.“Menikah jika kamu baha
Keputusan gila jika Aulia saat ini mengambil pilihan untuk tinggal bersama dengan pria yang baru dikenalnya bukan tapi baru bertemu setelah beberapa tahun yang lalu bahkan dirinya melupakan pria dihadapannya ini. Aulia menghembuskan nafas panjang setelah menerima ajakan gila dari pria tersebut, bagaimana dirinya bisa dengan gilanya melakukan hal ini.“Tapi tidak sekarang beri aku waktu” Aulia memberi tatapan memohon pada Giovanni.“Baiklah” jawaban Giovanni membuat Aulia lega “tapi aku yang akan menjemputmu setiap saat.”Esoknya Giovanni melakukan apa yang dikatakannya membuat Aulia kurang bebas dalam bergerak karena perlakuan Giovanni, ketika sampai kantor tatapan penuh dengan selidik dilakukan Berry dan Wildan membuat Aulia harus siap menerima sidang perdana tersebut. Aulia menceritakan apa yang terjadi minus dirinya mencapai klimaks saat dalam mobil, membayangkan itu membuat Aulia langsung teringat bagaimana rasa milik Giovanni ketika bergesekkan.“Apa bes
Kedua insan beda kelamin saling berhadapan di mana tatapan Giovanni sangat lembut sedangkan Aulia menatapnya dengan tajam, bagaimana tidak tajam ketika ingin istirahat Giovanni sudah berada di depan pintunya dengan membawa tas kecil yang Aulia yakini berisi pakaian dan sialnya Aulia menggunakan pakaian mini transparan yang pastinya memperlihatkan bagian dalamnya.“Memang kamu tidak ada tempat tinggal?” Aulia menatap Giovanni tajam karena pandangannya menuju bukit kembar miliknya “hentikan tatapan tersebut kamu membuatku takut.”Giovanni menghembuskan nafas panjang menghilangkan pikiran negatif agar adik kecilnya tidak menegang “aku hanya ingin, lantas di mana kamar kosong?” Giovanni menatap sekitar “hanya ini ruangan kamu?.”Aulia hanya diam tidak menjawab perkataan Giovanni “pulanglah Gio karena tidak ada tempat untuk kamu di sini dan hentikan semuanya karena aku lelah.”“Aku hanya ingin mengajak hubungan serius denganmu Lia apa tidak bisa?” Giovanni memanda
Kehamilan Aulia semakin membesar membuat Giovanni harus bekerja ekstra untuk menjaga Aulia karena bagaimana pun ini adalah buah cinta pertama mereka berdua, Aulia terkadang meminta Melania menemani dirinya ketika tidur dan membuat Giovanni harus menahan diri agar memahami kondisi Aulia meski begitu pada saat malam akan kembali ke kamar mereka melakukan kegiatan panasnya.Usaha mereka berdua berjalan lancar dan saat Aulia serta Berry hamil membuat organizer mereka sedikit berantakan, Pram yang paham bisnis akhirnya turun tangan dengan bantuan Giovanni dan saat ini mereka berdua berteman baik bahkan saling mendukung usaha masing – masing. Usaha Giovanni dan Damar sendiri berjalan lancar setelah Aulia mengatakan hal tersebut membuat Giovanni menceritakan semua yang telah dilakukan bersama Damar, Aulia hanya mendengarkan dan menyetujui semua apa yang dilakukan oleh Giovanni.Sesuai perkiraan dokter adalah hari ini Aulia akan melahirkan anak pertama mereka dan Giovanni
Kedatangan mereka berdua di kota ini hanya disambut Samudra karena Mike dan Nina sudah kembali ke tempat asalnya, tidak banyak perubahan dari rumah orang tuanya yang ditinggal selama sebulan. Orang tua Aulia menyambut mereka berdua dengan tangan terbuka dan telah menyiapkan beberapa makanan kesukaan Aulia terutama dan beberapa ada juga makanan kesukaan Giovanni.“Menginap di sini kan?” Aulia hanya mengangguk “bagaimana kehamilan kamu?.”Aulia memeluk Melania dalam merasakan bagaimana kehangatan orang tuanya ini yang tidak dia rasakan selama sebulan, sebenarnya selama di Kalimantan mereka masih saling berhubungan satu sama lain tapi tetap saja berbeda jika bertemu secara langsung seperti ini. Melania menepuk punggung Aulia pelan membuat pelukan semakin kuat sehingga Melania melepaskan pelukan mereka menatap Aulia dengan membelai pipinya lembut.“Makanan yang aku inginkan apa sudah siap?” Melania mengangguk “aku belajar banyak disana bunda dan Nimas adalah guru
Kejadian itu mereka semua rahasiakan dari Giovanni hingga tugasnya selesai, Ahmad sendiri tidak tahu ke mana bahkan Aulia tidak menanyakan pada Nimas atau Burhan karena bagi dirinya tidak penting. Setelah kejadian itu Aulia memutuskan untuk belajar banyak hal dari Nimas yang dengan senang hati memberikan semua rahasia menu dari masakan yang ada di Kalimantan, permasalahan di kantor Giovanni sudah berjalan dengan sangat baik meski masih ada beberapa perdebatan karena tidak menemukan kesepakatan satu sama lain tapi Giovanni bisa mengatasinya dengan mudah.“Besok kita kembali” Aulia tampak senang karena harus kembali “bagaimana dengan perkembangan permasalahanmu?.”Giovanni tersenyum “senang banget” menciumi pipi Aulia berkali – kali “kangen sama siapa memang?.”“Bunda dan ayah memang siapa lagi?” Aulia melepaskan diri dari ciuman Giovanni “Mike dan Nina juga sudah kembali ke asalnya jadi sepi rumah.”Giovanni mengangguk “berkasnya sudah Mike kirim kemarin ke ka
Giovanni memutuskan untuk terbuka dengan Aulia terkait permasalahan yang dihadapinya saat ini, karena bagaimana pun Aulia adalah wanita yang akan menemani dirinya di sisa usia ini. Aulia yang mendengar Giovanni ingin berbicara seketika takut atas perbuatannya tadi yang mungkin diketahui oleh Giovanni, Aulia menghembuskan nafas panjang berkali – kali karena waktu makan tidak lama lagi. Aulia menatap Nimas tampak biasa seolah tidak terjadi apa pun tadi bersama Ahmad, Aulia mencoba tidak peduli dengan Nimas karena apa yang dibicarakan Giovanni sedikit membuatnya ketakutan.Suasana meja makan tampak tegang di mana baik Giovanni dan Aulia sibuk dengan pemikiran masing – masing, sedangkan kedua penjaga entah berada di mana karena tidak ada yang mempedulikan keberadaan mereka. Giovanni bahkan tidak memberikan penilaian atas makanan yang telah Aulia pelajari kali ini dan Aulia sendiri tidak bertanya jauh atas penilaian dari masakannya ini, suatu hal yang jarang mereka lakukan selama b
Aulia memeluk Giovanni ketika melihatnya datang bersama Burhan di tempat dirinya tadi keluar, Giovanni hanya bisa menepuk punggung Aulia pelan untuk menenangkannya dan membawa ke salah satu kursi terdekat mereka. Giovanni mengangkat wajah Aulia yang sudah penuh dengan air mata dan tidak tampak orang – orang yang tadi membantunya, secara perlahan Giovanni menghapus air mata yang ada di pipi Aulia dan menceritakan apa yang terjadi baru saja.“Pembebasan lahan?” Giovanni mengangguk “jadi sementara tinggal di mana kita?.”“Tetap di tempat tadi karena semua akan diselesaikan di kantor besok dan jika mereka berada dalam jarak dekat dengan rumah tidak segan kita membawa ke polisi, tempat ini memang dibangun apabila terjadi hal demikian” Aulia menatap Burhan ketika menjelaskan panjang lebar.“Apa aman jika nanti saya keluar?” Aulia sedikit penasaran karena ingin menikmati makanan khas daerah ini.“Kalau hanya untuk mencoba makanan khas sini nanti sama saya saja” sahu
Giovanni menitipkan semua yang ada pada Mike dan tiba saatnya untuk ke Kalimantan, Giovanni yakin tidak akan lama berada di sana karena permasalahan tidak terlalu rumit hanya perlu bertemu dengan karyawan dan melakukan rapat untuk mengetahui langkah ke depan perusahaan seperti apa. Pertambangan adalah proyek yang dimulai atas kerjasama antara pemilik tempat Giovanni bekerja dengan pemerintahan saat jaman dahulu dan pastinya jika bertahan hingga sekarang berarti kinerja dan juga kerjasama kedua belah pihak memang bagus, disamping itu pemilik perusahaan tempat Giovanni cukup menjadi perhitungan di kalangan pengusaha.Giovanni menatap Aulia yang tampak tidak sabar berada di Kalimantan dan kali ini mereka akan berada di Potianak karena kantor yang dituju berada di sana, meski begitu Giovanni akan berpindah tempat dan untungnya semua sudah disediakan oleh perusahaan. Giovanni bukan memikirkan bagaimana dengan Kalimantan tapi dalam benaknya adalah keputusan yang diambilnya disamping
Permasalahan keluarga Giovanni entah bagaimana bisa terselesaikan dengan sangat mudah dan Giovanni tidak menceritakan apa pun bagaimana prosesnya pada Aulia, bagi Giovanni semua tidak penting dan Aulia sendiri tidak bertanya lebih jauh. Giovanni sendiri bahkan tidak menceritakan secara detail bagaimana Helen dan orang – orangnya tertangkap, bagi Giovanni menceritakan keadaan Louis lebih penting dibandingkan Helen. Aulia sendiri baru mengetahui jika Mona tidak dapat diselamatkan setelah penembakan tersebut sedangkan anak Louis dan Mona yang besar berada di Indonesia yang nantinya akan Louis ambil setelah permasalahan selesai.Aulia beberapa kali melihat anak Louis dan Mona yang secara kebetulan satu kota dengan mereka, Mike dan Nina sering membawa Raul ke rumah hanya sekedar untuk menghabiskan waktu bersama. Kepergian Mona membuat ada sesuatu yang hilang dalam diri Giovanni tapi mencoba untuk tidak peduli karena bagaimana pun saat ini dirinya mempunyai Aulia yang ada disampingn
Aulia tahu jika Giovanni dan kedua saudaranya sedang memikirkan bagaimana nasib dan keadaan Louis hanya saja mereka tidak bisa melakukan segala sesuatu ditambah lagi adalah Giovanni yang harus memulai pekerjaannya untuk ke Kalimantan. Aulia sudah memutuskan untuk ikut dengan Giovanni ke Kalimantan karena bagaimana pun sebagai istri harus ikut suami dimana pun berada dan keputusan Aulia ini disambut dengan hati bahagia oleh Giovanni. Mike dan Nina kembali ke apartemen milik Giovanni setelah beberapa hari tinggal di rumah untuk menenangkan Nina, meski sebenarnya Nina tidak apa – apa tapi mereka berdua merasa perlu menenangkan Nina.“Li, sebelum berangkat kita konsultasi dokter karena aku gak mau terjadi sesuatu dengan kalian” Aulia hanya mengangguk mendengar perkataan Giovanni.“Papa bagaimana?” wajah Giovanni tampak tegang “baik – baik saja kan?” menggenggam tangan Giovanni untuk memberikan keterangan.“Sampai sekarang belum ada kabar jadi ada banyak kemungkinan tap
Pernikahan Louis dan Mona berjalan lancar bahkan beberapa keluarga tampak bahagia dengan pernikahan ini, anak – anak Louis dan Mona sangat menggemaskan di mana anak pertamanya Sisil sangat mirip dengan Mike. Aulia beberapa kali bersama dengan Sisil yang ternyata sangat mudah akrab dengan orang baru, pasangan Aulia mengarah pada mertuanya yang tampak bahagia dengan pernikahan ini dan berbanding terbalik dengan Mona yang hanya sandiwara dengan pernikahan ini.Aulia berpikir pantas saja Giovanni terjebak dengan Mona kerena memiliki sesuatu yang tidak dirinya miliki, Mona tampak sabar dengan Louis dan hal ini terlihat dari bagaimana Mona menjelaskan beberapa hal pada Louis. Meski semalam Giovanni bilang bahwa hanya mencintai dirinya tetap saja sebagai wanita ada perasaan tidak percaya diri dan ketakutan jika Giovanni meninggalkan dirinya, Aulia menghembuskan nafas dengan mencoba untuk bermain dengan Sisil yang saat ini berada di pangkuannya.“Berdua saja kamu sama Sisil” Gio