Share

Bantai, Bun II

Part 11 (Bantai, Bun II!)

Tidak butuh waktu lama, kami tiba di kantor polisi. Pikiranku berkeliaran ke mana-mana. Memikirkan dompetku yang hilang tak ada jejaknya. Belum lagi mertuaku yang kini berada di kantor polisi. Dan janjiku yang akan membawa Salma ke salon selepas dari sini.

"Ayo masuk Yang," ajak Salma. Aku menghela napas panjang, merasakan kepalaku ingin pecah.

"Kamu ini kenapa sih dari tadi diem terus? Kamu mikirin apa?"

"Tidak ada yang kupikirkan, ayo masuk. Oya, ponselmu kupinjam."

"Ya sudah, kamu bawa saja. Tapi nanti aku belikan yang baru," tutur Salma.

Demi membuat hati istriku senang aku mengiyakan permintaannya.

"Iya."

"Makasih sayang, aku memang tidak salah pilih suami," pujinya.

Setelah pembicaraan singkat itu, aku dan Salma melangkah masuk. Kami berdua langsung dikejutkan dengan banyaknya orang yang mengeluh pada polisi.

"Saya ini ditipu, dia bilang jual tas branded dengan kualitas terbaik. Tapi apa, setelah tasnya sampai pada saya. Ternyata barangnya jelek!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Dian Rahmat
si suami jg oon ya. anggaplah dompet seisinya raib. lsung tlp bank dong utk blokir akun. baru ke kantor polisi utk lapor kehilangan dompet. btw, emang jadi karyawan udah brp lama sih...gak punya M-banking ?
goodnovel comment avatar
Yen Anton
idihh dadar pelakor yaa
goodnovel comment avatar
Jembar Sohati
nikmati penderitaanmu Reza Salma ini br mau d mulai
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status