Share

BAB 62

"Eits soal nafkah yang itu tentu gak pernah lupa. Karena itu salah satu vitamin terbesar aku dalam menjalani hidup."

"Oh jadi hanya soal satu itu yang jadi vitamin buat kamu? Kalau begitu mah sama siapa saja bisa toh sama saja bentuknya."

Mas Amar mendekatkan wajahnya padaku. Lantas ia pun menangkupkan kedua tangannya di kedua pipiku.

"Kamu itu ngomong apa. Kalau pu semua wanita punya dan bentuknya sama. Tidak juga membuatku bisa menjadikan mereka sebagai pengganti vitamin untukku. Justru karena diri kamulah makanya bisa membuat hal itu vitamin bagiku. Meskipun ada sepuluh perempuan cantik yang rela memberikan gratis padaku bukan berarti aku mau karena hatiku cuma ada satu nama yaitu kamu," ucap mas Amar yang tentu saja membuat pipiku bersemu merah.

Aku tahu ini sudah sering terjadi padaku tapi, aku cukup senang dan menikmatinya. Karena aku tahu itu memang tulus dari hati bukan sekedar rayuan gombal pada umumnya.

"Hei, kok bengong. Ayuk, Dek."

Akhirnya aku merelakan untuk melayani
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status