Share

Bab 7

Author: novidina7
last update Last Updated: 2021-06-01 19:19:10

Faqih menyantap menusarapan di rumahnya. Seorang asisten rumah tangga yang menemaninya mentanpa sarapan paginya sambil berdiri di dekat Faqih

"Kalau tuan sudah beristri, pasti makannya gak sendiri seperti ini." kata asisten rumah tangganya.

Faqih tersenyum. 

"Ehm doakan saja, biar makan bersama dengan istri bik." Jawab Faqih. 

"Amin, oh iya tuan nyanyo telfon tadi katanya bulan depan akan pulang ke sini."

Faqih mengguk sambil memakan roti. Setelah beberapa menit ia keluar rumahnya dan menuju bagasi mobilnya 

Berbeda dengan Syahid, Faqih mempunya beberapa mobil yg tertata rapi di parkiran bagasinya.

1. Honda jazz silver

2. Mercedes Benz GLA-Class Putih

3. Pajero Sport hitam 

4. Ferrari F430 merah

5. alphard 3.5 Q A/T

Seorang lelaki menghampiri Faqih.

"Mau pakai yg mana tuan? Untuk hari ini." kata lelaki tersebut.

Syahid menunjuk ke arah mobil Pajero Sport hitam 

"Mau di antar.?" kata lelaki itu.

"Tidak perlu," sambil berjalan dan manaiki mobilnya.

Sambil menyetir ia menelfon zahra.

"Hallo Zah kamu di mana?"

"Assalamuikum. " 

"Eh iya walaikum salam."

"Ngantor la, pikir aku pengangguran?"

"Waktu jam makan bisa ketemu nanti?" 

"Bisa bisa, tapi makan di dekat kantorku ya!" 

"Siap siap."

Sedangkan Aisyah langsung bergegas masuk menuju ruangannya, di dapati sebuah karanga bunga dan kue coklat.

"Pasti dari mas Syahid, dia kirim orang untukku."

Aisyah melihat selembar surat yg berisi 

'Hai kamuku selamat bekerja ya, ttd Faqih'

Aisyah mengerutkan keningnya.

"Faqih"

Tiba tiba suster diana mengetuk pintu ruangannya.

'tok tok tok'

"Masuk."

Suster Diana memasuki rungan itu.

"Selamat pagi dokter."

"Pagi juga sister Diana." 

"Wih dapat kiriman coklat dan bunga." 

Aisyah melihat ke kotak coklat tersebut.

"Ini buat suster de dan bagikan ke yang lain," sambil menyodorkan coklat itu.

Suster diana mengabil dari tangan Aisyah.

"Terimahkasih." 

Dan Suster Diana keluar dari ruangan .

"Bungannya buat siapa ya?" 

Setelah berfikir, Aisyah punya ide untuk memberikan pada pasien dan ia memberikannya pada seorang pasien yg sudah lanjut usia.

"Ini buat nenek," sambil memberinya.

"Dalam rangka apa dok?"

"Nenek sudah mau minum obat secara teratur." Kata Aisyah.

"Terimah kasih banyak dok!"

"Sama sama, nek!" 

Aisyah kembali ke ruangannya. Ia mengambil ponselnya.

"Mas syahid sudah di mana ya ? Kirim pesan saja de."

Di tempat lain Zahra sedang menunggu Faqih.

"Lama banget si Faqih."

Beberapa menit Faqih datang. 

"Hey lama ya?" 

"Pakek nanyak lagi, ya lah, lama banget." 

"Maaf macet." 

"Banyak alasanmu, oh iya sebenarnya ada apa si?"

"Mau minta pendapat." 

"Pendapat?" 

"Gini zah, menurutmu kapan waktu yang tepat buat aku ketemu sama orang tua Aisyah?" 

Zahra terkejut dan terdiam.

"Zah? Gimana?" 

"Ada yg ingin aku omongin sama kamu, qih!" 

"Apa ?" 

"Se....benarnya....sebenarnya." Zahra terbata bata. 

"Sebenarnya apa zah?" 

"Sebenarnya Aisyah," Zahra masih terbata bata.

"Aisyah kenapa ?" 

"Aisyah sudah." 

"Sudah apa?" 

"Sudaaah menikah." 

"Hah?" faqih terkejut dengan perekataan yang terlontar dari mulut Zahra.

"Kamu bohong, bercanda kan?, ah kamu ini bercanda muluk." 

"Enggak qih, aku serius"

"Gak mungkin, ini gak mungkin Aisyah nunggu aku lo Zah, nunggu aku pulang!" 

"Kamu terlalu lama ninggalin dia."

Faqih yg awalnya riang tiba taba murung

Dan menundukkan kepalanya 

"Dia kan bisa nunggu aku zah, apa susahnya menunggu si? Hanya menunggu saja" 

"Siapa bilang menanti itu gak ngapa-ngapain? Lihatlah ke dalam hatinya, tengoklah ke dasar jiwanya. Kau kan temukan kecemasan, kekhawatiran, serta rasa was-was yang berkecamuk. Sungguh jika kau perempuan, kau akan benar-benar mengerti bahwa menanti, jauh lebih melelahkan dari menjemput."

"Aku sudah mengharapkannya lama, sudah menunggunya begitu lama dan kini dia sudah di miliki yg lain." mata faqih sambil berkaca kaca 

"Ini sudah jalannya, qih!" 

"Penantian yang paling melelahkan adalah, kau lama menunggu tapi dia malah datang pada yang lain." Sambil menundukkan kepalanya seraya menahan air mata. 

"Percayalah, saat Kamu kehilangan seseorang yang sempat diidamkan, kelak pada waktunya, Allah akan menggantinya dengan sosok yang selain diinginkan, ia juga Kamu butuhkan." Zahra mencoba menenangkan Faqih.

Faqih terdiam dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya kemudian Faqih bangkit dari tempat duduknya.

"Aku harus ketemu Aisyah." bergegas Meninggalkan Zahra.

Zahra juga bangkit dan memangil faqih yang terus menjauhnya .

"Qih! qih! Tunggu!"

Sedangkan Aisyah sibuk di ruang kerjanya, ia sibuk dengan leptop dan map map di mejanya kemudian ponseonya berbunyi Aisyah meraih ponselnya ternyata pesan dari syahid Aisyah lansung membalasnya. Aisyah membalasnya sambil tersenyum. Saat asik membalas pesan Syahid tiba tiba Faqih menelfonya dan Aisyah sangat terkejut.

"Ngapain dia telfon?"

Namun ia tak menganggat telfon Faqih,

Faqih terus menelfonnya, lagi lagi aisyah mematikan telfon faqih.

"Ngapain si dia." dengan nada sebal 

Krna tak depat respon 

Faqih mengirim pesan pada aisyah 

Namun aisyah enggan membalasnya 

Krna tidak di reslon faqih mengirim pesan lagi. Aisyah masih enggan membalasnya pesan Faqih. Faqih kemudian nekat mendatangi Aisyah. Faqih tetap memaksa aisyah untuk bertemu sampai pada akhirnya Aisyah menyetujui untuk bertemu dengan Faqih. 

Usai membalas pesan saang istri Syahid bergegas menunju tempat rapat. Lagi lagi bertemu dengan Kirana.

"Hey ketemu lagi kita mas." 

Syahid hanya tersenyum dan sambil melihat ke arah jam tangannya, tiba tiba teman Syahid menepuk pundaknya.

"Hai boss apa kabar?" sambil berjabat tangan.

"Alhamdulillah baik"

"Selamat datang di riau, gimana istirahatnya tadi ?"

"Nyenyak banget tidurnya" 

"Ih kok aku di cuekin si" kata Kirana dalam hati dengan wajah beteknya. 

"Oh iya ini nona Kirana dan ini tuan Syahid" 

"Kita sudah kenal," kata Syahid.

"Dia ini investor terbesar kita dalam penggarapan restoran mewah kita, dia punya saham 45%." 

"Oh, mbak Kirana ini pembisnis juga rupanya." 

Kirana tersenyum pada Syahid.

"Mari keruangan saja biar bisa langsung mulai rapat kita." 

Mereka bertiga masuk keruang dan ternyata di sana sudah ada beberapa investor lain, saat rapat berlangsung kirana hanya fokus melihat ke arah Syahid dan hal itu di ketahui oleh asisten Kirana.

"Nona sepertinya hanya fokus pada laki laki itu saja dari tadi." 

"Bagaimana dia menurutmu?" tanya Kirana pada asistennya tersebut.

"Ehm lumayan, lumayan ganteng." 

"Kalau yang kayak gitu bukan lumayan lagi, ganteng bangettttttt."

"Bukannya nona dekat sama di rektur utamanya PT Agung Podomoro Group Tbk (APLN) tuan Faqih itu?" 

"Iyaa si!"

"Sudah la non sama Faqih saja lebih jelas tajirnya, perusahan yang di pimpinan sekarang kan sudah memiliki 24 anak usaha dengan proyek yang tersebar di Jakarta, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan dan Makassar, sedangkan dia mungkin masih pemula, dia itu hanya punya saham 7% di proyek ini itu pun dia mau investasi di sini karena direktur proyek ini temennya ya mungkin krna di paksa di mau masuk ke sini."

"Faqih itu tergila gila sama Aisyah, ya setidaknya kalau faqih jadi sama Aisyah saya itu gak terlalu patah hati gitu, kan ada dia sebagai penggantinya."

"Oh ini namanya dia jadi ban serep nona." 

"Ya begitulah."

Mereka tertawa kecil.

Usai rapat syahid bergegas pergi namun di hadang oleh kirana 

"Mas bisa kita bicara sebentar?" 

Syahid melihat ke arah jam tangannya.

"Maaf mbk kirana, saya tidak bisa." 

"Kenapa?" 

"Ini sudah waktunya shalat ashar, maaf ya saya buru buru" Syahid bergegas pergi.

"Tapi masss, huuuu sudah ganteng ternyata juga sholeh, ini si top banget, gak boleh lepas pokoknya." 

Related chapters

  • SURGA YANG DIHADIRKAN    Bab 8

    Faqih menunggu Aisyah di tempat yg mereka janjikan sebelumnya“Aisyah mana si?” dengan nada gelisa.Beberapa menit kemudian sosok yang ditunggu Faqih datang dengan gamis biru dan berkerudung hitam.“Assalamuaikum.”“Walaikum salam, silahkan duduk."Faqih mempersilahkan aisyah duduk.“Ada apa?” sambil duduk.Mendengar pertanyaan itu Faqih kemudian menundukkan kepalanya dan terdiam.“Sebenarnya ada apa? Aku harap ini penting soalnya pekerjaanku banyak.”Mendengar hal tersebut Faqih mengkat kepalanya dengan mata berkaca kacaAisyah sangat terkejut dengan hal tersebut.“Kamu kenapa qih?” tanya Aisyah.“Yang tanya itu seharusnya aku ‘kamu kenapa Aisyah? Bukan kamu!”“Hah? Maksudnya?”“Kamu kenapa tidak bisa nunggu aku? Menunggu aku sampai aku kembali?”Aisyah terkejut dengan pertanyaan faqih“Kamu sudah tahu itu rupanya.”“Sesak ra

    Last Updated : 2021-06-01
  • SURGA YANG DIHADIRKAN    Bab 9

    Faqih sedang mengendarai mobilnyaSetelah pulang berkerja."Aisyah, kenapa si kamu milih dia, kenapa tidak aku? Dan kenapa kamu tidak mau nunggu aku sampai kembali, oh Tuhan rasanya ini gak adil buatku."Faqih menghentikan mobilnya dan keluar dari mobil, ia duduk di aspal depan mobilnya.“Kalau gini jadinya sungguh aku bisa gila, benar - benar gila."Di mobil lain Syahid sedang sibuk membaca berita di tabnyaIa baru pulaang dari Riau. Syahid tidak mengendarai mobilnya sendiri ia menggunakan supir pribadinya. Saat sedang asik membaca beritaTiba tiba iya terkejut dengan berita yg ia baca di ponselnya.“Sepertinya kenal, siapa ya?”“Oh ini mas Faqih, wih hebat dia ternyata anak konglomerat ini, soalnya setahuku yang punya perusaan ini juga punya bisnis di berbagai belahan dunia.”Tiba - tiba Syahid melihat sosok yg ia kenal di tepi jalan y

    Last Updated : 2021-06-01
  • SURGA YANG DIHADIRKAN    Bab 10

    Faqih memencoba menyabotase semuanya, ia mencoba agar Aisyah dan sang suami tidak punya waktu bersama.Faqih mencoba mengubah jadwal harian Aisyah dengan cara menghubungi pimpinan rumah sakit.Rumah sakit tempat Aisyah adalah rumah sakit swasta yang dengan mudah melakukan banyak hal yang dia mau termasuk membeli rumah sakit tersebut.“Hallo, dengan bapak rendy”Melalui sambungan telfon“Iya benar, dengan siapa ini?”“saya yusuf ali faqih”“Sepertinya nama bapak tidak asing, oh iya saya baru ingat, ada apa bapak menghungungi saya?"“Rumah sakit anda sepertinya butuh Sekali banyak pembangunan dan saya berniat untuk berinvestasi agar rumah sakit swasta anda bisa bersaing dengan rumah sakit yg lain, bagimana?”“Suatu kehormatan bagi saya jika bapak berkenang berinvestasi di rumah sakit kami."“saya akan ber investasi dengan dana yang cukup besar tetapi ada syarat yang perlu dipenuhi."

    Last Updated : 2021-06-02
  • SURGA YANG DIHADIRKAN    Bab 11

    Aisyah bersiap siap di meja riasnya, kemudian Syahid keluar dari kamar mandi sambil memegangi perutnya. Aisyah melihat ke arah syahid“Kenapa mas?”“Perut mas sakit”“Salah makan atau gimana?”“Gak tahu."Aisyah langsung membawah Syahid ke tempat tidurnya.“Ya sudah untuk malam ini Aisyah tidak usah ke rumah sakit.”“Jangan sayang, mas gak ngajarin kamu buat ninggalin tanggung jawabmu”“Tapi mas kan sakit?”“Gak apa apa, mas hanya butuh istirahat.”“Tapi mas.”“Sudah kamu langsung berangkat, tapi maaf mas gak bisa mengantarmu."“Iya de.”Syahid berbaring di tempat tidur dan Aisyah langsung menyelimuti tubuh Syahid.“Hati hati di jalan ya, sayang,”“Iya mas, mas juga cepet sembuh yah!”Aisyah mencium tangan Syahid kemudian berjalan menuju pintu,Setelah sampai di pintu Aisyah menoleh pada sya

    Last Updated : 2021-06-02
  • SURGA YANG DIHADIRKAN    Bab 12

    Baru beberapa hari Syahdi dan Aisyah meninggalkan orangtua masing-masing. Hidup berdua di atap yang sama, dari kecupan di sebelum tidur, hingga pelukan di seba'da lelap. Belajar mengarungi bahtera rumah tangga dengan cinta.Setelah mengucapkan salam setelah shalat, tiba tiba saja Aisyah menghampiri syahid dengan balutan mukena putih Aisyah memeluk erat Syahid. Erat sekali. Seakan Aisyah tak ingin melepasnya.Lalu, seketika saja ada isak yang mulai lirih terdengar. Saat Syahid mengangkat kepala Aisyah dari dekapnya, matanya sudah basah, juga merah.Aisyah Menangis dalam peluk Syahid"Kenapa?" tanya syahid sambil menggenggam jemari aisyah kuat-kuat.Sambil terisak-isak, Aisyah menjawab"Aku kangen Abah, sama ummi."Syahid tersenyum kecil. Lalu meraih bahu Aisyah, untuk kemudian mewakafkan dada Syahid agar terpuas meneteskan derai mata di Sana. Di dinding hatinya“Istriku, kamu rela meninggalkan keluarga terc

    Last Updated : 2021-06-02
  • SURGA YANG DIHADIRKAN    Bab 13

    Zahra ingin segera pergi ke kantor, ia terlihat sangat buru buru.“Adu telat ini.” sambil melihat ke arah jam tangannya.Zahra menerobos genangan air hingga membuat pejalan kaki terkena percikan air.“Adu kena Orang kan.” Zahra mulai panik.Kemudian ia menghentikan mobilnya dan turun untuk menghampiri pejalan kaki tersebut“Maaf, maaf, maaf gak sengaja, saya."“Tidak apa apa mbak, basah sedikit aja kok.”Ternyata yg terkena percikan air tersebut adalah seorang laki laki.“Sekali lagi maaf ya mas, maaf banget."“Iya mbk, gak apa apa."“Maaf, saya buru buru harus ke kantor."“Oh iya silahkan.”Zahra segera masuk ke dalam mobilnya.“Oh iya, kok gak tanya nama dia si."Sedangkan laki laki itu mencoba membersikan bajunya.“Basah si, tapi gak bisa marah sama dia

    Last Updated : 2021-06-03
  • SURGA YANG DIHADIRKAN    Bab 14

    Pagi itu kirana turun dari mobilnya di dapati Faqih sedang berdiri di depan pintu kantornya.Kirana berjalan Menghampiri Faqih.“Kirana aku mau minta maaf sama kamu.”Kirana berjalan begitu saja tanpa menghiraukan Faqih.“Kirana tunggu,” sambil berjalan di belakang Kirana.Semua karyawan Kirana melihat ke arah mereka.“Itu tuan Faqih kan ya, anak konglong tbk kan,nona kirana punya hubungan apa dengannya?” kata kariawan kirana“mungkin mereka pacaran kalik” kata kariawan kirana yg lain“cocok si meraka berdua, sama sama tajir” kata kariawan kiranaKirana membuka pintu ruangannya dan duduk di sofa sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya“Maaf kirana, sunggu aku menyesal.” sambil berlutut dan menyatuhkan kedua telapak tangan faqihKemudian terdengar suara dari luar ruangan kirana

    Last Updated : 2021-06-04
  • SURGA YANG DIHADIRKAN    Bab 15

    Usai acara seminar yang ia isiSyahid berkeliling are bazar untuk melihat lihatlangkah kaki syahid di hentikan oleh seorang ibu ibu penjual di bazar tersebut“Wah ini yang ngisi di dalam tadi ya? Ganteng banget”Syahid tersenyum.“Hu pak ustadz ceramahnya keren meresap ke hati.”“Terimah kasih buk.”“Belum nikah ya? kalau dari tampangnya masih unyu unyu, sepertinya belum nikah.”Mendengar hal tersebut syahid seolah enggan menjawabnya.“Oih ini ada Sesuatu buat ustadz,” sambil menyodorkan bingkisan.“Apa ini buk?” sambil mengambil bingkisan dari ibu ibu tersebut“Gamis ustadz.”“Gamis laki laki?”“Gamis wanita, kasih sama wanita yang menurut ustadz wanita tersebut spesial."“Oh iya terimah kasih.”&nb

    Last Updated : 2021-06-04

Latest chapter

  • SURGA YANG DIHADIRKAN    BAB 43

    Udarah subuh kala itu masuk ke kamar Aisyah dan Syahid memalui sela – sela jendela rumah mereka.Sebelum membangunkan Syahid, Aisyah terlebih dahulu mengambil wudu ke kamar mandi kemudian menggunakan mukena putihnya. Syahid masih berada di atas kasur dengan tubuh masih di tutupi oleh selimut..Aisyah perlahan berjalan menuju tempat tidur dimana suaminya masih terlelap.“Massssss,”bisik Aisyah pada telinga kanan Syahid.Syahid tak kunjung membuka matanya.“Sayanggggggggg,” tetap berbisik di telinga Syahid.Masih belum ada respon dari Syahid.“Dia tidur apa gladi mati? Susah sekali banguninnya.”“Sayang subuh, sayang bangun.”Tetap tidak ada respon dari Syahid.“Bangun yang, ih, ayo buka matanya.”“Aku mau buka mata asal di cium,” jawab syaid yang masih menutup matanya.“Oh modus rupanya dia, eh kamu yah.”

  • SURGA YANG DIHADIRKAN    BAB 42

    Nafisa sedang duduk di ruang tamu rumahnya sambil merajut dan ditemani oleh abahnya yang sedang meperhatikan dirinya. “Ada apa abah?” Abah hanya tersenyum melihat sang putri yang sedang duduk di sampingnya sambil menggenakan mukena putih. “Sayang!” “Iya? Kenapa?” “Rumah kita sepi nak!” “Jika baba ingin ramai ke masjid saja, para santri bisanya sedang ngaji kalau jam segini.” “Bukan itu maksud baba nak! Ah kamu ini tidak pekaan.” Nafisa tersenyum dan menaruh hasil rajutnya di meja di depannya. “Terus apa?” “Baba ingin mendengar suara tangisan bayi.” “Hah? Apa sih ba mulai deh.” “Memangnya kamu tidak ingin menikah?” “Keingin itu selalu ada dan pasti ada, cuman untuk punya bayi harus nikah dulu!” “Seandainya babah carikan santri babah mau?” Nafasi terdiam dan mulai menatap abahnya. Nafisa meraih tangan abahnya. “Bukannya sudah ada? Kenapa tidak babah car

  • SURGA YANG DIHADIRKAN    BAB 41

    Syahid duduk di balkon rumahnya sambil memegang kitab Al Hikam.Aisyah membawakan secangkir teh hangat untuk Syahid yang sedang menyantai di rumahnya."Masku sayang, Aisyah bawakan teh hangat untuk kamu.""Adu Istri mas yang cantik ini sangat perhatian.""Aisyah cantik?""Masak ganteng?""Iya enggak lah, sayang.""Kita mau belajar bareng yuk!""Belajar apa sayang?""Belajar Al hikam, mau?""Mau dong sayang.""Baik kita bahas tentang "Dia telah memberikan padamu nikmat, yang pertama adalah nikmat penciptaan dan kemudian dipenuhi (disempurnakan) pemberian-Nya itu secara terus-menerus.""Maksudnya gimana?"“Tidakkah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu p

  • SURGA YANG DIHADIRKAN    BAB 40

    Usai menghabiskan waktu dengan Aisyah Syahid tak lantas pulang, dia mengajak Aisyah jalan-jalan ke pusat perbelanjaan.Syahid berniat membalikan baju baru untuk sang istri. Saat sampai di are parkir Syahid tak menemukan tempat untuk memarkir mobilnya dan dia berinisiatif memarkir di luar parkirkan pusat perbelanjaan tersebut.Usai memarkir mobilnya, Syahid keluar dan berlari menuju pintu mobil Aisyah untuk membukakannya."Maaf ya sayang kita harus agak jalan sedikit.""Tidak apa-apa mas, biar sedikit olah raga."Mereka berjalan beriringan. Aisyah berjalan sambil memegangi lengan Syahid. Saat sedang asyik berjalan tiba-tiba mereka berpapasan dengan seorang wanita yang dikenal. Melihat wanita itu Syahid langsung memegang tangan Aisyah yang posisinya merangkul tangannya."Neng Nafisa?""Mas Syahid!" sambil melihat ke arah tangan Syahid yang memegang tangan Aisyah yang posisinya merangkul lengannya.&nbs

  • SURGA YANG DIHADIRKAN    BAB 39

    Nafisa sedang berkaca di meja hiasnya dan tanpa disadari abahnya memperhatikan dari luar kamar. pintu kamar Nafisa sedikit terbuka dan dari cela itu abah Nafisa melihat putrinya yang sedang berias."Cantik anak babah.""Eh ada babah ternyata.""Mau ke mana?""Mau ke toko buku. oh iya belum izin ke babah, boleh ya!""Iya boleh! asal ajak santri juga jangan sendiri.""Siap!""Kok tambah besar kamu tambah mirip ummimu.""Allah ingin ketika babah rindu ummi cukup lihat wajah Nafisa saja.""Babah takut nanti kalau kamu sudah menikah kamu akan meninggalkan babah dan pesantren ini.""Jika nikahnya masa mas Syahid tentu saja Nafisa akan tetap tinggal di sini bah, dan pastinya mas Syahid mau diajak tinggal di sini."Abah Nafisa terkejut dengan pernyataan putrinya tersebut."Bercanda bah, ih si babah tidak bisa diajak bercanda," jawab Nafisa yan

  • SURGA YANG DIHADIRKAN    BAB 38

    Aisyah merapikan bajunya di depan meja hiasnya sedangkan syahid memperhatikan Aisyah.“Uda cantik, tak perlu di apa-apain lagi,” kata Syahid.Aisyah hanya tersenyum malu.Syahid mulai mendekati tubuh Aisyah dan memeluknya dari belakang sambil mencium bahu Aisyah.“Kalau begini sepertinya tak akan jadi jalan,” kata Aisyah.Syahid menaruh kepalanya pada pundak Aisyah.“Maaf jika selama ini mas belum bisa membahagiakanmu.”Mendengar kalimat tersebut Aisyah hanya tersenyum dan memegang kepala Syahid yang sedang tidur di bahunya.“Apa kamu kira istrimu ini belum bahagia?”Syahid hanya terdiam.“Ada di sisimu saja sudah cukup membuatku bahagia, dan tak perlu apa-apa lagi.”Aisyah membalikkan badannya dan mereka kini sedang berhadap-hadapan.Aisyah memegang kedua pipi Syahid dengan kedua

  • SURGA YANG DIHADIRKAN    BAB 37

    Angin malam mulai masuk ke kamar Aisyah dan Syahid melewati jendela kamar mereka, sementara Aisyah menaruh kepalanya di paha syahid yang sedang selonjoran sambil memandang wajah cantik Aisyah.“Jika anak kita berjenis kelamin wanita pastinya akan cantik seperti ibunya,” kata manis Syahid pada Aisyah.“Jika pria dia akan tampan seperti ayahnya,” jawab Aisyah.“Mau pria atau wanita yang terpenting dia akan menjadi orang bermanfaat nanti untuk orang di sekitarnya, negara dan agamanya,” kata Syahid sambil mengelus rambut Aisyah.“Amin.”“Jika dia seorang pria, aku berharap dia akan menjadi sosok seperti ayahnya, lelaki yang tampan, mapan dan juga Shalih dan sungguh dunia ini masih kekurangan pria Shalih sepertimu,” kata Aisyah sambil menatap dalam-dalam mata Syahid.“Andai dia wanita, aku harap dia akan jadi sosok pribadi yang lembut, cerdas dan Shali

  • SURGA YANG DIHADIRKAN    BAB 36

    Saat Aisyah sedang asyik bercengkrama dengan Syahid terdengar ketukan pintu dari luar kamar mereka.‘TUK,TUK,TUK’“Tuan ada tamu,” kata mbak siti asisten rumah tangga Syahid dan Aisyah.“Oh ya mbak,” kata Syahid menjawab mbak Siti.“Siapa mas? Teman mas?”“Enggak,” jawab syahid.“Ya sudah mas lihat dulu ya,” sambil berjalan menuju luar kamar.“Iya."“Kamu mandi saja dulu,” sebelum keluar dari pintu.“Siap, siap laksanakan perintah tuan raja,” dengan senyum manis Aisyah.Syahid bergegas keluar kamar dan menuju ruang tamu dan ia sangat terkejut dengan kedatangan seseorang yang sangat spesial di hatinya sebelum Aisyah.“Mama,” sambil mencium tangan sang ibu dan setelah itu sang ibu mencium kening Syahid.“Iya sayang, mana Aisy

  • SURGA YANG DIHADIRKAN    BAB 35

    Aisyah dan dokter Hana keluar dari ruang pemeriksaan.“Entah, saya harus senang atau sedih dengan semua ini, dan selamat untuk pernikahannya juga selamat untuk kehamilannya.”“Terimakasih dok.”“Dokter Aisyah gitu, tahu-tahu sudah nikah dan sekarang sedang mengandung.”Aisyah hanya tersenyum manis.“Siapa sosok beruntung itu dok? Sosok yang sekarang menjadi suami dokter.”“Bukan dia yang beruntung mendapatkan saya tetapi saya tetapi sayalah yang beruntung mendapatkannya."“Sesekali kenalkan gitu dok.”“Siap, hanya saja saya dan dia punya aktivitas masing-masing, untuk pergi berdua saja jarang-jangan, selama menikah baru sekali doang pergi jalan-jalan bareng dia.”“Ke depannya harus sering-sering dok.”Aisyah hanya tersenyum pada dokter Hana.Dokter Hana adalah spesialis k

DMCA.com Protection Status