Beranda / Romansa / SUN TO YOUR NIGHT / Chapter 34 : Purple Night

Share

Chapter 34 : Purple Night

Penulis: Melodearose
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-26 02:57:30

“Apa kau akan memberikan jantungmu pada Emily?”

Noah terdiam, lekat memperhatikan raut Sun yang tampak cemas dan mungkin saja mencemaskannya. Lama Noah tak menjawab sampai gadis itu mengangkat kepala, menatap Noah dengan netra menuntut jawaban.

Sun kembali berkata, “Aku ingin tahu bagaimana kau menganggap Emily ....”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 35 : Unreadable Mind

    Sun membuka matanya dan mengerutkan kening. Pandangannya yang kabur dengan jelas merasa asing akan tempat di mana ia membuka mata, tapi tak lama setelah ia terdiam dan mengingatnya, Sun baru ingat di mana dia sekarang. Karena itu juga, ia buru-buru memutar tubuhnya dan mendapati Noah yang terlelap di sampingnya.Ini adalah kali kedua Sun terbangun dengan memandang wajah Noah sebagai pembuka kegiatan di harinya. Tapi ketika di saat pertama, Sun tidak berada di jarak sedekat ini. Dia dan Noah seperti letak dua kutub yang saling berjauhan, tapi sekarang mereka seperti ranting dan daun yang selalu menempel.Sun bergerak lebih dekat, ia ingin melihat detail wajah lelaki itu lebih lekat. Ketika ia hanya diam dan memandanginya, Sun kembali menyadari kalau Noah memang sangat tampan seperti yang orang-orang katakan. Selama ini ia mengakui itu dalam diam, tertutup gengsi dan selalu menampik meski pada diri sendiri. Tapi sekarang, dia tidak ragu untuk tersenyum, kagum.Pik

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-27
  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 36 : Please Come Back Home

    Sebuah pagi yang sunyi di kediaman pribadi Noah, Sun mengawalinya dengan menjalani kesendirian. Itu bukan kemuannya, sejak Noah berkata dia akan disibukkan beberapa hari karena misi yang diberikan oleh pemimpinnya.Mau tak mau, Sun tak punya alasan untuk menahan lelaki itu untuk terus berada di sisinya. Kendati ia sangat ingin, tentu saja Sun tahu dengan baik kapan waktunya untuk bermanja dengan Noah dan kapan waktunya untuk mengingat kembali siapa sebenarnya sosok Noah selama ini.Oh iya, hari ini adalah hari kelima Sun berada di tempat Noah. Dia yang sudah diberikan izin untuk mengakses tempat ini, menggunakan izin itu dengan sangat baik. Sun memutuskan untuk masuk, tanpa berniat untuk keluar atau kembali ke mansion. Dia berpikir jika tinggal bersama dengan Noah akan lebih baik, itu adalah hal yang ia inginkan juga. Tolong dimaklumkan, Sun memang terang-terangan mengakui dirinya tengah kasmaran.Sembari menunggu masakannya matang, Sun menyiapkan makanan pendam

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 37 : Girl Meet Love

    Lama kiranya Sun terdiam dengan posisi yang tak berubah. Ia bergeming lama, memikirkan ucapan sang ibunda sampai membiarkan sarapannya mendingin dan tak sedap lagi sampai mampu menggugah seleranya. Dalam kepalanya terus terputar banyaknya kata yang Karina ucap, membuat perasaannya berat dan tak sanggup memilih. Sun juga rindu Karina, rindu kampungnya. Dia ingin kembali ke suasana damai pedesaan tempatnya dilahirkan. Pagi yang tenang dengan suara alam menjadi musik latar, bukan matahari menyengat, debu yang meramaikan jalanan dan suara kendaraan yang menambah kesan hiruk pikuk perkotaan. Jika ditanya, tempat tinggal mana yang membuat Sun merasa sangat betah, dia akan dengan lantang menjawab nama desanya, kotanya, negaranya. Tapi sekarang, dia tidak bisa lagi mengatakan itu dengan keras dan penuh rasa yakin. Sebab Sun tahu, kini perasaannya tak lagi sekeras dulu. Sun punya alasan yang membuatnya tak lagi menyukai desanya sebesar dulu, dan alasan terbesarnya adalah keha

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 38 : Monster Heart

    Akhir dari kencan satu hari yang Sun dan Noah nikmati berakhir dengan kunjungan mereka ke tempat Emily berada.Hari sudah gelap. Semua hal yang ingin Sun lakukan bersama Noah juga sudah rampung dan cukup. Dia melalui kencan yang manis, bergandengan tangan dengan Noah sepanjang kakinya melangkah untuk mengeksplorasi tempat-tempat indah yang dia kunjungi. Memilih baju yang senada untuk dipakai ke pesta, lalu makan malam romantis.Sun benar-benar meras

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 39 : A Good Scenario

    “Tuksedo yang indah,” ujar lelaki dengan mata hazelnya, pada wanita berambut pendek yang berdiri di depannya. “Kapan kau membelinya?”Joana tersenyum lebar, senang karena barang pilihan yang dia belikan untuk Eliot ternyata direspons dengan baik oleh lelaki itu. Ia bergegas menuju kekasihnya, duduk di pangkuan Eliot dengan mesra sembari mengalungkan tangannya di leher sang lelaki.“Aku sudah lama membelinya tapi karena kau terus sibuk akhir-akhir ini, aku jadi sulit mencari waktu yang tepat untuk memberinya,” ujar Joana, menjelaskan lebih rinci. Eliot mengangguk saja sembari tersenyum simpul, kendati hatinya masih dingin seperti biasa. “Kau menyukainya?” Pertanyaan Joana mengalihkan tatapan Eliot dari hadiah miliknya.Lelaki itu tersenyum manis, semakin lebar. “Tentu saja,” jawabnya, mengecup pipi Joana dengan lembut.Joana bukan main merasa senang. Dia lalu tanpa ragu mencium sekilas bibir

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-23
  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 40 : Between Happiness and Regrets

    Di hari yang cerah ini, Sun memutuskan untuk kembali mengunjungi Emily. Kali ini dia datang seorang diri, Noah tidak bisa mendampinginya sebab ia memiliki urusan yang mengharuskannya untuk pergi. Sun tidak masalah, dia bisa pergi sendiri. Untungnya Noah tidak seprotektif itu padanya, Sun diizinkan untuk pergi tanpa ditemani satu pun orangnya Noah. Sun mengunjungi kamar Emily, tapi kamar itu kosong. Dia jadi bingung. “Apa aku datang di waktu yang salah?” tanyanya pada keheningan. Tapi tak lama, sebuah suara mengejutkannya dari belakang. “Nona McRay?” suara yang membuat bahu Sun sampai berjengit saking kagetnya itu adalah milik Jack. Sepertinya lelaki itu baru kembali dari suatu tempat dan mendapati Sun berdiri di depan kamar rawat anaknya. “Ah, Tuan Grayson.” “Maaf. Apa aku membuatmu terkejut?” tanya Jack dengan suara yang lembut. “Iya ... sedikit,” balas Sun sembari tersenyum kikuk. Jack kembali menanyainya. “Kau datang untuk menjenguk

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 41 : On The Dance Floor

    Malam pesta yang Sun tunggu akhirnya datang juga.Sun tahu, pesta itu bukanlah sebuah perayaan besar yang diadakan untuk dirinya. Tapi entah mengapa, ia sangat senang dan berdebar-debar ketika menunggunya. Apakah itu karena dia akan berdansa dengan Noah?Ketika memasuki gedung di mana pesta diadakan, Sun terpesona dengan suasana mewah yang menyambutnya. Rasanya dia seperti memasuki sebuah istana yang hanya dihiasi oleh emas dan permata. Semuanya tampak berkilau, termasuk gaun-gaun para wanita yang ada di sana.“Sun ...!” Sebuah suara memanggil dari kejauhan. Sun mencari sumbernya, dan mendapati Emma, Lucy dan Alexa yang berjalan terburu mendekatinya. Setibanya di hadapan Sun, Emma langsung memeluk gadis itu dengan erat. Seakan-akan ini adalah pertemuan pertama mereka setelah berpisah 20 tahun lamanya. “Apa kabarmu?” tanya Emma setelah melepas pelukannya.Sun tersenyum kikuk, lalu menjawab, “Aku baik-baik saja, Nona Emma.&rdqu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 42 : Surprise Call

    Seusainya dansa pertama Sun dengan William, lelaki itu kembali ke tempat istrinya berada, bersiap untuk memulai pesta dengan sambutan kedua tuan rumah.Sun masih berdiri di tempat terakhirnya, mengamati William dari jauh. Berkat obrolan singkat yang mereka berdua lakukan selama dansa tadi, Sun jadi tidak berhenti terus memikirkan kata-kata yang William ucap padanya. Pertanyaan yang Sun berikan sangatlah jelas, tapi William terus menjawabnya dengan kalimat yang ambigu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-27

Bab terbaru

  • SUN TO YOUR NIGHT   Epilog

    Sun kehilangan alas kaki entah di langkah ke berapa dalam perjalanannya untuk sampai ke tempat ini.Ia berhenti untuk sejenak mengambil napas, sembari mengedarkan pandangan dan berharap dia bisa bertemu dengan Noah.Jika laki-laki bermata abu-abu dengan rambut coklatnya itu benar-benar Noah, maka seharusnya dia tidak perlu melakukan permainan kejar-kejaran seperti ini, kan? Kenapa dia tidak langsung menemui Sun saja?Kenapa dia harus membuat Sun sampai berlari sejauh ini ke pusat desa hanya untuk menemukannya di antara banyaknya manusia?"Noah ...."Sun mengedarkan pandangannya seperti orang linglung, dia berusaha mengidentifikasi setiap wajah dan menyamakannya dengan bayangan sosok yang ada dalam ingatannya.Rambut coklat dan tubuh tinggi kurusnya, dia berjalan tegak dan dia terlihat paling bersinar dari siapa saja yang ada. Seharusnya mudah menemukan Noah di tempat ini, tapi kenapa Sun tidak bisa melakukannya? Apa karena Noah memang tidak ada?Apa Shawn salah lihat? Apakah Sun hanya

  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 90 : Jamais Vu

    Sun tidak tahu sudah berapa lama dia terduduk di bawah pohon rindang itu; dia merenung dan mengingat kembali tentang apa saja yang terjadi yang sempat ia lupakan karena insiden malam itu.Tapi yang ada, dia malah merasa menyesal dan kesal pada dirinya sendiri yang sempat hampir melupakan siapa itu Noah Bellion. Nyatanya, lelaki itu adalah orang yang membuat Sun tidak bisa hidup sedetik saja tanpa dirinya."Dasar bodoh ... bagaimana bisa kau melakukan ini pada Noah?" ujar Sun, memarahi dirinya sendiri dalam penyesalan. Ia menghapus air matanya, tapi itu tetap tidak membuat Noah muncul di hadapannya.Sun kembali bersandar dan menangis. "Kau di mana Noah ...? Kau tidak mau kembali?" ujarnya, "kenapa tidak mau kembali? Aku tidak akan marah karena kau telah berbohong. Nyonya Ash bilang kalau Eliot sudah mati, tapi kenapa kau masih tidak kembali ...?"Sun menundukkan kepala, menutup wajahnya yang pasti terlihat sangat jelek karena menangis tersedu-sedu.Saat ini dia sangat takut untuk berpr

  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 89 : Field Of Memories

    [2 BULAN KEMUDIAN]"Nona Fleurry! Nona ...!"Seorang gadis dengan rambut pirang keemasan menoleh segera ketika seseorang memanggil namanya. Rambut panjang bergelombang milik wanita itu tersapu oleh angin ladang yang bertiup sepoi-sepoi, menjadikannya bak kain tergantung yang menari dengan cantiknya."Selamat pagi Paman, ada apa?" tanya gadis itu, tersenyum ramah dengan cantiknya."Kabar baik untukmu, Nona; lima domba kita berhasil melahirkan hari ini!""Oh, benarkah? Ada berapa anak domba yang lahir?""Ada 17 anak domba, Nona! Dan mereka semua sehat!"Senyum Sun Fleurry McRay tak bisa ia tahan ketika mendengar kabar bahagia di hari yang cerah ini. Ibu domba yang ada di peternakannya berhasil melahirkan bayi domba yang sehat; mereka pasti akan jadi anak domba yang lucu dan gemuk-sehingga membuat Sun tidak sabar untuk melihatnya."Apa kau akan melihatnya sekarang, Nona?" tawaran itu jelas tidak Sun tolak; gadis itu mengangguk lalu bergegas pergi dari tengah ladang bunga matahari yang su

  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 88 : I Want To Go Home

    Seorang perawat wanita memasuki kamar rawat Sun Fleurry McRay untuk melakukan pengecekan rutin; dia memeriksa setiap aspek perawatan Sun untuk memantau perkembangan sekaligus melakukan apa yang perlu ditindak lanjut.Tak lupa ia mencatatnya di kertas yang ia bawa, tapi tiba-tiba ...JDERRR!"Ah!" Suara petir yang menggelegar membuatnya terkejut dan tak sengaja menjatuhkan pena miliknya. "Astaga, membuatku kaget saja," ujarnya, lalu memungut pena.Ia melihat ke luar dinding kaca di kamar itu; memperlihatkan langit malam yang gelap tertutup awan mendung. Sudah begitu, terdengar petir beberapa kali dan menandakan sebentar lagi akan turun hujan besar."Apa akan ada badai?" tanyanya, menatap pemandangan langit dengan raut cemas. Tapi dia tidak punya waktu untuk itu, sehingga segera ia tutup tirai ruangan itu dan melanjutkan pekerjaannya. Ia selesai mencatat perkembangan, tapi perhatiannya sejenak jatuh pada Sun yang masih terpejam dengan alat rumah sakit mengitarinya-berusaha mempertahanka

  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 87 : Till Die Do Us Apart

    Eliot terdiam, memperhatikan Noah yang berusaha berdiri tegak di atas sana. Tatapannya tajam, Eliot bisa merasakan itu; tapi tiba-tiba Noah tersenyum tipis dan berkata, "Atau jika kau ingin sekali bertemu dengan Joanne? Aku akan dengan senang hati mengantar?"Eliot tertawa; meski ia kesal luar biasa. Noah masih menantangnya dengan angkuh padahal lelaki itu terlihat akan mati sebentar lagi.Sebagian wajahnya ditutupi darahnya sendiri, kemeja putihnya lusuh dan ada banyak noda darah; pakaiannya compang-camping memperlihatkan sebanyak apa luka yang dia dapatkan. Dan yang lebih seru adalah ... tangannya yang erat memegang pistol rusak itu, sepertinya patah.Noah melihat ke arah pandang Eliot, dan ya-dia juga sadar apa yang terjadi pada tangan kanannya saat ini. Ia melempar pistolnya yang sudah rusak karena tertimpa reruntuhan, lalu kembali menatap Eliot dan berkata, "Ayo selesaikan ini ...."Eliot menahan tawa, sembari membuka telapak tangannya menghadap Noah; ia bermaksud menolak. "Kau y

  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 86 : Let's Die Together

    "Akh!"Noah tersungkur, tapi rentetan peluru tak berhenti sehingga ia terpaksa merangkak dengan rasa sakitnya menuju ke tempat yang bisa melindunginya.Ia menarik kekinya yang seakan mati rasa untuk sejenak, dan menyadari peluru Eliot berhasil menyayat pergelangan kakinya lumayan dalam."Sial!" ujarnya, mengernyitkan kening tajam sembari merobek sebagian celananya untuk menghentikan pendarahan. Perjalanan masih jauh, dia tidak boleh lemas karena kehabisan darah untuk luka kecil seperti ini.Sementara dirinya sudah lusuh dan berdarah, Eliot masih berdiri di tempatnya seolah tak tersentuh. Jika saja Eliot hanya membawa satu pistol, pasti Noah bisa mengimbangi permainannya. Tapi bahkan dia memiliki pistol lain setelah dua pistolnya kehabisan amunisi.Noah berusaha mengatur napas sembari mendengarkan Eliot."Kau tahu, setelan yang aku pakai malam ini adalah hadiah dari kekasihku. Dia memberiku benda ini sebagai hadiah. Aku tidak suka, aku sempat membuangnya. Tapi kemudian aku ingat; kalau

  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 85 : To The Last Page

    Noah berjalan menyusuri tangga beton dalam bangunan tua yang mangkrak pembangunannya. Dengan langkah lesu dan raut biru, ia tidak menengadahkan wajah dan terus memperhatikan langkahnya sampai ia tiba ti tempat tujuan.Hari ini sesuai dengan perkataannya; dia akan datang menemui Eliot di mana pun lelaki itu berada. Ini tidak seperti pertemuan yang direncanakan untuk melepas rindu satu sama lain, mereka datang untuk tujuan masing-masing; membunuh satu sama lain.Tentu saja perasaan Noah tidak akan baik-baik saja. Dia meminta izin pada ibu kandung Eliot untuk membunuh anaknya, bukankah ini tragis? Ibu mana yang tidak akan terluka saat buah hatinya berada di ambang bahaya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa?"Oh, kau sudah datang, Noah ...?"Tatapan mata Noah terarah lurus ke depan; menuju tempat Eliot yang berdiri memunggunginya sembari merokok santai bersandar pada pilar tak bertembok. Dari lantai empat, angin semakin kencang bertiup; malam juga tidak terlihat cerah. Hal itu membuat

  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 84 : Am I Still A Good Boy?

    Sebuah pemakaman keluarga yang sepi, seorang lelaki datang sembari menenteng buket bunga dengan langkah yang lamban.Ketika ia tiba di depan sebuah nisan bertuliskan nama William Odolf, lantas ia meletakkan buket bunga itu dan membuka kaleng bir untuknya.Noah Bellion duduk di depan nisan, ia meminum bir kalengan yang dibawa sembari menatap dingin nisan William di hadapannya. Meski ia tampak dingin dan tak memiliki simpati, tapi jika dilihat saksama, terdapat guratan sendu di mata dinginnya yang tertunduk lesu.Noah terdengar beberapa kali menghela napas, rasanya masih belum bisa dipercaya jika William sudah tiada. Semua terjadi begitu cepat dan kacau luar biasa; bahkan Noah tak memiliki waktu untuk berbelasungkawa atas kematian ayah angkatnya ketika kekacauan lain datang dan hampir merenggut sang kekasih darinya.“Kacau sekali,” ujarnya, bermonolog, “mungkin aku tidak akan pernah hidup dengan tenang; aku sudah terlahir untuk hidup di dunia yang kacau.”Noah memikirkan kembali masa la

  • SUN TO YOUR NIGHT   Chapter 83 : Good Night, My Darling

    Sudah lebih dari seminggu lamanya Sun terbaring di ranjang rumah sakit, dan selama itu pula Noah tidak pernah absen sehari saja untuk mengunjunginya.Setelah kecelakaan itu, Sun mengalami luka yang sangat parah. Benturan di kepalanya mengakibatkan trauma yang belum bisa dideteksi oleh medis, dan beberapa tulangnya mengalami patah. Mereka bilang; Sun bisa melewati masa kritis saja merupakan suatu hal yang mengejutkan. Sebab dengan luka separah itu, jika dia mati maka bukanlah hal yang mustahil.Mereka bisa mengatakannya, maka Noah hanya akan bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan yang selama ini tak ia percaya. Noah setelah sekian lama, akhirnya kembali berdoa pada Tuhan yang lama tak dia gaungkan namanya, bahkan untung-untungan dia masih ingat nama Tuhannya. Tapi doa Noah kali ini dikabulkan; Sun berhasil melewati masa kritis. Namun, itu bukan berarti dirinya sudah bertemu jalan yang mulus.Mengingat dia memiliki trauma pada syaraf kepalanya dan medis belum bisa mendeteksi sebelum ef

DMCA.com Protection Status