Share

SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA
SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA
Author: Kirani senja.

Bab 1

Author: Kirani senja.
last update Last Updated: 2023-05-26 19:38:39

"Nenek ... ." Kudengar putri bungsu ku memanggil nama nenek nya, aku yang saat itu sedang sibuk membersihkan rumah hanya diam tanpa menengok keluar. Namun setelah beberapa menit, ibu mertuaku tidak masuk kerumah atau pun memanggil nama ku.

"Kok tumben Ibu nggak masuk kedalam," pikir ku, lalu aku pun bergegas untuk menghampirinya.

"Ibu, kapan ibu datang? Mari masuk," ajak ku pada nya dengan ramah. Namun bukan sesungging senyuman yang aku dapatkan dari wajah ibu mertua ku, melainkan raut wajah yang sudah di penuhi dengan emosi.

"Rina, kenapa kamu tidak bilang kalau Arga lagi sakit, hah!" sentak nya.

Aku cukup terkejut saat ibu mertua tiba-tiba marah padaku. Benar dugaan ku, kalau dia memang marah.

"Bu, tapi kan Arga juga tidak ada di rumah. Dia masih di luar kota, jadi untuk apa aku bilang sama ibu. Lagi pula, tadi pagi aku nggak sempat mampir ke rumah ibu, karena Kirani sakit aku membawa nya ke klinik " jawab ku menjelaskan.

Memang tadi pagi-pagi sekali, sekitar pukul 06:00 Arga adik ipar ku menelpon ku dan meminta aku untuk menelpon suamiku untuk mengantar dirinya ke dokter. Aneh memang, padahal jarak tempat nya bekerja dengan tempat suamiku bekerja tidak terlalu jauh, tapi entah mengapa dia malah menelpon ku yang posisinya ada di kampung halaman.

Pagi itu kebetulan hp ku habis baterai dan nomor suamiku juga sedang tidak aktif. Aku sudah meminta Arga untuk menelpon langsung Kaka nya saja, lagi pula mereka sama-sama tinggalkan di kota yang sama, karena kebetulan suamiku juga bekerja di kota yang sama dengan adik nya.

Namun entah dapat kabar dari mana sehingga mertua ku bisa tahu kalau Arga lagi sakit dan Arga menelpon ku. Entah setan apa yang merasuki ibu mertua ku sore itu, dia marah dan menuduh ku, kalau aku selalu pilih kasih kepada anaknya bungsu nya itu. Padahal tidak sama sekali, aku selalu berusaha menjadi Kaka yang terbaik untuk adik-adik ku, entah itu adik ku atau adik ipar ku. Namun karena rasa benci ibu mertuaku pada ku, sehingga ia meluapkan amarah nya begitu saja tanpa berpikir kalau hati ku akan terluka atau tidak.

"Dasar wanita pelit. Kamu memang dari dulu nggak sayang sama adik ipar mu. Kamu lupa, kalau rumah yang Kamu tempati saat ini adalah aku yang membangun nya. Seumur-umur kamu nggak pernah beli beras, nggak mikir ini itu, seharusnya kamu sadar, Rina! Atau jangan-jangan, uang putra ku Kamu kasih sama keluarga mu? Kamu ini memang istri pembawa sial. Pantas hidup mu tak bergelimang harta, karena kamu tak pernah ibadah! Jadi rejekinya sempit," hardik nya tanpa rasa iba.

"Astagfirullah, astagfirullah." Aku hanya mengelus dada saat ibu mertua ku memakai ku di depan umum dan menjadi tontonan para tetangga rumah ku.

Air mataku menetes, hati ku terasa perih. Baru kali ini aku di hina dan di rendahkan seperti ini dan bahkan yang melakukan itu semua adalah ibu mertuaku sendiri. Ingat rasanya saat itu juga aku menjerit dan angkat kaki dari rumah yang baru saja kami tempati 6 tahun, namun aku tahan karena melihat wajah kedua putri ku.

Dengan bangga, ibu mertua bilang kalau rumah ini hasil jerit payah nya sendiri. Padahal dia lupa, sebelum membangun rumah ini aku juga ikut menyumbang seluruh tabungan ku selama waktu aku masih gadis, karena aku pikir, rumah itu juga akan menjadi milikku, tapi kenyataannya, saat aku sudah tidak punya apa-apa lagi dan hanya karena masalah sepele, mertua dengan mudah mencaci dan menghinaku, bahkan aku di permalukan sedemikian rupa di depan umum.

Ya Allah, terkadang aku berpikir, di mana hati nuraninya? Seandainya saja, kejadian ini menimpa kepada putri nya.

Aku baru tahu, kalau ibu mertua ku tak menyukai saat kami baru saja menikah. Seandainya saja aku tahu dari awal kalau ibu nya tidak setuju mas Arman menikah dengan ku, mungkin aku memilih untuk mundur dan mengubur dalam-dalam perasan cinta ku untuk mas Arman.

Namun nasi sudah menjadi bubur. Aku terlanjur menikah dengan putra nya dan kini pernikahan kami sudah memiliki dua buah hati. Satu laki-laki dan satu permpuaan, Athalla dan Kirani.

Ibu mertua ku pergi begitu saja setelah puas melupakan emosi pada ku, aku berusaha untuk menenangkan diri ku, lalu menyusul nya ke rumah nya. Kebetulan jarak rumah yang aku tempati tidak terlalu jauh, hanya beda RT saja.

Sore itu juga aku langsung menyusul nya dengan maksud ingin menjelaskan nya kepada bapak mertua ku, tapi tak di sangka setibanya di sana bukan sambutan hangat yang aku terima dari bapak mertuaku, lagi-lagi cacian dan hinaan yang aku dapatkan dari nya.

"Untuk apa kamu datang kesini, hah? Saya sudah tidak sudi melihat wajah mu lagi," ucap nya dengan suara lantang dan lagi-lagi aku di permalukan di depan umum, karena kebetulan sore itu tetangga samping rumah mertua ku mereka sedang duduk di teras rumah nya.

Semua orang diam sambil menatap ku. Aku yang masih bercucur air mata, berusaha untuk menjelaskan nya kepada mereka, namun hati mereka seperti sudah tertutup, mereka tidak mau mendengar penjelasan ku dan menilai kalau aku yang bersalah karena tidak memberi tahu, kalau anak bungsunya sedang sakit, padahal secara logika, salah aku di mana. Walaupun kalau aku memang salah, apa aku pantas di perlakukan seperti itu? Apa itu adil bagi ku? Aku sudah seperti manusia yang tidak punya harga diri lagi di depan mereka, apa karena aku terlahir dari keluarga miskin sedangkan mereka keluarga kaya sehingga aku di pandang sebagai manusia yang hina di matanya. Walaupun seandainya aku memberi tahu kepada mereka kalau putranya sakit, toh tidak ada yang bisa mereka lakukan karena posisi masih berada di luar kota.

"Pergi dari sini. Saya tidak mau mendengar penjelasan apapun lagi dari mulut mu. Untuk kedepannya, kalau kamu masih mau rumah tangga mu langgeng dengan Arman, jangan ulangi hal seperti itu lagi, atau saya akan meminta Arman untuk menceraikan kamu!"

Deg!

Lagi-lagi dada ku nyeri saat mendengar ucapan bapak mertuaku. Namun kali ini aku memilih diam dan menahan air mata ku sebisa mungkin.

Cukup!

Sudah cukup. Orang-orang yang sedang ada di hadapan ku sekarang tidak berhak lagi mengatai ku sesuka hati mereka.

Aku lalu mengusap air mata ku dan menatap kedua wajah mereka secara bergantian dengan tatapan sedikit berani. Aku merasa kalau ini sudah cukup bagi ku. Ibu ku yang telah melahirkan kedunia ini juga tidak pernah memperlakukan aku seperti ini, tapi mereka yang baru saja kenal karena menikah dengan putranya malah memperlakukan aku seperti binatang.

"Kalau kalian ingin mengambil putra mu kembali, silahkan saja! Ingat! Hukum Allah itu adil!" ucap ku dengan lantang, lalu menarik tangan putra sulung ku dan mengajak nya pergi dari rumah mertua itu.

Aku bersumpah dalam hati, tidak akan ku ijinkan kaki ku di rumah itu lagi. Lalu meninggalkan rumah itu dengan rasa yang begitu perih dan aku tidak akan melupakan kejadian hari ini.

Related chapters

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    Bab 2

    Namaku Rina, usiaku sekarang menginjak tiga puluh tahu dan kini aku sudah dikaruniai dua orang anak dari hasil pernikahan ku dengan mas Arman selama sepuluh tahun, yang pertama Dani, 7 tahun dan yang kedua Kirani 3 tahun.Awal menikah semua nya masih terlihat baik-baik saja. Ibu mertuaku, bu Nani terlihat sayang padaku, namun semua berubah setelah aku dinyatakan hamil dan terpaksa harus berhenti bekerja dan semua uang tabungan ku habis karena ikuti membantu membiayai membangun rumah di tanah yang sebelumnya sudah di belikan oleh orang tua mas Arman.Waktu itu ibu ku pernah bilang, "Nak, kenapa nggak bangun rumah di sini saja? Tanah Ibu masih luas. Itu tanah ibu mertua kamu, kalau nanti ada apa-apa, kamu tidak bisa menggugat nya, apalagi kamu berniat mengeluarkan semua uang tabungan mu demi membangun rumah itu. Kalau ibu boleh kasih saran, sebaiknya jangan, Nak. Kecuali, kalau kamu membangun rumah di atas tanah yang kalian beli selama menikah baru boleh, karena itu termasuk harta Gono-

    Last Updated : 2023-05-26
  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    Bab 3

    Sudah aku duga. Percuma saja rasanya mengadu kepada mas Arman, toh dia tidak akan mampu berbuat apa-apa karena mereka adalah orang tuanya sedangkan aku? Aku hanya orang lain yang kebetulan masuk ke kehidupan nya karena sebuah ikatan pernikahan.Aku memilih untuk pergi ke kamar dan meninggalkan mas Arman yang masih diam mematung di sana."Rin," ucap nya. Mas Arman ternyata menyusul ku ke kamar dan duduk di samping ku. Namun aku tak peduli, aku masih dengan posisi ku yang semula, tidur sambil miring ke samping dan membelakangi mas Arman."Rina, aku mohon sama kamu, mengalah lah sama ibu jangan seperti ini. Aku jadi bingung harus berbuat apa? Kamu adalah istri ku dan mereka, mereka adalah orang tua ku, bukankah kita harus menghormati orang tua?"Mendengar mas Arman berkata seperti itu, seketika itu aku langsung mendelik menatapnya. "Sudah cukup selama ini aku mengalah sama orang tua kamu, Mas! Aku harus mengalah seperti apa lagi? Apa aku harus diam terus dan membiarkan mereka menyakiti p

    Last Updated : 2023-05-26
  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 4

    Deg!Ucapan Bu Ida membuat ku monohok tak percaya. Rasanya tidak mungkin kalau bi Murti seperti itu, setaahu aku, bi Murti itu orang nya baik dan sayang padaku dan aku juga sudah menganga nya seperti saudara sendiri karena kebetulan orang tua ku agak jauh dari tempat tinggal ku yang sekarang."Mabk. Mbak Rina!" panggil nya sambil menepuk bahuku."Astagfirullah, maaf Bu Ida. Saya jadi ngelamun. Bu, rasa nya tidak mungkin Bibi ku seperti itu, selama ini dia baik sama saya," ujar ku."Terserah kamu saja, mbak Rina saya hanya menyampaikan apa yang saya dengar dan apa yang saya lihat. Mbak, terkadang apa yang kita lihat belum tentu benar. Kalau begitu saya permisi," ujar Bu Ida.Wanita itu kemudian bangun dari duduknya dan aku pun ikut mengantar nya hingga ke teras rumah. Setelah kepergian Bu Ida, aku terus kepikiran sama ucapan nya tentang bibi dari suamiku itu.Leleh bergulat dengan pikiran ku sendiri, akhirnya aku memutuskan untuk menemui bibi ku di rumah nya, karena kebetulan rumah kam

    Last Updated : 2023-05-26
  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 5

    Pagi itu sekitar pukul 10:00 WIB Arman dan kedua buah hatinya pergi ke rumah orang tuanya untuk menyelesaikan masalah antara istrinya dan kedua orang tuanya.Setibanya di sana, Dani enggan masuk kedalam rumah neneknya dan memilih untuk duduk di motor saja."Kenapa kamu nggak mau ikut masuk, Nak?" tanya Arman kepada bocah laki-laki itu."Tidak Ayah. Dani takut," jawab nya."Takut? Takut kenapa, Nak?""Aku takut Nenek sama kakek marah lagi seperti kemarin," jawab Dani dengan polos nya.Dani yang kini duduk di bangku TK B di usia nya yang masih terbilang sangat kecil untuk mengerti semua nya, tapi sepertinya kejadian dua hari yang lalu masih membekas di dalam ingatan nya.Arman tidak mempermasalahkan Dani yang enggan ikut masuk dengan nya. Lelaki itu kemudian menggendong si kecil Kirani dan membawa nya masuk kedalam rumah yang cukup besar itu."Asalamulikum," ucap Arman seraya masuk bersama putri bungsunya."Waalaikumsalam," jawab Bu Nani dan pak Wahyu serentak.Mereka tersenyum senang s

    Last Updated : 2023-05-26
  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    Bab 6

    Janda? Aku tak pernah membayangkan di umur 30 tahun aku akan menyandang setatus seperti yang disebutkan ibu mertuaku barusan. Tapi kalau memang itu takdir ku akan ku terima dengan ikhlas.Selepas kepergian mertuaku, aku mengedarkan keberadaan mas Arman namun mas Arman sama sekali tak terlihat."Kemana dia?" gumam ku sambil berharap mas Arman segera datang. lelah menunggu, akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke pasar seseui rencana ku di awal sebelum kedatangan ibu mertuaku."Bang, kiri bang," pinta ku kepada supir angkot.Lelaki itu kemudian menepikan mobilnya persis di depan pintu masuk pasar. Setelah memastikan mobil itu berhenti, baru aku turun dari pintu belakang."Terimakasih, bang. Berapa ongkosnya?" tanyaku.Sudah lama sekali aku tidak naik kendaraan umum, dan baru hari ini lagi aku naik angkutan umum karena sepeda motor ku di pakai oleh mas Arman. Itu adalah sepeda motor yang di beli oleh uang ku sendiri waktu masih bekerja, tidak bagus memang tapi setidaknya masih layak pakai

    Last Updated : 2023-06-14
  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 7

    Baru juga nyampe rumah, tapi ucapan mas Arman membuat telinga ku sakit. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu padaku?"Mas, jawab! Apa maksud pertanyaan kamu barusan? Dan_ apa saja yang sudah di katakan oleh ibu pada mu, Mas? Aku ingin mendengar nya," tanyaku sembari melangkah masuk kedalam rumah sementara mas Arman terdiam di ambang pintu."Mah, tolong buka ini. Tante tadi baik yah, Mah? Dani sudah lama tidak makan bakso besar kayak gini," ucap nya sambil memberikan mangkuk serta kantong plastik yang tadi di beri oleh Ratan. Melihat bakso itu, aku jadi teringat peristiwa yang sangat tidak mengenakkan yang baru saja terjadi padaku. Ingin rasanya mengadu sama mas Arman, tapi sepertinya dia akan membelah Anita dari pada aku."Sini sayang, Mamah bukain."Aku mengambil kantong plastik itu dan menuangkan nya kedalam wadah lalu meminta Dani untuk makan sendiri sambil menonton TV. Sementara aku bergegas pergi ke dapur untuk menyimpan semua bahan-bahan kue yang tadi di beli di pasar."Rin,"

    Last Updated : 2023-06-16
  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 8

    "Bu, kalau menurut Ibu aku nggak becus ngurusin mas Arman, silahkan saja Ibu ambil anak Ibu lagi," ucap ku geram."Rina!" sentak mas Arman menatap ku tajam. Mungkin dia tidak percaya kalau aku akan berkata seperti itu."Kamu lihat sendiri kan Arman? Bagaimana kelakuan istri mu itu pada Ibu?" tanya nya sambil melirik kearah ku dengan tatapan tidak suka. Namun aku sudah tak peduli. Cukup! Rasanya sudah cukup aku di perlukan seperti ini. Telinga ku sudah tidak mampu lagi untuk mendengar kata-kata buruk yang keluar dari mulut ibu mertuaku. Terserah! Aku sudah tak peduli mas Arman mau menilai ku seperti apa."Oh! Jadi seperti ini kelakuan kamu sama ibu? Pantas saja ibu tidak pernah suka sama kamu kalau kelakuan kamu seperti ini sama dia!" sentak nya."Maaf, Mas. Aku tidak akan bicara seperti itu kalau ibu tidak memulai nya!""Tuh kan! Istri kamu itu keras kepala, Arman. Jadi menurut mu, Ibu yang salah dan kamu yang benar, begitu? Kalau orang tua memberikan nasihat itu di dengar! Bukan ma

    Last Updated : 2023-06-19
  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 9

    Aku sudah tidak tahan lagi untuk hidup bersama mas Arman. Apalagi ibu nya mas Arman selalu ikut campur rumah tangga ku dengan mas Arman. Hari ini sepertinya keputusan ku sudah bulat. Pergi dari rumah itu adalah yang terbaik walaupun sebenarnya berat tapi aku harus kuat.Setelah mengantar kue pesanan Mbak Santi dan mengantar Dani ke sekolah, aku langsung pergi kerumah orang tuaku. Kebetulan sekolah Dani tidak terlalu jauh dari rumah orangtua ku."Asalamulikum," sapa ku saat tiba di depan rumah ibu. Tidak terlalu bagus memang, tapi rumah ini terasa lebih nyaman dari rumah mas Arman, atau lebih tepatnya rumah orangtuanya mas Arman!"Waalaikumsalam ... Eh, Kirani cucu ku ... ." Ibu ku langsung meriah Kirani dari gendongan ku. Dengan wajah yang sumringah, ibu ku langsung mengajakku masuk dan aku patuh, lalu duduk di sofa."Suami kamu mana, Rin?" tanya bapak.Deg!Aku terkejut saat bapak bertanya seperti itu padaku. Baru saja tiba, tapi sudah ditanya soal mas Amran. Males sebenarnya untuk m

    Last Updated : 2023-06-21

Latest chapter

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 24

    POV author.Tangan Arman gemetar saat menerima kartu undangan pernikahan manatan istrinya. Bahkan ia tak berani untuk membuka apalagi membaca tulisan di dalamnya. Arman tak sanggup membaca nana mantan istrinya bersanding dengan lelaki lain.Dengan langkah gontai, lelaki itu masuk kedalam rumah nya sambil berlinang air mata. Entah mengapa rasa nya begitu sakit saat sang mantan akan menikah lagi. Padahal mereka sudah tidak ada hubungan apapun lagi. Tapi tetap, hati Arman terasa amat sakit."Kartu apa itu, Arman?" tanya bu Nani s sambil mengambil kartu tersebut dari atas meja.Dengan cepat, Bu Nani membuka kartu tersebut tanpa membaca siapa pengirimnya. Wanita itu terkejut, matanya membulat serta mulutnya menganga."Ada apaan sih, Bu? Kok, ekspresi nya kayak gitu banget!" Anita datang dari arah belakang, dengan cepat gadis yang sekarang sedang hamil 3 bulan tersebut mengambil kartu undangan tersebut dari tangan sang ibu, lalu membacanya.Sama seperti Bu Nani. Gadis itu juga sangat terke

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 23

    Aku terenyuh dengan ucapan mas Haikal. Kalau di lihat dari raut wajahnya, dia serius mengatakan itu. Tapi entah mengapa, mendengar semua itu hatiku malah merasa sedih. Kegagalan rumah tangga ku dengan mas Arman membuat aku trauma untuk memulai nya lagi."Maaf, Mas. Aku masih betah sendiri," ucapku."Tapi mau sampai kapan, Rina? Kamu bercerai udah mau dua tahun, harus butuh waktu berapa lama lagi untuk kamu bisa membuka hati untuk orang lain, setidaknya aku!" ucap mas Haikal.Tubuhku bergetar, hatiku semakin tidak karuan. "Tapi aku belum siap, Mas. Maaf, aku permisi."Aku segera beranjak pergi dari tempat itu dan meninggalkan mas Haikal sendiri di sana. Aku tahu dia pasti kecewa, namun aku juga tidak tahu apa aku mencintai nya atau tidak.Hari berganti malam, walaupun malam sudah larut tapi aku masih terjaga. Kata-kata mas Haikal masih terngiang jelas di telinga ku. Ingin melupakannya dan menganggap semua itu tidak pernah terjadi nyatanya tidak bisa. Di dalam kamar terasa panas, padaha

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 22

    Siang itu aku mendapat telpon dari seorang karyawan yang bekerja di restoran ku. Katanya, di sana terjadi keributan oleh seseorang yang mengaku sebagai keluarga ku. Aku penasaran, siapa orang yang sudah mengaku sebagai saudara ku sehingga siang itu juga aku langsung datang ke TKP."Ada apa ini ribut-ribut?" tanyaku setibanya di sana. Semua orang diam saat mendengar suaraku. Dan kedua wanita itu berbalik badan menatap ku."Bu Nani, Anita?""Bu Rina, ini orangnya. Mereka sudah pesan makanan banyak di restoran kita, tapi mereka nggak mau bayar. Mereka bilang, katanya mereka saudara nya Bu Rina," pungkas karyawati yang menahan mereka berdua.Wajah ibu pucat pasi, begitu juga dengan Anita. Gadis yang dulu pernah menyiram ku dengan kuah bakso, dia terlihat tertunduk malu. Entah emang beneran malu atau ada alasan lain, ah aku nggak peduli lagi."Dulu memang mereka keluarga ku, tapi sekarang bukan," tegas ku."Tuh denger sendiri kan! Jadi kalian cepat bayar!" "Rina, saya ini masih nenek nya

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 21

    POV Arman.Satu tahun terkahir, setelah aku resmi bercerai dari Rina dan menikah wanita pilihan ibu, kehidupanku ternyata tidak lebih baik saat aku masih mengarungi bahtera rumah tangga bersama Rina.Liana, wanita pilihan ibu, ternyata dia bukan wanita baik-baik. Dia mau menikah denganku karena mengincar sesuatu dariku, harta satu-satunya yang aku miliki telah dia jual demi menutupi hutang-hutang nya sebelum menikah dengan ku tanpa sepengetahuan ku. Kini hidupku semakin tidak jelas karena sudah tidak punya apapun, apalagi sekarang bapak sudah meninggal dan ternyata meninggalkan hutang yang jumlahnya sangat banyak sehingga aku dan ibu terpaksa menjual semua aset-aset yang kami miliki demi menutup hutang-hutang bapak. Hanya rumah ini satu-satunya yang kami miliki. Pekerjaan pun mendadak sepi, sehingga aku hanya mengandalkan dari hasil kerja serabutan itu pun kalau ada orang yang membutuhkan jasa ku. Dari hasil usaha ku aku harus membaginya dengan ibu, istri dan juga adik ku sehingga aku

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 20

    Satu tahun sudah aku menyandang setatus janda. Tidak mudah bagiku melewati masa-masa itu, di mana aku harus menjadi ayah sekaligus ibu untuk kedua anakku. Setelah kami bercerai, mas Arman lepas tanggung jawab begitu saja, aku tidak masalah kalau dia tidak memberikan nafkah untuk anak ku, karena Alhamdulillah tanpa uang nya pun aku bisa memberikan materi yang cukup untuk anakku. Yang membuat aku merasa sedih, dia tidak pernah sekalipun mengunjungi anak-anaknya padahal aku tidak pernah melarangnya untuk bertemu dengan anak-anaknya.Dalam satu tahun ini Alhamdulillah usaha ku sudah berkembang. Dulu hanya warteg biasa, kini sudah menjadi rumah makan atau yang di sebut restoran. Omset yang di dapat dalam satu bulan, bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan juta itu total dari keseluruhan. Aku bersyukur atas semua rejeki yang Allah berikan padaku.Dari hasil kerja keras ku selama ini, aku berhasil membangun rumah impian di pinggir kota dengan model minimalis modern dan Alhamdulillah juga,

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 19

    Hari ini, tepat di hari Senin aku dan mas Arman menggelar sidang putusan di pengadilan. Aku sudah tidak sabar menanti hari ini, setelah hari ini aku akan terbebas dari hubungan yang begitu menyiksa batin ku.Aku datang di temani oleh bapak, Ratna dan juga pengacara ku. Ibu sebenarnya ingin ikut, namun aku larang. Aku takut ibu sedih melihat aku seperti ini.Aku dan Ratan duduk di bangku sambil menunggu pak hakim dan yang lainnya datang termasuk mas Arman. Dari tadi aku belum melihat wajah nya, apa mungkin dia tidak datang lagi? Tapi rasanya tidak mungkin, ini adalah sidang terakhir untuk kami."Bu Rina, pak Arman kalian di panggil pak jaksa," ucap seseorang yang baru saja keluar dari ruangan itu.Deg!Aku terkejut saat nama ku di panggil. Jujur, aku sangat-sangat gugup sekaligus takut. Takut kalau mas Arman beneran tidak datang, tentu sidang nya bakal di tunda lagi dan itu sangat merugikan waktu ku.Hari ini aku sengaja tutup warung sementara, aku ingin masalah ku dengan mas Arman seg

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 18

    "Sudah? Puasa, kalian menghina ku sekarang! Kalau sudah silahkan pergi dari sini," usir ku pada ibu mertuaku dan juga permpuaan itu.Tadi aku hanya diam karena ingin melihat sampai di mana dia akan menghina ku. Kini akan ku tunjukkan siapa aku yang sekarang."Kamu ngusir saya?" bentak nya geram."Iya," tegasn ku sambil melipat kedua tangan ku di dada."Berani kamu sekarang sama saya!" sentak nya sembari mengangkat tangan ke atas, dia berniat memukul ku namun aku berhasil meraih tangan itu sebelum tangan nya menyentuh pipi ku."Pergi dari sini atau terpaksa aku akan menyeret kalian dari warung ku," desis ku sembari menatap wajah mereka dengan tatapan tajam."Ha ... Ha ... Ha ... Dia memang gila, Rini. Dia merasa kalau ini adalah warung milik nya. Sampe segitunya orang miskin berkhayal jadi orang kaya, sehingga babu berasa menjadi majikan," cibir nya sambil berceloteh ria mengejekku."Oh sepertinya kalain memang perlu di usir. Mila, bawa keluar mereka sekarang juga!" titah ku."Baik, M

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 17

    POV Arman.Hari ini, setelah hampir 3 bulan aku tidak bertemu dengan Rina, secara tak senja aku bertemu lagi dengan nya namun dengan situasi yang tidak baik.Siang itu, aku dan Rini, wanita yang dipilihkan ibu sebagai pengganti Rina kelak setelah kami resmi bercerai datang kesebuah warung makan yang ada di pinggir jalan kota. Namun tak menyangka, di sana aku malah bertemu dengan Rina. Terkejut? Sangat! Aku sangat-sangat terkejut melihatnya ada di sana. Entah apa yang sedang Rina lakukan di warung itu? Tapi sepertinya, dia bekerja di warung tersebut dan wanita yang seperti nya majikan nya itu menghalangi langkah ku saat aku mencoba untuk mengejar Rina ke belakang.Sial! Aku tahu dia pasti sangat-sangat kecewa dengan ucapan yang terlontar dari Rini. Mungkin dia berpikir kalau aku sudah mengkhianati cinta nya padahal tidak sama sekali. Aku juga tidak tahu kalau Rini akan berkata seperti itu. Saat aku ingin menjelaskan semuanya tapi Rina sudah tidak ingin mendengarkan apapun lagi dari ku.

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 16

    "Rina?""Mas Arman," balas ku dengan wajah terkejut."Kamu kenal sama dia, Mas?" tanya wanita itu kepada mas Amran.Mas Arman tidak menjawab, dia hanya mengangguk mengiakan. Sementara wanita itu terlihat kebingungan melihat ekspresi mas Arman seperti itu, dan aku? Aku bisa saja walaupun sejujurnya hatiku sakit. Kami belum resmi bercerai tapi dia sudah mengandeng permpuaan lain di depan mataku sendiri. "Dia siap, Mas?" Kini giliran aku yang bertanya, aku penasaran siapa sebenarnya permpuaan ini."Dia_""Aku istri nya. Kenapa emang?" potong wanita itu.Deg!"Istri? Sejak kapan kalian menikah?" tanyaku dengan suara bergetar."Sudah hampir 8 tahun, kenapa emangnya? Terus ada urusan apa Anda menanyakan itu padaku?"Delapan tahun? Itu sama seperti usia pernikahan ku sama mas Arman. Apa mungkin selama ini? Tidak. Aku yakin mas Arman tidak pernah mengkhianati pernikahan kami, tidak. Ini tidak mungkin."Mbak yakin, kalau kalian sudah menikah selama 8 tahun sama lelaki ini?""Yakinlah, Mbak. M

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status