Share

Memang Aku Licik

“Apa kau menjual kue yang lain, atau bagaimana? Kenapa ini berbeda dengan sampel yang ada di sana!” Pembeli menunjuk meja sample.

Harper yang sedang memberi kembalian pada pembeli lain, menghampiri ibu dan seorang anak yang menangis.

“Maaf, tapi apa maksud Anda?” Harper bingung saat melihat muffin coklat yang ada di tangan anak itu—yang menjadi sumber protes.

“Kami tadi mencicipi muffin yang ada di bagian sample, dan anakku menyukainya. Aku membeli 4, tapi setelah dimakan rasanya berbeda sekali. Sekarang anakku menangis karena tidak menemukan selai strawberrynya di dalamnya!” Wanita itu benar-benar kesal karena anaknya memang tidak berhenti menangis.

Harper mengenyit. “Maksud Anda apa? Saya tidak menjual muffin dengan selai strawberry.” Ia mempertahankan diri karena memang tidak merasa membuat kue semacam itu.

“Jadi maksudmu aku berbohong dan mengarang? Untuk apa juga?!” Pembeli itu tentu saja semakin kesal.

“Saya tidak mengerti apa yang maksud Anda. Yang jelas saya tidak menjual
aisakurachan

Tenang Mae, nyaris temen gitu, ga cuman musuh :))

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Yanti
wah poppy langsung sadar kalau mae ternyata bukan lawan sembarangan. kira² dia bakalan jadi bestie kah
goodnovel comment avatar
Yanne Kristianti
ash mn nih !? tolongin mae dong...
goodnovel comment avatar
Sierra
ternyata belom nongol si mertua... kira2 gimana sikapnya ke mae ya? apa vibesnya bakalan sama kayak emak2 mertua konoha? wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status