Share

TERUS MENOLAK

Penulis: Alya Snitzky
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-08 10:36:22

Celine langsung melepaskan diri dan menjauhkan dirinya dari Lucas. Ia menatap pria itu.

"Mengapa kau berpikir seperti itu?" tanya Celine gugup.

"Tidak apa. Aku hanya takut kau masih mencintainya, makanya kau terus menolakku," Lucas berkata dengan terus terang.

"Lucas, kau tahu itu tidak benar!"

Tapi dalam hati, Celine tahu bahwa apa yang dikatakannya barusan kepada Lucas adalah suatu kebohongan yang lain. Setelah lama tak bertemu dengan Steven, dan tadi mereka bertemu untuk pertama kalinya setelah enam tahun berlalu, perasaan Celine ternyata masih sama seperti enam tahun yang lalu. Cintanya untuk Steven masih sama besarnya seperti waktu awal pernikahan mereka. Hanya amarah lah yang selama ini menghalangi Celine untuk bersatu kembali dengan Steven. Dan ia tidak bisa menghilangkan itu.

"Baiklah! Baiklah! Aku percaya padamu. Sekarang mari kita fokus kepada Ethan. Apa yang akan kita katakan pada Ethan nanti?" tanya Lucas.

"Entahlah, aku tidak ingin memberitahu Ethan," jawab Celine jujur.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KADO

    "Selamat pagi, Celine!" Ditangannya terdapat sebuah buket bunga dan sebuah kotak yang dibungkus dengan kertas kado.Saking terkejutnya Celine sampai menyemburkan teh yang berada di mulutnya. Serta merta Celine berdiri. Cangkir teh yang berada di tangannya langsung tumpah membasahi tubuhnya.Celine menjerit kepanasan. Ia mengibaskan roknya yang basah terkena tumpahan teh. Steven yang melihatnya langsung berlari menghampiri Celine. Ia berjongkok, meletakkan buket bunga dan kotak di lantai untuk membantu mengibaskan rok Celine."Menjauhlah dariku!" tukas Celine kesal."Gara-gara kau tehku jadi tumpah!""Maafkan aku, Celine. Aku tidak bermaksud membuatmu terkejut." Steven berkata dengan nada menyesal. Memang ia tidak berniat untuk membuat Celine sampai terkena tumpahan teh."Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Celine galak."Mengunjungimu dan anak kita tentu," jawab Steven dengan lancar."Bukankah sudah kukatakan padamu untuk jangan datang lagi kemari?" tukas Celine sambil melipat tangan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   DIA DATANG?

    "Steven hentikan!" pinta Celine sambil menggigit bibirnya.Tapi Steven sama sekali tidak mau mendengarkan Celine. Ia meneruskan aksinya. Terus mengecup kaki Celine dengan perlahan dan terus turun ke bawah lalu kembali lagi ke atas. Membuat Celine nyaris gila tak tertahankan dengan tindakan yang dilakukan oleh Steven.Steven menggunakan lidahnya sekarang dan meluncur perlahan di atas kulit Celine yang putih.Celine menengadahkan kepalanya ke atas memperlihatkan betapa jenjang lehernya yang indah. Steven melihat hal itu dan dengan cepat ia berpindah menyerang bagian leher Celine.Akhirnya setelah sekian tahun berpisah, Steven dapat menghirup kembali wangi tubuh Celine yang disukainya. Semuanya masih sama. Tidak ada yang berubah sama sekali.Gairahnya bangkit dan ia memegang rahang Celine agar wanita itu lebih mendongak lagi dan ia bisa menghirup lebih banyak lagi wangi tubuh yang dirindukannya. "Sudah lama sekali aku tidak merasakanmu, Celine!" bisik Steven dengan suara parau di teling

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BERUSAHA MEMBUJUK

    "Ya! Dia kemari lagi tadi dan berusaha untuk membujukku agar mau kembali kepadanya!" Celine memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya. Tak perlu menambahkan bahwa Steven sempat mencium kakinya. Hal itu tidak akan membuat Lucas senang jika mendengarnya. Apalagi itu terjadi di rumahnya."Lalu apa jawabanmu?" tanya Lucas tegang."Aku menolaknya tentu. Kaukan sudah melihat bahwa aku membuang bunganya ke tempat sampah. Berikut dengan mainan untuk Ethan yang akan diberikan kepadanya," jawab Celine yang langsung membuat Lucas menghela nafas lega."Terima kasih, Celine! Aku sudah khawatir bahwa kau akan menerimanya," Lucas tersenyum.****"Mr. Gagnon? Semuanya tidak berjalan sesuai rencana rupanya." Noah tidak bodoh dan ia langsung tahu dari tampang kusut Steven begitu ia kembali ke hotel."Celine benar-benar tidak mau memaafkan aku, Noah!" Steven merana."Apa yang harus aku lakukan Noah?" tanya Steven bingung. Ia benar-benar merasa merana sekali.Tiba-tiba ponsel Noah berbunyi. Sebuah pes

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   INGIN KEMBALI

    "Aku ingin pindah ke Toronto kembali!" ulang Celine kepada Lucas."Tapi mengapa kau tiba-tiba ingin pindah kembali ke Toronto? Apakah ada sesuatu yang terjadi?" tanya Lucas.Celine mengangguk dan menceritakan semuanya kepada Lucas."Aku bilang bahwa aku akan membalaskan dendamku padanya. Dan itu sudah kulakukan. Dia sudah menyerahkan Diamond Corporation padaku. Dengan demikian ia akan kehilangan apa yang selama ini diperjuangkan oleh keluarganya dan dirinya.""Aku ingin dia merasakan bagaimana rasanya kehilangan sesuatu yang begitu dihargai olehnya. Biarkan ia merasakan sakit yang kurasakan dulu," Celine berkata."Kau serius dengan ucapanmu, Celine?" tanya Lucas."Tentu saja!" jawab Celine yakin."Aku juga ingin berterima kasih padamu, Lucas. Karena kau telah bersedia untuk menampungku disaat aku sedang susah. Aku tahu bahwa aku tidak akan pernah bisa membalas semua kebaikan yang telah kau lakukan kepadaku dan Ethan." Celine meneruskan."Dalam beberapa minggu ke depan saat semuanya su

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TERSADAR DARI MIMPI

    "Nona Celine!" tanpa sengaja Noah malah berteriak tak percaya menegur tingkah Celine."Tidak apa, Noah!" Steven mengangkat tangan menyuruh agar Noah berhenti."Jadi setelah semua ini kau masih merasa belum cukup untuk menghancurkan aku Celine?" tanya Steven pada Celine. "Ya. Kau harus mendapatkan hukuman yang setimpal!" Balas Celine bersikeras.Steven terdiam, dan seisi ruangan menjadi hening. Sesungguhnya Celine juga merasa bahwa tindakannya kali ini terlalu kejam. Ia juga tidak mengerti kenapa dirinya jadi begini. Tapi Celine sudah berkali-kali dikecewakan oleh Steven sehingga ia merasa perlu membuat Steven menderita."Baiklah, kalau itu yang kau inginkan! Ini adalah hal terakhir yang bisa aku lakukan untukmu Celine. Aku akan mengakui semua perbuatanku kepada polisi dan menerima hukumanku. Aku bahkan akan menerima jika aku harus menghadapi hukuman mati!" ucap Steven sambil berdiri."Mr. Gagnon!" Noah langsung berdiri dan hendak menyusul Steven namun Steven mengangkat tangannya dan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PERMINTAAN STEVEN

    "Apa katamu?" tanya Celine terkejut tidak menyangka bahwa Steven akan meminta hal tersebut."Aku ingin mengajak Ethan untuk pergi bermain. Aku belum pernah menghabiskan waktu dengannya. Aku ingin agar Ethan mengenalku dengan baik.""Aku tidak akan memberikan izin!" tolak Celine mentah-mentah."Dan atas dasar apa kau menolak untuk memberikan izin kepadaku?" tanya Steven dingin."Karena aku ibunya!" balas Celine tak mau kalah.Steven spontan berdecak. Ia bertolak pinggang dan menatap Celine dengan mata biru keabuannya yang unik."Dan aku ayahnya. Kau pergi begitu saja meninggalkan aku tanpa penjelasan sama sekali. Dan kau juga tidak memberitahuku bahwa kau mengandung anakku!""Sudah kukatakan padamu bahwa saat itu aku tidak tahu kalau diriku sedang mengandung Ethan!" potong Celine."Tetap saja! Setelah kau tahu, kau lebih memilih untuk tidak menghubungiku dan memberitahuku bahwa kau sedang mengandung," balas Steven tak mau kalah."Dengar Celine. Aku tahu kau marah padaku karena apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KERINDUAN

    Kecupan itu terasa penuh kerinduan dan menuntut. Steven tidak memberikan kesempatan pada Celine untuk melepaskan diri ataupun untuk bernafas. Kepala Celine menjadi pusing dan ia terpaksa berpegangan pada Scoot agar tidak terjatuh. Celine tidak sadar bahwa tanpa berpegangan pun Steven tidak akan membiarkannya terjatuh karena pria itu mendekap wanitanya dengan erat sekali.Akal sehat mulai meninggalkan pertahanan Celine, tanpa dapat dicegahnya, tubuh Celine dengan sendirinya memberikan reaksi balasan seperti manusia yang sedang kehausan.Dengan rakus Celine berusaha mereguk semua yang diberikan oleh Steven padanya. Alarm di kepalanya sudah tidak berbunyi lagi. Ia mulai membalas ciuman Steven dengan sama intensnya.Betapa ia merindukan saat seperti dulu ketika mereka masih bersama. Setiap hari penuh dengan cinta kasih dan kebahagiaan yang hangat. Sayang sekali semua kebahagiaan itu harus dirusak dengan terungkapnya kebohongan yang dilakukan Steven.Kesadaran Celine tiba-tiba kembali mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   WE NEED TO TALK

    Steven sangat terkejut ketika mendengar ada yang mengatakan hal itu padanya. Ia menoleh dan langsung berhadapan dengan Lucas."Lucas? Apa yang kau lakukan di sini? Apakah sejak tadi kau mengikuti aku dan Ethan?" tanya Steven terkejut memandangi Lucas.Pria itu mengenakan kaos santai dan topi baseball berwarna merah jadi wajahnya agak tersembunyi. Apalagi ia duduk di belakang Steven dan Ethan. Jadi Steven sama sekali tidak tahu jika Lucas sejak tadi duduk diam dan mencuri dengar percakapannya dengan Ethan."Bisa dibilang begitu," jawab Lucas sambil tersenyum sinis."Kenapa kau mengikuti aku dan Ethan? Apakah Celine yang menyuruhmu?" tanya Steven geram. Ia menatap Lucas sambil melotot, tapi sudut matanya diam-diam melirik Ethan. Takut anak itu akan melihat Lucas dan mengajaknya untuk bergabung. Steven tak ingin harinya menjadi rusak dengan keikutsertaan Lucas dalam acara spesial antara ayah dan anak itu."Tidak, Celine tidak akan sampai hati untuk meminta hal semacam itu padaku. Ini ada

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09

Bab terbaru

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SELESAI

    Devan terduduk lemas tepat di pinggiran jalan, kenyataan yang ia terima tadi begitu pahit dan menyakitkan.Kini ia pun tak punya lagi opsi-opsi yang bisa membuat ia menjadi pemenang di sini."Kenapa? kenapa harus Ethan?" lagi, pertanyaan itulah yang terus saja ia lontarkan karena hanya pertanyaan itu yang tak pernah bisa diubah jawabannya ."Rasanya sangat menyakitkan sekali," ucap Devan, ia memegang dadanya merasakan denyut jantung yang berpacu begitu lambat."Sinta, kenapa malam itu kamu masuk ke kamar Ethan, bukan kamar yang seharusnya kamu masuk? kenapa kamu begitu ceroboh sekali?"Kini tak ada lagi kata-kata yang bisa diucapkan oleh Devan, laki-laki itu hilang arah.Ia duduk, membiarkan dirinya itu dilihat oleh orang-orang yang lalu, ia tidak peduli selagi ia tidak mengganggu siapapun di sini.Devan menarik nafasnya dalam dalam, masih belum bisa ia terima, namun kenyataan lebih menyakitkan akan ia terima Jika ia tidak menerima kenyataan ini.Seenggaknya sekarang ia bisa berpikir

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KEBENARAN

    Devan mondar-mandir di depan pintu UGD, sudah hampir setengah jam ia berada di situ bersama dengan pembantunya. Tadi ketika ia membawa Sinta untuk pergi ke rumah sakit, ia meninggalkan pesan kepada bi Diah untuk datang ke rumah sakit, karena Sinta akan melahirkan. Sedikit banyak Ia membutuhkan bantuan wanita itu, bi Diah pernah melewati masa di mana ia melahirkan. seorang laki-laki seperti dirinya, mana mengerti semuanya ini, bukan?"Duduk dulu Mas dan tenangkan diri, berdoa kepada yang di atas semoga semuanya baik-baik saja." ucap Bi Diah."Bagaimana saya bisa tenang, sementara hampir setengah jam berlalu belum ada kabar berita yang saya dapatkan dari dalam. Bagaimana kondisi Sinta? apakah semuanya baik-baik saja, atau tidak? saya ingin tahu semuanya itu agar bisa tenang Bi," ucap Devan.Bi Diah pun merasa sedikit tegang karena sejak tadi belum ada tanda-tanda laporan bahwa persalinan berjalan dengan lancar."Mari kita berdoa untuk keselamatan Mbak Sinta,"Devan menganggukan kepalany

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SEBELUM PERGI

    Sinta hampir saja terpesona dengan sosok Devan yang ada di hadapannya, kata-kata lembut namun teratur benar-benar membuat Sinta lupa diri sesaat.Tapi itu hanya terjadi beberapa menit saja sebelum Sinta menarik tangannya dengan tersenyum, merasa sedikit canggung dengan suasana yang tercipta saat ini. Devan pun merasakan hal itu, ia menggaruk kan tengkuknya yang tidak gatal untuk melepaskan kecanggungan yang tercipta itu."Oh iya, aku bersih diri dulu ya, badanku lengket-lengket semua. Kamu tidur aja dulu, lagian ini juga sudah malam, kasihan bayimu."Sinta menganggukkan kepalanya dan kemudian mereka berdua pun berpisah, dengan Sinta pergi ke jalur kanan menuju kamarnya Dan Devan pergi ke jalur kiri menuju kamarnya juga. Apartemen itu memiliki dua kamar, lumayan besar untuk mereka yang hanya tinggal berdua.Setelah sampai di kamarnya, Sinta menutup pintu. Tak lupa mengunci pintu agar Devan tidak bisa masuk.Ia memegang dadanya, detak jantung terasa begitu cepat sekali, Ada apa ini? apa

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   HAMPIR

    Shinta nampak tertunduk lesu, padahal dia hanya ingin mengirit uang yang dikeluarkan oleh Devan untuknya selama ini, laki-laki itu telah terlalu banyak mengeluarkan uang untuknya dan ia merasa sedikit tidak enak akan hal itu."Maaf, aku hanya tidak ingin terlalu banyak menggunakan uangmu. Apalagi beberapa peralatan bayi terbilang cukup mahal.""Aku sama sekali tidak masalah akan hal itu, kapan selama ini kamu mendengar aku mengungkit Semua pengeluaran untukmu?" jawab Devan, ia membantu dan mencukupi Sinta selama ini karena benar-benar tulus dari dasar hatinya yang paling dalam, bukan karena ada apanya. meskipun perasaannya ditolak mentah-mentah oleh Sinta, Ia tetap juga berbaik hati kepada wanita ini, bukan? jadi apalagi yang kurang saat ini?"Terima kasih Devan, terima kasih sekali. aku beruntung karena di saat seperti ini, Aku malah dipertemukan dengan orang sebaik kamu. jasamu tidak akan pernah bisa aku lupakan, bahkan sampai aku mati sekalipun nanti. Ketika anak ini lahir, aku aka

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BUKAN GAYAMU

    Devan tersenyum, "memangnya apa yang ada dalam pikiranmu itu?" tanya Devan.Sinta mencoba membenarkan posisinya agar lebih terasa enak saat ini, Devan membantu Sinta untuk duduk."Tadi ketika aku pulang dan ingin ke kamarku, aku mendengar kamu menyebut mama, Itulah kenapa aku tahu kalau tadi kamu bermimpi tentang mama," jelas Devan yang langsung di anggukkan oleh Sinta, hampir saja ia menuduh Devan yang tidak, tidak.Ia menoleh ke arah jam di dinding yang saat ini sudah menunjukkan pukul 11.00 malam, apakah tadi ia tertidur setelah makan malam? Ah, memang rasanya sangat melelahkan sekali ternyata."Kamu baru pulang?" tanya Sinta."Iya, sekitar hampir 15 menitan yang lalu lah.""Kenapa begitu larut sekali pulangnya? apakah begitu banyak pekerjaan di kantor?" tanya Sinta.Devan menggelengkan kepalanya, "hanya ada beberapa berkas yang harus aku kerjakan saja, mengingat tadi pun kita sudah pergi hampir setengah hari.""Apa kamu sudah makan?"tanya Sinta, ia baru teringat bahwa masih ada be

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SELALU TAU

    Nadia kembali tertawa terbahak-bahak diseberang sana hingga menampakkan dua buah lubang pipih yang membuat wanita itu semakin cantik sekali Jika tertawa seperti ini."Oh iya, dia akan memanggil anda apa? Bunda? Mama? Mami? Ibu? atau apa?""Ah, benar juga ya, kenapa selama ini aku tidak kepikiran untuk memilih panggilan yang pas? menurutmu, cocoknya panggilannya apa ya?""Ibu,""Ah, tidak. terlalu gimana gitu. Aku tidak mau dipanggil ibu yang lain dong."Nampak Nadia sedikit berpikir untuk mencari panggilan yang pas saat ini."Mami.. Mungkin,"Kali ini Sinta pula yang tertawa terbahak-bahak, membuat Nadia bingung apa yang salah dengan yang ia ucapkan tadi."Kenapa Anda tertawa?""Kenapa harus mami? apakah kamu juga merasakan kalau panggilan itu tidak pas untukku?" tanya Sinta."Kenapa sampai tidak pas? banyak kok orang sekarang anak-anaknya memanggil dengan panggilan mami.""Tidak, aku tidak mau. cari yang lain saja,"Nadia sedikit kesal dengan ucapan dari Sinta itu, sejak tadi tidak m

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PANGGILAN

    Sinta menggelengkan kepalanya, jujur ia sendiri pun belum yakin dengan pasti tentang Apa yang dirasakan oleh hatinya itu terhadap Ethan.Galau atau dilema? kata apa yang pas untuk menggambarkan perasaannya saat ini.Di satu sisi, ia memikirkan tentang anak nya ini. disisi lain juga, ada Ethan yang kalaupun ia mencintai Demian, pastilah Ethan tidak akan ingin menerima anaknya ini. Apalagi jika ia memaksakan diri untuk menerima perasaan Devan. Meskipun saat ini Devan mengatakan ia akan menerima anaknya, tapi jelas berbeda rasanya jika nanti mereka memiliki anak. Pasti Devan akan lebih condong ke anak kandung daripada anak sambung nanti.Lagian baik Ethan ataupun juga Devan mereka berdua berhak mendapat gadis yang baik-baik, bukanlah dirinya ini yang sudah kotor bahkan tidak tahu siapa laki-laki yang telah membuat Ia hamil."Aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu, semuanya masih terlalu abu-abu untuk aku berikan sebagai jawaban."Devan menganggukkan kepalanya, meskipun seperti itu, Ia te

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   INGIN MENDENGAR LANGSUNG

    Di ruangan yang terbilang cukup besar itu, Sinta duduk seorang diri. Ia masih teringat dengan jelas kejadian dulu, saat di mana Devan mengungkapkan perasaan padanya.Entahlah, bagaimanapun ia mencoba, ia tetap tidak bisa menjadi seperti apa yang diinginkan oleh Devan, meskipun hanya sedikit saja, rasa itu benar-benar tidak ada.Sinta menatap ke sekeliling ruangan yang hampir sudah 7 bulan ia tempati. tempat di mana ia berteduh dari panasnya matahari dan dinginnya hawa hujan yang turun, dan Devan adalah laki-laki yang telah membawa dirinya ke tempat ini.Ia menyandarkan dirinya pada sandaran sofa yang ada di dalam kamarnya sambil mengelus lembut perutnya itu. Tiba-tiba ia kembali teringat dengan percakapannya dengan Nadia tadi. Bisa ia lihat, Bagaimana frustasinya Nadia saat Ia menceritakan semuanya tadi.Ingatannya melayang di mana malam tragedi itu terjadi, obat perangsang yang menjalari tubuhnya itu, benar-benar sulit untuk ia kendalikan. Andai saja malam itu tidak pernah ada, mungk

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TERJADI BEGITU SAJA

    Kini mereka sudah berada di apartemen. Tak ada satu peralatan bayi pun yang mereka bawa.Bi Diah datang tergopoh-gopoh dari arah dapur untuk menyambut kedatangan majikannya.Alisnya naik ke atas ketika tidak melihat satu barang pun yang dibawa oleh Devan maupun Sinta."Di mana belanjaannya Mas dan Mbak? "Tanya bi dia.Mendengar itu Devan dan juga Sinta langsung saling adu tetap satu sama lainnya. Bertemu dengan Nadia dan mengobrol dengan wanita itu membuat ia lupa dengan tujuan awal pergi ke mall."Tadi kita hanya lihat-lihat saja kok, pas ada yang suka tapi warnanya terlalu norak, pas warnanya bagus eh motifnya yang tidak sesuai keinginan Sinta, jadi untuk hari ini kami memutuskan tidak membeli apapun. Mungkin aku akan mencari lagi waktu yang pas agar kami berdua bisa berbelanja peralatan bayi." Jawab Devan.Sebenarnya Devan tidak perlu berbohong pun, Bi Diah tidak akan memaksa majikannya untuk menjawab, toh Ia hanya sekedar berbasa-basi saja tadi.Bi Diah menganggukkan kepalanya dan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status