Share

BAB 133

Penulis: Aina D
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-08 08:18:05

“Ini, Bu. Dimakan, ya. Tadi bapak berpesan agar saya lebih memperhatikan ibu lagi dan tidak boleh terlambat membuatkan susu untuk Bu Rini.”

“Assalamualaikum,” suara Andri terdengar dari pintu depan. Sepertinya pria itu baru pulang dari mesjid untuk sholat Maghrib.

“Walaikumsalam,” jawab Rini dan Bi Sum.

“Maaf, saya kembali ke dapur dulu, ya, Bu,” kata Bi Sum yang dijawab dengan anggukan oleh Rini.

Langkah Andri terhenti saat hendak membuka pintu kamarnya ketika melihat Rini yang tengah duduk di sofa. Perlahan Andri itu menghampiri wanita hamil itu.

“Sudah baikan, Rin?” tanyanya kaku.

Rini terlihat heran dengan pertanyaan Andri.

“Aku memang nggak sedang sakit dan baik-baik saja, Pak. mengapa bertanya seperti itu?”

“Nggak apa-apa. Apa badanmu terasa berat, Rin?”

“Namanya ibu hamil ya pasti beratlah, Pak,” jawab Rini, dia menatap bingung pada lelaki yang tengah berdiri di hadapannya itu.

“Mulai besok kamu nggak usah ke kantor lagi, istirahatlah di rumah.” Andri duduk di ujung sofa.

“Tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Norliza Yusop
serius arrr...kalau Andri dari awal mcm ni..kompem dia masih dgn Nuri..huhu..tapi tu la..tak la nanti jd cerita..ngehhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 134

    Hari ini Nuri, Aldy, Nanda, bu Aisyah, Adit, Rizal dan Andin serta beberapa orang kerabat Rizal lainnya bertolak ke Kalimantan dalam rangka acara resepsi pernikahan Andin dan Rizal. Rizal terlihat sudah sangat akrab dengan bu Aisyah yang dulu begitu dibencinya. Bu Aisyah pun merasa sangat bahagia ketika anak lelaki dari mendiang suaminya itu sudah membuka diri terhadapnya dan Nuri.Sebelum mereka berangkat tadi, Andri menyempatkan diri mengunjungi mereka ke rumah Nuri, anak-anaknya berpamitan pada papanya untuk beberapa hari di Kalimantan. Bu Aisyah menyambut mantan menantunya itu dengan ramah, Andri pun tetap bersikap hormat pada bu Aisyah.“Buk, maafkan kesalahan saya selama ini” ucap Andri ketika bu Aisyah menyambutnya dan menemaninya di ruang tamu, sedangkan Nuri dan anak-anaknya terlihat masih sibuk bersiap-siap.“Kenapa minta maaf, Nak. Nak Andri nggak punya salah pada ibu” jawab bu Aisyah ramah.“Walaupun ingatan saya belum kembali, tapi saya yakin dimasa lalu saya banyak salah

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 135

    Buru-buru diambilnya laptop Andri dan membukanya. Rini semakin terperangah ketika laptop Andri menyala, gambar latar belakang layar laptop Andri adalah foto Andri, Nuri dan Aldy seperti yang ada didalam kamar Andri tadi, kemudian foto Andri yang tengah menggendong Nanda di punggungnya, serta foto hitam putih hasil USG janin Rini yang sudah dieditnya menjadi satu dengan applikasi pengeditan foto. Dibagian bawah dari foto dilayar itu ada tulisan “My Familiy” dengan gambar hati berwarna merah. Rini terpaku beberapa saat menatap foto di layar laptop Andri. Rini kemudian mencari beberapa file yang diminta Andri dan kemudian mengirimkannya melalui e-mail sesuai perintah Andri.* “Pak Andri belum pulang?” tanya Eko.“Belum, Ko. Masih ada yang ingin kuselesaikan, kamu boleh pulang duluan” jawab Andri.“Apa ada pekerjaan penting, Pak? Saya lihat beberapa hari ini pak Andri selalu lembur” tanya Eko penasaran, tak biasanya boss nya itu pulang malam.“Nuri dan anak-anak lagi ke Kalimantan mengh

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 136

    Hari ini Nuri, Aldy, Nanda, bu Aisyah, Adit, Rizal dan Andin serta beberapa orang kerabat Rizal lainnya bertolak ke Kalimantan dalam rangka acara resepsi pernikahan Andin dan Rizal. Rizal terlihat sudah sangat akrab dengan bu Aisyah yang dulu begitu dibencinya. Bu Aisyah pun merasa sangat bahagia ketika anak lelaki dari mendiang suaminya itu sudah membuka diri terhadapnya dan Nuri.Sebelum mereka berangkat tadi, Andri menyempatkan diri mengunjungi mereka ke rumah Nuri, anak-anaknya berpamitan pada papanya untuk beberapa hari di Kalimantan. Bu Aisyah menyambut mantan menantunya itu dengan ramah, Andri pun tetap bersikap hormat pada bu Aisyah.“Buk, maafkan kesalahan saya selama ini” ucap Andri ketika bu Aisyah menyambutnya dan menemaninya di ruang tamu, sedangkan Nuri dan anak-anaknya terlihat masih sibuk bersiap-siap.“Kenapa minta maaf, Nak. Nak Andri nggak punya salah pada ibu” jawab bu Aisyah ramah.“Walaupun ingatan saya belum kembali, tapi saya yakin dimasa lalu saya banyak salah

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 137

    Buru-buru diambilnya laptop Andri dan membukanya. Rini semakin terperangah ketika laptop Andri menyala, gambar latar belakang layar laptop Andri adalah foto Andri, Nuri dan Aldy seperti yang ada didalam kamar Andri tadi, kemudian foto Andri yang tengah menggendong Nanda di punggungnya, serta foto hitam putih hasil USG janin Rini yang sudah dieditnya menjadi satu dengan applikasi pengeditan foto. Dibagian bawah dari foto dilayar itu ada tulisan “My Familiy” dengan gambar hati berwarna merah. Rini terpaku beberapa saat menatap foto di layar laptop Andri. Rini kemudian mencari beberapa file yang diminta Andri dan kemudian mengirimkannya melalui e-mail sesuai perintah Andri.* “Pak Andri belum pulang?” tanya Eko.“Belum, Ko. Masih ada yang ingin kuselesaikan, kamu boleh pulang duluan” jawab Andri.“Apa ada pekerjaan penting, Pak? Saya lihat beberapa hari ini pak Andri selalu lembur” tanya Eko penasaran, tak biasanya boss nya itu pulang malam.“Nuri dan anak-anak lagi ke Kalimantan mengh

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 138

    “Tapi Nuri masih ingin sendiri dulu, Buk. Nuri belum memikirkan untuk menikah lagi”“Apa karena mantan suamimu, Nak?”Nuri hanya diam dan menarik nafasnya. Bu Aisyah pun ikut menarik nafas panjang.“Bukankan kamu dulu memilih berpisah darinya karena tak mau terus menerus berdosa karena hidup dengan ketidak ikhlasan? Dan kalian sudah membuat keputusan dan kesepakatan untuk berpisah. Ingatan Andri yang sekarang masih menganggapmu sebagai istrinya pastilah sangat menyakitkan bagi Rini, Nak. Jangan biarkan semua semakin berlarut-larut dan menyakiti kalian bertiga lebih dalam lagi. Ibu rasa, kau bisa menghindarinya dengan menerima lamaran Adit. Kecuali jika memang didalam hatimu masih menginginkannya. Tanyakan itu pada hatimu, Nak. Semua keputusan ada padamu, ibu hanya ingin melihatmu bahagia”Nuri tak menjawab, suasana hening menguasai mereka berdua beberapa saat.“Nuri akan memikirkannya, bu” jawab Nuri lirih memecah keheningan.“Kejarlah kebahagiaanmu, Nak. Ibu yakin anak-anakmu pun tid

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 139

    “Terima kasih, Opa. Aldy hari minggu ini nggak ada kegiatan. Boleh deh kalau mau latihan badminton bareng Opa” jawab Aldy.Sedangkan Bu Safa terlihat meletakkan Nanda di pangkuannya kemudian bercanda dengan gadis kecil itu, terlihat gadis mungil itu terkekeh di pangkuan Bu Safa. Sementara Bu Aisyah terperangah mendengar percakapan antara Pak Wahyu dan Aldy yang terlihat sudah begitu akrab. Dia tak menyangka jika cucu-cucunya sudah seakrab ini dengan orangtua Adit. Rizal dan Andin pun ikut duduk di ruang tamu, sedangkan Aldy dan Nanda sudah berlalu ke kamarnya masing-masing setelah bercengkrama sebentar dengan Pak Wahyu dan Bu Safa.“Maaf, jika kedatangan kami kemari membuat kalian bingung, terutama Nak Nuri." Suara Pak Wahyu membuat semua yang ada di sana memperhatikan lelaki paruh baya itu. “Kami kemari dengan tujuan ingin melamar putri Bu Asiyah untuk menjadi pendamping putra kami.” lanjut pak Wahyu lagi.Nuri terkejut salah tingkah mendengar kalimat Pak Wahyu, sementara Bu Aisyah

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 140

    “Ada apa, Honey?” tanya Adit lembut menatap wajah Nuri ketika mereka berdua memisahkan diri dan sudah berada di ruang tengah.“Kenapa tiba-tiba begini sih Dit. Aku bingung menghadapi situasi ini."“Ini bukan tiba-tiba, Ri. Aku sudah berkali-kali mengirim sinyal padamu, bahkan aku sudah 2 kali melamarmu pada Kak Rizal bahkan Bu Aisyah pun sudah memberiku restunya. Hanya kamu yang nggak peka, Ri”“Dit, aku bukan wanita yang tepat untukmu. Aku hanya akan membuatmu dan kedua orangtuamu kecewa." Suara Nuri terdengar lirih.“Kecewa bagaimana sih, Ri. Bapak dan ibu sangat berharap bisa menjadikanmu bagian dari keluarga kami. Dan kamu bisa liat sendiri, bahkan bapak dan ibu yang lebih antusias meminangmu. Aku menginginkanmu, Ri. Tak bisakah kau melihat keseriusanku.”“Tapi aku sudah menjelaskan padamu, Dit. Aku bukan wanita yang bisa memberikan keturunan padamu. Pak Wahyu dan Bu Safa pasti sangat ingin memperoleh keturunan darimu, dan aku tak akan bisa memenuhi itu."“Nggak, Ri. Bapak dan ibu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 141

    Nuri kembali memejamkan matanya, kemudian menatap mata Bu Asiyah sesaat. Nuri melihat binar harapan pada manik mata ibunya itu. Bu Aisyah hanya menginginkan kebahagiaannya, itu yang selalu dikatakannya pada Nuri. Dan Adit berjanji akan membahagiakannya jika Nuri mau menerimanya. Mungkin ini memang jalan dari-Nya? pikir Nuri. Nuri menghela nafasnya dalam-dalam.“Baiklah Pak ... Bu .... Saya akan memberi jawaban saya sekarang. Bismillahirrahmanirrahim, saya menerima lamaran ini.” Semua yang ada di sana terkesiap mendengar kalimat Nuri. “Alhamdulillah,” ucap mereka serentak.“Terima kasih nNk Nuri, terima kasih.” Bu Safa menghampiri Nuri dan merangkulnya. Sementara Adit terlihat berkaca-kaca mendengar Nuri menerima lamarannya, Pak Wahyu yang duduk di sampingnya merangkul dan menepuk-nepuk pundak putra kesayangannya itu. “Selamat ya, Nak,” kata Pak wahyu pada Adit yang hanya dibalas anggukan oleh Adit.***“Kamu lagi nggak demam kan, Ri” tanya Andin sambil meletakkan punggung tangannya

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10

Bab terbaru

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 190

    “Bang, pulang yuk! Kita nggak dianggap di sini. Dunia serasa milik mereka berdua tuh.” Andin menyebikkan bibirnya sambil menoleh pada Rizal.“Jangan pulang dulu dong, Ndin. Aku boleh minta sesuatu nggak?” tanya Nuri.“Apaan? Asal jangan meminta bayi dalam kandunganku. Kamu kan udah dapat bonus bayi dari Mas Andri.”“Sayang!” Rizal menegur lembut istrinya sambil menggelengkan kepalanya. Dia takut Andri tersinggung dengan ucapan istrinya.“Nggak apa-apa. Aku sangat terhibur dengan kalian berdua,” ucap Andri yang mengerti maksud Rizal.“Jadi minta apa, Ri?” tanya Andin.“Untuk beberapa hari kedepan bisa nggak kalian menginap di sini dulu menemani Ibu dan anak – anak.”“Maksud kamu, Ri?”“Aku dan Mas Andri berencana untuk berlibur keluar kota beberapa hari.”“Jadi kamu setuju, Dik?” tanya Andri dengan tatapan berbinar –binar.“Iya, Mas. Semoga anak-anak juga mengizinkan, ya.”“Wuihhh, aku cemburu pada kalian berdua. Yang pengantin baru siapa yang bulan madu siapa!” Andin kembali mengerucu

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 189

    “Tapi kita bukan pasangan pengantin baru, Mas.” Protes Nuri. Wajahnya sedikit bersemu merah menerima tatapan menggoda dari suaminya.“Bagiku kita adalah pengantin baru, Sayang. Dan akan selalu begitu. Kita akan menjalani hari-hari kedepan seperti pengantin baru setiap harinya. Kamu mau kan?” Andri menarik mengencangkan pelukannya di bahu Nuri yang membuat tubuh wanita itu masuk kedalam dekapannya. Andri mencium pucuk kepala Nuri. “Boleh minta lagi nggak?” tanyanya mengedipkan mata.“Aku ke sini buat manggil sarapan, Mas. Ayo, sepertinya yang lain sudah menunggu kita.” Nuri menjauhkan tubuhnya. Dia pun sebenarnya susah payah menahan hasratnya untuk tetap berada dalam dekapan hangat suaminya.“Ah, padahal aku ingin sarapan yang lain.” Andri masih menggodanya.“Udah ah, Mas!”“Makanya kamu ambil cuti ya, Dik. Kita liburan berdua.”“Kita bicarakan nanti ya, Mas. Yuk, sarapan dulu.” “Morning kiss dulu, dong,” pinta Andri memajukan bibirnya.Cup! Nuri mengecupnya sekilas. Mata Andri berbin

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 188

    Kembali Andri dan Nuri tak sanggup menahan keharuan ketika mereka bersujud dalam salat, sajadah keduanya basah dengan air mata penuh rasa syukur atas semua yang sudah mereka lalui.“Aku mencintaimu, Nuri-ku. Perasaanku tidak pernah berkurang meski takdir memisahkanku darimu,” ucap Andri lembut dan memberi kecupan pada kening Nuri setelah mereka melewati malam panjang berdua.“Aku juga mencintaimu, Mas,” jawab Nuri manja sambil menyandarkan kepalanya di dada lelaki yang tak pernah pergi dari hatinya itu.“Sarapan apa pagi ini, Bi?” tanya Nuri pada Bi Ina yang sedang sibuk di dapur.“Ini lagi bikin nasi goreng, pancake dan roti bakar, Bu.”“Ooh, ada yang pesan nasi goreng, Bi? Nggak biasanya sarapan nasi goreng.”“Nggak ada yang pesan, Bu. Bibi hanya membuat nasi goreng kesukaan Pak Andri.”Nuri tersenyum. Beruntung sekali dia dulu menerima Bi Ina ketika seorang keluarga jauhnya merekomendasikan Bi Ina saat Nuri sedang mencari tenaga ART. Bi Ina orang yang jujur, baik dan sangat menyaya

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 187

    Andri mengetuk pintu kamar Nuri kemudian membukanya perlahan. Nuri yang sedang merapikan beberapa barang diatas meja riasnya menoleh ke arah pintu dan tersenyum melihat kehadiran Andri di sana.“Silakan masuk, Mas. Maaf aku masih merapikan beberapa barang yang tadi berantakan di sini,” ucapnya.“Mau kubantu, Dik?” tanya Andri.“Nggak usah, Mas. Sebentar lagi beres kok. Oiya, ibu masih nginap di sini?”“Ibu sudah pulang ke rumah, Dik. Katanya nggak bawa baju ganti jadi tadi minta antar pulang. Maaf nggak sempatin pamit, tadi ibu nyari kamu untuk berpamitan tapi sepertinya kamu sedang mandi tadi.”“Oh, nggak apa-apa, Mas. Insya Allah besok kita jemput ibu lagi ke sana. Kasian beliau sendirian di sana.”“Iya, Dik. Besok aku ada janji dengan perawat Bilqis juga dan ibu juga ingin ikut menengok Bilqis.”Nuri mengangguk tersenyum. “Besok kita ke sana bersama-sama ya, Mas.”“Teririma kasih, Sayang,” ucap Andri dengan suara serak. Nuri tersipu malu mendengar kata ‘sayang’ bibir lelaki itu. P

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 186

    Rizal tersenyum bahagia melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah Nuri. 'Aku akan menebus kesalahanku padamu dengan menjaga Nuri, Ayah. Aku melihat senyummu di balik senyumannya,' batin Rizal. Setelah tamu satu persatau mulai meninggalkan rumah Nuri, Andri dan Nuri yang sedang duduk bersantai di ruang tengah terkejut dengan kemunculan Bi Ina dengan deraian air mata di sana.Bi Ina sedari tadi tidak kelihatan diantara para tamu karena sibuk di belakang. Dengan deraian air matanya, Bi Ina memberi selamat pada kedua majikan yang begitu dihormatinya itu.“Bi Ina kok nangis gitu? Nggak suka saya balik ke rumah ini lagi?” tanya Andri sengaja bercanda. Dia tau Bi Ina dari dulu sangat berharap dia kembali ke rumah ini. Bi Ina bahkan beberapa kali menangis memohon padanya agar majikannya itu kembali bersama seperti dulu lagi.“Tidak, Pak. Justru sebaliknya saya sangat bahagia. Saya bahagia melihat keluarga Pak Andri dan Bu Nuri kembali bersatu. Ini adalah impian saya selama ini. Saya hanya

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 185

    Andri dan Nuri serta Aldy dan Nanda masih berkeliling menyapa semua keluarga mereka yang hadir di rumah Nuri. Bu Susi yang dari tadi hanya diam menyaksikan semua yang terjadi di sana memeluk Nuri dengan erat ketika Nuri dan Andri serta kedua anak mereka menghampirinya.Tak ada kata yang keluar dari bibir wanita tua itu, hanya terdengar tangisan lirih membungkus keharuan yang dirasakannya. Nuri pun kembali menitikkan air mata harunya dalam dekapan ibu mertuanya itu.“Ibu tak bisa berkata apa-apa, Nak. Kebahagiaan yang ibu rasakan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pemandangan ini membuat perasaan ibu sesak dengan rasa bahagia. Sayang sekali Bapak dan adikmu Nindya tak bisa menyaksikan ini,” ucap Bu Susi sambil menyeka air matanya.“Iya, Bu. Kita akan mengabari Bapak dan Nindya nanti,” sahut Nuri lembut.“Terima kasih, Bu. Andri yakin ini semua juga tak lepas dari doa – doa ibu selama ini. Terima kasih untuk selalu meminta kebahagiaan anakmu ini dalam setiap doamu Ibu,” ucap Andri d

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 184

    Andri terpaku mendengar ucapan Nuri, ucapan Nuri membuatnya merasa terbang ke awan – awan. Hatinya yang tadinya sesak dengan kepedihan kini berganti sesak dengan kebahagiaan.Begitu mudahnya Allah membolak – balikkan keadaan dan hati seseorang, maka sesungguhnya kita hanya perlu berpasrah pada ketentuan-Nya. Kun Fayakun, tidak ada satu hal pun yang mustahil bagi Allah jika Dia menghendakinya.Setelah semuanya setuju, Andri duduk dengan gagahnya menggantikan posisi yang tadinya diisi Adit. Kemeja kuning pucat hadiah dari Nuri yang dikenakannya tampak serasi dengan kebaya putih kombinasi kuning gading yang digunakan Nuri.Jika dilihat sekilas, tidak akan ada yang menyangka jika posisi Andri ada di sana untuk menggantikan Adit. Semua tampak serasi, seperti telah direncanakan dengan sempurna. Ya, semua rencana Allah. Itulah yang membuat semua terlihat sempurna.“Andri Firmansyah, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan adik kandung saya yang bernama Nuri Wulandari binti Muhammad Rasyid d

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 183

    Ayah Andin, yang merupakan pemuka agama khusus datang dari Kalimantan memenuhi undangan anak dan menantunya untuk memberi khutbah dan wejangan pada calon pengantin. Jantung Adit berdegup kencang ketika tiba saatnya Rizal menatap tajam padanya dan menggenggam erat tangannya, sedangkan Nuri hanya duduk tertunduk di sampingnya sambil sesekali menghela napas pelan.“Danis Raditya, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan adik kandung saya yang bernama Nuri Wulandari binti Muhammad Rasyid dengan maskawinnya berupa uang sebesar Lima Ratus Ribu Rupiah dan seperangkat alat sholat dibayar TUNAI!”Hening. Tidak ada jawaban dari Adit. Ujung mata pria itu melirik pada sesosok pria di sudut ruangan yang tertunduk dengan bahu terguncang naik turun sambil memangku gadis kecil yang terlihat heran melihat pria itu menangis. Bola mata Adit menatap tajam pada Rizal kemudian kembali melirik ke sudut ruangan lalu melirik Nuri yang hanya menunduk dan menunggunya mengucapkan ijab kabul.Rizal menyipitkan m

  • SUAMIKU SUAMIMU   BAB 182

    Andri membuka lemari pakaiannya dan memilih kemeja berwarna kuning pucat yang merupakan kemeja favoritnya. Kemeja itu menjadi hadiah ulang tahun terakhir yang dihadiahkan Nuri padanya sebelum akhirnya takdir memisahkan mereka. Bu Aisyah, Aldy dan beberapa kerabat Nuri menyambut kehadiran Bu Susi dan Andri ketika mereka ibu dan anak itu tiba di sana. Bu Aisyah tampak ramah seperti biasanya mengajak Bu Susi mengobrol membicarakan beberapa hal. Sementara perhatian beberapa orang yang ada disana terpusat pada Andri ketika pria itu datang. Nuri hanya mengundang beberapa keluarga dekatnya, dan mereka semua yang ada disana mengetahui siapa Andri. Aldy yang menyambut kedatangan papanya mengajak Andri masuk kedalam rumah dan memilih menemani papanya itu duduk di pojok ruangan. Beberapa orang terlihat hilir mudik mempersiapkan keperluan acara. Rizal menghampiri Andri ketika melihat lelaki itu duduk di pojok ruangan ditemani Aldy. Rizal dan Andri terlibat perbincangan ringan beberapa saat sebe

DMCA.com Protection Status