Share

Khawatir

Yunki nyaris tidak mempunyai waktu untuk istirahat. Setibanya di hotel, Pak Ong langsung membacakan serangkaian jadwal hingga waktu makan siang nanti. Yunki mengangguk-angguk tanda mengerti seiring tungkai yang melangkah ke arah ruang rapat di hotel tersebut. Lelah? Tentu saja. Namun, kini dia memiliki seseorang untuk diperjuangkan yang dapat dipastikan akan menjadi ibu dari mini-mininya.

Astaga, mini-mini. Yunki bahkan mengulum senyum saat membayangkannya--lebih tepatnya, membayangkan proses perkembangbiakan mini-mini. Ya Tuhan, tolong sadarkan Yunki, saat ini bahkan masih terlalu pagi untuk berfantasi.

"Sajangnim, apa Anda mendengarkan?" tanya Pak Ong dengan satu alis terangkat, jelas sedikit kesal karena pertanyaannya sejak tadi tidak digubris atasannya itu.

Masih dengan senyum yang terkulum diam-diam Yunki mendongak. "Apa?" Lalu berdeham tatkala dilihatnya alis Pak Ong tampak mengkerut semakin dalam.

"Apa Anda akan makan siang di hotel ini at

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status