Home / Pernikahan / SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES / Samonim (Istri Sang CEO)

Share

Samonim (Istri Sang CEO)

Author: Ranesta13
last update Last Updated: 2022-01-30 20:32:25

Apa mungkin dia bisa mengacungkan jari tengah pada takdir memuakkan ini? Bahkan tidak pernah terbesit pada tempurung otaknya jika hal ini akan terjadi padanya. Rasanya sungguh tidak terpeta, seolah kalah dalam suatu permainan yang nyaris dia menangkan.

Seo Jihye bahkan menjadi wanita dalam urutan terakhir untuk dijadikan rival utama. Lihatlah, dari segi penampilan saja Yuri jelas lebih unggul. Bagaimana mungkin Yunki bisa memilih Jihye sebagai istri? Apa mungkin dia tahu bahwa Jihye adalah adik kandungnya? Apa dia menaruh dendam? Bagaimana mungkin Jihye tega menikungnya setajam ini? Apa dia marah karena ditinggalkan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus-menerus bermunculan seiring hati yang terasa panas bak gasolin yang dilemparkan ke dalam api. Yuri teramat marah, terutama saat manik sang adik menatapnya penuh kemenangan di atas panggung. Jantungnya seolah terjun bebas ke dasar lambung dengan hati mencelus sempurna tatkala Shin Yunki--sang mantan kekasih--yang kembali

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Taktik

    Seperti apa yang dibayangkan Jihye tadi malam, salah satu hal yang menjadi kelesahnya adalah Yuri. Senyum yang Jihye dapatkan dari reaksi menggelikan Gaeun seakan hilang begitu saja tatkala presensi wanita itu hadir di ruangan tersebut.Yuri terlihat berjalan santai dengan wajah angkuh melirik Jihye sekilas lantas menyunggingkan senyum miring meremehkan. "Nona Se--ah maafSamonim, bisakah kita berbicara di ruanganku?" ajaknya."Tentu," jawab Jihye tersenyum, mengundang belalakan mata dari Gaeun yang duduk di sebelahnya tampak ngeri membayangkan hal apa yang akan terjadi di antara mereka."Hye, hati-hati," bisik Gaeun."Tentu." Jihye tidak tahu kenapa dia harus menjawabtentupada Gaeun seolah dia akan menghadapi amukan badai.Sampai di ruangan, Yuri masih mempertahankan sikap angkuhnya, membalikkan badan, bersedekap dengan manik memindai penampilan Jihye dari atas ke bawah. "Apa aku harus memberikan tepuk tangan yan

    Last Updated : 2022-01-30
  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Obatku Ya Kamu

    Tidak ada yang lebih melegakan dari menghabiskan masa tua dalam kebahagiaan. Menyeruput teh hijau yang masih mengepul dari cangkir dengan ukiran bunga lotus sembari menatap bentangan alam yang ada di hadapan. Jangan lupakan buntalan-buntalan kecil yang senantiasa berlarian riang meramaikan hari-harinya. Sunhee berpikir hal seperti itu akan terjadi tak lama lagi dalam hidupnya.Sudut bibirnya terangkat saat mengetahui tentang sang cucu yang sudah berani mengumumkan pada semua orang bahwa dirinya telah menikah."Jadi, Yunki mengumumkannya karena desakan Minkyung?" tanya Sunhee pada Bu Ahn yang berdiri di sampingnya.Bu Ahn mengangguk. "Menurut Pak Ong, Nyonya Choi begitu berusaha untuk menjatuhkan kredibilitas tuan muda di depan para pemegang saham."Sunhee berdecak lirih membayangkan situasi macam apa yang dihadapi cucu kesayangannya saat itu. "Minkyung memang wanita mengerikan, bertolak belakang sekali dengan anaknya, Jimmy." Tangan keriputnya kemba

    Last Updated : 2022-02-03
  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Yuri vs Sunhee

    Hidup itu hanya sekali dan sudah selayaknya kita mengisinya dengan sesuatu yang menyenangkan. Tentu itu adalah sebuah fakta dan Yuri menggenggamnya dengan penuh keyakinan.Tumbuh besar dalam asuhan seorang ibu matrealistis dan seorang ayah sambung yang penuh intrik menjadikan Bae Yuri menjadi pribadi penuh tipu daya. Yuri bahkan tidak mengerti, bagaimana bisa sang ibu berakhir menikah dengan ayah kandungnya yang sangat miskin. Barangkali, sang ibu tersadar tatkala dirinya telah melahirkan Jihye. Hidup serba kekurangan itu sangat menyedihkan terlebih jika kau terlahir cantik. Kau tahu? Kecantikanmu seakan sia-sia.Memosisikan diri terjun di lingkungan parachaebol, memanfaatkan kecantikannya untuk menggaet para calon pewaris tunggal di suatu perusahaan besar dan berakhir mendapatkan Shin Yunki dalam pelukan, tentu sebuah tangkapan besar. Seperti ajaran sang ibu, Yuri tidak pernah memakai hati dalam menjalin hubungan kendati Yunki memperlakukannya dengan sa

    Last Updated : 2022-02-04
  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Harapan dan intrik

    “Oppa... walau seluruh dunia sudah mengetahui aku istrimu, tidak baik kalau bercinta di kantor," protes Jihye berusaha mengurai kungkungan sang suami yang menguncinya posesif."Aku merindukanmu, Hye," ucap Yunki dengan suara dalam yang menggoda sambil mencuri dua tiga kecupan singkat di bibir Jihye.Kalau sudah begini Jihye biasanya pasrah, tetapi lain cerita kalau di kantor. Astaga, apa katanya tadi? Rindu? Yang benar saja, mereka bahkan bertemu setiap hari. Apa kadar budak cintanya semakin tinggi, ya? Jihye menangkup bibirnya sendiri, rasanya tidak professional walau jarum jam telah menapak ke angka lima lebih sepuluh yang berarti jam kerja sudah berakhir."Oppa, aku minta izin pulang telat, ya? Yuribujangnimmemintaku menemaninya.Kau jadi makan malam dengan rekan bisnismu, kan?"Mau tidak mau Yunki mengernyit. "Dia masih memperlakukanmu sebagai asisten setelah tahu kau istriku?"Ji

    Last Updated : 2022-02-05
  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Mempertanyakan Kenapa?

    Shoppinguntuk sebagian besar wanita adalah sebuah penyembuhan. Setelahnya kau akan merasa bahagia dengan hati lebih ringan. Begitu pun dengan Sunhee, dia baru saja tiba di rumah besar setelah sebelumnya mengantar Jihye pulang. Cucu menantu kesayangannya itu dengan senang hati bersedia menemaninya berbelanja di mal.Baginya, Jihye memang cucu menantu ideal. Dia dapat menempatkan diri dalam membangun konversasi menyenangkan dengan wanita tua seperti dirinya, oleh karena itu tidak berlebihan jika Sunhee sangat menyayangi Jihye.Baru beberapa langkah tungkainya menapak teras, senyumnya terbentang tatkala mendapati presensi sang cucu kesayangan mendekat."Aigo, Yunki-yatadi aku baru saja mengantar Jihye pulang, kukira kau tidak kemari." Sunhee merentangkan kedua tangannya berniat memeluk Yunki. Namun, alih-alih menyambut, Yunki malah menatap Sunhee dengan air muka tidak terbaca."Nenek, kita harus bicara," ucapnya serius.

    Last Updated : 2022-02-07
  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Hari Berkabung

    Yunki tidak dapat memeta perasaannya. Tamparan kenyataan yang menyambar bagai kilatan petir itu benar-benar membuatnya hancur. Dia tak menyangka bahwa romansa yang baru saja dicecap begitu manis ternyata memilikiafter tastepahit nan getir.Ya, di balik kekecewaannya pada sang nenek, Yunki lebih merasa kecewa pada Jihye yang ternyata menjadi bagian dari kebohongan itu.Bayangan indah hidup bersama Jihye dengan mini-mini yang senantiasa menunggunya pulang kerja di balik pintu dan saling berebut atensi meminta digendong hilang begitu saja. Dia sangat mencintai Jihye, tetapi kenapa cinta mereka berdiri di atas fondasi kebohongan? Kenapa wanita itu tega? Sungguh menyakitkan terlebih dia sudah menutup lembaran lamanya bersama Yuri dan mengisi lembaran barunya dengan nama Jihye terukir indah dalam relung.Well, sekali lagi hidup tidak menuntut kesiapan hati setiap orang. Dia akan terus berjalan seperti waktu yang menapak pada setiap sekon

    Last Updated : 2022-02-08
  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Berpisah

    Terhitung sudah tiga hari Yunki tidak pulang dan Jihye sibuk memupuk tanya dalam benaknya. Berkali-kali wanita itu menelepon dan menanyakan keberadaan Yunki lewat pesan dan berkali-kali pula Yunki mengabaikannya."Ternyata aku belum mengenalnya, ya?" monolog Jihye lirih seraya mengembuskan napas panjang dengan punggung tangan mengesat air mata yang jatuh entah untuk ke berapa kali.Tubuhnya telentang menatap langit-langit dengan lobus yang terus-menerus merangkai segala kemungkinan yang terjadi di antara Yunki dengan sang nenek. Selama tiga hari ini Jihye tentu tidak tinggal diam, dalam masa cutinya wanita itu pergi ke rumah besar untuk bertanya pada Bu Ahn tentang apa yang diperdebatkan mereka dan sayangnya Bu Ahn tidak mengetahuinya. Jangan lupakan Minkyung yang masih saja terlihat membenci Jihye. Wanita itu menatap Jihye dengan sorot angkuh bercampur jijik yang terang-terangan dia perlihatkan."Masih berani menginjakkan kaki kotormu di sini,eoh

    Last Updated : 2022-02-09
  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Perasaan Campur Aduk

    Helios sudah berganti tugas dengan Artemis beberapa jam lalu dan Jihye harus kembali menyesap getir ketika tidak mendapati tanda-tanda bahwa sang suami akan pulang.Tentu saja Jihye merasa khawatir, tetapi dia lebih berpikir logis alih-alih panik. Dia percaya Yunki cukup dewasa untuk menjaga dirinya. Walaupun kenyataannya berkali-kali wanita itu mengesat air mata yang sekonyong-konyong luruh di kedua pipi.Menatap pantulan diri yang tampak sedikit kacau, Jihye mengembuskan napas berat lantas mengalihkan atensi pada alat tes kehamilan yang baru saja dibelinya. Maniknya segera mempelajari aturan pakai alat itu pada kemasan."Urine pertama setelah bangun tidur, ya?" monolognya, "tapi aku tidak sabar ingin segera mengetahui hasilnya." Jihye mengambil satu lagi alat tes kehamilan yang dia beli, menilik aturan pakai dengan harapan ada aturan berbeda pada kemasan kedua.Salah satu tangan meraba perutnya lembut. "Kalau kau hadir, pastiappaaka

    Last Updated : 2022-02-12

Latest chapter

  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Wedding Day

    Ini mungkin bisa dikatakan gila! Rencana masa depan yang sudah tersusun rapi dalamdiarydi kamarnya, satu per satu menjadi kenyataan. Haruskah Jihye berkata WOW? Setelah menyelesaikan kuliah dengan gemilang, dia malah terjebak dalam sebuah pernikahan settingan yang membuahkan seorang anak menggemaskan bernama Jiyoon. Terkadang hidup memang seironi itu. Atas banyaknya air mata yang tercurah bagai rebas-rebas hujan yang tak berkesudahan. Atas pedihnya luka hati bagai disayat ribuan silet. Well, Jihye tidak akan memandang hidupnya selebay itu. Kelembutan hati yang dimilikinya membuka satu kesempatan, dengan harapan apa yang menjadi kesempatan itu turut menyembuhkan apa yang menjadi kesakitannya selama ini. Jihye berdiri di depan bentangan karpet putih di sebuah altar yang menghadap kaldera di Santorini, degup jantungnya bertalu gila. Silir angin sejuk yang menyapa lembut epidermisnya, serta riuh tepuk tangan orang-or

  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Memulai Kembali

    “Ke-kenapa kita ke sini?" Itu adalah sebuah pertanyaan sekaligus konversasi pertama yang mengudara di dalam mobil.Jihye melihat sekeliling, mengamati basemen tempat Yunki menghentikan mobilnya. Dia terlampau hafal dengan tempat ini. Tempat yang begitu banyak menghadirkan kenangan. Basemen dari sebuah apartemen tempatnya dan Yunki menghabiskan masa pernikahan dulu."Hye, maaf kalau kau tidak keberatan kita istirahat dulu di sini, sepertinya Jiyoon memerlukan tempat tidiur yang nyaman."Menatap sang putra yang kini tertidur pulas karena kenyang menyusu, Jihye menggerakkan kepala setuju. Yunki pun mengangguk, mengulas senyum tipis yang Jihye tahu benar senyuman itu tidak sampai matanya.Pria itu keluar dari mobil dan membuka pintu untuk sang wanita seraya mengambil alih Jiyoon. Di balik wajah yang kembali datar itu Jihye tetap bisa menerima kehangatan karena satu tangannya yang terbebas dari menahan tubuh Jiyoon, menggenggam tangan Jihye begitu erat w

  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Lamaran Part 2

    Sinar mentari sudah merangsek masuk ke sela-sela tirai kamar beberapa jam lalu, pun dengan cicit burung pengantar hari baru bahkan sudah tidak terdengar.Jihye merasa baru saja mengatupkan pelupuk saat ranjangnya memantul diikuti teriakan gemas Jiyoon yang kini sibuk mendaratkan ciuman basah penuh salivanya ke wajah sang ibu.Pantulan lirih di sisi ranjang yang lain memperlihatkan presensi Yunki yang tampak malu-malu dengan wajah tidak enak karena membangunkannya. Tadi malam Jihye nyaris terjaga semalaman karena Yunki meminta Jiyoon untuk tidur bersama di unit miliknya.Kalau ibunya tidak mau ikut, ya sudah Jiyoon saja.Hasilnya Jihye lebih banyak terjaga karena khawatir Jiyoon akan menangis malam-malam mencari dirinya."Jam berapa sekarang?" tanya Jihye menggeliat malas mencoba mengumpulkan fragmen-fragmen nyawa yang masih berserak, "Jiyoonie sudah mandi, ya? Harum sekali," imbuhnya mengendus leher sang putra diikuti beberapa cecapan gema

  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Mungkin Cemburu

    Jihye cukup kerepotan mengusir Yunki tadi malam karena tanpa diduga Jiyoon terbangun dan berakhir bermanja-manja ria dengan sang ayah sampai pukul dua dini hari. Hasilnya Jihye harus mengumpat tatkala lingkaran mata panda tersemat begitu apik di wajahnya kini.“Astaga Jiyoon kenapa dekat sekali dengan pria itu, sih? Wajah eomma jadi kusut begini karena ikut bergadang,” monolog Jihye sembari menatap Jiyoon yang masih tertidur lelap. Bagaimanapun menatap wajah sang buah hati yang tertidur lelap seperti itu menghangatkan relungnya.Pukul 07.30 Jihye sudah bersiap untuk kerja, menyahut tas setelah melontarkan beberapa pesan pada Bu Kim mengenai ASI yang sedang dia hangatkan jika Jiyoon terbangun dan ingin menyusu. Sungguh menjadi seorang ibu pekerja itu kadang melelahkan juga terlebih saat kau harus berpisah dengan anak yang sedang melalui masa emasnya.Jihye menutup pintunya dan tanpa sadar menatap bilah kayu dengan besi kromium bertuliskan 506

  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Janji

    Setelah mengatakan bahwa Yunki akan menetap di Gwangju, sekelumit ruang di sudut hati Jihye sempat bersorak dengan debaran yang sukses menggelitik perut. Namun, sosok imajiner Jihye yang mengulas kurva senyum itu kini pudar berganti sosok berawai yang kembali menggenggam sendu. Bagaimana tidak? Sudah satu minggu berlalu setelah Yunki mengatakan akan menetap di sana, pria itu tidak lagi menampakkan batang hidungnya. Kecemasan Jihye semakin menjadi tatkala Jiyoon kembali rewel mencari sang ayah.Bagaimana mungkin Jihye harus merendahkan diri untuk menghubungi pria yang bahkan hanya memberikan harapan semu bagi dirinya dan Jiyoon? Jihye tidak akan membiarkan mereka kembali menyesap pahit, getir dan jatuh pada kubangan lara yang diakibatkan orang yang sama. Bukankah sejak awal Jihye sudah menolak sedemikian rupa?Jihye menarik sudut bibirnya miris, menatap sendu Jiyoon yang baru saja tertidur pulas setelah lama berkutat dengan rewelnya. “Sabar ya, Sayang. Lebih baik

  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Koalisi di Antara Mereka

    Sebuah ikatan darah, seberapa kuat dia menggenggam keyakinan bahwa Jiyoon tidak membutuhkan sosok Yunki, kenyataan yang ada menampar Jihye begitu kuat dan apa yang dikatakan Hobi benar adanya.Wanita itu menapak pada permukaan lantai keramik putih di sepanjang koridor rumah sakit, berkali-kali tatapannya ia layangkan pada dua entitas di depannya yang tentu saja menumbuhkan sensasi ganjil pada relungnya. Lega, kesal, gemas, marah atau apa pun itu yang pasti rasa cemburu yang sejak kemarin bercokol di hatinya terasa kian berat.Bagaimana tidak, itu mini-mini yang bernama Jiyoon sampai saat ini menempel bak perangko pada sang ayah. Bahkan saat Jihye akan mengambil alih kala Yunki mengurusi biaya administrasi rumah sakit, makhluk mungil yang sejak tadi tertidur itu tiba-tiba terbangun dengan rengekan tidak mau berpisah.Akhirnya Jihye memutuskan untuk mengerucutkan bibir, berjalan malas di belakang mereka dengan otak berdesing memikirkan berbagai macam ide unt

  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Sebuah Fakta

    Pelukan itu berlangsung lama dan Jihye tidak segan-segan membenamkan tubuhnya pada dekapan Hobi yang senyaman rumah, mencoba membaurkan kelesah dengan afeksi yang selalu tercurah dari pria menyenangkan itu."Nyonya Janda, sepertinya ada yang sedang memperhatian kita,” bisi Hobi.“Siapa?” tanya Jihye mendongakkan kepalanya,“Mantan suamimu dari tadi melihat kita. Mau bersenang-senang sedikit?" bisik Hobi yang sudah menangkap presensi Yunki dengan visusnya di depan sana.Jihye tertawa samar lantas menjawab, "Seru sepertinya."Maka, seperti itulah. Saudara persepupuan ini saling mencubit pucuk hidung yang diiringi bentangan senyum dan tatapan sendu penuh afeksi. Siapa pun akan menyangka mereka adalah pasangan romantis yang sedang beradegan mesra, dan pria di ujung sana terlihat stagnan dengan kepalan tangan dan rahang mengerat sempurna. Astaga, cemburu menguras hati tampaknya.Ah, tentu saja Yunki tidak akan membiarkan p

  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Pelukan

    Barang kali, Jihye dapat melabeli dirinya sendiri dengan kata tidak professional. Sikap jual mahal yang mati-matian dipertahankannya kini luluh lantak jika menyangkut sang buah hati. Demamnya sangat tinggi, mencapai angka 40 derajat dan sempat mengalami kejang.Dalam sengguk pilunya wanita itu dapat mendengar sang pria mengalunkan kalimat penenang dalam silabel begitu lembut. Jihye terbuai, rasa sakitnya seolah luntur tatkala digempur afeksi yang memang sangat dia rindukan selama ini, terlebih dekapan Yunki tetaplah terasa nyaman."Aku takut kehilangannya, aku bukan ibu yang baik. Dia terus memanggilmu dan a-aku--" Jihye tidak mampu melanjutkan perkataannya dan malah menangis semakin kencang. Seandainya Yunki tidak datang, barang kali dirinya hanya akan berusaha tegar dan membenamkan diri dalam rasa bersalah tatkala melihat sang buat hati yang masih saja mengucapkan katappa ppadalam igaunya."Aku ada di sini, kau tidak perlu khaw

  • SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES   Jiyoon

    Jihye sempat stagnan tatkala mendengar pertanyaan yang terlontar dari bilah Yunki sementara tangan mungil Jiyoon terus saja menggapai-gapai udara dengan badan yang terus dicondongkan seolah ingin di pangku sang ayah. Kalau sudah begini, Jihye yang dibuat pening. Seharusnya pertanyaan itu bersifat retoris saja. Apa Yunki tidak bisa melihat kalau anak itu sangat mirip dengannya? Apa dia ingin mendengar kalau Jiyoon adalah anak Hobi? Gila, Yunki sudah gila."Sayang, mau ke mana, sih? Tidak boleh sok akrab dengan orang asing," ucap Jihye memilih mengabaikan pertanyaan Yunki dan berusaha menjauhkan sang anak dari ayahnya.Netranya melirik Hobi meminta pertolongan, mungkin saatnya berlakon bak keluarga kecil nan bahagia kali ini,sedangkan diam-diam Yunki menatap pria itu tajam seolah membangun benteng permusuhan. Ah, Yunki tetaplah Yunki, seorang pribadi impulsif yang masih harus belajar mengendalikan diri dari sikap meledak-ledaknya."Jung Hobi," ucap Hobi meng

DMCA.com Protection Status